"Uhuk, uhuk ...." Wira berdeham dengan canggung. Setelah memastikan tak ada orang di sekitarnya, dia menarik Wulan lebih dekat.Wira berbicara pelan, "Ini cuma taktik sementara. Bhurek menyimpan banyak rahasia yang berguna bagi kita. Sekarang, Doddy menghukumnya setiap hari. Itu sudah cukup untuk membuat Biantara puas, 'kan?""Tapi, aku juga melakukannya diam-diam agar nggak memancing masalah lain. Lagi pula meski Bhurek bersalah, keluarganya nggak sepenuhnya salah. Kita nggak bisa membiarkan mereka dihina dan diperlakukan buruk oleh Alzam," lanjut Wira.Wira merasa bahwa apa yang dilakukan Alzam sungguh menjijikkan. Tindakannya begitu kejam dan membuatnya makin kesal. Tampaknya semua pengetahuan yang Alzam pelajari selama ini sia-sia!Wulan berucap sambil mengangguk. "Sayang, aku mengerti maksudmu. Aku nggak akan membicarakan hal ini pada siapa pun. Tenang saja.""Oke. Aku percaya padamu. Sudah kuduga, kamu selalu bijaksana dan peduli padaku," balas Wira sambil tersenyum.Wulan hanya
Fajar perlahan menyingsing di Kerajaan Beluana. Alzam sudah pulang ke rumahnya sendiri. Dia duduk di ruang tamu, memutar kembali apa yang terjadi barusan. Eloknya tubuh Puput terus membayang di kepalanya."Dia benar-benar cantik!" gumam Alzam yang sudah lama mengincar Puput. Kali ini, dia akhirnya bisa memanfaatkan kesempatan langka itu.Mendadak terdengar suara langkah kaki. Istri Alzam berjalan mendekat. Dia merapikan rambutnya sambil bertanya, "Sayang, kamu ke mana pagi-pagi begini? Biarpun kamu sibuk dengan urusan pemerintahan, kamu harus istirahat yang cukup. Kamu membuatku khawatir."Lamunan Alzam buyar. Dia menatap wajah istrinya dengan sedikit jengkel. Keduanya sama-sama wanita, tetapi mengapa istrinya begitu berbeda dengan Puput?"Bukan urusanmu. Memangnya aku perlu melaporkan semua kegiatanku padamu? Kalau nggak ada kerjaan, lebih baik siapkan sarapan. Aku mau makan dan segera pergi rapat. Jangan buang-buang waktuku," ucap Alzam dengan sebal.Istri Alzam mengeluh, "Aku hanya
Jika mereka punya pilihan yang lebih baik, mereka pasti sudah lama pergi.Dengan dipimpin anak buahnya, Lucy segera tiba di depan kamar Puput. Pintu kamar tertutup rapat dan tidak ada seorang pun yang berjaga di depannya. Para pelayan yang lewat sibuk berbisik-bisik satu sama lain.Kejadian semalam menyebabkan kegemparan besar di rumah jenderal agung. Semua orang bertanya-tanya apa langkah Puput selanjutnya. Apa dia akan memilih bersama Alzam demi anak-anaknya?Jika benar begitu, semua orang di Kerajaan Beluana pasti akan mentertawakan Puput. Dia akan menjadi bahan gosip mereka semua di waktu senggang.Bhurek baru dibawa pergi oleh Wira. Kalaupun Wira membunuhnya, mayatnya bahkan belum dingin. Menikah lagi dalam waktu sesingkat itu akan merusak reputasi Puput dan menghina martabat keluarga.Namun, mereka yang hanya pelayan tidak berani berkomentar. Mereka hanya bisa membicarakannya secara diam-diam."Inilah nasib orang yang kehilangan kekuasaannya. Tapi, para pelayan ini sungguh nggak
"Bhurek melakukan begitu banyak perbuatan jahat. Nggak kusangka dia masih memiliki istri sebaik kamu. Ini pasti karma baik dari kehidupan lalunya," ucap Lucy sambil mengernyit.Apa semua wanita baik di dunia sudah buta? Sama seperti Puput di depannya ini. Dia begitu baik dan setia, tetapi mengapa dia mau bersama pria seperti Bhurek? Akibat perbuatan suaminya, kini Puput harus berakhir menyedihkan seperti ini.Puput berkata, "Suamiku memang berbuat salah, tapi bukankah dia telah mengembalikan jenazah Tuan Biantara pada kalian? Sekarang aku juga mohon kalian mengembalikan jenazah suamiku. Aku ingin menguburkannya dengan baik.""Nggak peduli bagaimana pendapat orang lain tentang dia. Dia memperlakukanku dengan sangat baik. Itu sudah cukup bagiku. Aku nggak akan membiarkannya menerima penghinaan di hidup ini," tambah Puput dengan tegas.Lucy melirik Puput. Bhurek memang kejam pada orang lain, tetapi dia mungkin memperlakukan keluarganya dengan baik.Lucy memalingkan wajah dan berkata denga
Bhurek membunuh Biantara, teman dekat Wira. Wira yang marah lantas memimpin pasukan untuk menyerang Kerajaan Beluana.Orang-orang sudah terbiasa hidup dalam kedamaian. Penduduk di sembilan provinsi juga tidak ingin berperang lagi.Namun, berhubung yang menyatakan perang kali ini adalah Wira, orang-orang tidak protes. Sebaliknya, semua orang menaruh harapan mereka pada Wira. Hal itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa Wira adalah pria yang jujur.Puput sama sekali tidak ragu. Ini adalah jalan terbaik yang bisa dipilihnya. Dia berkata, "Baik, kami akan ikut denganmu. Aku percaya Tuan Wira nggak akan menyakiti wanita dan anak-anak."Puput bersujud berulang kali. Kali ini, dia akhirnya bertemu dengan orang yang benar-benar baik."Kemasi barang-barang kalian. Kita berangkat sekarang juga," ucap Lucy."Kenapa harus secepat itu?" tanya Puput dengan bingung. Orang-orang ini baru datang kurang dari satu jam, tetapi mereka sudah mendiskusikan langkah selanjutnya, bahkan bersiap untuk berangkat s
Malam itu, Lucy dan yang lainnya sudah sepenuhnya pergi dari Kerajaan Beluana.Selesai bekerja, Alzam pergi menuju rumah jenderal agung. Namun, begitu memasuki gerbang, dia menyadari rumah jenderal agung sudah kosong melompong. Ekspresinya berubah muram.Alzam menarik seorang pengawal di sebelahnya dan bertanya dengan dingin, "Mana orang-orang di sini? Ke mana mereka pergi?"Pengawal itu menggeleng dengan kaku dan menjawab, "Kami juga nggak tahu. Tapi, kami sudah mengatur orang untuk mengawasi tempat ini. Seharusnya nggak ada yang bisa lolos dari pengawasan."Mendadak, para pengawal lain membawa beberapa orang yang tak sadarkan diri ke hadapan Alzam. Alzam tiba-tiba mendapat firasat buruk.Alzam bertanya-tanya dalam hati. Bagaimana Puput yang hanya seorang wanita lemah bisa kabur tanpa ketahuan?"Bangunkan para pecundang nggak berguna ini! Tugas kecil begini saja gagal. Apa gunanya aku mempekerjakan kalian!" bentak Alzam.Alzam yang sekarang mirip seperti Bhurek dahulu, kasar dan tempe
Mereka sudah menata ulang ibu kota dan menyelidiki struktur personel di sini. Beberapa yang identitasnya tidak jelas pun diusir dan sebagian dibunuh, tanpa peduli mereka punya hubungan dengan Wira atau tidak. Yang jelas, mereka tidak akan membiarkan jaringan mata-mata punya kesempatan masuk ke ibu kota lagi.Alzam tidak akan tahu bahwa bawahan Lucy telah tersebar di setiap sudut Kerajaan Beluana. Tidak akan ada yang bisa menemukan mereka. Ini adalah kehebatan Lucy. Alzam bukan lawannya."Jangan menyebarkan masalah ini. Anggap saja kalian nggak tahu," ucap Alzam sambil mengernyit. Untuk sekarang, dia hanya bisa menahan emosinya.Jika masalah ini tersebar, Alzam akan terpengaruh. Bagaimanapun, dulu Bhurek adalah mitranya. Setelah Bhurek dibawa pergi oleh Wira, Alzam seharusnya melindungi keluarganya, meskipun hanya untuk pencitraan.Pengawal itu mengernyit dan berkata, "Semua yang ada di sini adalah orang kepercayaan. Mereka nggak mungkin bicara sembarangan. Tapi, ada banyak pelayan di k
"Kerja bagus. Aku sangat puas. Siapa namamu? Mulai sekarang, kamu akan menjadi orang kepercayaanku," tanya Alzam sambil menatap pria di depannya dengan ekspresi puas.Alzam baru saja memperoleh kekuasaan. Banyak orang yang menyanjungnya, tetapi Alzam bisa menilai bahwa orang-orang itu tidaklah kompeten. Ketika bertemu masalah nanti, mereka akan mencampakkannya dan mengutamakan keselamatan sendiri.Itu sebabnya, Alzam ingin segera merekrut bawahan pribadi. Jika terjadi sesuatu di kemudian hari, Alzam baru punya cara untuk menggunakan mereka.Pengawal itu sontak menangkupkan tangannya dan menyahut, "Namaku Bakti. Suatu kehormatan bagiku bisa menjadi bawahan Tuan Alzam. Aku akan setia dan menuruti semua perintahmu, tanpa membuatmu kecewa!"Bakti mengungkapkan ketulusan dan kesetiaannya. Asalkan punya hubungan dekat dengan orang seperti Alzam, statusnya akan meningkat pesat dalam waktu singkat. Masa depannya tak terbatas!"Bakti," gumam Alzam. Kemudian, dia berucap dengan puas, "Bagus. Mul