Share

Bab 2742

Penulis: Arif
"Dengan begitu, Wira bias mengikuti petunjuk itu dan perlahan-lahan pasti akan menemukan dalang di balik semua itu," kata Gina.

Kresna tenggelam dalam renungannya, bertanya-tanya apakah semuanya seperti yang dikatakan Gina. Dengan kata lain, berarti Wira hanya ingin dia naik takhta untuk menjadikannya sebagai boneka di tangan Wira saja. Jika itu terjadi, Kerajaan Agrel akan menjadi milik Wira dan mereka terpaksa meninggalkan Provinsi Ladu.

Saat ini, dua dari sembilan provinsi sudah berada di tangan Wira. Jika Kerajaan Beluana berhasil dihancurkan, Wira akan menjadi penguasa nomor satu di dunia ini. Pada saat itu, Wira akan menduduki posisi tertinggi sepenuhnya. Saat memikirkan itu, Kresna merasa ini benar-benar sebuah transaksi yang menguntungkan Wira.

"Ternyata begitu. Setelah mendengar penjelasanmu, sekarang aku akhirnya mengerti apa yang sedang dipikirkan Wira. Kamu ini benar-benar orang kepercayaanku. Sepertinya keputusanku dulu untuk membiarkanmu tetap berada di sisiku adalah lang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2743

    Jika bukan karena Wira belum memberikan perintah, Danu sudah langsung menebas Delon.Delon berkata, "Wira, kalau hari ini kamu nggak memberiku sebuah penjelasan, jangan harap kamu bisa keluar dari sini. Aku dan Raja Kresna sudah berada di sini selama seminggu. Bukan hanya nggak membiarkan kami membawa adikku pulang, kamu bahkan nggak mengizinkanku menemuinya.""Aku nggak tahu apa adikku masih hidup atau sudah mati. Kamu ini terlalu keterlaluan, kamu pikir orang-orang dari bangsa Agrel takut padamu?"Orang-orang di utara terkenal sebagai prajurit yang gagah berani. Selain itu, orang-orang dari Kerajaan Agrel juga tidak memiliki kesan yang baik terhadap orang-orang dari sembilan provinsi.Tidak peduli seberapa besar reputasi Wira, dia hanya seorang yang pandai memanipulasi hati orang lain di mata orang-orang dari Kerajaan Agrel ini. Kebaikan apa pun yang dilakukannya, mereka tidak merasakannya. Oleh karena itu, mereka berpikir mereka tidak perlu menghormatinya.Delon juga berpikir demiki

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2744

    "Tadi kamu sudah bersikap nggak sopan pada tuanku, apa bisa selesai begitu saja?" kata Danu sambil meletakkan pedangnya hampir mengenai leher Delon.Delon menelan ludahnya. "Jadi, apa yang kamu inginkan?"Saat mengatakan itu, nada bicara Delon yang tadinya angkuh kini menjadi jauh lebih lembut. Sepertinya, manusia memang perlu diberi pelajaran keras agar bisa menjadi lebih patuh."Sangat mudah, minta maaf pada tuanku. Kalau nggak, meskipun aku bersedia melepaskanmu, saudara-saudaraku ini juga nggak akan membiarkanmu pergi," kata Danu.Para prajurit juga segera menyetujui perkataan Danu sambil mengangkat pedang mereka lagi. Aura mereka terasa sangat mengintimidasi. Bukan hanya Delon, siapa pun yang berada dalam posisinya juga pasti akan merasa ketakutan saat menghadapi aura itu.Meskipun Delon yakin Wira tidak berani membunuhnya, sekarang yang mengancamnya adalah Danu dan para perwira di sekitarnya. Jika mereka yang membunuhnya, dia juga tidak bisa melakukan apa pun. Jika nanti Senia me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2745

    "Wira nggak akan membunuhnya," jawab Kresna dengan percaya diri."Kenapa Raja bisa begitu yakin? Jenderal Danu dan yang lainnya juga sudah menghunuskan pedang mereka dan jarak mereka dengan Pangeran Delon hanya selangkah lagi. Kalau mereka ingin membunuhnya, mereka bisa langsung melakukannya," kata Gina dengan ekspresi bingung.Gina bertanya-tanya apakah tebakannya benar-benar salah dan orang-orang itu hanya ingin menakuti Delon saja. Namun, saat pelatihan di Pasukan Bayangan, dia juga pernah dilatih khusus untuk mendeteksi niat membunuh yang bisa ditentukan dari aura dan tatapan mata seseorang. Tadi Danu dan yang lainnya jelas menunjukkan niat membunuh, dia yakin dia tidak mungkin salah menilainya.Kresna menjelaskan, "Wira bukan orang yang bodoh, dia nggak mungkin membunuh Pangeran Delon. Tadi dia hanya ingin menakut-nakuti Pangeran Delon saja. Meskipun Pangeran Delon nggak mau mengalah dan meminta maaf, Wira juga akan memberinya kesempatan.""Kalau Wira benar-benar membunuh Pangeran

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2746

    "Selama bertahun-tahun ini, Senia diam-diam terus membina Dahlan, hanya saja nggak pernah membiarkan Dahlan tampil di publik saja. Kali ini Dahlan kebetulan keluar untuk menjalankan tugas, tapi malah ketemu dengan kita. Bisa dibilang, dia sial saja," gumam Wira. Jika bukan karena kebetulan ini, dia tidak akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Dahlan.Sepertinya Senia memang telah menetapkan Dahlan sebagai pewaris. Meskipun kali ini Senia tidak langsung datang untuk mengurus masalah ini, Senia mengutus Kresna dan Delon. Orang lain mungkin tidak mengerti, tetapi Wira tahu jelas posisi Kresna karena dia pernah tinggal di Kerajaan Agrel untuk sementara waktu.Kresna adalah orang yang benar-benar memiliki kekuasaan, bahkan Senia pun harus segan padanya. Sekarang Senia malah mengutusnya datang ke sini, ini membuktikan betapa pentingnya posisi Dahlan bagi Senia.Danu langsung berkata, "Ternyata begitu. Kalau begitu, kita lebih nggak boleh melepaskan Dahlan pergi, 'kan? Cepat atau

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2747

    "Tuan, apa langkah kita selanjutnya?" tanya Danu. Sebagai saudara, dia tidak butuh pujian Wira yang berlebihan. Dia tahu selama tetap berada di sisi wira, kehidupannya memiliki arti dan nilai. Baik sebagai jenderal yang berani atau penguasa yang terampil, dia tetap berada di kubu Wira dan ini tidak akan pernah berubah selamanya.Wira menyipitkan mata dan tersenyum, lalu berkata dengan tenang, "Kita serahkan masalah sulit ini pada Raja Kresna dulu. Kita harus lihat sikap dan pendapatnya dulu baru kita merencanakan langkah selanjutnya. Oh ya. Kamu panggil Lucy kemari, aku ingin bertanya sesuatu padanya."Setelah merespons, Danu langsung pergi.Sepuluh menit kemudian, Lucy sudah tiba dan saat ini berdiri di depan Wira."Apa kamu sudah menyelidiki rencana Senia? Apa yang sebenarnya mereka lakukan secara rahasia?" tanya Wira langsung ke inti pembicaraannya.Selama beberapa hari ini, Lucy terus menyelidiki urusan terkait dengan Kerajaan Agrel. Masalah ini terus mengganggu hati Wira, sehingga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2748

    Gelar raja ini memang bisa diwariskan, tetapi syarat utamanya adalah memiliki pewaris putra. Ini adalah standar dasar dalam mewariskan gelar raja. Namun, Kresna tidak memenuhi syarat itu.Mendengar informasi Lucy, Wira tentu saja terkejut. Kemungkinan hanya dua yaitu entah penyelidikannya saat itu salah atau informasi Lucy keliru, tetapi Wira lebih percaya dengan kemungkinan yang pertama. Saat itu, dia masih belum bekerja sama dengan Biantara. Meskipun dia memiliki organisasi intelijen sendiri, informasi yang didapatnya tidak seakurat sekarang.Sebaliknya, situasi Wira sekarang jauh berbeda. Jaringan mata-mata yang didirikannya sudah berkembang dengan sangat baik. Bahkan setelah Lucy yang mengambil alih, mereka tetap menjadi organisasi intelijen terbaik di dunia. Ini bukan hanya klaim dari Wira sepihak saja, tetapi fakta yang diakui seluruh dunia.Semua orang juga menganggap jaringan mata-mata adalah organisasi yang paling mengerikan. Bahkan Senua dan Kerajaan Beluana pun mencoba mendi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2749

    "Saksi mata?" tanya Wira sambil menatap Wira dengan bingung, jelas tidak mengerti istilah itu.Wira terbatuk-batuk saat teringat orang-orang di sana tidak tahu istilah yang dikatakannya. Dia segera berkata, "Maksudku, apa orang yang menulis surat ini melihat seluruh kejadiannya?"Isi surat itu terlalu detail sampai membuat orang sulit untuk tidak memercayainya kebenarannya dan menganggap semua itu hanya tipuan dari Wira. Terlebih lagi, surat itu penuh dengan noda darah dan sudah berubah warna, menunjukkan surat ini mungkin sudah dibuat puluhan tahun yang lalu.Lucy berkata, "Benar, orang ini memang menyaksikan seluruh kejadiannya karena dia adalah pelayan pribadi putra Raja Kresna. Dia mencatat semuanya dan bahkan meninggalkan barang milik putra Raja Kresna sebagai buktinya. Tapi, dia akhirnya nggak selamat juga dan mati bersama putra Raja Kresna."Wira melihat giok di tangannya dan menyadari giok itu memang berkualitas tinggi, jelas berasal dari keluarga terpandang. Jika giok ini bena

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2750

    Kata-kata Gina langsung mengungkapkan situasinya.Kresna akhirnya menghela napas lega. "Kalau begitu, kamu bersembunyi dulu. Aku akan membuka pintu untuk Wira.""Baik." Setelah merespons, Gina segera bersembunyi di balik pembatas ruangan.Saat membuka pintu, Kresna langsung tersenyum ramah dan segera berkata, "Tuan Wira, bukankah kamu bilang akan memberiku waktu untuk mempertimbangkannya? Kenapa tiba-tiba datang mencariku lagi?""Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu, jadi aku buru-buru datang ke sini. Kalau nggak, aku nggak akan datang mengganggumu," kata Wira sambil mengeluarkan giok itu dari sakunya dan langsung menyerahkannya pada Kresna.Begitu melihat giok itu, Kresna menyipitkan matanya dan segera meraihnya. Namun, keduanya tangannya gemetar saat menerima giok itu.Gina yang bersembunyi di balik pembatas ruangan juga memperhatikan situasi itu dan merasa sangat terkejut. Dia sudah mengikuti Kresna sejak kecil dan termasuk dibesarkan oleh Kresna. Bukan hanya Kresna yang sangat

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3104

    Wira sendiri juga tidak menyangka Adjie adalah orang seperti ini, perasaannya terhadap Adjie menjadi lebih rumit.Mendengar perkataan itu, ekspresi Kunaf yang terikat erat langsung menjadi muram dan berteriak, "Tunggu sebentar. Aku akan beri tahu, orang yang dikirim untuk memimpin pasukan utara ini adalah asisten andalan Bimala, Zaki."Mendengar nama Zaki itu, Wira pun mengernyitkan alis karena dia benar-benar belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.Melihat yang lainnya sangat kebingungan, Latif yang berdiri di samping langsung maju dan berkata, "Aku mengenal orang ini, dia ini tangan kanannya Bimala. Dulu dia pernah datang ke sini untuk menginspeksi kami, tapi orang ini penuh dengan gairah seksual. Soal kelemahan lainnya, aku belum pernah mendengarnya."Agha yang berdiri di samping langsung berteriak dengan keras, "Nggak perlu peduli siapa dia. Kalau dia berani datang ke sini, aku pasti akan membuatnya nggak bisa kembali."Mendengar perkataan Agha, semua orang tertawa terbahak-bah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3103

    Bukan hanya Adjie dan yang lainnya, bahkan Wira yang berdiri di depan Kunaf pun tertegun setelah mendengar perkataan itu. Dia benar-benar tidak menyangka Bimala malah mengerahkan pasukan besar hanya untuk menangkapnya, benar-benar menghargainya.Agha yang mudah emosi pun langsung menendang Kunaf dan memarahi, "Katakan dengan jelas, kali ini ada berapa banyak pasukan utara yang dikirim?"Kunaf meludah ke tanah, lalu tertawa dingin dan berkata, "Hehe. Semuanya ada 100 ribu pasukan untuk menjaga perbatasan. Begitu pasukan besar itu tiba, kalian semua nggak akan bisa kabur lagi. Kalau kalian melepasku sekarang ...."Namun, sebelum Kunaf selesai berbicara, Nafis langsung menendang tubuh Kunaf untuk memaksanya menahan kata-kata berikutnya. "Melepaskanmu? Kamu bermimpi. Sayangnya, kamu nggak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup lagi."Tak disangka, ekspresi Kunaf malah tetap datar saat mendengar perkataan Nafis. Sebaliknya, dia malah tertawa dan berkata, "Hehe. Nggak masalah. Lagi pula, kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3102

    Adjie menganggukkan kepalanya karena sangat setuju dengan pengaturan Agha. Jika terjadi sesuatu yang tak terduga pada saat seperti ini, semua usaha mereka sebelumnya akan sia-sia.Saat ini, di gerbang kota. Wira yang sedang memimpin sekelompok orang pun memandang ke langit di kejauhan, lalu memanggil Nafis dan bertanya dengan nada pelan, "Ada kabar dari para mata-mata?"Begitu menguasai kota, Wira langsung mengirim banyak mata-mata untuk menyambut 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala.Nafis memberi hormat dan menjawab, "Belum ada kabar. Tapi, berdasarkan informasi sebelumnya dari para mata-mata, mereka harusnya sudah dekat."Wira menganggukkan kepala. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun pada saat seperti ini.Tepat pada saat itu, ada seorang prajurit yang berlari mendekat. Setelah melihat keduanya, dia langsung memberi hormat dan berkata, "Tuan, Kak Nafis, Kak Adjie dan yang lainnya sudah kembali. Mereka bahkan berhasil menangkap Kunaf."Mendengar laporan itu, Nafis merasa sangat sen

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3101

    Mendengar Latif berkata demikian, Adjie merasa agak ragu karena saat ini situasinya sangat mendesak. Jika dia melepaskan mereka begitu saja, dia akan kesulitan.Menyadari Adjie sepertinya merasa agak kesulitan, Latif yang berdiri di depan pintu tersenyum dan berkata sambil memberi hormat, "Kalau Kak Adjie merasa agak kesulitan, kamu bisa menahan kami di halaman ini dulu. Selama nyawa kami nggak terancam, kami bisa menerima cara lainnya."Melihat Latif yang begitu pengertian, Adjie membalas hormat itu dengan tersenyum. Setelah ragu sejenak, dia berkata perlahan-lahan, "Melihat Jenderal Latif begitu sungkan, aku akan terus terang saja. Saat fajar nanti, 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala akan langsung masuk ke kota.""Sekarang kami sudah menguasai gerbang kota dan kediaman wali kota juga. Begitu pasukan tiba mereka bisa langsung menerobos masuk tanpa hambatan."Kata-kata Adjie ini membuat Latif sangat bersemangat karena tidak ada satu pun dari mereka yang ingin menjadi seorang penjaga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3100

    Tanpa basa-basi, Agha langsung menampar kedua selir Kunaf. Mereka pun langsung diam, tak berani berteriak lagi.Namun, saat itu juga, Agha mencium bau pesing yang menyengat dan sontak mengumpat pelan, "Sialan!"Setelah beberapa saat, Kunaf sudah diikat erat. Adjie lalu menoleh ke arah Agha dan bertanya, "Apa kita perlu mengabari Tuan Wira? Sekarang situasi di dalam kota sudah terkendali, tinggal menunggu pasukan Kerajaan Nuala tiba."Mendengar nama Kerajaan Nuala, Kunaf yang tergeletak di lantai langsung mengeluarkan suara dari mulutnya yang disumpal dengan kain. Tubuhnya meronta-ronta.Adjie tidak berkata apa-apa dan hanya menendang tubuh Kunaf agar tetap diam. Setelah itu, dia duduk perlahan di kursi dan berkata dengan tenang, "Aku sudah mengutus orang untuk memberi tahu Wira. Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang perlu kita lakukan.""Apa itu?""Dengan menggunakan perintah Kunaf, kita panggil semua kepala penjaga gerbang ke sini dengan alasan rapat mendadak. Begitu mereka masuk ke hala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3099

    Selama mereka bisa menguasai tembok kota, saat fajar tiba dan pasukan Kerajaan Nuala memasuki kota, mereka dapat bergerak menuju tiga gerbang lainnya melalui jalur yang menghubungkan tembok kota.Nafis memberi hormat, lalu segera memimpin 100 orang untuk naik. Begitu mereka mencapai tembok kota, mereka mendapati bahwa para prajurit musuh di sana ternyata tertidur dengan bersandar pada dinding.Wira yang baru saja naik ke tembok juga melihat pemandangan itu dan hanya bisa tersenyum getir. Setelah beberapa saat, dia memberi isyarat untuk tetap diam dan memberi isyarat tangan untuk membunuh mereka.Orang-orang di belakangnya langsung mengerti maksudnya. Dengan hati-hati, mereka berjalan berjongkok menuju para prajurit yang sedang tertidur.Para prajurit dari pasukan utara itu bahkan tidak menyadari bahwa tidur mereka kali ini akan membawa mereka ke akhir hayat.....Sementara itu, di kediaman Kunaf.Meskipun kota dalam keadaan siaga penuh, sebagai tempat kediaman penguasa tertinggi di kot

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3098

    Setelah pasukan terbagi, Wira memimpin kelompoknya keluar dari hutan lebat.Karena Kunaf telah mengeluarkan perintah untuk menangkap Wira, gerbang kota berada dalam keadaan siaga penuh.Namun, karena Kunaf yakin bahwa Wira telah melarikan diri ke utara, dia lantas menarik kembali setengah dari pasukannya.Melihat jumlah patroli di gerbang kota berkurang, Nafis berbisik, "Tuan, kenapa jumlah prajurit tampak jauh lebih sedikit dibandingkan siang tadi? Jangan-jangan ini jebakan?"Wira tersenyum dan menyahut, "Nggak. Ini pasti karena Latif memberi tahu Kunaf kita kabur ke utara."Mendengar itu, yang lainnya tersenyum kecil. Jika Kunaf benar-benar mempercayai informasi itu,berarti dia benar-benar bodoh.Bagaimana mungkin mereka yang telah melarikan diri dari utara justru kembali ke arah sana? Itu sama saja mencari mati!"Nafis, kamu yang memimpin di depan. Sebarkan pasukan, jangan berkumpul di satu tempat. Habisi prajurit musuh yang menjaga gerbang, lalu kenakan seragam mereka. Lakukan den

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3097

    Mendengar laporan itu, Kunaf langsung berseri-seri dan segera menyuruh para penari untuk pergi.Setelah aula menjadi kosong, Kunaf menatap Latif dengan penuh antusiasme. Dia bahkan lupa menyuruhnya berdiri.Kunaf sangat memahami perintah dari Bimala. Tidak peduli apa pun caranya, Wira harus ditangkap. Jika berhasil, Kunaf bisa meninggalkan tempat ini.Latif perlahan-lahan berdiri, lalu menangkupkan tangannya sambil berujar dengan tenang, "Lapor, Jenderal. Kami telah mencari di dalam hutan untuk waktu yang lama, tapi nggak menemukan jejak musuh. Aku menduga mereka sudah meninggalkan area ini.""Nggak ada jejak?" Ekspresi Kunaf yang tadinya bersemangat langsung berubah. Dia lantas terdiam beberapa saat sebelum mengerutkan kening dan bertanya, "Kalau begitu, apa ada informasi dari penjaga gerbang?"Latif bertugas di benteng utama, jadi pertanyaan itu masih berada dalam ranah tanggung jawabnya. Dia segera menjawab, "Saat kembali, aku sudah menanyakan kepada penjaga gerbang. Hingga saat ini

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3096

    Mengingat semua hal besar yang telah dilakukan oleh Wira, Latif merasa sangat bersemangat. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu langsung dengan Wira.Latif segera menangkupkan tangan dan berkata, "Aku sudah lama mengetahui nama besar Tuan Wira. Hari ini, aku akhirnya bisa bertemu langsung denganmu. Ini benar-benar suatu kehormatan bagiku. Aku Latif, mohon ampuni nyawaku."Wira terkekeh-kekeh dan membalas, "Haha. Dengan cara pencarian seperti ini, kamu nggak takut Kunaf mengetahuinya dan memenggal kepalamu?"Saat berbicara, Wira menunjuk ke arah para prajurit yang masih memegang obor di kejauhan. Kini, dia sudah bisa menebak maksud Latif. Rupanya, dia sedang berusaha membantu Wira sebagai tanda persahabatan.Latif hanya bisa tertawa canggung dan berkata dengan suara rendah, "Jujur saja, aku nggak terlalu menyukai Kunaf. Lagian, dia nggak ada di sini. Dia nggak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi.""Hari ini, ketika aku melihat Tuan berada dalam situasi sulit, aku ingin membantu sebi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status