"Ambil peta."Seiring dengan perintah Wira, Doddy meletakkan peta di hadapannya. Dia pun menunjuk Provinsi Yonggu dan menggambar lingkaran besar. "Kalian juga harus menyerahkan wilayah ini untukku."Mata Alzam langsung membelalak, jelas ini adalah permintaan yang sangat besar. Provinsi Yonggu ini terdiri dari sembilan kota pusat pemerintahan dan delapan belas kota. Dengan kata lain, mereka harus menyerahkan seluruh provinsi itu pada Wira.Meskipun Provinsi Yonggu tidak begitu makmur, wilayah itu adalah benteng pertahanan Kerajaan Beluana. Jika menyerahkan wilayah yang luas ini begitu saja, berarti Wira mendapat keuntungan besar.Alzam tidak mungkin bisa membuat keputusan sebesar ini, sehingga dia hanya bisa menelan ludah dan tidak berbicara. Meskipun hatinya penuh dengan keluhan, dia tidak berani menunjukkan perasaan dan ekspresi itu."Nggak bersedia?" tanya Wira dengan mengernyitkan alis saat melihat Alzam tidak menjawab.Agha maju dua langkah, lalu menyilangkan tangan di dadanya dan
Kata-kata Agha langsung mendapat dukungan dari yang lainnya. Mereka semua memiliki pikiran yang sama. Membunuh Bhurek saja tidak cukup dan harus membuatnya merasakan penderitaan yang luar biasa. Mereka ingin dia menyesali semua perbuatannya, bahkan menyesal telah dilahirkan di dunia ini."Hahaha!"Setelah mendengar perkataan itu, Bhurek tertawa terbahak-bahak. Ekspresinya sama sekali tidak terlihat takut, melainkan langsung berkata, "Ayo! Kalau aku yang sebagai seorang pria sejati benar-benar takut akan hal ini, hari ini aku nggak akan datang ke sini. Semua saudara-saudaraku sudah memintaku untuk memberontak, tapi aku nggak melakukannya.""Tahu kenapa? Karena aku juga seorang yang setia dan berani. Aku nggak pernah menyesal telah membunuh Biantara. Kita berbeda kubu, jadi aku tentu saja harus memikirkan tuanku. Kalau memberiku kesempatan untuk memilih lagi, aku juga akan tetap memilih seperti ini."Bhurek terus berteriak.Agha yang marah langsung maju dan menendang dada Bhurek, lalu be
"Bawa dia pergi." Wira tidak mempersulit Bhurek karena itu adalah tindakan rendahan. Setelah mendapat jawaban dari Ciputra, dia baru akan membuat keputusan.Setelah semua orang meninggalkan tenda utama, Wira duduk sendirian di depan meja untuk minum arak dan tetap tidak beristirahat. Sementara itu, peti mati Biantara berada tepat di depannya. Tadi semua orang berencana untuk mengangkat pergi peti mati itu, tetapi Wira mengatakan dia ingin menemani Biantara sebentar. Oleh karena itu, peti mati itu masih berada di sana."Kamu adalah saudara terbaikku dan juga mataku. Sudah banyak yang terjadi di antara kita dan memang tidak mudah sepanjang perjalanan ini. Tapi, aku nggak menyangka kamu nggak bisa menemaniku sampai akhir. Semua ini karena kelemahanku," kata Wira sambil minum dengan sedih. Setelah berjalan ke depan peti mati, dia langsung duduk dan matanya mulai basah.Wira kembali berkata, "Tenang saja, aku akan menemukan seseorang yang punya kemampuan yang sama denganmu agar dia bisa men
"Raja, kita bisa berpikir dari sudut pandang lain, ini bisa juga dibilang berkah dalam kesulitan. Kalau kita terus bersikeras melawan Wira, pada akhirnya kita nggak akan mendapatkan keuntungan juga dan kita pasti akan kehilangan lebih banyak wilayah. Meskipun sekarang kita sudah menyerahkan Bhurek padanya dan menyerahkan Provinsi Yonggu juga, setidaknya bisa menukarkan keamanan.""Selama masih ada gunung hijau, kita nggak perlu takut kehabisan kayu bakar. Raja, jangan lupa, di sisi Wira masih ada Osman dari Kerajaan Nuala dan Bobby dari suku utara. Kedua orang ini bukan orang baik-baik. Setelah mereka makin berkembang, bahkan Wira pun nggak akan mampu menahan mereka. Hasil akhirnya bisa diperkirakan.""Kita hanya perlu menunggu suatu hari nanti mereka saling menggigit, lalu kita bisa duduk dan menikmati keuntungannya."Alzam memang berpikir jauh ke depan Dia memang mempertimbangkannya dengan matang, tetapi belum tentu situasi kelak akan berkembang sesuai perkiraannya. Saat ini, hanya c
Kota Besira, kota penting di Provinsi Yonggu. Ukuran kota ini begitu besar karena terdapat banyak sumber daya mineral yang bisa ditemukan di pegunungan sekitar sana. Oleh karena itu, kota itu baru terkenal dan perlahan-lahan berkembang menjadi kota penting.Orang-orang dari Kerajaan Beluana sudah menggali di sana selama bertahun-tahun untuk membuat berbagai senjata, tetapi sumber dayanya masih tetap melimpah. Wira dan rombongannya pun segera menuju kota ini begitu mendapatkan Provinsi Yonggu.Bobby dan Trenggi memimpin pasukan masing-masing untuk berpisah di tengah perjalanan, hanya tersisa Wira dan ratusan ribu pasukannya.Saat ini, fokus pertahanan Wira jelas mengarah pada Kerajaan Beluana, sedangkan perbatasan dengan Kerajaan Nuala hanya dijaga sejumlah kecil pasukan saja. Ini bukan hanya untuk menunjukkan kepercayaannya pada Osman, tetapi dia tahu Osman tidak akan berperang dengannya saat ini. Dia tidak akan sembarangan memercayai orang lain.Penyerangan terhadap Kerajaan Beluana k
Begitu keluar dari ruangan itu, tatapan Wira tertuju pada seorang wanita dan wanita itu juga sepertinya telah melihatnya. Wanita itu secara refleks hendak pergi, tetapi dia langsung menghentikan wanita itu."Siapa kamu? Kenapa kamu berdiri di sini?" tanya Wira.Wanita itu langsung terkejut dan bengong di tempat. Setelah beberapa saat, dia baru mendekati Wira. Dia menundukkan kepala dan berkata dengan hormat, "Aku adalah Lucy, ketua tim langit yang merupakan tim ke delapan dari jaringan mata-mata. Kali ini aku datang mencari Tuan untuk mendiskusikan sesuatu ...."Wira tidak ikut campur dengan urusan jaringan mata-mata, tetapi dua sangat memahami jaringan mata-mata. Jaringan ini terdiri dari delapan tim yang diberi nama sesuai dengan delapan diagram. Anggota dari tim langit dan tim bumi adalah yang paling terbaik. Sebelumnya, mereka adalah kepercayaan Biantara dan telah banyak membantunya juga.Meskipun belum pernah bertemu dengan Lucy, dia berkesan terhadap Lucy karena Biantara pernah m
"Kamu juga sudah berkata seperti itu, jadi aku akan memberimu kesempatan untuk mencoba. Selama kamu bisa membuat seluruh anggota jaringan mata-mata patuh perintahmu dalam tujuh hari ini, kamu boleh menggantikan posisi Biantara."Sejak kematian Biantara beberapa hari yang lalu, Wira memikirkan siapa yang akan menggantikan posisi Biantara meskipun dia masih larut dalam kesedihan. Jaringan mata-mata adalah matanya, tidak boleh terjadi sesuatu pada organisasi itu. Dia sangat memahami hal ini.Sekarang Lucy sudah inisiatif menawarkan diri dan Wira juga bisa melihat Lucy adalah seseorang yang sangat berbakat. Keberanian Lucy ini saja sudah membuatnya unggul dibandingkan yang lainnya.Namun, anggota jaringan mata-mata sangat setia pada Biantara. Saat ini, Biantara baru saja meninggal, pasti bukan hal yang mudah untuk mengendalikan jaringan mata-mata sepenuhnya. Oleh karena itu, semuanya hanya bisa bergantung pada kemampuan Lucy sendiri."Terima kasih, Tuan. Aku pasti nggak akan mengecewakan T
Wira menggelengkan kepala dan tersenyum melihat Thalia yang berbicara dengan sangat terus terang."Cepat katakan. Kamu mengikutiku ke sini pasti bukan hanya untuk membantu mereka melihat keadaanku, 'kan? Ada hal apa lagi? Nggak perlu menyembunyikannya dariku, kamu juga nggak akan bisa menyembunyikannya," kata Wira yang langsung mengetahui niat Thalia.Thalia langsung menundukkan kepala. Setelah terdiam sejenak, dia baru berbisik, "Memang nggak ada yang bisa disembunyikan dari mata suamiku. Sayang, kali ini aku datang sebenarnya karena masalah jaringan mata-mata."Wira mengernyitkan alis dan menatap Thalia dengan ekspresi bingung. "Jaringan mata-mata? Apa maksudmu ini? Jangan-jangan, kamu juga ingin mengurus jaringan mata-mata?"Tanpa berpikir panjang, Thalia berkata, "Benar, aku juga ingin menjadi penanggung jawab jaringan mata-mata dan juga matamu. Aku tahu kamu sekarang butuh seseorang yang bisa dipercayai untuk mengurus jaringan mata-mata dan justru karena inilah kamu menyetujui per