Share

Bab 2402

Author: Arif
"Oke. Karena kalian semua telah bertekad, kita masuk bersama!" ucap Jonathan sambil menggertakkan gigi.

Ketika mereka hendak masuk, Lucy tiba-tiba menghalangi mereka. Klause bertanya dengan jengkel, "Apa maksudmu? Kalau kamu takut mati, tunggu saja di sini."

"Mereka akan mengikutiku masuk. Kami pasti bisa menemukan Tuan Wira dan membawanya keluar dalam keadaan selamat. Kamu tunggu saja di sini!"

"Heh." Lucy terkekeh-kekeh sinis, lalu membalas, "Aku memang cuma wanita, tapi aku nggak takut mati seperti yang kalian kira."

"Kalian terlalu meremehkanku. Tapi, kalian harus memikirkan situasi keseluruhan. Kalau Tuan Wira baik-baik saja dan kita semua mati di sini, gimana Tuan Wira akan memberi penjelasan? Gimana dengan tugas selanjutnya?"

Jonathan dan Klause bertatapan tanpa berbicara. Yang dikatakan Lucy tidak salah. Ternyata Lucy memang bijaksana.

Klause bertanya, "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Menunggu saja?"

Klause merasa sangat dilema. Mereka hanya punya dua piliha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2403

    Mata Wira tampak berbinar-binar. Dengan mengandalkan usahanya, dia berhasil meninggalkan hutan berbahaya itu.Namun, obatnya hanya tersisa 5 butir. Dengan kata lain, dia hanya bisa berada di tempat ini selama 4 jam. Jika terlambat, dia mungkin akan mati.Wira mengamati situasi di depan. Tempat ini terlihat sangat indah. Ada banyak ladang di sekitar. Di depannya adalah sebuah jalan kecil.Setelah mengamati dengan saksama, Wira memutuskan sebuah rute. Dia bergumam, "Sepertinya hanya bisa lewat jalan ini."Segera, Wira menyusuri jalan kecil itu. Entah berapa lama kemudian, terlihat sebuah desa kecil di depan. Begitu mendekat, Wira langsung mendengar gonggongan anjing.Kemudian, beberapa ekor anjing sontak menyerbu ke arahnya. Wira bahkan tidak sempat melihat dengan jelas dari mana anjing-anjing ini berasal.Wira buru-buru mengambil kerikil dan melemparkannya ke perut salah satu anjing itu. Anjing itu menggonggong sesaat, tetapi tidak berani mendekat lagi. Sementara itu, anjing lainnya ber

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2404

    Anak laki-laki itu melipat lengannya di depan dada dan berkata, "Sekeliling desa ini adalah hutan. Cuma penduduk desa kami yang bisa melewati hutan itu. Kalau orang luar yang masuk, mereka akan langsung mati!""Aku nggak tahu gimana kamu bisa sampai di sini. Tapi, dari pakaianmu, kamu jelas bukan penduduk desa biasa, apalagi cuma datang untuk menebang pohon! Jangan harap kamu bisa menipuku!"Ternyata anak yang cerdas. Wira cukup takjub dengan penilaian anak ini. Dia mengira anak sekecil ini mudah untuk dikelabui, tetapi ternyata tidak seperti yang dibayangkannya.Bahkan, anak ini tidak memercayainya sedikit pun dan menemukan semua kejanggalan dari kalimat Wira.Ketika Wira tidak tahu harus mengatakan apa, tiba-tiba terlihat sekelompok orang memegang obor sambil menghampiri anak laki-laki itu."Abyas, apa yang kamu lakukan di sini malam-malam begini?" tanya seorang pria yang berdiri paling depan sambil menatap anak laki-laki itu.Anak laki-laki itu menunjuk Wira dan menyahut, "Paman, li

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2405

    Wira tampak ragu untuk sesaat. Meskipun memiliki obat pemberian Arifin, tidak bisa dipastikan bahwa semuanya akan aman-aman saja.Bagaimana jika dirinya keracunan dan tewas di desa ini? Bukankah berarti segala usahanya akan sia-sia?Namun, jika tidak menyetujuinya, orang-orang ini akan mencurigainya. Wira pun tidak akan bisa memasuki desa ini dan mencari tahu informasi tentang Ahmad.Selain itu, para penduduk ini tidak mungkin melepaskannya begitu saja. Dia bisa dibunuh! Lantaran tidak ada pilihan yang lebih baik, Wira memilih untuk mencobanya!Setelah ragu-ragu sesaat, Wira maju sedikit dan diam-diam menelan obat dari Arifin. Kemudian, dia bertanya dengan lantang, "Kenapa harus takut?""Oke!" Kaswara langsung mengeluarkan rumput beracun dari sakunya, lalu menyerahkannya kepada Wira dan berkata, "Ini adalah rumput patah hati. Penduduk kami sekalipun akan tersiksa sebelum makan penawar racunnya. Karena kamu begitu percaya diri, makanlah rumput itu."Para penduduk yang berada di belakang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2406

    Wira menggeleng sambil menyahut, "Ya, aku baik-baik saja."Kaswara segera meraih tangan Wira untuk memeriksa denyut nadinya. Orang yang paham tentang racun tentu tahu cara menetralisasi racun. Kaswara memiliki pemahaman tertentu terhadap ilmu medis.Setelah memeriksa secara sederhana, Kaswara mengangguk dan berujar, "Dia nggak menipu kita. Fisiknya memang berbeda dari manusia biasa. Rumput patah hati nggak berefek apa pun padanya. Sepertinya, dia memang kebal terhadap racun."Orang-orang merasa takjub mendengarnya. Ini pertama kalinya mereka bertemu orang sehebat Wira."Nggak boleh! Dia tetap nggak boleh masuk ke desa kita! Orang yang kebal terhadap racun lebih sulit dihadapi!""Benar! Kalau dia berniat jahat pada kita, kita nggak akan punya cara untuk melawannya! Lebih baik kita tuntun dia keluar!"Orang-orang sibuk bersuara karena tidak ingin Wira memasuki desa. Desa Damaro adalah desa yang sangat damai. Semua orang yang tinggal di sini tidak suka diganggu. Namun, kemunculan Wira tel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2407

    "Kak, kamu yakin ingin mengizinkannya masuk ke desa kita? Asal-usul pemuda ini nggak jelas. Kita nggak boleh memercayainya begitu saja!" Orang-orang memperingatkan dengan cemas.Kaswara menggeleng dan menyahut, "Kita harus menepati janji. Dia sudah mempertaruhkan nyawa dengan makan rumput patah hati, masa kita ingkar janji begitu saja?""Karena kita sudah membuat kesepakatan, kita harus menurutinya. Dia akan mengikutiku malam ini. Dia akan istirahat di rumahku. Kalau terjadi masalah, aku yang akan bertanggung jawab."Orang-orang hanya bisa mengangguk melihat Kaswara yang begitu yakin. Segera, Wira mengikuti Kaswara ke rumahnya.Wira akhirnya berhasil memasuki desa ini. Dia benar-benar senang karena usahanya tidak sia-sia.Sementara itu, di luar hutan, Lucy dan lainnya masih menunggu dengan tenang. Sejak tadi, mereka telah mengutus cukup banyak orang. Beberapa selamat, beberapa tidak. Mereka juga masih belum menemukan jejak Wira. Tentunya, kerugian yang mereka derita cukup besar.Setela

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2408

    Memang benar bahwa Wira sudah tidak makan seharian! Wira makan dengan sangat lahap.Istri Kaswara, Rara, tersenyum sambil menuangkan air untuk Wira. Dia berkata, "Dik, pelan sedikit. Nggak ada yang berebutan denganmu."Wira berujar, "Aku benar-benar lapar, makanya makan selahap ini. Tolong maklumi aku ya."Kaswara dan Rara bertatapan sambil tersenyum. Mereka bisa memahaminya. Akan tetapi, Kaswara merasa lebih tenang sekarang. Ini membuktikan bahwa Wira tidak menipunya."Kamu benaran datang kemari untuk memetik bahan obat demi istrimu?" tanya Kaswara.Setelah Wira meletakkan peralatan makannya, Rara merapikan meja makan sehingga hanya tersisa Kaswara dan Wira di ruang tamu.Wira ragu-ragu sejenak, lalu menjilat bibirnya dan menyahut, "Paman, aku tahu kalian berdua orang baik. Aku nggak akan merahasiakan apa pun dari kalian berdua.""Aku kemari karena ada urusan penting. Aku ingin mencari orang. Orang ini punya dendam kesumat denganku. Dia membunuh banyak sahabatku. Aku harus segera mene

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2409

    "Kalau begitu, apa kamu punya ide bagus?" tanya Wira.Jika bisa mendapat bantuan dari Kaswara, Wira tidak perlu mencemaskan banyak hal lagi. Dia bisa membawa Ahmad pergi dengan mudah tanpa perlu menunggu Lucy dan lainnya kemari.Bagaimanapun, Ahmad sangat berbahaya. Jika Ahmad tahu Wira dan pasukannya ada di sini, Wira sendiri yang akan kerepotan."Aku tentu nggak bisa ikut campur dalam masalah ini. Tapi, aku bisa memberitahumu lokasinya. Bisa menangkapnya atau nggak, semua tergantung nasibmu.""Tapi, aku percaya pada kemampuanmu. Karena kamu kebal terhadap berbagai racun, Ahmad pasti bakal kewalahan menghadapimu. Kalau kamu menguasai ilmu bela diri, mudah saja bagimu untuk menangkapnya!" sahut Kaswara sambil tersenyum.Bantuan ini sudah sangat berarti bagi Wira. Wira ragu-ragu sesaat, lalu mengangguk dan berucap, "Kalau begitu, tolong beri tahu aku lokasinya. Aku akan mencarinya nanti."Malam itu juga, Kaswara langsung menggambar peta untuk Wira. Meskipun terlihat agak jelek, Wira bis

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2410

    "Gimana kamu bisa tahu?" tanya Wira sambil menatap Abyas dengan waspada."Kamu nggak perlu takut. Aku nggak akan beri tahu siapa pun. Jalan yang kamu tempuh ini khusus untuk ke gunung belakang. Selain itu, cuma ada paman aneh itu di gunung belakang. Mudah saja ditebak," sahut Abyas.Wira melirik Abyas. Anak ini memang cerdik. Masih kecil, tetapi sudah bisa berpikir secara rinci. Padahal, Wira tidak memberinya petunjuk apa pun. Anak ini memang tidak biasa.Abyas berkata lagi, "Aku berbaik hati memperingatkanmu, paman aneh itu sulit dihadapi. Selain itu, waktu dia pulang, orang tuaku langsung melarangku ke gunung belakang. Kata mereka, jangan membuat paman aneh itu marah atau aku bisa mati ...."Wira mengangguk dan menyahut, "Orang tuamu benar."Pantas saja, penilaian Kaswara terhadap Ahmad begitu buruk. Ternyata bukan cuma Kaswara, tetapi semua orang di desa ini. Seperti yang dikatakan Kaswara, mereka mengizinkan Ahmad tinggal di sini hanya karena Ahmad memang penduduk Desa Damaro.Mere

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status