"Raja, kita bisa berpikir dari sudut pandang lain, ini bisa juga dibilang berkah dalam kesulitan. Kalau kita terus bersikeras melawan Wira, pada akhirnya kita nggak akan mendapatkan keuntungan juga dan kita pasti akan kehilangan lebih banyak wilayah. Meskipun sekarang kita sudah menyerahkan Bhurek padanya dan menyerahkan Provinsi Yonggu juga, setidaknya bisa menukarkan keamanan.""Selama masih ada gunung hijau, kita nggak perlu takut kehabisan kayu bakar. Raja, jangan lupa, di sisi Wira masih ada Osman dari Kerajaan Nuala dan Bobby dari suku utara. Kedua orang ini bukan orang baik-baik. Setelah mereka makin berkembang, bahkan Wira pun nggak akan mampu menahan mereka. Hasil akhirnya bisa diperkirakan.""Kita hanya perlu menunggu suatu hari nanti mereka saling menggigit, lalu kita bisa duduk dan menikmati keuntungannya."Alzam memang berpikir jauh ke depan Dia memang mempertimbangkannya dengan matang, tetapi belum tentu situasi kelak akan berkembang sesuai perkiraannya. Saat ini, hanya c
Kota Besira, kota penting di Provinsi Yonggu. Ukuran kota ini begitu besar karena terdapat banyak sumber daya mineral yang bisa ditemukan di pegunungan sekitar sana. Oleh karena itu, kota itu baru terkenal dan perlahan-lahan berkembang menjadi kota penting.Orang-orang dari Kerajaan Beluana sudah menggali di sana selama bertahun-tahun untuk membuat berbagai senjata, tetapi sumber dayanya masih tetap melimpah. Wira dan rombongannya pun segera menuju kota ini begitu mendapatkan Provinsi Yonggu.Bobby dan Trenggi memimpin pasukan masing-masing untuk berpisah di tengah perjalanan, hanya tersisa Wira dan ratusan ribu pasukannya.Saat ini, fokus pertahanan Wira jelas mengarah pada Kerajaan Beluana, sedangkan perbatasan dengan Kerajaan Nuala hanya dijaga sejumlah kecil pasukan saja. Ini bukan hanya untuk menunjukkan kepercayaannya pada Osman, tetapi dia tahu Osman tidak akan berperang dengannya saat ini. Dia tidak akan sembarangan memercayai orang lain.Penyerangan terhadap Kerajaan Beluana k
Begitu keluar dari ruangan itu, tatapan Wira tertuju pada seorang wanita dan wanita itu juga sepertinya telah melihatnya. Wanita itu secara refleks hendak pergi, tetapi dia langsung menghentikan wanita itu."Siapa kamu? Kenapa kamu berdiri di sini?" tanya Wira.Wanita itu langsung terkejut dan bengong di tempat. Setelah beberapa saat, dia baru mendekati Wira. Dia menundukkan kepala dan berkata dengan hormat, "Aku adalah Lucy, ketua tim langit yang merupakan tim ke delapan dari jaringan mata-mata. Kali ini aku datang mencari Tuan untuk mendiskusikan sesuatu ...."Wira tidak ikut campur dengan urusan jaringan mata-mata, tetapi dua sangat memahami jaringan mata-mata. Jaringan ini terdiri dari delapan tim yang diberi nama sesuai dengan delapan diagram. Anggota dari tim langit dan tim bumi adalah yang paling terbaik. Sebelumnya, mereka adalah kepercayaan Biantara dan telah banyak membantunya juga.Meskipun belum pernah bertemu dengan Lucy, dia berkesan terhadap Lucy karena Biantara pernah m
"Kamu juga sudah berkata seperti itu, jadi aku akan memberimu kesempatan untuk mencoba. Selama kamu bisa membuat seluruh anggota jaringan mata-mata patuh perintahmu dalam tujuh hari ini, kamu boleh menggantikan posisi Biantara."Sejak kematian Biantara beberapa hari yang lalu, Wira memikirkan siapa yang akan menggantikan posisi Biantara meskipun dia masih larut dalam kesedihan. Jaringan mata-mata adalah matanya, tidak boleh terjadi sesuatu pada organisasi itu. Dia sangat memahami hal ini.Sekarang Lucy sudah inisiatif menawarkan diri dan Wira juga bisa melihat Lucy adalah seseorang yang sangat berbakat. Keberanian Lucy ini saja sudah membuatnya unggul dibandingkan yang lainnya.Namun, anggota jaringan mata-mata sangat setia pada Biantara. Saat ini, Biantara baru saja meninggal, pasti bukan hal yang mudah untuk mengendalikan jaringan mata-mata sepenuhnya. Oleh karena itu, semuanya hanya bisa bergantung pada kemampuan Lucy sendiri."Terima kasih, Tuan. Aku pasti nggak akan mengecewakan T
Wira menggelengkan kepala dan tersenyum melihat Thalia yang berbicara dengan sangat terus terang."Cepat katakan. Kamu mengikutiku ke sini pasti bukan hanya untuk membantu mereka melihat keadaanku, 'kan? Ada hal apa lagi? Nggak perlu menyembunyikannya dariku, kamu juga nggak akan bisa menyembunyikannya," kata Wira yang langsung mengetahui niat Thalia.Thalia langsung menundukkan kepala. Setelah terdiam sejenak, dia baru berbisik, "Memang nggak ada yang bisa disembunyikan dari mata suamiku. Sayang, kali ini aku datang sebenarnya karena masalah jaringan mata-mata."Wira mengernyitkan alis dan menatap Thalia dengan ekspresi bingung. "Jaringan mata-mata? Apa maksudmu ini? Jangan-jangan, kamu juga ingin mengurus jaringan mata-mata?"Tanpa berpikir panjang, Thalia berkata, "Benar, aku juga ingin menjadi penanggung jawab jaringan mata-mata dan juga matamu. Aku tahu kamu sekarang butuh seseorang yang bisa dipercayai untuk mengurus jaringan mata-mata dan justru karena inilah kamu menyetujui per
Saat Wira dan Thalia kembali ke ruangan itu, semua orang juga telah selesai minum-minum. Setelah berpamitan dengan Wira, mereka pun bubar. Dia dan Thalia juga ke kamar mereka dan saling berpelukan untuk beristirahat.Saat Wira dan Thalia masih belum bangun keesokan paginya, terdengar ketukan pintu yang tergesa-gesa dari luar dan seseorang berkata, "Tuan, tolong cepat keluar, ada masalah di luar!"Setelah mendengar perkataan itu, ekspresi Wira berubah. Dia bertanya-tanya apakah Ciputra melanggar janji dan mencoba melakukan serangan mendadak.Namun, Wira terpikir orang-orang dari suku utara baru saja pergi dan Trenggi beserta rombongannya juga belum pergi terlalu jauh. Jika terjadi perang, keduanya akan segera kembali dan akhirnya Kerajaan Beluana yang pasti dirugikan. Ciputra adalah orang yang tidak kompeten dalam hal strategi, tetapi masih ada Alzam di sampingnya sebagai penasihat.Perlu diketahui, Alzam adalah orang yang berbakat. Saat ini, Bhurek sudah menjadi tahanan Wira, Ciputra s
Lucy duduk di salah satu sudut dengan wajah pucat dan ada beberapa wanita yang berdiri di belakangnya. Para wanita itu adalah pengawal pribadinya dan ahli yang telah dilatihnya selama bertahun-tahun. Dia adalah seorang wanita, tentu saja nyaman jika ada beberapa wanita yang mengikutinya.Sementara itu, orang yang berdiri di depannya adalah Jonathan dan Klause. Meskipun jaringan mata-mata terbagi menjadi delapan tim, hanya anggota dari tim langit dan tim bumi adalah anggota inti. Jonathan adalah kapten tim bumi, sedangkan Klause berasal dari tim angin. Keduanya pernah menjadi orang kepercayaan Biantara dan orang berbakat yang sangat dihargai Biantara.Selain itu, kedua orang itu juga pernah bertemu dengan Wira. Saat berada di pinggiran hutan di wilayah suku utara, Jonathan yang memimpin jalannya. Oleh karena itu, Jonathan cukup familier dengannya.Jonathan berkata dengan marah, "Lucy, tugas tim langit dan tim bumi hampir sama. Semua orang juga tahu kedua tim ini nggak punya perbedaan ya
"Baiklah, ayo kita pergi!" Setelah merespons, Jonathan bersiap untuk memimpin rombongannya pergi.Uhuk uhuk.Saat semua orang baru saja berbalik, terdengar suara yang familier dan mereka semua pun melihat ke arah suara itu. Dalam sekejap, mereka semua tercengang, lalu langsung memberi hormat dan berkata secara serentak, "Tuan!"Bahkan Lucy pun berdiri dan tidak duduk di tempatnya lagi.Wira pun melambaikan tangan pada semua orang dan memasuki kuil itu. Setelah berdiri di depan semua orang, dia tersenyum dan berkata, "Tadi aku sudah dengar apa yang kalian bicarakan, tapi aku nggak menyalahkan kalian. Aku juga sudah memperkirakan perasaan kalian."Setelah mengatakan itu, Wira menatap Lucy. "Setelah semalam bertemu denganmu, aku tahu situasinya akan seperti ini. Kalian semua adalah orang yang memiliki kebanggaan tersendiri dan juga kemampuan untuk menanggungnya. Tapi, justru karena inilah, kalian nggak akan tunduk pada siapa pun. Jadi, bagaimana mungkin akan ada orang yang bisa menggantik