Share

Bab 2451

Author: Arif
Fajar perlahan menyingsing di Kerajaan Beluana. Alzam sudah pulang ke rumahnya sendiri. Dia duduk di ruang tamu, memutar kembali apa yang terjadi barusan. Eloknya tubuh Puput terus membayang di kepalanya.

"Dia benar-benar cantik!" gumam Alzam yang sudah lama mengincar Puput. Kali ini, dia akhirnya bisa memanfaatkan kesempatan langka itu.

Mendadak terdengar suara langkah kaki. Istri Alzam berjalan mendekat. Dia merapikan rambutnya sambil bertanya, "Sayang, kamu ke mana pagi-pagi begini? Biarpun kamu sibuk dengan urusan pemerintahan, kamu harus istirahat yang cukup. Kamu membuatku khawatir."

Lamunan Alzam buyar. Dia menatap wajah istrinya dengan sedikit jengkel. Keduanya sama-sama wanita, tetapi mengapa istrinya begitu berbeda dengan Puput?

"Bukan urusanmu. Memangnya aku perlu melaporkan semua kegiatanku padamu? Kalau nggak ada kerjaan, lebih baik siapkan sarapan. Aku mau makan dan segera pergi rapat. Jangan buang-buang waktuku," ucap Alzam dengan sebal.

Istri Alzam mengeluh, "Aku hanya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2452

    Jika mereka punya pilihan yang lebih baik, mereka pasti sudah lama pergi.Dengan dipimpin anak buahnya, Lucy segera tiba di depan kamar Puput. Pintu kamar tertutup rapat dan tidak ada seorang pun yang berjaga di depannya. Para pelayan yang lewat sibuk berbisik-bisik satu sama lain.Kejadian semalam menyebabkan kegemparan besar di rumah jenderal agung. Semua orang bertanya-tanya apa langkah Puput selanjutnya. Apa dia akan memilih bersama Alzam demi anak-anaknya?Jika benar begitu, semua orang  di Kerajaan Beluana pasti akan mentertawakan Puput. Dia akan menjadi bahan gosip mereka semua di waktu senggang.Bhurek baru dibawa pergi oleh Wira. Kalaupun Wira membunuhnya, mayatnya bahkan belum dingin. Menikah lagi dalam waktu sesingkat itu akan merusak reputasi Puput dan menghina martabat keluarga.Namun, mereka yang hanya pelayan tidak berani berkomentar. Mereka hanya bisa membicarakannya secara diam-diam."Inilah nasib orang yang kehilangan kekuasaannya. Tapi, para pelayan ini sungguh nggak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2453

    "Bhurek melakukan begitu banyak perbuatan jahat. Nggak kusangka dia masih memiliki istri sebaik kamu. Ini pasti karma baik dari kehidupan lalunya," ucap Lucy sambil mengernyit.Apa semua wanita baik di dunia sudah buta? Sama seperti Puput di depannya ini. Dia begitu baik dan setia, tetapi mengapa dia mau bersama pria seperti Bhurek? Akibat perbuatan suaminya, kini Puput harus berakhir menyedihkan seperti ini.Puput berkata, "Suamiku memang berbuat salah, tapi bukankah dia telah mengembalikan jenazah Tuan Biantara pada kalian? Sekarang aku juga mohon kalian mengembalikan jenazah suamiku. Aku ingin menguburkannya dengan baik.""Nggak peduli bagaimana pendapat orang lain tentang dia. Dia memperlakukanku dengan sangat baik. Itu sudah cukup bagiku. Aku nggak akan membiarkannya menerima penghinaan di hidup ini," tambah Puput dengan tegas.Lucy melirik Puput. Bhurek memang kejam pada orang lain, tetapi dia mungkin memperlakukan keluarganya dengan baik.Lucy memalingkan wajah dan berkata denga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2454

    Bhurek membunuh Biantara, teman dekat Wira. Wira yang marah lantas memimpin pasukan untuk menyerang Kerajaan Beluana.Orang-orang sudah terbiasa hidup dalam kedamaian. Penduduk di sembilan provinsi juga tidak ingin berperang lagi.Namun, berhubung yang menyatakan perang kali ini adalah Wira, orang-orang tidak protes. Sebaliknya, semua orang menaruh harapan mereka pada Wira. Hal itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa Wira adalah pria yang jujur.Puput sama sekali tidak ragu. Ini adalah jalan terbaik yang bisa dipilihnya. Dia berkata, "Baik, kami akan ikut denganmu. Aku percaya Tuan Wira nggak akan menyakiti wanita dan anak-anak."Puput bersujud berulang kali. Kali ini, dia akhirnya bertemu dengan orang yang benar-benar baik."Kemasi barang-barang kalian. Kita berangkat sekarang juga," ucap Lucy."Kenapa harus secepat itu?" tanya Puput dengan bingung. Orang-orang ini baru datang kurang dari satu jam, tetapi mereka sudah mendiskusikan langkah selanjutnya, bahkan bersiap untuk berangkat s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2455

    Malam itu, Lucy dan yang lainnya sudah sepenuhnya pergi dari Kerajaan Beluana.Selesai bekerja, Alzam pergi menuju rumah jenderal agung. Namun, begitu memasuki gerbang, dia menyadari rumah jenderal agung sudah kosong melompong. Ekspresinya berubah muram.Alzam menarik seorang pengawal di sebelahnya dan bertanya dengan dingin, "Mana orang-orang di sini? Ke mana mereka pergi?"Pengawal itu menggeleng dengan kaku dan menjawab, "Kami juga nggak tahu. Tapi, kami sudah mengatur orang untuk mengawasi tempat ini. Seharusnya nggak ada yang bisa lolos dari pengawasan."Mendadak, para pengawal lain membawa beberapa orang yang tak sadarkan diri ke hadapan Alzam. Alzam tiba-tiba mendapat firasat buruk.Alzam bertanya-tanya dalam hati. Bagaimana Puput yang hanya seorang wanita lemah bisa kabur tanpa ketahuan?"Bangunkan para pecundang nggak berguna ini! Tugas kecil begini saja gagal. Apa gunanya aku mempekerjakan kalian!" bentak Alzam.Alzam yang sekarang mirip seperti Bhurek dahulu, kasar dan tempe

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2456

    Mereka sudah menata ulang ibu kota dan menyelidiki struktur personel di sini. Beberapa yang identitasnya tidak jelas pun diusir dan sebagian dibunuh, tanpa peduli mereka punya hubungan dengan Wira atau tidak. Yang jelas, mereka tidak akan membiarkan jaringan mata-mata punya kesempatan masuk ke ibu kota lagi.Alzam tidak akan tahu bahwa bawahan Lucy telah tersebar di setiap sudut Kerajaan Beluana. Tidak akan ada yang bisa menemukan mereka. Ini adalah kehebatan Lucy. Alzam bukan lawannya."Jangan menyebarkan masalah ini. Anggap saja kalian nggak tahu," ucap Alzam sambil mengernyit. Untuk sekarang, dia hanya bisa menahan emosinya.Jika masalah ini tersebar, Alzam akan terpengaruh. Bagaimanapun, dulu Bhurek adalah mitranya. Setelah Bhurek dibawa pergi oleh Wira, Alzam seharusnya melindungi keluarganya, meskipun hanya untuk pencitraan.Pengawal itu mengernyit dan berkata, "Semua yang ada di sini adalah orang kepercayaan. Mereka nggak mungkin bicara sembarangan. Tapi, ada banyak pelayan di k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2457

    "Kerja bagus. Aku sangat puas. Siapa namamu? Mulai sekarang, kamu akan menjadi orang kepercayaanku," tanya Alzam sambil menatap pria di depannya dengan ekspresi puas.Alzam baru saja memperoleh kekuasaan. Banyak orang yang menyanjungnya, tetapi Alzam bisa menilai bahwa orang-orang itu tidaklah kompeten. Ketika bertemu masalah nanti, mereka akan mencampakkannya dan mengutamakan keselamatan sendiri.Itu sebabnya, Alzam ingin segera merekrut bawahan pribadi. Jika terjadi sesuatu di kemudian hari, Alzam baru punya cara untuk menggunakan mereka.Pengawal itu sontak menangkupkan tangannya dan menyahut, "Namaku Bakti. Suatu kehormatan bagiku bisa menjadi bawahan Tuan Alzam. Aku akan setia dan menuruti semua perintahmu, tanpa membuatmu kecewa!"Bakti mengungkapkan ketulusan dan kesetiaannya. Asalkan punya hubungan dekat dengan orang seperti Alzam, statusnya akan meningkat pesat dalam waktu singkat. Masa depannya tak terbatas!"Bakti," gumam Alzam. Kemudian, dia berucap dengan puas, "Bagus. Mul

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2458

    "Terima kasih, Tuan Alzam. Aku pasti akan terus meningkatkan kemampuanku agar Tuan nggak kecewa. Semoga Tuan bisa memujiku di hadapan Raja. Apa pun posisiku di masa depan, aku nggak akan pernah melupakan kebaikanmu!" ucap Bakti dengan girang.Bakti tidak pernah menyangka dirinya punya kesempatan menjadi jenderal besar. Posisi ini sangat tinggi dan diincar banyak orang.Setelah Bhurek pergi, posisi jenderal besar kosong. Ada banyak orang yang mencoba merebutnya, tetapi tidak ada yang berhasil. Bakti merasa dirinya sangat beruntung karena menjadi kepercayaan Alzam. Dia punya peluang besar untuk menjadi sukses."Ya sudah, kamu keluar dulu. Utus orang untuk mencari informasi di Dusun Darmadi. Cari tahu Puput benaran dibawa Wira atau bukan. Kalau ada informasi terbaru, langsung kabari aku," pesan Alzam dengan senyuman dingin.Karena Wira merebut wanitanya, Alzam tidak akan sungkan-sungkan padanya. Dia akan menyusun strategi untuk menjatuhkan Wira. Ini akibat dari melawannya!....Tiga hari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2459

    "Kamu Tuan Wira? Aku minta maaf atas semua perbuatan suamiku. Suamiku memang salah, jadi aku nggak akan membelanya atau membantunya memohon ampun. Aku merasa sangat berterima kasih padamu. Tanpa bantuanmu, aku nggak mungkin bisa melindungi anak-anakku."Mata Puput berkaca-kaca. Yang membantunya justru adalah musuh suaminya. Bukankah ini sangat konyol?Jika tahu hasilnya akan seperti ini, Puput pasti berusaha keras membujuk suaminya untuk berhenti mengusik Wira. Ternyata, roda tidak selamanya berada di atas. Sayangnya, sudah terlambat untuk menyesal sekarang."Bukan masalah besar. Lagian, ini kesalahan suamimu. Kamu dan anak-anakmu nggak ada kaitannya dengan masalah ini," balas Wira."Kamu benar-benar murah hati," puji Puput dengan kepala tertunduk."Kenapa kamu nggak menanyakanku alasan menolong kalian?" tanya Wira.Puput tersenyum getir dan berkata, "Aku tahu kamu ingin mengorek informasi dari suamiku. Kami adalah kelemahannya. Kalau kamu mempertemukan kami, dia pasti akan memberitahu

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3107

    Sepanjang perjalanan, Trenggi terus berpikir apa yang harus dilakukannya saat bertemu dengan Wira dari Provinsi Lowala. Namun, setelah bertemu Wira, dia merasa sangat terharu. Dia benar-benar tidak menyangka Wira begitu tampan dan karismatik, pantas saja banyak orang di sembilan provinsi yang merasa Wira sangat bisa diandalkan. Hari ini, dia membuktikan sendiri kabar itu memang benar.Setelah semua pasukan besar dari Kerajaan Nuala memasuki kota, Wira langsung memerintahkan bawahannya untuk menutup gerbang kota.....Di dalam kediaman wali kota, Wira menatap Trenggi dan para jenderalnya yang masuk. Latif dan Agha yang sebelumnya pergi untuk membujuk orang-orang di kota juga sudah kembali. Saat melihat Trenggi dan Hayam, semua orang basa-basi terlebih dahulu.Setelah itu, Wira menarik Latif dan berkata, "Ayo, aku perkenalkan kamu dulu. Ini adalah saudara baru kami. Kalau bukan karena dia, mungkin nyawa kami sudah tiada saat sedang bersembunyi di hutan. Untung saja dia bersedia membantu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3106

    Wira menatap Nafis dan berkata, "Tinggalkan satu mata-mata untuk memandu pasukan besar Jenderal Trenggi, yang lainnya kembali ke sini. Kirim mereka ke utara dan minta mereka untuk terus memantau gerakan di sana. Kalau mereka menemukan pasukan utara, segera laporkan ke sini.""Baik," jawab Nafis.Setelah keduanya pergi, Wira baru mencari peta. Setelah melihat bagian atas peta itu, dia berkata dengan tenang, "Sekarang kita belum tahu pasukan utara itu ada di mana. Tapi, kalau mereka bergerak dengan cepat dan menurut waktu yang diberi tahu Kunaf tadi, sekarang mereka harusnya sedang melintasi Pulau Hulu."Mengingat jenderal tangguh dari pihak musuh adalah Zaki yang merupakan tangan kanan Bimala, Wira berpikir apakah dia bisa menggunakan Zaki ini untuk mengancam Bimala agar menyerahkan Bobby. Meskipun sekarang dia belum mengetahui kabar tentang Bobby, Zaki sebagai tangan kanan Bimala ini seharusnya tahu. Jika bahkan hal ini pun tidak tahu, Zaki ini benar-benar tidak berguna.Saat sedang me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3105

    Semua orang tertegun sejenak saat mendengar perkataan Latif. Menurut mereka, sepuluh orang memang terlalu sedikit.Saat Latif hendak menjelaskan maksudnya, saat itu Wira malah berkata, "Benar, sepuluh orang memang terlalu sedikit. Lebih baik mengikuti saran Adjie, bawa 100 orang bersamamu saja. Kalau terjadi masalah, kalian juga bisa saling membantu."Latif yang merasa terharu oleh kata-kata Wira segera memberi hormat pada Wira, lalu berdiri dan berkata, "Tuan, kalian sudah salah paham, aku nggak ingin bertindak secara besar-besaran. Kalau bukan karena takut kamu akan khawatir atau nggak ada yang melaporkan padamu, aku bisa pergi ke sana sendirian.""Para prajurit ini nggak penting, yang perlu ditangani adalah wakil jenderal yang memimpin mereka. Dia adalah orang kepercayaan Kunaf. Sekarang Kunaf sudah ditangkap, mereka pasti nggak akan menyerah pada kita. Karena Kunaf ini memegang kekuasaan besar, jadi wakil jenderal ini lebih seperti boneka. Justru karena itulah, aku yakin bisa menan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3104

    Wira sendiri juga tidak menyangka Adjie adalah orang seperti ini, perasaannya terhadap Adjie menjadi lebih rumit.Mendengar perkataan itu, ekspresi Kunaf yang terikat erat langsung menjadi muram dan berteriak, "Tunggu sebentar. Aku akan beri tahu, orang yang dikirim untuk memimpin pasukan utara ini adalah asisten andalan Bimala, Zaki."Mendengar nama Zaki itu, Wira pun mengernyitkan alis karena dia benar-benar belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.Melihat yang lainnya sangat kebingungan, Latif yang berdiri di samping langsung maju dan berkata, "Aku mengenal orang ini, dia ini tangan kanannya Bimala. Dulu dia pernah datang ke sini untuk menginspeksi kami, tapi orang ini penuh dengan gairah seksual. Soal kelemahan lainnya, aku belum pernah mendengarnya."Agha yang berdiri di samping langsung berteriak dengan keras, "Nggak perlu peduli siapa dia. Kalau dia berani datang ke sini, aku pasti akan membuatnya nggak bisa kembali."Mendengar perkataan Agha, semua orang tertawa terbahak-bah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3103

    Bukan hanya Adjie dan yang lainnya, bahkan Wira yang berdiri di depan Kunaf pun tertegun setelah mendengar perkataan itu. Dia benar-benar tidak menyangka Bimala malah mengerahkan pasukan besar hanya untuk menangkapnya, benar-benar menghargainya.Agha yang mudah emosi pun langsung menendang Kunaf dan memarahi, "Katakan dengan jelas, kali ini ada berapa banyak pasukan utara yang dikirim?"Kunaf meludah ke tanah, lalu tertawa dingin dan berkata, "Hehe. Semuanya ada 100 ribu pasukan untuk menjaga perbatasan. Begitu pasukan besar itu tiba, kalian semua nggak akan bisa kabur lagi. Kalau kalian melepasku sekarang ...."Namun, sebelum Kunaf selesai berbicara, Nafis langsung menendang tubuh Kunaf untuk memaksanya menahan kata-kata berikutnya. "Melepaskanmu? Kamu bermimpi. Sayangnya, kamu nggak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup lagi."Tak disangka, ekspresi Kunaf malah tetap datar saat mendengar perkataan Nafis. Sebaliknya, dia malah tertawa dan berkata, "Hehe. Nggak masalah. Lagi pula, kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3102

    Adjie menganggukkan kepalanya karena sangat setuju dengan pengaturan Agha. Jika terjadi sesuatu yang tak terduga pada saat seperti ini, semua usaha mereka sebelumnya akan sia-sia.Saat ini, di gerbang kota. Wira yang sedang memimpin sekelompok orang pun memandang ke langit di kejauhan, lalu memanggil Nafis dan bertanya dengan nada pelan, "Ada kabar dari para mata-mata?"Begitu menguasai kota, Wira langsung mengirim banyak mata-mata untuk menyambut 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala.Nafis memberi hormat dan menjawab, "Belum ada kabar. Tapi, berdasarkan informasi sebelumnya dari para mata-mata, mereka harusnya sudah dekat."Wira menganggukkan kepala. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun pada saat seperti ini.Tepat pada saat itu, ada seorang prajurit yang berlari mendekat. Setelah melihat keduanya, dia langsung memberi hormat dan berkata, "Tuan, Kak Nafis, Kak Adjie dan yang lainnya sudah kembali. Mereka bahkan berhasil menangkap Kunaf."Mendengar laporan itu, Nafis merasa sangat sen

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3101

    Mendengar Latif berkata demikian, Adjie merasa agak ragu karena saat ini situasinya sangat mendesak. Jika dia melepaskan mereka begitu saja, dia akan kesulitan.Menyadari Adjie sepertinya merasa agak kesulitan, Latif yang berdiri di depan pintu tersenyum dan berkata sambil memberi hormat, "Kalau Kak Adjie merasa agak kesulitan, kamu bisa menahan kami di halaman ini dulu. Selama nyawa kami nggak terancam, kami bisa menerima cara lainnya."Melihat Latif yang begitu pengertian, Adjie membalas hormat itu dengan tersenyum. Setelah ragu sejenak, dia berkata perlahan-lahan, "Melihat Jenderal Latif begitu sungkan, aku akan terus terang saja. Saat fajar nanti, 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala akan langsung masuk ke kota.""Sekarang kami sudah menguasai gerbang kota dan kediaman wali kota juga. Begitu pasukan tiba mereka bisa langsung menerobos masuk tanpa hambatan."Kata-kata Adjie ini membuat Latif sangat bersemangat karena tidak ada satu pun dari mereka yang ingin menjadi seorang penjaga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3100

    Tanpa basa-basi, Agha langsung menampar kedua selir Kunaf. Mereka pun langsung diam, tak berani berteriak lagi.Namun, saat itu juga, Agha mencium bau pesing yang menyengat dan sontak mengumpat pelan, "Sialan!"Setelah beberapa saat, Kunaf sudah diikat erat. Adjie lalu menoleh ke arah Agha dan bertanya, "Apa kita perlu mengabari Tuan Wira? Sekarang situasi di dalam kota sudah terkendali, tinggal menunggu pasukan Kerajaan Nuala tiba."Mendengar nama Kerajaan Nuala, Kunaf yang tergeletak di lantai langsung mengeluarkan suara dari mulutnya yang disumpal dengan kain. Tubuhnya meronta-ronta.Adjie tidak berkata apa-apa dan hanya menendang tubuh Kunaf agar tetap diam. Setelah itu, dia duduk perlahan di kursi dan berkata dengan tenang, "Aku sudah mengutus orang untuk memberi tahu Wira. Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang perlu kita lakukan.""Apa itu?""Dengan menggunakan perintah Kunaf, kita panggil semua kepala penjaga gerbang ke sini dengan alasan rapat mendadak. Begitu mereka masuk ke hala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status