Share

Bab 2380

Penulis: Arif
Itu sebabnya, Agha tidak akan berbaik hati kepada mereka. Sekalipun Ciputra mengaku salah, mereka tetap harus membalaskan dendam Biantara!

Apalagi, Alzam sangat fasih dalam berbicara. Orang seperti ini tidak boleh bertemu dengan Wira supaya tidak terjadi hal-hal di luar dugaan.

Ekspresi Alzam tampak serbasalah. Dia berdiri diam di tempatnya dan tak kunjung pergi. Agha pun membentak dengan kesal, "Aku suruh kamu pergi! Kamu nggak punya telinga ya?"

Saat ini, sekelompok prajurit di belakang tiba-tiba membuka jalan. Terlihat Wira berjalan mendekat. Begitu melihat Wira, tatapan Alzam dipenuhi antusiasme. Dia segera berkata, "Tuan Wira, akhirnya kamu keluar!"

Wira melirik Alzam sekilas, lalu mengangguk ringan dan melambaikan tangan kepada prajuritnya. Karena ada Wira di sini, orang-orang tidak punya alasan untuk menghalangi Alzam lagi. Meskipun demikian, Agha masih menatap Alzam dengan tatapan penuh kebencian.

Di mata Agha, siapa pun yang berkaitan dengan Kerajaan Beluana bukanlah orang bai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Helga Kustiawan
LUCU BENAR2 LUCU,MAKIN LAMA CERITANYA MALAH MAKIN ANEH,BIANTARA TANGAN KANAN WIRA,PIMPINAN JARINGAN MATA2 DAN PASUKAN ELIT,MATI BEGITU SAJA...HAHAHA BENAR2 KONYOL
goodnovel comment avatar
Didit Burn
lama-lama per episode tinggal 1 kata ...
goodnovel comment avatar
Dedi Mirsa Nst
hadeeehhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2381

    "Memang nggak bisa berakhir begitu saja. Tapi, mereka sudah mengirim utusan, kita setidaknya harus berpura-pura. Kita lihat sikap Ciputra dulu, baru kita buat keputusan lain," kata Wira dengan dingin.Setelah meninggalkan Dusun Darmadi, Wira tidak begitu bersemangat dan keadaannya juga tidak begitu baik. Semua ini karena kematian Biantara. Dia dan Biantara adalah saudara, bagaimana mungkin suasana hatinya bisa baik karena sekarang Biantara mati di Kerajaan Beluana. Untuk saat ini, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah balas dendam agar jiwa Biantara di surga bisa tenang.Ini juga bisa membuat semua orang di sekitar Wira merasa tenang dan tahu dia bukan orang yang tidak berperasaan. Sayangnya, dia tetap harus memikirkan kesejahteraan rakyat di seluruh sembilan provinsi. Jika perang kembali dimulai, tetap rakyat yang akan menderita. Usahanya selama bertahun-tahun ini juga akan sia-sia.Wira juga sulit untuk membuat keputusan.Di sisi lain, di dalam kota perbatasan Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2382

    Semua pengikut Bhurek berpikir selama bisa menyelamatkan Bhurek, kelak pasti masih ada kesempatan untuk bangkit kembali. Sayangnya, dilihat dari sikapnya, jelas Bhurek tidak berniat untuk melanjutkan perlawanannya. Oleh karena itu, mereka semua pun merasa makin sedih.Bruk!Pada detik berikutnya, terlihat Bhurek langsung berlutut di lantai.Ciputra membelakangi Bhurek, tetapi dia juga mendengar suara dari belakangnya itu. Tanpa menoleh, dia berkata dengan nada dingin, "Bhurek, kamu benar-benar sangat hebat. Aku yang merupakan raja Kerajaan Beluana berdiri di sini pun orang-orang ini tetap nggak mendengar perintahku, bahkan siap untuk melawanku.""Kamu hanya mengatakan satu kata, mereka langsung mundur. Benar-benar luar biasa! Orang yang nggak tahu pun akan mengira Kerajaan Beluana ini adalah milikmu."Setelah muram cukup lama, Bhurek berkata, "Raja, kamu mungkin sudah salah paham. Mereka semua adalah saudara-saudara yang sudah berjuang mati-matian bersamaku. Bagaimanapun juga, mereka t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2383

    Setelah Bhurek berbicara, semua orang akhirnya tidak lanjut berbicara."Jenderal Bhurek pun sudah berkata seperti ini, aku akan menghargai permintaanmu. Aku nggak akan menyalahkan mereka, apalagi menghukum mereka. Sekarang Jenderal Bhurek harusnya nggak ada kekhawatiran lain lagi, 'kan?" kata Ciputra dengan dingin.Bhurek tersenyum pahit. "Nggak ada lagi ...."Awalnya, Bhurek berpikir dia sebagai jenderal besar tidak perlu sering hadir dalam rapat pagi dan berhubungan dengan para menteri, sehingga dia bisa tenang. Sayangnya, dia tetap membuat kesalahan dan terpuruk sampai seperti ini. Namun, sebenarnya ini juga karena dia sudah mengikuti tuan yang salah. Jika tidak, dia tidak mungkin akan berakhir tragis seperti ini."Bawa dia pergi dan kirim dia ke hadapan Wira bersama dengan jasad Biantara," kata Ciputra sambil melambaikan tangan dan berjalan masuk ke dalam istana.Seiring dengan perintah Alzam, beberapa prajurit menekan bahu Bhurek dan menyeretnya keluar dengan kasar.Para perwira y

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2384

    Namun, Ciputra berpikir dia harus tetap waspada terhadap Wira. Begitu Kerajaan Beluana kosong dan tidak ada jenderal yang bisa diandalkan, apa yang harus dilakukannya jika Wira memimpin pasukan untuk menyerang Kerajaan Beluana?Selain itu, meskipun tidak ada Wira, masih ada kerajaan besar lainnya dan juga wilayah suku utara yang baru saja terbentuk. Semua ini adalah ancaman yang potensial."Aku juga memahami hal ini. Aku akan segera mencarikan kandidat yang cocok untuk membantu meringankan beban Raja," kata Alzam sambil memberi hormat.Ciputra menganggukkan kepala, lalu melambaikan tangan dan berkata dengan kesal, "Terlalu banyak hal yang terjadi hari ini, aku agak lelah. Aku serahkan urusan selanjutnya padamu. Setelah semuanya selesai, kamu baru beri tahu aku hasilnya saja. Kalau nggak ada hal lain lagi, kamu pergi saja dulu."Setelah merespons, Alzam segera meninggalkan tempat itu.Satu jam kemudian dan malam sudah tiba, Alzam dan rombongannya langsung menuju perkemahan Wira. Meskipu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2385

    "Ambil peta."Seiring dengan perintah Wira, Doddy meletakkan peta di hadapannya. Dia pun menunjuk Provinsi Yonggu dan menggambar lingkaran besar. "Kalian juga harus menyerahkan wilayah ini untukku."Mata Alzam langsung membelalak, jelas ini adalah permintaan yang sangat besar. Provinsi Yonggu ini terdiri dari sembilan kota pusat pemerintahan dan delapan belas kota. Dengan kata lain, mereka harus menyerahkan seluruh provinsi itu pada Wira.Meskipun Provinsi Yonggu tidak begitu makmur, wilayah itu adalah benteng pertahanan Kerajaan Beluana. Jika menyerahkan wilayah yang luas ini begitu saja, berarti Wira mendapat keuntungan besar.Alzam tidak mungkin bisa membuat keputusan sebesar ini, sehingga dia hanya bisa menelan ludah dan tidak berbicara. Meskipun hatinya penuh dengan keluhan, dia tidak berani menunjukkan perasaan dan ekspresi itu."Nggak bersedia?" tanya Wira dengan mengernyitkan alis saat melihat Alzam tidak menjawab.Agha maju dua langkah, lalu menyilangkan tangan di dadanya dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2386

    Kata-kata Agha langsung mendapat dukungan dari yang lainnya. Mereka semua memiliki pikiran yang sama. Membunuh Bhurek saja tidak cukup dan harus membuatnya merasakan penderitaan yang luar biasa. Mereka ingin dia menyesali semua perbuatannya, bahkan menyesal telah dilahirkan di dunia ini."Hahaha!"Setelah mendengar perkataan itu, Bhurek tertawa terbahak-bahak. Ekspresinya sama sekali tidak terlihat takut, melainkan langsung berkata, "Ayo! Kalau aku yang sebagai seorang pria sejati benar-benar takut akan hal ini, hari ini aku nggak akan datang ke sini. Semua saudara-saudaraku sudah memintaku untuk memberontak, tapi aku nggak melakukannya.""Tahu kenapa? Karena aku juga seorang yang setia dan berani. Aku nggak pernah menyesal telah membunuh Biantara. Kita berbeda kubu, jadi aku tentu saja harus memikirkan tuanku. Kalau memberiku kesempatan untuk memilih lagi, aku juga akan tetap memilih seperti ini."Bhurek terus berteriak.Agha yang marah langsung maju dan menendang dada Bhurek, lalu be

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2387

    "Bawa dia pergi." Wira tidak mempersulit Bhurek karena itu adalah tindakan rendahan. Setelah mendapat jawaban dari Ciputra, dia baru akan membuat keputusan.Setelah semua orang meninggalkan tenda utama, Wira duduk sendirian di depan meja untuk minum arak dan tetap tidak beristirahat. Sementara itu, peti mati Biantara berada tepat di depannya. Tadi semua orang berencana untuk mengangkat pergi peti mati itu, tetapi Wira mengatakan dia ingin menemani Biantara sebentar. Oleh karena itu, peti mati itu masih berada di sana."Kamu adalah saudara terbaikku dan juga mataku. Sudah banyak yang terjadi di antara kita dan memang tidak mudah sepanjang perjalanan ini. Tapi, aku nggak menyangka kamu nggak bisa menemaniku sampai akhir. Semua ini karena kelemahanku," kata Wira sambil minum dengan sedih. Setelah berjalan ke depan peti mati, dia langsung duduk dan matanya mulai basah.Wira kembali berkata, "Tenang saja, aku akan menemukan seseorang yang punya kemampuan yang sama denganmu agar dia bisa men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2388

    "Raja, kita bisa berpikir dari sudut pandang lain, ini bisa juga dibilang berkah dalam kesulitan. Kalau kita terus bersikeras melawan Wira, pada akhirnya kita nggak akan mendapatkan keuntungan juga dan kita pasti akan kehilangan lebih banyak wilayah. Meskipun sekarang kita sudah menyerahkan Bhurek padanya dan menyerahkan Provinsi Yonggu juga, setidaknya bisa menukarkan keamanan.""Selama masih ada gunung hijau, kita nggak perlu takut kehabisan kayu bakar. Raja, jangan lupa, di sisi Wira masih ada Osman dari Kerajaan Nuala dan Bobby dari suku utara. Kedua orang ini bukan orang baik-baik. Setelah mereka makin berkembang, bahkan Wira pun nggak akan mampu menahan mereka. Hasil akhirnya bisa diperkirakan.""Kita hanya perlu menunggu suatu hari nanti mereka saling menggigit, lalu kita bisa duduk dan menikmati keuntungannya."Alzam memang berpikir jauh ke depan Dia memang mempertimbangkannya dengan matang, tetapi belum tentu situasi kelak akan berkembang sesuai perkiraannya. Saat ini, hanya c

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status