Share

Bab 2751

Author: Arif
last update Last Updated: 2024-12-06 18:00:01
"Aku menganggapmu sebagai saudara, jadi aku nggak akan menyembunyikannya darimu. Kamu pasti sudah tahu aku selalu berusaha menyusupkan anggota intelijenku ke wilayah tandus di utara, 'kan? Justru karena itu, aku kebetulan menemukan informasi tentang Pangeran," jawab Wira dengan segera, tetapi semuanya adalah fakta.

Hanya ketulusan yang bisa menyentuh hati seseorang, terutama saat berhadapan dengan orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi.

"Maksudmu, kematian putraku ada hubungannya dengan orang-orang di wilayah tandus utara?" tanya Kresna yang juga orang cerdas dan langsung mengerti maksud Wira.

Wira menganggukkan kepala. "Benar. Orang itu adalah ...."

Saat Wira hendak melanjutkan perkataannya, Kresna segera melambaikan tangannya. "Aku nggak ingin tahu ...."

"Kamu nggak ingin tahu kebenarannya?" tanya Wira yang tertegun sejenak. Namun, dia sudah mengerti maksud Kresna. Ini membuktikan Kresna juga sudah mendapatkan beberapa petunjuk, tetapi Kresna sengaja menyimpan kebenaran itu di da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2752

    Keduanya sengaja berbicara dengan kode, tetapi mereka saling mengerti maksud di hati masing-masing.Setelah mengatakan itu, Wira meninggalkan kamar Kresna.Setelah hening sejenak, Kresna langsung berlutut di lantai dan menangis tersedu-sedu. Saat ini, dia merasa hatinya sangat sakit, seolah-olah luka yang baru saja sembuh kembali dilukai.Saat menatap giok di tangannya, Kresna bergumam, "Aku juga ingin membalaskan dendammu. Tapi sayangnya, kesempatan itu belum tiba. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertindak. Aku nggak bisa mengorbankan seluruh keluarga hanya demi urusanmu.""Tapi, tenang saja, suatu hari nanti aku pasti akan membalas dendam kesumat ini. Aku akan membuat orang-orang yang sudah membunuhmu menerima balasannya."Saat mengatakan kalimat terakhir, Kresna mengangkat tinjunya dan menghantam lantai. Darah yang mengalir dari sela-sela jari menunjukkan betapa kuatnya pukulan itu.Gina yang bersembunyi di kegelapan keluar dan berdiri di belakang Kresna. Dia menepuk bahu Kres

    Last Updated : 2024-12-06
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2753

    Pada malam harinya, suasana di kota Provinsi Yonggu damai. Wira sedang menikmati angin malam di atas tembok kota karena suasana hatinya cukup bagus. Dia baru saja menerima kabar bahwa Osmaro dan yang lainnya sudah membuat keputusan untuk melindungi para rakyat di Provinsi Lowala dan Provinsi Yonggu. Meskipun harus mengorbankan banyak hal, mereka tidak berniat untuk mundur.Ini juga sesuai dengan kehendak Wira. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa dikatakannya secara langsung karena akan memengaruhi kepentingan beberapa pihak dan mengancam keselamatan kedua provinsi ini. Dengan bantuan Osmaro, sekarang masalah besar ini pun terselesaikan. Oleh karena itu, dia merasa lebih lega."Raja Kresna sudah mengurung diri di kamarnya seharian ini. Apa yang sedang direncanakannya? Bukankah dia harusnya terus datang membujukmu untuk melepaskan mereka?" tanya Danu yang tiba-tiba berada di belakang Wira sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan tersenyum.Danu memang tidak mengerti dengan tak

    Last Updated : 2024-12-06
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2754

    Wira juga mengernyitkan alisnya. Suasana hatinya baru saja sedikit membaik karena satu masalah selesai, sekarang dia malah harus terganggu oleh masalah yang lainnya lagi. Benar-benar merepotkan. Sepertinya, langit juga berusaha melawannya.Saat baru saja sampai di bawah tembok kota, keduanya melihat orang-orang itu sudah masuk ke kota dan sedang menuju ke penginapan.Melihat Wira dan Danu, orang yang sedang mengendalikan kereta kuda segera turun dan memberi hormat pada Wira bersama dengan orang-orang di belakangnya. "Tuan."Wira menunjuk pada kereta di depannya dan bertanya, "Siapa yang ada di dalam?""Dia adalah Doly," jawab orang-orang itu.Begitu mendengar jawaban itu, Wira tertegun sejenak. "Doly? Kenapa dia bisa ada di sini?""Benar. Anak ini masih berani nggak keluar di depan kita, apa dia nggak mendengar suara kakakku?" kata Danu sambil mengernyitkan alisnya, lalu langsung naik ke kereta dan membuka tirainya.Namun, setelah melihat Doly yang berada di dalam kereta, Danu merasa k

    Last Updated : 2024-12-06
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2755

    Semua orang tidak berani mengatakan apa-apa. Kali ini mereka memang sudah gagal menjalankan tugas dengan baik dan juga meremehkan Doly. Sebelum meninggalkan istana, Doly sudah terluka parah dan memaksakan tubuhnya yang sudah hancur untuk melarikan diri dari wilayah tandus di utara. Mereka terus memburu Doly selama itu, tetapi pada akhirnya mereka tetap gagal.Selain itu, semua orang yang dikirim untuk mengejar Doly juga sudah terbunuh.Senia berkata, "Aku nggak percaya Doly punya kemampuan sebesar ini, aku salut dengan kecerdasannya. Dia memang punya kemampuan, tapi masih kalah jauh kalau dibandingkan dengan kalian. Cepat katakan, apa ada orang yang diam-diam membantunya? Kalau benar seperti itu, aku harus menghabisi orang itu.""Semua orang yang ada di sini harus mengikuti perintahku, aku adalah satu-satunya penguasa Kerajaan Agrel."Senia yang mengenakan jubah tetap terlihat sangat berwibawa dan suaranya terdengar sangat berkuasa.Setelah saling memandang, salah satu pemimpin pengawa

    Last Updated : 2024-12-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2756

    "Kalau dia siuman, dia pasti bakal melawan kita. Yang dia tahu terlalu banyak. Ini nggak menguntungkan untuk kita."Ekspresi Panji tampak suram. Dia mengernyit sambil berkata, "Aku sudah pernah mengingatkan Yang Mulia dulu. Kita nggak boleh terlalu percaya pada Doly. Dia bukan anak kandungmu. Apalagi, dia nggak punya keluarga di sini. Kita nggak bisa mengancamnya.""Bagus kalau dia terus mengikuti kita. Tapi, kalau yang dia tahu terlalu banyak, kita harus mengendalikannya dan nggak boleh membiarkannya luput dari pengawasan kita. Tapi, Yang Mulia malah bertindak tanpa berpikir panjang. Sekarang kita dalam masalah."Jika orang lain yang menyalahkannya, Senia pasti akan langsung membunuh mereka. Namun, Panji adalah guru agung. Ini adalah pengecualian.Panji cerdas dan berbakat, juga punya kemampuan prediksi yang luar biasa. Senia telah menyaksikan semuanya dengan mata kepala sendiri. Tentu saja, dia tidak ingin putus hubungan dengan Panji."Sekarang bukan waktunya menyalahkanku. Kamu seha

    Last Updated : 2024-12-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2757

    Karena Yang Mulia sudah menyetujuinya, tunggu saja kabar baik dariku. Aku akan segera memberimu jawaban dan hasil yang memuaskan." Panji tersenyum dingin, lalu berjalan keluar.Sejak awal, Panji memiliki kepercayaan diri akan hal ini. Raja Kresna tidak akan bisa membuat keputusan dalam hal ini. Dia yang memegang kendali. Selain itu, Raja Kresna tidak akan punya pilihan lain selain menurutinya!....Tiga hari kemudian.Selama tiga hari ini, Wira terus mengobati Doly. Bukannya dia ingin memanfaatkan Doly atau mengorek informasi, tetapi karena mereka berdua saling kenal. Dia tidak ingin melihat Doly berada dalam situasi seperti ini, apalagi mati di depannya.Pagi-pagi, Wira datang ke kamar Doly. Begitu membuka pintu, dia melihat Doly sedang duduk di depan meja. Meskipun masih terlihat lemas, dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Hanya saja, wajahnya masih sangat pucat.Namun, harus diakui bahwa keadaan fisik Doly sangat bagus. Hanya dalam 3 hari, pemulihannya sudah mencapai tahap sep

    Last Updated : 2024-12-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2758

    "Karena aku tahu rahasia mereka. Tapi, aku nggak ingin jahat seperti mereka. Makanya, aku ingin menjaga jarak dengan mereka.""Sayangnya, nggak semudah itu untuk mundur. Aku pun nggak nyangka Ratu tega membunuhku tanpa memedulikan hubungan kami dulu."Doly menggertakkan giginya dengan geram. Demi Kerajaan Agrel dan Senia, dia hampir mengorbankan nyawanya berkali-kali. Hasilnya malah seperti ini. Siapa yang bisa menerima hal semacam ini?Wira pun mengembuskan napas dua kali. Dia bisa memahami situasi mereka. Bagaimanapun, tidak mudah untuk berada di sisi seorang penguasa. Pasti ada bahaya yang tersembunyi.Meskipun banyak orang yang memahami logika ini, justru tidak ada yang mampu menolak. Bagaimanapun, kekuasaan adalah godaan terbesar. Orang-orang tahu jalan ke depannya akan sulit, tetapi tetap memilih untuk mengambilnya dan terus maju.Ketika Doly hendak melanjutkan ucapannya, Wira memperhatikan perubahan ekspresinya. Dia memandang ke arah pintu, seperti yang dilakukan Doly.Terlihat

    Last Updated : 2024-12-07
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2759

    Kresna melirik Doly beberapa kali dengan tatapan mendalam. Sesaat kemudian, dia memutuskan untuk keluar. Namun, dia tidak pergi jauh dan masih berdiri di depan pintu.Sementara itu, Wira juga ragu-ragu sejenak sebelum pergi. Karena Kresna masih berdiri di depan, Doly tidak mungkin memberitahunya tentang rahasia itu. Lebih baik dia mencari kesempatan di lain hari.Setelah keduanya keluar, Doly pun menutup pintu dan melihat beberapa prajurit di luar. Dia tahu Wira mengutus orang-orang ini bukan untuk mengawasinya, melainkan untuk melindunginya.Seperti yang dikatakan Wira, dia menganggap Doly sebagai teman. Mungkin karena keberadaan Kresna, Wira menjadi mencemaskan keselamatan Doly.Di luar, Wira dan Kresna berjalan berdampingan. Ketika tiba di taman bunga, Wira bertanya, "Kamu seharusnya punya masalah yang nggak bisa diungkapkan ya?""Masalah? Masalah apa?" Kresna menggeleng sambil tersenyum. "Aku cuma menjalankan tugasku. Aku nggak mungkin membiarkan seseorang membocorkan rahasia negar

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2778

    Mengapa ada orang sebodoh Delon di dunia ini? Jelas-jelas tahu keadaannya sudah di luar kendali, apakah dia benar-benar hanya ingin mendapatkan kembali modalnya? Sungguh konyol. Sepertinya Delon ini memang masih terlalu muda.Lucy yang merasa agak khawatir berkata, "Tiga miliar gabak ini hanya permulaannya saja. Sekarang dia masih terus meminjam dan surat-surat utangnya sudah mulai menumpuk. Tapi, aku sudah menyuruh orang untuk menyimpan semuanya dengan baik, nggak akan terjadi kesalahan.""Setelah hal hari ini selesai, aku akan meminta bos Rumah Bordil Foniks untuk menagih utangnya. Tapi, apa Senia bersedia mengeluarkan uang sebanyak ini?"Bagaimanapun juga, Delon bukan pangeran yang paling dibanggakan Senia. Meskipun Delon adalah pangeran utama, Dahlan tetap jauh lebih penting bagi Senia. Oleh karena itu, Lucy khawatir Senia tidak bersedia mengeluarkan uang meskipun mereka ingin membunuh Delon. Jika begitu, usaha mereka akan sia-sia.Wira melambaikan tangannya sambil tersenyum dan be

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2777

    Delon menjilat sudut bibirnya setelah mengatakan kalimat terakhir, lalu menggosok tangannya dan berkata, "Hanya saja, aku nggak membawa uang ini sekarang. Tapi, tenang saja. Selama kalian bersedia meminjamkan sedikit uang, aku akan tetap berada di sini. Kalau aku nggak bisa membayarnya, aku nggak akan pergi. Terserah kalian menghukumku. Bagaimana menurutmu?"Mata wanita paruh baya itu langsung bersinar karena dia memang menunggu kata-kata Delon ini. Jika tidak, semua yang mereka lakukan hari ini akan sia-sia. Hanya memenangkan sedikit uang dari Delon saja tidak cukup, mereka menginginkan jauh lebih banyak dari itu."Baiklah. Kami tentu saja percaya dengan integritas Tuan. Apalagi Tuan juga sudah berkata seperti ini, kami nggak mungkin nggak menghargai Tuan, 'kan? Tapi, aku ingin tahu, berapa banyak uang yang Tuan butuh?" kata wanita paruh baya yang menyanjung Delon terlebih dahulu, lalu masuk ke inti pembicaraannya."Seratus juta gabak," jawab Delon.Begitu mendengar jawaban itu, mata

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2776

    Namun, ini bukan rencana Delon, melainkan rencana dari Wira dan Lucy. Sayangnya, dia benar-benar sangat bodoh, sehingga dia tidak menyadari konspirasi yang tersembunyi di balik perjudian ini. Oleh karena itu, dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri."Baik, kalian sudah melakukannya dengan baik. Setelah semuanya selesai, aku akan memberikan hadiah yang pantas untuk kalian," kata Lucy.Di sisi lain, di kediaman jenderal. Berita tentang Delon yang pergi ke Rumah Bordil Foniks sudah sampai di telinga Kresna. Saat ini, Gina sedang berdiri di depan Kresna dan melaporkan semua yang terjadi di Rumah Bordil Foniks."Apa? Pangeran Delon pergi bermain dadu? Apa dia sudah gila? Ini adalah wilayah Wira, kita harusnya nggak boleh terlalu mencolok. Sekarang dia malah pergi bermain dadu di sana? Kalau ada konspirasi di balik semua ini, bagaimana aku bisa menjelaskannya pada Ratu?" kata Kresna yang marah sampai seluruh tubuhnya bergetar.Masalah belum selesai, sekarang malah muncul masalah yang baru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2775

    "Angela memberi salam pada Tuan," kata wanita itu sambil mengedipkan mata, benar-benar memikat.Delon menelan ludah, lalu berkata dengan sangat bersemangat, "Bagus! Benar-benar wanita cantik yang langka di dunia ini. Aku sudah bertemu banyak wanita cantik di dunia ini, tapi aku belum pernah bertemu dengan wanita secantik Nona ini. Nona, silakan duduk."Semua orang pun bisa melihat apa yang ada di pikiran Delon.Wanita paruh baya yang berdiri di antara keduanya tersenyum dan berkata, "Tuan, kalau kamu ingin Nona Angela menemanimu minum, kamu harus bermain dua ronde terlebih dahulu.""Dia juga bisa bermain ini?" tanya Delon dengan mata yang bersinar.Wanita paruh baya itu menganggukkan kepala sambil tersenyum. "Benar, Nona Angela ahli dalam hal ini. Tapi, dia jarang bermain dengan orang lain karena nggak sembarangan orang layak untuk menemuinya. Hari ini Tuan sangat beruntung dan main begitu banyak uang, jadi Nona Angela baru bersedia menemuimu.""Kalau Tuan bersedia, kalian bisa bermain

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2774

    Meskipun bertaruh pada permainan dadu, Delon juga akan langsung menang telak. Pemandangan ini sangat langka terjadi. Bahkan saat berada di Kerajaan Agrel, dia juga tidak pernah seberuntung ini.Delon berpikir sepertinya Provinsi Yonggu ini benar-benar tanah penuh keberuntungan, setidaknya baginya. Jika tidak, dia tidak mungkin akan menang terus. Dalam waktu kurang dari satu jam saja, dia sudah menang sampai perak dan emas penuh memenuhi mejanya.Orang-orang yang tadinya bermain bersama Delon juga satu per satu mundur."Aku nggak mau main lagi!""Orang ini menang terus, nggak ada yang bisa melawannya!""Benar, uangku juga sudah habis semuanya. Kalau terus bermain, mungkin kita akan bangkrut."Orang-orang itu menggelengkan kepala dan satu per satu meninggalkan meja permainan. Saat ini hanya tersisa Delon dan bandar saja di meja permainan itu.Delon melirik orang-orang itu dan tertawa dingin. "Benar-benar sekelompok sampah yang nggak berguna, uang kalian hanya sedikit ini? Mau keluar berm

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2773

    "Tentu saja! Kalau orang lain yang berkata seperti itu, kita nggak akan percaya. Tapi, sekarang Tuan yang berkata seperti itu, mana mungkin kita nggak percaya," kata wanita paruh baya itu sambil tersenyum.Delon berkata dengan puas, "Kalau begitu, jangan banyak basa-basi lagi. Cepat siapkan tempat untukku."Setelah mengatakan itu, Delon mengeluarkan sebatang emas dan melemparkannya ke pangkuan wanita cantik itu."Ini untukku?" tanya wanita cantik itu dengan mata yang bersinar."Tentu saja. Kalau hari ini kamu bisa menemaniku dengan baik, aku akan memastikan kelak kamu bisa hidup dengan tenang," kata Delon dengan santai.Semua orang yang berada di tempat itu kembali bersorak, sehingga suasananya makin meriah.Sepuluh menit kemudian, Delon sudah duduk di sebuah meja dan langsung mulai berjudi dengan orang lain.Saat seseorang perlahan-lahan muncul di tengah kerumunan, wanita paruh baya itu yang tadinya masih melayani Delon segera mendekat. Senyumannya juga perlahan-lahan menghilang dan k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2772

    Melihat ekspresi Delon yang kesal, gadis itu menjelaskan, "Tuan, ini bukan hanya demi kebaikanmu, tapi demi reputasi tempat kami dan kenyamanan orang-orang yang bermain denganmu. Kalau kamu nggak membawa cukup uang, sama saja seperti nggak bermain meskipun pada akhirnya kamu menang.""Jadi, Tuan jangan salah paham. Aturan ini juga bukan hanya berlaku pada Tuan saja. Meskipun pemimpin Provinsi Yonggu yang datang ke sini, Wira juga tetap harus mengikuti aturan kami."Mendengar itu, Delon langsung berpikir ternyata begitu. Hanya dalam beberapa kalimat saja, dirinya sudah kehilangan kendali. Dia melambaikan tangan dengan sombong dan berkata, "Lihatlah, apa aku terlihat seperti orang yang nggak punya uang? Aku beri tahu kamu, aku sebenarnya bukan penduduk lokal Provinsi Yonggu. Tapi, kekayaanku jauh melampaui bayangan kalian. Ibuku adalah ...."Namun, Delon tidak melanjutkan perkataannya karena tiba-tiba teringat dengan peringatan dari Kresna. Ini sudah berada di luar Kerajaan Agrel, sehing

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2771

    "Benar, orangnya sudah tiba. Aku dengar sekarang dia sedang bersiap untuk bermain kartu. Segala sesuatu di sana sudah diatur dengan baik. Kapan kita akan pergi ke sana?" tanya Lucy sambil menatap Wira dengan hormat.Saat Delon meninggalkan kediaman jenderal, ternyata Lucy sudah mengawasi semua gerak-geriknya. Dia bisa masuk ke Rumah Bordil Foniks juga adalah bagian dari rencana yang sudah diatur oleh Lucy.Bagaimanapun juga, ini adalah Provinsi Yonggu, tidak ada yang bisa luput dari pengamatan Lucy dan Wira. Rumah Bordil Foniks ini tentu saja adalah salah satu bisnis Wira dan yang lainnya. Jika tidak, tempat yang sebesar ini tidak mungkin bisa berdiri di Provinsi Yonggu.Wira berkata, "Baiklah, pastikan untuk menjamunya dengan baik. Saat waktunya tiba, aku akan muncul di sana. Tapi, jangan lupakan rencana yang sudah kita diskusikan sebelumnya, pastikan untuk menyiksanya di sana. Kali ini aku akan membuat Senia benar-benar merasakan akibatnya.""Kedua putranya ini sama sekali nggak berg

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2770

    "Kalau begitu, jaga dirimu baik-baik."Setelah meninggalkan halaman belakang, Delon awalnya ingin menemui Kresna untuk membahas strategi selanjutnya. Namun, ketika teringat pada sikap Kresna, dia segera mengurungkan niatnya.Semua yang seharusnya dikatakan telah dikatakan. Kini, Delon hanya bisa menunggu keputusan dari Kresna. Mungkin, Kresna sudah mengirim pesan kepada ibunya sekarang. Hanya saja, mereka belum menemukan strategi terbaik.Delon merasa sangat gusar. Dia memilih untuk keluar dari kediaman jenderal. Untungnya, Wira tidak mengurungnya.Setelah berkeliling sesaat, Delon tiba di Rumah Bordil Foniks. "Rumah Bordil Foniks? Kedengarannya tempat ini tempat bagus!"Delon menepuk dahinya dan telah mengesampingkan masalah adiknya. "Karena nggak ada yang bisa dilakukan untuk sekarang, lebih baik aku nikmati hidup. Aku nggak ingin perjalananku ini jadi sia-sia.""Aku ingin lihat seperti apa wanita di wilayah selatan. Apa mereka punya perbedaan dengan para wanita di wilayah utara?"Sa

DMCA.com Protection Status