Share

Bab 248

Di kejauhan, seorang pemimpin pasukan bangsa Agrel yang bersenjatakan pedang berteriak, “Kalian itu bekas penduduk Nuala. Asalkan kalian berhasil mencapai puncak tembok kota, Raja kami akan mengakui kalian sebagai bangsa Agrel, lalu memberikan kalian wilayah dan wanita.”

Begitu mendengar ucapan itu, para prajurit yang sedang menyerang kota langsung bersemangat dan lanjut menyerang dengan garang.

Di atas tembok kota, Raditya Luandi, wakil komandan militer Perbatasan Loko melihat pemandangan ini dengan ekspresi sedih.

Para prajurit yang sedang menyerang tembok kota bukanlah orang dari bangsa Agrel, melainkan penduduk Provinsi Cindera. Sayangnya, sejak Provinsi Cindera jatuh ke tangan bangsa Agrel, mereka pun menjadi alat perang bangsa Agrel dan menyerang Nuala.

Prajurit bangsa Agrel yang sebenarnya sedang berkemah di kejauhan. Mereka sama sekali tidak turun tangan sendiri. Bahkan Raja Tanuwi yang garang itu juga tidak terlihat sosoknya.

Namun, hanya prajurit yang sedang menyerang ini jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status