"Saksi mata?" tanya Wira sambil menatap Wira dengan bingung, jelas tidak mengerti istilah itu.Wira terbatuk-batuk saat teringat orang-orang di sana tidak tahu istilah yang dikatakannya. Dia segera berkata, "Maksudku, apa orang yang menulis surat ini melihat seluruh kejadiannya?"Isi surat itu terlalu detail sampai membuat orang sulit untuk tidak memercayainya kebenarannya dan menganggap semua itu hanya tipuan dari Wira. Terlebih lagi, surat itu penuh dengan noda darah dan sudah berubah warna, menunjukkan surat ini mungkin sudah dibuat puluhan tahun yang lalu.Lucy berkata, "Benar, orang ini memang menyaksikan seluruh kejadiannya karena dia adalah pelayan pribadi putra Raja Kresna. Dia mencatat semuanya dan bahkan meninggalkan barang milik putra Raja Kresna sebagai buktinya. Tapi, dia akhirnya nggak selamat juga dan mati bersama putra Raja Kresna."Wira melihat giok di tangannya dan menyadari giok itu memang berkualitas tinggi, jelas berasal dari keluarga terpandang. Jika giok ini bena
Kata-kata Gina langsung mengungkapkan situasinya.Kresna akhirnya menghela napas lega. "Kalau begitu, kamu bersembunyi dulu. Aku akan membuka pintu untuk Wira.""Baik." Setelah merespons, Gina segera bersembunyi di balik pembatas ruangan.Saat membuka pintu, Kresna langsung tersenyum ramah dan segera berkata, "Tuan Wira, bukankah kamu bilang akan memberiku waktu untuk mempertimbangkannya? Kenapa tiba-tiba datang mencariku lagi?""Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu, jadi aku buru-buru datang ke sini. Kalau nggak, aku nggak akan datang mengganggumu," kata Wira sambil mengeluarkan giok itu dari sakunya dan langsung menyerahkannya pada Kresna.Begitu melihat giok itu, Kresna menyipitkan matanya dan segera meraihnya. Namun, keduanya tangannya gemetar saat menerima giok itu.Gina yang bersembunyi di balik pembatas ruangan juga memperhatikan situasi itu dan merasa sangat terkejut. Dia sudah mengikuti Kresna sejak kecil dan termasuk dibesarkan oleh Kresna. Bukan hanya Kresna yang sangat
"Aku menganggapmu sebagai saudara, jadi aku nggak akan menyembunyikannya darimu. Kamu pasti sudah tahu aku selalu berusaha menyusupkan anggota intelijenku ke wilayah tandus di utara, 'kan? Justru karena itu, aku kebetulan menemukan informasi tentang Pangeran," jawab Wira dengan segera, tetapi semuanya adalah fakta.Hanya ketulusan yang bisa menyentuh hati seseorang, terutama saat berhadapan dengan orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi."Maksudmu, kematian putraku ada hubungannya dengan orang-orang di wilayah tandus utara?" tanya Kresna yang juga orang cerdas dan langsung mengerti maksud Wira.Wira menganggukkan kepala. "Benar. Orang itu adalah ...."Saat Wira hendak melanjutkan perkataannya, Kresna segera melambaikan tangannya. "Aku nggak ingin tahu ....""Kamu nggak ingin tahu kebenarannya?" tanya Wira yang tertegun sejenak. Namun, dia sudah mengerti maksud Kresna. Ini membuktikan Kresna juga sudah mendapatkan beberapa petunjuk, tetapi Kresna sengaja menyimpan kebenaran itu di da
Keduanya sengaja berbicara dengan kode, tetapi mereka saling mengerti maksud di hati masing-masing.Setelah mengatakan itu, Wira meninggalkan kamar Kresna.Setelah hening sejenak, Kresna langsung berlutut di lantai dan menangis tersedu-sedu. Saat ini, dia merasa hatinya sangat sakit, seolah-olah luka yang baru saja sembuh kembali dilukai.Saat menatap giok di tangannya, Kresna bergumam, "Aku juga ingin membalaskan dendammu. Tapi sayangnya, kesempatan itu belum tiba. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertindak. Aku nggak bisa mengorbankan seluruh keluarga hanya demi urusanmu.""Tapi, tenang saja, suatu hari nanti aku pasti akan membalas dendam kesumat ini. Aku akan membuat orang-orang yang sudah membunuhmu menerima balasannya."Saat mengatakan kalimat terakhir, Kresna mengangkat tinjunya dan menghantam lantai. Darah yang mengalir dari sela-sela jari menunjukkan betapa kuatnya pukulan itu.Gina yang bersembunyi di kegelapan keluar dan berdiri di belakang Kresna. Dia menepuk bahu Kres
Pada malam harinya, suasana di kota Provinsi Yonggu damai. Wira sedang menikmati angin malam di atas tembok kota karena suasana hatinya cukup bagus. Dia baru saja menerima kabar bahwa Osmaro dan yang lainnya sudah membuat keputusan untuk melindungi para rakyat di Provinsi Lowala dan Provinsi Yonggu. Meskipun harus mengorbankan banyak hal, mereka tidak berniat untuk mundur.Ini juga sesuai dengan kehendak Wira. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa dikatakannya secara langsung karena akan memengaruhi kepentingan beberapa pihak dan mengancam keselamatan kedua provinsi ini. Dengan bantuan Osmaro, sekarang masalah besar ini pun terselesaikan. Oleh karena itu, dia merasa lebih lega."Raja Kresna sudah mengurung diri di kamarnya seharian ini. Apa yang sedang direncanakannya? Bukankah dia harusnya terus datang membujukmu untuk melepaskan mereka?" tanya Danu yang tiba-tiba berada di belakang Wira sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan tersenyum.Danu memang tidak mengerti dengan tak
Wira juga mengernyitkan alisnya. Suasana hatinya baru saja sedikit membaik karena satu masalah selesai, sekarang dia malah harus terganggu oleh masalah yang lainnya lagi. Benar-benar merepotkan. Sepertinya, langit juga berusaha melawannya.Saat baru saja sampai di bawah tembok kota, keduanya melihat orang-orang itu sudah masuk ke kota dan sedang menuju ke penginapan.Melihat Wira dan Danu, orang yang sedang mengendalikan kereta kuda segera turun dan memberi hormat pada Wira bersama dengan orang-orang di belakangnya. "Tuan."Wira menunjuk pada kereta di depannya dan bertanya, "Siapa yang ada di dalam?""Dia adalah Doly," jawab orang-orang itu.Begitu mendengar jawaban itu, Wira tertegun sejenak. "Doly? Kenapa dia bisa ada di sini?""Benar. Anak ini masih berani nggak keluar di depan kita, apa dia nggak mendengar suara kakakku?" kata Danu sambil mengernyitkan alisnya, lalu langsung naik ke kereta dan membuka tirainya.Namun, setelah melihat Doly yang berada di dalam kereta, Danu merasa k
Semua orang tidak berani mengatakan apa-apa. Kali ini mereka memang sudah gagal menjalankan tugas dengan baik dan juga meremehkan Doly. Sebelum meninggalkan istana, Doly sudah terluka parah dan memaksakan tubuhnya yang sudah hancur untuk melarikan diri dari wilayah tandus di utara. Mereka terus memburu Doly selama itu, tetapi pada akhirnya mereka tetap gagal.Selain itu, semua orang yang dikirim untuk mengejar Doly juga sudah terbunuh.Senia berkata, "Aku nggak percaya Doly punya kemampuan sebesar ini, aku salut dengan kecerdasannya. Dia memang punya kemampuan, tapi masih kalah jauh kalau dibandingkan dengan kalian. Cepat katakan, apa ada orang yang diam-diam membantunya? Kalau benar seperti itu, aku harus menghabisi orang itu.""Semua orang yang ada di sini harus mengikuti perintahku, aku adalah satu-satunya penguasa Kerajaan Agrel."Senia yang mengenakan jubah tetap terlihat sangat berwibawa dan suaranya terdengar sangat berkuasa.Setelah saling memandang, salah satu pemimpin pengawa
"Kalau dia siuman, dia pasti bakal melawan kita. Yang dia tahu terlalu banyak. Ini nggak menguntungkan untuk kita."Ekspresi Panji tampak suram. Dia mengernyit sambil berkata, "Aku sudah pernah mengingatkan Yang Mulia dulu. Kita nggak boleh terlalu percaya pada Doly. Dia bukan anak kandungmu. Apalagi, dia nggak punya keluarga di sini. Kita nggak bisa mengancamnya.""Bagus kalau dia terus mengikuti kita. Tapi, kalau yang dia tahu terlalu banyak, kita harus mengendalikannya dan nggak boleh membiarkannya luput dari pengawasan kita. Tapi, Yang Mulia malah bertindak tanpa berpikir panjang. Sekarang kita dalam masalah."Jika orang lain yang menyalahkannya, Senia pasti akan langsung membunuh mereka. Namun, Panji adalah guru agung. Ini adalah pengecualian.Panji cerdas dan berbakat, juga punya kemampuan prediksi yang luar biasa. Senia telah menyaksikan semuanya dengan mata kepala sendiri. Tentu saja, dia tidak ingin putus hubungan dengan Panji."Sekarang bukan waktunya menyalahkanku. Kamu seha
Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai
"Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di
"Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla
Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan
Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang
"Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap
"Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.
"Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan
Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m