共有

Bab 2235

作者: Arif
"Baiklah ...." Melihat sikap Wira yang tegas, Bobby juga tidak banyak berbicara lagi dan akhirnya pergi.

Wira duduk di samping dan mulai memeriksa peta dengan teliti.

Di dalam kamar. Melihat Agha kembali, Thalia langsung bangkit dan segera mendekati Agha. Setelah itu, dia terus memeriksa barang-barang yang dibawa Agha.

"Pekerjaanmu kali ini benar-benar bagus. Kamu sudah membawa begitu banyak barang bagus untukku, kelak kamu yang akan urus hal seperti ini," kata Thalia sambil tersenyum dan mengelus kepala Agha.

Ekspresi Agha terlihat canggung karena Thalia jelas memperlakukannya seperti anak kecil, padahal dia sudah dewasa. Benar-benar menyebalkan! Namun, kakak ipar ini tidak mudah untuk dihadapi, dia pun hanya bisa menahan dirinya. Jika orang lain berani mengelus kepalanya, jelas mencari masalah dengannya.

"Oh ya, kakakmu di mana? Tadi dia keluar bersama Bobby. Sudah begitu lama pun masih belum kembali. Jangan-jangan terjadi sesuatu lagi?" tanya Thalia sambil makan.

Agha menunjuk ke lu
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

関連チャプター

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2236

    Thalia tentu saja mengerti semua maksud Wira. Sebelumnya, dia bisa berbicara seperti itu pada Agha karena dia sudah menganggap Agha sebagai adik kandungnya. Jika itu adalah orang lain, sikapnya tentu akan berbeda. Setelah ribut beberapa saat, dia akhirnya tertidur lebih awal karena merasa lelah.Setelah selesai makan, malam itu Wira diam-diam pergi. Beberapa jam kemudian dan tepat pada tengah malam, dia sudah berdiri di depan tebing dari pegunungan utara itu. Dia tidak bisa melihat ujung dari tebing karena gelapnya malam, sehingga dia merasa sangat tertekan. Dia berdiri sambil menyilangkan kedua tangan pada bahu, lalu tersenyum dengan penuh percaya diri dan anggun."Apa yang belum pernah kulihat sebelumnya? Situasi apa yang belum pernah kualami? Hanya sekedar tebing saja, mana mungkin bisa menghentikan langkahku. Sungguh konyol!"Setelah mengatakan itu, Wira pun langsung berdiri. Saat bersiap untuk memanjat tebing, dia mendengar suara berisik dari belakangnya. Dia secara refleks menole

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2237

    Saat Wira dan Biantara sedang berbicara, terdengar suara asing lainnya. "Yang dia katakan benar. Kalau terjatuh dari puncak ini, seluruh tubuhmu pasti hancur berkeping-keping. Pada saat itu, pasti akan terlihat sangat mengerikan."Wira dan Biantara langsung menjadi cemas dan segera menoleh ke arah suara itu berasal. Sebelumnya, mereka malah tidak menyadari ternyata masih ada orang lain di kegelapan."Kalian nggak perlu begitu cemas, aku nggak punya niat jahat terhadap kalian," kata orang itu sambil perlahan-lahan keluar dari kegelapan. Dia mengenakan jubah linen dan usianya sama dengan Wira. Di bawah cahaya bulan, wajahnya terlihat selalu tersenyum."Siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini pada waktu seperti ini?"Pegunungan utara terletak di tempat terpencil dan tidak ada rumah di sekitarnya, bahkan jarak desa terdekat pun sejauh ratusan mil. Jika tidak, Wira juga tidak akan menghabiskan waktu beberapa jam di perjalanan. Namun, bisa bertemu dengan orang asing di tempat seperti itu, bagaim

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2238

    Sayangnya, untuk mendapatkan Bunga Tebing itu, orang itu harus memiliki kemampuan yang nyata."Kamu tahu tentang Bunga Tebing?" tanya Wira secara refleks."Tentu saja. Bukankah kamu ingin tahu kenapa aku datang ke sini? Jawabannya sangat sederhana, aku datang demi Bunga Tebing ini," kata pria itu sambil menyilangkan tangannya di bahu dan penuh percaya diri."Kamu butuh Bunga Tebing ini untuk apa?" tanya Wira dengan segera."Tentu saja untuk menukarkannya dengan uang. Bunga Tebing adalah obat yang berharga, hidupku bergantung padanya. Setangkai Bunga Tebing bisa dijual seharga ratusan ribu gabak, cukup untuk biaya hidupku selama sebulan."Wira tertegun sejenak karena harga Bunga Tebing hanya ratusan ribu gabak saja."Kalau begitu, kenapa sulit untuk mendapatkannya di pasar?"Jika bisa membeli Bunga Tebing ini dengan uang, Wira tidak akan bersusah payah untuk datang ke sini lagi. Sore tadi, dia sudah diam-diam menyelidikinya, tetapi sama sekali tidak ada Bunga Tebing di wilayah suku. Dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2239

    Seperti yang dikatakan oleh pria di depan Wira dan Biantara, tebing itu memang sangat mengerikan.Meskipun keterampilan Biantara luar biasa dan sering berlatih, dia juga tidak bisa memanjat tebing itu. Dia memang berencana untuk mencobanya dengan sekuat tenaga mendapatkan Bunga Tebing itu. Jika berhasil, tentu itu adalah yang terbaik. Namun, jika gagal, dia juga hanya bisa kehilangan nyawanya saja.Saat Biantara hampir melewati area yang paling sulit, pria itu sudah berada di sampingnya dan mengikat pinggangnya dengan tanaman merambat, lalu menurunkannya kembali ke tanah. Ketika dia hampir bergerak untuk melewati area yang paling sulit, tiba-tiba pria itu sudah ada di sampingnya, menggunakan tali dari tanaman merambat untuk mengikat pinggangnya dan membawanya kembali ke tanah. Semuanya terasa seperti mimpi, sehingga dia tidak percaya dengan kenyataan di depannya.Setelah menyelamatkan Biantara, pria itu tidak banyak berbicara dengan Wira dan Biantara dan langsung menuju ke tebing lagi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2240

    Setelah ragu sejenak, Wira melanjutkan, "Tentu saja nggak. Dia punya keterampilan seperti ini, tapi cara berpakaiannya sangat sederhana. Ini membuktikan dia hanya punya uang yang cukup untuk dirinya sendiri saja, lebihnya pasti sudah diberikan kepada orang lain. Mungkin juga karena jiwa kesatrianya. Tapi, ini nggak penting, kita harus berpikir lebih keras untuk merekrut orang seperti ini."Biantara juga menganggukkan kepala, memang benar yang dikatakan Wira.Satu jam kemudian, pria itu sudah turun dari ketinggian dan langsung berjalan ke hadapan Wira dan Biantara sambil memegang setangkai Bunga Tebing di tangannya."Jadi, ini adalah Bunga Tebing itu?" Mata Wira langsung bersinar. Saat dia hendak mengambil bunga itu, pria itu menarik kembali tangannya."Teman, sebelumnya kamu berjanji akan memberiku sepuluh juta gabak. Kamu serahkan uangnya dan aku serahkan barangnya, ini baru adil. Kalau aku nggak melihat uangnya, aku nggak bisa menyerahkan barangnya padamu," kata pria itu dengan sanga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2241

    "Baiklah. Lagi pula, aku juga nggak ada urusan lain, lebih baik aku minum bersamamu di sini. Bisa dibilang, untuk menjalin persahabatan juga. Aku nggak tahu siapa kamu, tapi kamu sangat kaya. Kalau kelak aku butuh uang, kamu bisa menjadi bantuanku," kata pria itu tanpa sungkan dan ekspresinya terlihat santai.Namun, ekspresi Wira terlihat canggung.Bobby sudah menyiapkan pesta, sehingga semua orang langsung menuju ke rumah Bobby. Wira tidak ingin minum bersama orang-orang suku, dia masih sangat ingat dengan pengalaman sebelumnya dan tidak ingin mengalaminya lagi.Selain itu, malam ini Wira ikut minum karena pria di depannya ini. Pria ini sangat misterius, tetapi memiliki kemampuan yang luar biasa. Dia tentu saja sangat menghargai bakat pria ini. Jika pria ini bisa bergabung dengannya, pasti akan sangat menguntungkan untuk perkembangannya di masa depan."Aku masih belum tahu nama Tuan." Saat semua orang berjalan menuju rumah Bobby, Wira menatap pria itu."Kamu nggak perlu begitu sungkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2242

    Jari Wira mengetuk keningnya dengan lembut, lalu bertanya kepada Biantara.Biantara tersenyum dan berkata dengan ekspresi cuek, "Sangat sederhana. Untuk mendapatkan julukan tak tertandingi di seluruh dunia, seseorang harus mencapai puncak di bidangnya. Meskipun ada dua ahli di bidang yang sama, kita nggak perlu menerima keduanya. Lebih baik biarkan mereka bertarung, kita akan langsung tahu siapa yang lebih unggul. Bagaimana menurut Tuan?"Wira bertepuk tangan dengan semangat, tidak ada alasan untuk menolak usulan itu. Bahkan dia sendiri juga memiliki pemikiran yang sama seperti itu.Jika bisa menarik orang-orang yang tak tertandingi di seluruh dunia ini ke pihaknya, Wira bisa membayangkan betapa hebatnya pemandangan itu. Meskipun kelak dia bukan penguasa Provinsi Lingga lagi, dia juga tetap akan dihormati orang-orang dan menjaga keamanan provinsi itu karena Gedung Nomor Satu ini."Ayo minum!" kata Wira yang merasa sangat senang. Setelah mengambil gelasnya, dia melambaikan tangan pada s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2243

    Arifin mengeluarkan sebuah botol porselen dari sakunya dan perlahan-lahan berkata, "Menjalankan amanah, setia pada tugas. Ini adalah pil yang kubuat untuk istrimu. Satu butir setiap hari setelah makan malam, ada tiga puluh butir di dalamnya. Setelah satu bulan, istrimu pasti akan sembuh."Setelah semalam Wira dan yang lainnya kembali, Wira langsung meminta Biantara untuk menyerahkan Bunga Tebing itu pada Arifin. Dia hanya bisa menyerahkan bunga itu, sedangkan kegunaannya sebagai obat semuanya tergantung pada keahlian Arifin. Selain itu, Arifin tidak pernah minum alkohol, sehingga bisa langsung menyelesaikan pil itu dalam waktu semalam."Masih perlu minum obat?" Thalia mendekat dengan ekspresi tak berdaya. Dia melihat botol porselen itu begitu cantik, tetapi dia sama sekali tidak tertarik. Dia masih terluka dan harus minum banyak obat setiap harinya, sehingga dia sudah merasa muak. Namun, kondisinya bukannya membaik, jumlah obatnya malah bertambah. Sungguh menyebalkan!Wira tersenyum da

最新チャプター

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status