Bhurek membunuh Biantara, teman dekat Wira. Wira yang marah lantas memimpin pasukan untuk menyerang Kerajaan Beluana.Orang-orang sudah terbiasa hidup dalam kedamaian. Penduduk di sembilan provinsi juga tidak ingin berperang lagi.Namun, berhubung yang menyatakan perang kali ini adalah Wira, orang-orang tidak protes. Sebaliknya, semua orang menaruh harapan mereka pada Wira. Hal itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa Wira adalah pria yang jujur.Puput sama sekali tidak ragu. Ini adalah jalan terbaik yang bisa dipilihnya. Dia berkata, "Baik, kami akan ikut denganmu. Aku percaya Tuan Wira nggak akan menyakiti wanita dan anak-anak."Puput bersujud berulang kali. Kali ini, dia akhirnya bertemu dengan orang yang benar-benar baik."Kemasi barang-barang kalian. Kita berangkat sekarang juga," ucap Lucy."Kenapa harus secepat itu?" tanya Puput dengan bingung. Orang-orang ini baru datang kurang dari satu jam, tetapi mereka sudah mendiskusikan langkah selanjutnya, bahkan bersiap untuk berangkat s
Malam itu, Lucy dan yang lainnya sudah sepenuhnya pergi dari Kerajaan Beluana.Selesai bekerja, Alzam pergi menuju rumah jenderal agung. Namun, begitu memasuki gerbang, dia menyadari rumah jenderal agung sudah kosong melompong. Ekspresinya berubah muram.Alzam menarik seorang pengawal di sebelahnya dan bertanya dengan dingin, "Mana orang-orang di sini? Ke mana mereka pergi?"Pengawal itu menggeleng dengan kaku dan menjawab, "Kami juga nggak tahu. Tapi, kami sudah mengatur orang untuk mengawasi tempat ini. Seharusnya nggak ada yang bisa lolos dari pengawasan."Mendadak, para pengawal lain membawa beberapa orang yang tak sadarkan diri ke hadapan Alzam. Alzam tiba-tiba mendapat firasat buruk.Alzam bertanya-tanya dalam hati. Bagaimana Puput yang hanya seorang wanita lemah bisa kabur tanpa ketahuan?"Bangunkan para pecundang nggak berguna ini! Tugas kecil begini saja gagal. Apa gunanya aku mempekerjakan kalian!" bentak Alzam.Alzam yang sekarang mirip seperti Bhurek dahulu, kasar dan tempe
Mereka sudah menata ulang ibu kota dan menyelidiki struktur personel di sini. Beberapa yang identitasnya tidak jelas pun diusir dan sebagian dibunuh, tanpa peduli mereka punya hubungan dengan Wira atau tidak. Yang jelas, mereka tidak akan membiarkan jaringan mata-mata punya kesempatan masuk ke ibu kota lagi.Alzam tidak akan tahu bahwa bawahan Lucy telah tersebar di setiap sudut Kerajaan Beluana. Tidak akan ada yang bisa menemukan mereka. Ini adalah kehebatan Lucy. Alzam bukan lawannya."Jangan menyebarkan masalah ini. Anggap saja kalian nggak tahu," ucap Alzam sambil mengernyit. Untuk sekarang, dia hanya bisa menahan emosinya.Jika masalah ini tersebar, Alzam akan terpengaruh. Bagaimanapun, dulu Bhurek adalah mitranya. Setelah Bhurek dibawa pergi oleh Wira, Alzam seharusnya melindungi keluarganya, meskipun hanya untuk pencitraan.Pengawal itu mengernyit dan berkata, "Semua yang ada di sini adalah orang kepercayaan. Mereka nggak mungkin bicara sembarangan. Tapi, ada banyak pelayan di k
"Kerja bagus. Aku sangat puas. Siapa namamu? Mulai sekarang, kamu akan menjadi orang kepercayaanku," tanya Alzam sambil menatap pria di depannya dengan ekspresi puas.Alzam baru saja memperoleh kekuasaan. Banyak orang yang menyanjungnya, tetapi Alzam bisa menilai bahwa orang-orang itu tidaklah kompeten. Ketika bertemu masalah nanti, mereka akan mencampakkannya dan mengutamakan keselamatan sendiri.Itu sebabnya, Alzam ingin segera merekrut bawahan pribadi. Jika terjadi sesuatu di kemudian hari, Alzam baru punya cara untuk menggunakan mereka.Pengawal itu sontak menangkupkan tangannya dan menyahut, "Namaku Bakti. Suatu kehormatan bagiku bisa menjadi bawahan Tuan Alzam. Aku akan setia dan menuruti semua perintahmu, tanpa membuatmu kecewa!"Bakti mengungkapkan ketulusan dan kesetiaannya. Asalkan punya hubungan dekat dengan orang seperti Alzam, statusnya akan meningkat pesat dalam waktu singkat. Masa depannya tak terbatas!"Bakti," gumam Alzam. Kemudian, dia berucap dengan puas, "Bagus. Mul
"Terima kasih, Tuan Alzam. Aku pasti akan terus meningkatkan kemampuanku agar Tuan nggak kecewa. Semoga Tuan bisa memujiku di hadapan Raja. Apa pun posisiku di masa depan, aku nggak akan pernah melupakan kebaikanmu!" ucap Bakti dengan girang.Bakti tidak pernah menyangka dirinya punya kesempatan menjadi jenderal besar. Posisi ini sangat tinggi dan diincar banyak orang.Setelah Bhurek pergi, posisi jenderal besar kosong. Ada banyak orang yang mencoba merebutnya, tetapi tidak ada yang berhasil. Bakti merasa dirinya sangat beruntung karena menjadi kepercayaan Alzam. Dia punya peluang besar untuk menjadi sukses."Ya sudah, kamu keluar dulu. Utus orang untuk mencari informasi di Dusun Darmadi. Cari tahu Puput benaran dibawa Wira atau bukan. Kalau ada informasi terbaru, langsung kabari aku," pesan Alzam dengan senyuman dingin.Karena Wira merebut wanitanya, Alzam tidak akan sungkan-sungkan padanya. Dia akan menyusun strategi untuk menjatuhkan Wira. Ini akibat dari melawannya!....Tiga hari
"Kamu Tuan Wira? Aku minta maaf atas semua perbuatan suamiku. Suamiku memang salah, jadi aku nggak akan membelanya atau membantunya memohon ampun. Aku merasa sangat berterima kasih padamu. Tanpa bantuanmu, aku nggak mungkin bisa melindungi anak-anakku."Mata Puput berkaca-kaca. Yang membantunya justru adalah musuh suaminya. Bukankah ini sangat konyol?Jika tahu hasilnya akan seperti ini, Puput pasti berusaha keras membujuk suaminya untuk berhenti mengusik Wira. Ternyata, roda tidak selamanya berada di atas. Sayangnya, sudah terlambat untuk menyesal sekarang."Bukan masalah besar. Lagian, ini kesalahan suamimu. Kamu dan anak-anakmu nggak ada kaitannya dengan masalah ini," balas Wira."Kamu benar-benar murah hati," puji Puput dengan kepala tertunduk."Kenapa kamu nggak menanyakanku alasan menolong kalian?" tanya Wira.Puput tersenyum getir dan berkata, "Aku tahu kamu ingin mengorek informasi dari suamiku. Kami adalah kelemahannya. Kalau kamu mempertemukan kami, dia pasti akan memberitahu
Setelah melihat liontin giok itu, Bhurek sontak membelalak. "Kamu benaran membawa istriku kemari? Terima kasih banyak!"Meskipun penampilan Bhurek sangat mengenaskan karena siksaan bertubi-tubi, Wira sama sekali tidak merasa kasihan padanya. Bhurek telah membunuh Biantara. Apa pun penebusan dosa yang dilakukannya, semua itu tidak berguna karena Biantara tidak bisa hidup kembali.Bhurek berkata, "Tanyakan saja semua yang ingin kamu tahu. Aku akan memberitahumu semuanya tanpa merahasiakan apa pun.""Aku nggak punya kekhawatiran apa pun lagi sekarang. Kalau tahu hasilnya akan begini, aku nggak bakal menyerahkan token militer kepada Ciputra. Ciputra memang tercela. Dia nggak menepati janjinya kepadaku."Bhurek tidak menduga majikannya yang dulu akan mengingkari janji seperti ini. Pada akhirnya, yang membantunya justru adalah Wira, yang selalu dianggapnya sebagai musuh. Bagaimana bisa ada hal sekonyol ini di dunia? Namun, semua itu benar-benar terjadi pada Bhurek.Wira tidak berbasa-basi. D
"Vila Larimas. Oke, aku akan ingat nama vila ini," ucap Wira.Setelah meninggalkan Penjara Jagat, Wira mengatur bawahannya untuk bersiap-siap ke Vila Larimas. Bukan hanya ada banyak emas dan perak, tetapi di dalam sana juga terdapat banyak dokumen yang diincar oleh Wira.Menurut Bhurek, semua dokumen itu adalah informasi yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Dokumen-dokumen itu jauh lebih berharga daripada harta-harta di dalam sana.Hanya saja, Bhurek telah menjadi tahanan sehingga mungkin terjadi banyak perubahan di vila itu. Sekalipun Bhurek pergi ke sana, belum tentu dia masih diizinkan untuk masuk.Dengan kata lain, jika Wira ingin mendapat barang-barang di dalam sana, dia harus turun tangan.Begitu pulang, Wira langsung memberi tahu para istrinya bahwa dia akan pergi lagi. Hal ini membuat para wanita itu kesal. "Kamu mau pergi lagi?"Wira baru pulang beberapa hari dan sekarang sudah mau pergi lagi? Mereka pun tidak mau bicara, hanya duduk di samping dengan ekspresi masam."Uhuk,
Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai
"Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di
"Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla
Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan
Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang
"Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap
"Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.
"Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan
Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m