공유

Bab 2280

작가: Arif
Dulu Agha sering berburu dengan kakeknya sehingga memiliki insting yang kuat di gunung. Begitu masuk, dia langsung menyadari ada yang tidak beres dengan tempat ini.

Namun, untungnya jumlah mereka banyak dan mereka memiliki senjata canggih. Harimau sekalipun tidak berani sembarangan menampakkan diri.

"Aku tenang kalau ada kamu di sini. Kamu saja yang mengatur para bawahan. Nyawa kami ada di tanganmu lho. Kamu harus lebih hati-hati," ucap Wira sambil menepuk bahu Agha.

Agha pun mengangguk. Meskipun masih remaja, dia tahu maksud baik Wira. Wira menyerahkan kekuasaan sebesar ini kepadanya karena memercayainya dan ingin membinanya. Mana mungkin Agha tega mengecewakan Wira?

Malam harinya, mereka akhirnya tiba di lereng gunung. Mereka masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk tiba di puncak gunung.

Bagaimanapun, Gunung Tandang memiliki tinggi ribuan meter. Apalagi mereka membawa Wulan dan ada binatang buas di sekitar sini. Karena berbagai faktor, Wira hanya bisa memperlambat langkah kakin
잠긴 챕터
GoodNovel에서 계속 읽으려면
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2281

    Setelah Agha memberi perintah, semua orang mulai sibuk mencari. Meskipun semua prajurit ini lebih tua dari Agha, mereka tidak berani membantahnya, bahkan merasa kagum padanya.Ini bukan hanya karena Agha memiliki hubungan dengan Wira, tetapi juga karena Agha menyandang gelar "Orang Terkuat di Dunia". Mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa hebatnya pemuda ini.Lagi pula, mengagumi seseorang tidak didasarkan pada usia. Agha memang memiliki kemampuan nyata!Setelah mencari sekitar 30 menit, terdengar seruan seseorang. "Ada gua di sini!"Agha sontak berteriak dengan gembira, "Cepat, ikut aku masuk! Jumlah kita cukup banyak. Dengan kemampuan kita, aku rasa kita sanggup memindahkan semua barang-barang di dalam.""Dengan begitu, Kak Wira nggak perlu repot-repot naik lagi. Semangat! Setelah memindahkan semua barang, kita sudah bisa pulang besok. Aku pasti akan membantu kalian meminta bonus kepada Kak Wira!"Semua prajurit pun bersorak kegirangan. Misi kali ini berjalan dengan lan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2282

    Namun, dari mana asal racun ini? Seingat Agha, mereka terus bersama sejak tadi dan tidak ada keanehan apa pun.Setelah Agha memberi instruksi, semua orang bergegas menuju ke luar gua. Semua kotak berisikan harta karun itu pun ditinggal di dalam gua.Agha memeriksa prajurit yang tergeletak di tanah itu. Setelah mendapati prajurit itu tidak bernapas lagi, Agha menutup hidungnya dan keluar.Alhasil, situasi di luar sama buruknya. Beberapa prajurit sontak terjatuh dan keadaan mereka persis dengan prajurit pertama tadi. Semua orang mulai merasa panik."Jenderal Muda, apa yang terjadi? Apa yang harus kita lakukan sekarang?""Ya. Karena Tuan Wira nggak ada di sini, sekarang kamu pemimpin kami. Tolong buat keputusan.""Jenderal Muda, apa mungkin kita dikutuk?"Para prajurit ini tidak takut mati di medan perang. Namun, kematian mendadak seperti ini tentu membuat mereka merasa takut.Sudut bibir Agha berkedut. Misinya jelas-jelas sudah hampir selesai, tetapi malah terjadi kesalahan seperti ini.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2283

    "Aku sudah menebaknya sejak awal. Nggak mungkin Fathir si berengsek itu membocorkan rahasianya semudah itu. Ternyata dia ingin menjebak kita.""Berani sekali dia! Aku akan kembali ke Dusun Darmadi dan menghabisi bajingan itu. Aku akan membalaskan dendam para saudara yang meninggal!" ujar Agha sambil menggertakkan giginya. Amarah berkecamuk di dalam hatinya.Agha mengira semuanya akan berjalan lancar, tetapi mereka malah terjebak. Dia bisa saja mati di puncak gunung. Jika Wira tidak mengusulkan untuk berpencar, mungkin akibatnya akan lebih buruk dari ini."Ini bukan saatnya meminta pertanggungjawaban. Kita memang harus memberinya pelajaran, tapi bukan sekarang.""Lagian, dia dikurung di penjara. Sekalipun punya sayap, dia nggak bakal bisa meninggalkan penjara. Hanya saja, apa kamu yakin kotak beracun itu isinya adalah barang-barang berharga?" tanya Wira sambil memicingkan mata.Apabila kotak itu hanya untuk mengelabui mereka, tidak ada gunanya mereka membuang-buang waktu di sini. Namun,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2284

    "Aku tahu dia orang seperti apa. Sebenarnya, aku juga salah karena percaya padanya. Bajingan seperti Fathir nggak pantas dipercayai! Sekarang, aku jadi kehilangan prajuritku," ujar Wira sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Matanya sampai memerah. Bisa dilihat, betapa emosinya dia."Kak, kamu punya cara apa untuk memindahkan semua kotak ini? Tadi mereka cuma menyentuhnya, tapi langsung mati keracunan. Racun ini bisa masuk ke tubuh lewat sentuhan, bahaya sekali.""Kamu juga sudah lihat. Begitu keracunan, kita nggak bakal sempat kembali ke Dusun Darmadi untuk meminta bantuan Tuan Arifin," ujar Agha dengan ekspresi cemas.Jika Wira tidak bersikeras, Agha mungkin sudah mengajaknya kembali ke Dusun Darmadi. Lagi pula, mereka bisa datang lagi untuk mengambil uang dan emas ini. Dengan demikian, nyawa mereka tidak akan berada dalam bahaya.Wira melambaikan tangan dan berkata, "Di dunia ini ada banyak barang aneh. Sebagian besar racun harus memasuki tubuh manusia, tapi ada juga yang cuma pe

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2285

    Setelah mendengar perintah Wira, para prajurit mulai memindahkan kotak ke kaki gunung. Semuanya bekerja dengan makin giat karena ada Wira yang mengawasi mereka.Hanya dalam 2 jam, semua kotak itu berhasil dipindahkan dan diangkut dengan kereta kuda. Agha berkata, "Setelah pulang, aku pasti akan mencabik-cabik Fathir! Bajingan ini harus mati!""Berani sekali dia menjebak kita! Gara-gara dia, kita kehilangan banyak prajurit! Mereka semua saudara kita! Kita nggak boleh memaafkannya begitu saja!"Wira mengangguk. Dia memiliki pikiran yang sama dengan Agha. Kali ini, dia benar-benar terjebak. Wira tidak menyangka Fathir akan menggunakan metode sekejam ini, sampai-sampai mengoleskan racun ke semua kotak itu.Siapa pun yang menyentuhnya hanya akan mati. Bahkan, mati sebelum sempat keluar dari gua! Sungguh biadab!Pantas saja, Fathir berani menaruh semua kekayaannya di gua ini. Jelas, dia telah merencanakan semuanya dengan matang agar tidak ada yang berkesempatan mengambilnya."Sudahlah, semua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2286

    Bahkan, para penasihat Wira juga ada di Dusun Darmadi. Asalkan terjadi sedikit masalah, orang-orang akan langsung berwaspada.Sejam kemudian, asap mengepul di Dusun Darmadi. Banyak penduduk yang muntah dan merasa pusing, bahkan sekujur tubuh mereka lemas."Apa yang terjadi? Cepat selidiki asal-usul asap itu!" instruksi Doddy yang berada di halaman rumah Wira. Para prajurit berzirah tampak berjaga di sini dengan ketat.Bagaimanapun, yang tinggal di sini adalah istri-istri Wira. Jika terjadi sesuatu pada para wanita itu, mereka yang akan terkena masalah.Dusun Darmadi boleh bermasalah, tetapi para wanita Wira tidak boleh. Jika tidak, entah bagaimana mereka akan menjelaskan saat Wira pulang nanti."Doddy! Cepat kemari!" Terdengar suara Thalia dari dalam.Doddy segera masuk, lalu menatap Thalia dan wanita lainnya. Dia bertanya, "Apa kalian juga sakit? Bersabar sebentar, aku sudah menyuruh orang menyelidiki asal-usul asap itu. Begitu tahu siapa pelakunya, aku akan menghabisi orang itu."Asa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2287

    "Tenang saja, aku bisa menjaga diriku sendiri. Yang penting kalian baik-baik saja," sahut Doddy. Kemudian, dia langsung pergi.Setelah Doddy pergi, ekspresi Thalia menjadi masam. Dewina bertanya, "Apa ada yang membuatmu cemas?"Di rumah ini, hanya Dewina dan Thalia yang memiliki kepribadian keras kepala. Mereka tidak akan berpangku tangan jika menghadapi masalah.Dian dan Julian terlihat lebih tenang. Adapun Ainur, dia ketakutan dan berharap Wira cepat pulang. Jika tidak, dia tidak akan merasa tenang.Thalia memberanikan diri untuk berkata, "Aku baru teringat Ahmad dan Fathir cukup dekat. Dia tiba-tiba mengambil tindakan pasti karena terus mengawasi kita.""Wira baru saja pergi dan Ahmad langsung membuat onar di Dusun Darmadi. Bahkan, metode yang digunakannya sangat kejam. Dia mungkin ingin membawa Fathir pergi dari sini.""Sekarang Doddy membawa bawahan mencari Dokter Arifin dan Danu memimpin pasukan untuk menenangkan rakyat. Itu artinya, nggak ada yang berjaga di penjara. Kalau Ahmad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2288

    Dewina menghela napas, lalu menggeleng sambil bergumam, "Gimana ini? Anak ini keras kepala sekali. Dia mungkin akan mengorbankan nyawanya untuk membunuh Fathir. Gimana aku harus menjelaskan kepada Wira kalau terjadi sesuatu padanya?""Aku harus menyusulnya. Setidaknya, kami bisa saling menjaga kalau terjadi masalah. Julian, kamu yang jaga rumah ini.""Oke." Julian mengiakan. Julian menguasai keterampilan bela diri. Dewina tentu merasa tenang jika menyerahkan tanggung jawab besar itu kepadanya.Saat ini, di Penjara Jagat. Seiring dengan asap yang makin tebal, banyak prajurit yang terjatuh dan menunjukkan gejala keracunan.Meskipun berusaha bertahan, sekujur tubuh mereka benar-benar lemas sehingga mereka tidak mungkin bisa melawan musuh. Itu sebabnya, Ahmad dan lainnya memanfaatkan peluang ini untuk menerobos masuk ke Penjara Jagat."Ahmad ...." Setelah berjalan sampai ke ujung, mereka akhirnya menemukan Fathir yang dirantai. Fathir tentu melihat mereka, makanya memanggil dengan mata ber

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3116

    Dalam sejarah, para jenderal perang yang menggunakan trisula sangatlah langka. Ini karena satu trisula setidaknya memiliki berat sekitar 90 kilogram. Orang yang mampu mengayunkan senjata semacam ini sudah pasti sangat ganas dan kuat.Di bawah komando Wira, selain Agha yang menggunakan palu berat dengan kedua tangan, tak ada orang lain yang mampu menggunakan senjata berat semacam ini.Dari sini pula bisa dilihat bahwa Zaki, yang disebut sebagai salah satu tangan kanan Bimala, jelas bukan seseorang yang hanya memiliki nama besar tanpa kekuatan nyata.Wakil jenderal yang mengikuti Zaki tersenyum tipis setelah mendengar kabar itu. Dia menangkupkan tangan dan berkata, "Jenderal, aku nggak setuju. Bertempur seperti ini jauh lebih baik daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Kita nggak bisa terus bersembunyi di dalam suku sambil bermain intrik dengan mereka yang bermuka dua."Zaki mendengus dingin dan berkata, "Siapa pun yang berani bermain intrik denganku akan langsung kusingkirkan dengan t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3115

    "Apa?" Wira langsung terkejut dan berpikir mengapa bisa muncul masalah merepotkan seperti ini pada saat krisis ini. Jika para pengungsi ini benar-benar nekat, kekuatan mereka tidak akan jauh berbeda dengan orang biasa. Namun, saat ini mereka sedang bersiap melawan pasukan utara, kehadiran orang-orang ini bisa menjadi faktor yang sangat tidak stabil.Setelah berpikir sejenak, Wira pun memerintah tanpa ragu, "Tutup gerbang kota dan jangan membiarkan para pengungsi itu keluar dulu. Selain itu, buka gudang persediaan dan bagikan makanannya, sebisa mungkin menenangkan para pengungsi itu. Pada saat seperti ini, kita nggak boleh menghadapi masalah seperti ini."Wira berkata dengan ekspresi muram setelah berhenti sejenak, seolah-olah merasa tidak tenang, "Kalau masih ada yang nggak tahu diri, beri tahu Jenderal Trenggi bahwa dia berhak menentukan hidup dan mati mereka. Tapi, itu hanya untuk menakut-nakuti saja, jangan sampai terlalu kejam.""Baik," jawab mata-mata itu.....Di sekitar Dataran

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3114

    Setelah terdiam cukup lama, Nafis mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau mereka melewati jalur cabang ini, mereka akan berputar jauh. Dengan begitu, mereka akan menghindari Dataran Haloam dan laju mereka akan menjadi sangat lambat."Wira juga menganggukkan kepala karena memang ini yang dikhawatirkannya.Beberapa saat kemudian, Arhan memberi hormat dan berkata, "Tuan Wira, aku punya ide, tapi aku nggak tahu apa ini bisa berhasil."Wira tertegun sejenak saat mendengar perkataan itu, lalu matanya bersinar sebagai isyarat agar Arhan melanjutkan perkataannya. Sejak Arhan memimpin pasukannya untuk mengikutinya, Arhan tidak banyak berbicara. Sekarang kesempatan itu sudah datang, dia tentu saja ingin mendengar lebih banyak pemikiran Arhan.Setelah memberi hormat, Arhan menunjuk pada peta dan berkata, "Tuan, coba lihat di sini. Kalau mereka melalui jalur cabang dari Dataran Haloam, mereka akan melewati gunung berbatu. Aku berniat untuk menempatkan pasukan kecil di sini untuk memaksa mereka meng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3113

    Sekelompok pasukan keluarga dari gerbang utara dengan sangat bersemangat dan langsung menuju Dataran Haloam dan Hutan Bambu Mayu.Begitu tiba di Hutan Bambu Mayu, Wira segera mulai membagi pasukannya sesuai dengan rencana mereka sebelumnya. Hutan ini sangat lebat, sehingga orang yang berjalan di luar tidak akan mengetahui ada orang yang bersembunyi di dalamnya.Selain itu, celah-celah di dalam Hutan Bambu Mayu ini juga cukup lebar dan daerah penyangga yang luasnya beberapa mil. Jangankan tiga ribu Pasukan Harimau yang dipimpin Wira sekarang, mereka juga tetap bisa bersembunyi sepenuhnya jika ditambah dua ribu Pasukan Harimau lagi.Saat Agha dan Latif bersiap untuk memimpin sepuluh ribu prajurit itu berangkat, Latif maju dan berkata, "Tuan, apa perlu kami meninggalkan beberapa prajurit untuk kalian?"Setelah berpikir sejenak, Wira perlahan-lahan berkata, "Nggak perlu, ingat untuk menggunakan mata-mata sebaik mungkin. Kamu dan Agha harus membagi tugas, jangan terus berkumpul bersama. Pas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3112

    Wira beserta Adjie dan Nafis berjalan perlahan-lahan menuju kemah utama untuk kavaleri. Kemah untuk kavaleri dari Kerajaan Nuala letaknya berdampingan dengan kemah di tengah kota, sehingga saat ini mereka bisa melihat sudah ada banyak tali perangkap kuda yang terhampar di luar kemah tengah itu.Melihat begitu banyak tali perangkap kuda, Wira merasa agak bersemangat. Jika semua benda ini bisa diletakkan di Dataran Haloam, pasukan utara pasti akan kesulitan.Begitu memasuki kemah Pasukan Harimau, dua pria yang mengenakan zirah langsung menghentikan langkah Wira dan yang lainnya. Mereka membawa pedang militer di pinggang dan busur serta dua set anak panah di punggung mereka.Wira langsung mengeluarkan lencana dan berkata, "Aku ini Wira, aku ingin mengerahkan tiga ribu pasukan. Siapa yang memimpin di sini? Panggil dia ke sini untuk bertemu denganku."Orang yang membawa bendera biasanya adalah komandan utama pasukan. Di medan perang, dia akan bertarung mati-matian sambil mengangkat bendera.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3111

    Wira terlihat tertegun sejenak setelah mendengar laporan dari mata-mata, lalu dia tiba-tiba merasa sangat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kita jalankan sesuai rencana kita. Jenderal Trenggi, aku percayakan kota ini padamu."Trenggi menganggukkan kepala. Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah lencana, lalu langsung menyerahkannya pada Wira dan berkata, "Tuan Wira, lencana ini bisa memungkinkanmu untuk langsung membawa pergi tiga ribu Pasukan Harimau. Untuk berjaga-jaga, aku serahkan wewenang untuk mengatur Pasukan Harimau ini padamu untuk sementara."Wira langsung tertegun sejenak saat mendengar perkataan Trenggi, jelas tidak menyangka Trenggi bisa begitu percaya padanya. Meskipun hubungannya dan Osman cukup baik, dia jarang berurusan dengan Trenggi sebelumnya.Namun, sekarang Trenggi malah langsung memberikan kesempatan besar ini pada Wira, sehingga dia benar-benar merasa sangat terharu. Meskipun lencana itu hanya bisa mengerahkan tiga ribu Pasukan Harimau, itu juga sudah ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3110

    Tempat seperti Hutan Bambu Mayu memang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat penyergapan.Melihat tempat itu, Wira menganggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu, ini memang nggak bermasalah bagi kita. Tapi, aku penasaran, bagaimana kalau kita mengatur penyergapan di Hutan Bambu Mayu ini?"Mata Adjie langsung bersinar dan segera berkata, "Tuan, aku juga berpikir seperti itu. Kalau kita menyiapkan penyergapan di sini, pasukan musuh juga nggak akan bisa menemukan kita. Selama kita terus bertarung sambil melangkah mundur dan ditambah lagi adanya tali perangkap kuda, aku jamin mereka nggak akan selamat."Wira menganggukkan kepala. Jika memang seperti itu, rencana ini memang cukup baik. Namun, jika hanya sebatas itu saja, dia malah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah terdiam sejenak, dia sepertinya teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Aku merasa sepertinya ada yang kurang. Rencana ini akan berhasil kalau pasukan musuh mengejar kita.""Bagaimana kalau mereka memutusk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3109

    Mendengar perkataan itu, Agha yang di samping pun tersenyum dan berkata, "Tuan, tali untuk perangkap kuda ini ada. Saat aku dan Latif pergi membujuk orang-orang itu, kami menemukan banyak tali perangkap kuda di kemah utama di sana. Cukup untuk kita gunakan."Ekspresi Wira langsung terlihat senang, lalu menatap ke arah Latif.Latif pun tersenyum, lalu maju dan berkata, "Benar. Kami memang menemukan banyak tali perangkap kuda di sana, jadi ini bukan masalah lagi. Aku akan pergi menyuruh mereka untuk memindahkannya ke sini sekarang juga."Setelah berhasil membujuk para prajurit di dalam kita untuk menyerah, Latif memeriksa dan menemukan jumlah mereka tidak sampai sepuluh ribu orang. Meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan pasukan Trenggi, jumlah ini juga tidak termasuk sedikit. Oleh karena itu, dia berniat menyerahkan tanggung jawab ini pada Agha untuk menghindari kesalahpahaman.Namun, setelah mendengar pemikiran itu, Wira langsung menyerahkan wewenang untuk memimpin para praj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status