Osmaro tahu ini bukan hanya keputusan Doddy, tetapi juga keputusan Wira. Makanya, dia tidak berani terlalu ikut campur dalam hal ini dan hanya bisa mengamati dari samping.Wira berkata, "Aku mengerti maksudmu. Tapi, kalau membunuh Bhurek sekarang, keinginanku nggak bisa tercapai.""Aku cuma ingin mengorek beberapa rahasia tentang Kerajaan Beluana. Sebagai Jenderal Besar Kerajaan Beluana, dia pasti tahu beberapa hal yang nggak kita ketahui. Aku yakin jaringan mata-mata juga nggak bisa mendapat petunjuk tentang rahasia seperti itu."Jaringan mata-mata memang organisasi intelijen. Namun, rahasia besar kerajaan pasti ditutup rapat-rapat dan hanya diketahui oleh beberapa anggota inti.Sebelumnya, Wira tidak menaruh harapan lagi pada Bhurek. Dia tahu Bhurek bukan setia terhadap Ciputra, melainkan ingin melindungi keluarganya.Namun, kini yang memegang kekuasaan adalah Harraz. Kemungkinan besar, Bhurek akan kesulitan menerima hasil ini. Sementara itu, Wira bisa memprovokasi Bhurek dan mengore
"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?" kata Bhurek dengan dingin. Dia akan terbatuk-batuk setiap kali berbicara, seolah-olah sudah berusaha dengan napas terakhirnya. Terlihat sangat kasihan.Wira melanjutkan, "Aku hanya ingin memberitahumu. Kamu melakukan semua ini untuk melindungi keluargamu, tapi malah jadi membantu orang naik pangkat. Apa kamu benar-benar yakin bisa melindungi keluargamu itu? Satu-satunya orang yang bisa kamu percaya sekarang ini adalah aku. Apa kamu lupa tentang Harraz?"Harraz adalah perdana menteri kanan Kerajaan Beluana yang dahulu, sekarang malah sudah menjadi salah satu pemimpin di kubu Wira dan juga orang kepercayaan Wira. Bhurek juga menyaksikan semua hal itu.Meskipun dahulu Harraz adalah orang dari Kerajaan Beluana, dia tetap bisa menjadi orang kepercayaan Wira dan memiliki posisi penting. Dia bahkan memiliki status yang kuat di Provinsi Lowala, semua ini karena belas kasihan Wira. Bisa mengikuti tuan seperti Wira, kehidupannya jauh lebih baik berkali-k
Sekarang Bhurek sudah menjadi seorang tahanan, situasinya makin sulit dan terus menerima hukuman setiap harinya. Ini sudah menjadi hal yang sangat menderita, sehingga dia tidak berani berbicara lebih banyak lagi. Hanya satu keinginannya sekarang yaitu bisa mati dengan tenang. Siapa pun yang bisa memenuhi keinginannya, dia bersedia membayar dengan harga yang besar.Untuk masalah Kerajaan Beluana, Bhurek sudah lama tidak peduli lagi. Dia tahu jelas meskipun dia memberi tahu hal yang ingin diketahui Wira, Wira juga tidak akan melepaskannya. Pada akhirnya, hasilnya tetap akan sama. Lebih baik dia tetap santai dan sekalian juga melindungi keluarganya.Lagi pula, Bhurek berbeda dengan Harraz. Dia sudah membunuh Biantara dan memiliki dendam kesumat dengan Wira, dendam ini tidak akan dibiarkan berlalu begitu saja. Bukan hanya dia yang tidak bisa menerima hal ini, begitu juga dengan Wira. Sekarang satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah menjadi pria sejati.Saat Bhurek sedang memikirkan
"Aku ... nggak boleh melibatkan keluargaku," kata Bhurek.Pikiran Bhurek tiba-tiba muncul wajah anak-anaknya di mana putra sulungnya baru berusia dua belas tahun , sedangkan putrinya baru berusia delapan tahun. Dia tidak ingin anak-anaknya dibunuh orang lain ataupun hidup dalam penderitaan. Namun, kata-kata Wira mengenai hatinya dan Wira juga tidak sedang bercanda, kenyataannya memang seperti itu. Apa yang harus dilakukannya?"Wira, bagaimana kalau kita membuat sebuah kesepakatan?" kata Bhurek langsung setelah tiba-tiba menatap Wira."Kesepakatan seperti apa?" Wira merasa sangat senang karena rencananya memang berhasil. Dia tahu Bhurek pasti akan menyerah.Bhurek melanjutkan, "Aku harap Tuan Wira bisa melindungi keluargaku, lebih baiknya lagi membawa mereka ke Dusun Darmadi. Selama kamu bisa melakukannya, aku akan menahan semua siksaan dari orang-orangmu kelak. Aku juga nggak akan dendam padamu lagi. Mengenai hal-hal yang ingin kamu tahu, aku juga akan memberitahumu segalanya.""Percay
Wira terus mengingatkan berulang-ulang kali untuk memastikan tidak terus terjadi masalah. Semua orang sudah tahu fakta bahwa Bhurek yang membunuh Biantara, sekarang dia malah tiba-tiba mencari keluarga Bhurek dan melindungi mereka. Siapa pun yang mendengar hal ini mungkin tidak akan bisa menerimanya.Namun, Lucy memahami keseluruhan situasinya, tentu saja mengerti niat baik Wira. Oleh karena itu, Lucy adalah pilihan terbaik untuk menangani urusan ini."Tuan, tenang saja. Beri aku waktu setengah bulan, aku pasti akan memberikan penjelasan yang memuaskan pada Tuan," kata Lucy sambil memberi hormat."Baiklah, kamu bisa pergi sekarang," kata Wira sambil melambaikan tangan pada Lucy, lalu tetap tinggal di jembatan batu sendirian dan melihat aliran sungai di depannya dengan tenang.Saat ini, Wira merasa sangat menderita. Dia bertanya-tanya apakah tindakannya ini akan mengecewakan Biantara. Dia dan Biantara memiliki ikatan persaudaraan, tetapi sekarang keadaannya mendesak. Dia harus menemukan
"Mana mungkin aku bisa tidur sekarang?" kata Alzam dengan kesal sambil mengelus keningnya."Suamiku, ada masalah apa yang mengganggu pikiranmu?" kata istri Alzam yang segera mendekati Alzam dan meletakkan perhiasan di tangannya, lalu menatap Alzam dengan bingung.Bagi istrinya, Alzam adalah sumber kekayaannya. Alzam hanya seorang sarjana biasa saat dahulu dia mengikutinya, tetapi sekarang Alzam benar-benar jauh berbeda dari sebelumnya. Sepertinya, pilihannya memang tepat.Selain itu, Alzam juga tidak tertarik pada wanita dan hanya ada satu istri saja selama bertahun-tahun ini. Alzam tidak berniat mencari selir, padahal para pejabat tinggi biasanya memiliki banyak istri. Apalagi usia istri Alzam sudah tidak muda lagi, sehingga Alzam tidak tertarik padanya lagi. Jika memiliki selir, istrinya ini pasti akan kehilangan kedudukannya.Untungnya, Alzam tidak melakukan semua itu."Kamu ini seorang wanita, tentu saja nggak mengerti apa yang kupikirkan. Meskipun aku memberitahumu kegelisahanku,
Salah seorang pengawal bertanya, "Sudah larut malam, apa Pak Alzam masih ada urusan penting?""Ikuti saja aku, jangan banyak omong!" jawab Alzam dengan tidak sabar. Pikirannya sudah tidak bisa tenang. Dia terus membayangkan sosok istri Bhurek.Istri Bhurek bernama Puput. Meski berasal dari keluarga sederhana, dia dikenal sebagai wanita berbudi dan berpendidikan. Keluarganya mengelola usaha kecil.Sayangnya setelah kejatuhan Bhurek, keluarganya mulai mengalami kemerosotan. Banyak orang di rumah itu mulai pergi satu per satu.Kini, rumah jenderal agung terasa sangat sepi. Hanya Puput yang masih bertahan dan menjaga keluarga itu tetap utuh.Meski begitu, Puput masih mampu merawat kedua anaknya dan menjaga martabat keluarga. Rumah besar itu tetap terlihat terhormat berkat usaha keras Puput.Siapa yang tak tertarik pada wanita seperti itu? Tak lama kemudian, mereka tiba di rumah jenderal agung."Kalian semua ikut denganku. Aku ada urusan, kalian cuma perlu mendampingiku. Kalau ada yang meng
Seorang pengawal segera maju dan menampar Aldi, lalu memaki, "Berani sekali! Siapa kalian sampai berani menyuruh Pak Alzam menunggu di ruang tamu? Kalian jelas-jelas nggak menghormati Pak Alzam!" Semua orang di sekitar hanya bisa menahan amarah mereka dan tak berani membalas."Aku bersalah .... Aku akan segera membawa Pak Alzam pergi menemui Nyonya," ucap Aldi segera. Dia tidak berani ragu lagi dan segera membawa Alzam menuju kamar Puput.Dalam sekejap, mereka sudah tiba di depan pintu kamar Puput. Ketika Aldi hendak mengetuk pintu untuk melapor, Alzam langsung menarik kerah bajunya dan melemparnya ke belakang.Pengawal yang mengikuti di belakang Alzam juga maju, lalu mengawasi semua orang yang ada di sekitar dengan tatapan dingin. Aldi dan yang lainnya terlihat bingung.Alzam pun memperjelas, "Kalian tunggu saja di sini. Aku akan masuk sendiri untuk menemui Nyonya. Urusan kami nggak boleh didengar orang lain. Ini semua rahasia. Kalau ada yang berani mendekati kamar ini, bunuh saja di