Share

Bab 2434

Setiap kali teringat jenazah sahabatnya digantung di tembok kota selama beberapa hari, Wira sungguh tidak bisa menerimanya. Hatinya terasa sangat sakit.

Biantara jelas-jelas sudah tiada. Untuk apa Bhurek menyiksanya dengan cara seperti itu? Ini bukan hanya penghinaan untuk Biantara, tetapi juga untuk Wira.

"Apa ada yang memberimu ide itu, makanya kamu berani melakukannya?" tanya Wira.

Bhurek tidak bodoh. Dia jelas memahami maksud Wira. Dia tergelak, lalu menggeleng dan berkata, "Pantas saja, kamu belum membunuhku. Ternyata kamu ingin mengorek informasi dariku untuk menyulitkan Ciputra."

Ciputra mencampakkannya. Bhurek tidak menaruh harapan apa pun padanya lagi. Itu sebabnya, dia tidak memanggil Ciputra sebagai rajanya lagi.

"Ternyata kamu jauh lebih cerdas dari yang kubayangkan." Wira terkekeh-kekeh. "Kamu benar, aku ingin memanfaatkan kematian Biantara untuk menjatuhkan Ciputra."

"Kamu juga tahu para rakyat kurang menyukai Ciputra. Kali ini aku menyatakan perang. Meskipun perang nggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status