Share

Bab 2195

Penulis: Arif
Thalia, Leli, dan Biantara mengikuti di belakang Wira. Anggota jaringan mata-mata di sekitar juga maju. Selain itu, masih ada para bawahan Wira yang berjaga di sekeliling kuil.

Sucipto tidak ada bedanya dengan ayam yang menunggu untuk disembelih. Dia sudah dikepung. Meskipun menunggang kuda hebat, dia tetap tidak bisa melarikan diri dari kepungan ini.

Ini karena para anggota jaringan mata-mata itu memiliki meriam tangan. Sepertinya, Wira bertekad untuk membunuh Sucipto hari ini.

Ketika berada di dalam hutan, mereka tidak menggunakan meriam tangan dan hanya mengandalkan panah untuk menekan lawan.

Namun, sekarang mereka telah menggunakan senjata yang lebih canggih. Bagaimana Sucipto dan bawahannya bisa selamat?

Di situasi seperti ini, Sucipto tahu tidak ada gunanya memohon. Dia langsung melempar tombaknya, lalu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku sudah menduga semua ini. Aku nggak akan berbasa-basi karena aku memang kalah."

"Kamu memang jenderal hebat. Meskipun kamu penguasa Provins
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2196

    "Dasar tercela!" maki Leli sambil mengepalkan tangan dengan erat. Dia ingin sekali menghabisi Sucipto! Bagaimana bisa ada orang yang begitu tidak tahu terima kasih di dunia ini?"Kamu bisa memiliki pencapaian sekarang berkat Ratu. Ratu baru wafat, tapi kamu mendesak Pangeran Osman sampai dia harus melarikan diri, bahkan kamu hampir membunuhnya! Apa kamu nggak merasa malu pada Ratu?" bentak Leli.Suara Leli terdengar sangat nyaring. Ini pertama kalinya Wira melihat Leli seperti ini. Sepertinya, Leli benar-benar marah kali ini.Tidak ada yang perlu diherankan. Lagi pula, hubungan Leli dengan Jihan sangat dekat. Jihan yang memberi Leli anugerah sebagai wanita paling berbakat di Kerajaan Nuala. Bagaimana mungkin Leli tidak merasa sedih saat melihat Kerajaan Nuala seperti ini?Sucipto terkekeh-kekeh. Dia mendorong Biantara, lalu menghampiri Leli dan berujar, "Ratu memang baik padaku. Berkat Ratu, aku baru bisa mempunyai prestasi seperti ini.""Tapi tanpa bantuanku, Kerajaan Nuala nggak mung

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2197

    "Kamu yakin mereka hanya akan mendengarkan komandomu?" tanya Wira dengan tidak acuh."Aku yakin kamu nggak mungkin bisa menghasut mereka untuk melawanku!" sahut Sucipto dengan dingin.Wira menggeleng dan berkata, "Aku tentu nggak punya kemampuan seperti itu. Aku juga nggak ingin melakukan hal seperti itu. Buang-buang waktu saja. Waktuku jauh lebih berharga dari yang kamu bayangkan.""Jadi, apa maksudmu barusan?" tanya Sucipto."Sepertinya kamu sudah melupakan Pangeran Osman ya?" tanya Wira balik.Satu pertanyaan singkat ini langsung membuat Sucipto tersadar kembali. Dia memekik, "Kamu diam-diam memancingku ke luar kota bukan cuma untuk membunuhku, tapi juga untuk merebut kekuasaan militerku!""Osman bekerja sama denganmu. Dia pasti sudah tiba di ibu kota, 'kan? Kalau tebakanku nggak salah, yang mengawalnya pasti adalah Jenderal Trenggi. Apa aku benar?"Wira mengangguk sambil tersenyum. Saat ini, Sucipto dan bawahannya tidak akan bisa ke mana pun, apalagi mengancam keselamatan Osman. Ja

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2198

    Bagaimana bisa mereka mengampuni nyawa penindas yang kejam ini? Tanpa perlindungan Sucipto sekalipun, Tengku tetap akan melakukan kejahatan seperti itu. Apalagi, sudah ada yang mati karena perbuatan Tengku. Pria ini tentu harus diberi pelajaran!"Tuan Wira ...." Sucipto sama sekali tidak peduli pada sikap kedua wanita itu. Dia hanya menatap Wira dengan tatapan memohon.Wira menggeleng dan menyahut, "Aku nggak suka membinasakan seluruh keluarga, jadi aku nggak bakal menyulitkan keluargamu. Tapi, ini bukan berarti aku akan melepaskan Tengku. Dia harus mati. Kamu seharusnya tahu semua yang telah dilakukannya, 'kan?""Aku bisa menjamin selain kamu dan putramu, anggota keluarga lainnya bakal hidup damai." Hanya ini yang bisa dilakukan Wira untuk Sucipto. Dia tidak bercanda. Dia tidak mungkin membinasakan seluruh keluarga Sucipto hanya karena kesalahan seorang.Jika melakukan hal seperti itu, apa bedanya Wira dengan monster? Tidak ada yang berani melawan karena Wira yang memegang kuasa untuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2199

    Sore hari itu, Wira dan lainnya kembali ke ibu kota. Semua berjalan lancar sesuai keinginan Wira.Di bawah bantuan Trenggi, Osman berhasil menguasai seluruh kekuasaan militer Sucipto. Kedelapan jenderal itu pun sudah berkumpul di ibu kota dan menunggu perintah dari Osman.Adapun Baris, dia masih kecil. Meskipun telah terjadi begitu banyak hal, dia tidak tahu apa pun dan hanya bermain dengan jangkrik di belakang istana."Tuan Wira, terima kasih banyak atas bantuanmu. Kalau nggak ada kamu, kami nggak bakal berhasil menstabilkan situasi secepat ini. Beri tahu saja aku kalau butuh bantuan. Aku nggak akan menolak sedikit pun," ujar Osman kepada Wira. Mereka sedang duduk di taman istana.Leli dan Thalia mengobrol di sekitar taman. Suasana di istana menjadi sangat damai sekarang.Wira melambaikan tangan sambil tersenyum. Kemudian, dia menyahut, "Aku dan ibumu berteman. Masalahmu juga masalahku. Tentunya, aku bukan sekadar membantumu, tapi membantu seluruh rakyat. Aku nggak ingin melihat merek

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2200

    "Kalau begitu, aku akan mengundang mereka malam ini untuk makan bersama, lalu memberi tahu mereka untuk melupakan kejadian sebelumnya. Masalah ini nggak akan pernah diungkit lagi setelah hari ini," ucap Osman.Wira mengangguk sambil memuji dengan tersenyum. "Bagus!""Omong-omong, kamu adalah pahlawan Kerajaan Nuala sekaligus penyelamatku. Kamu harus hadir malam ini ya! Pesta ini diadakan khusus untukmu!" undang Osman yang tersenyum tulus.Wira melambaikan tangan sambil menyahut, "Aku nggak akan hadir. Aku nggak tertarik dengan pesta semacam ini. Aku ingin menikmati malam dengan istriku saja."Osman sontak terbatuk dan wajahnya memerah. Wira pun terkekeh-kekeh, lalu menghampiri Thalia. Thalia pun menatap Wira dengan heran sambil bertanya, "Kalian sudah selesai mengobrol?"Wira mengangguk dan membalas, "Sudah. Urusan selanjutnya nggak ada hubungannya dengan kita lagi. Kita akan bersenang-senang 2 hari di sini, lalu pulang ke dusun."Thalia tidak merasakan keanehan apa pun. Lagi pula, dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2201

    Wira batuk beberapa kali, mana mungkin dia bisa melupakan ekspresi Leli tadi. Dia bukan orang yang bodoh, tentu saja bisa merasakan perasaan Leli terhadapnya, tetapi dia tahu jelas dia sudah memiliki istri-istri yang baik di rumah.Selain itu, Wira dan Leli tidak memiliki pemikiran yang sama, tentu tidak akan ada hasil yang baik. Lebih baik dia bersikap santai dan tidak saling mengikat satu sama lain agar tidak menambah masalah yang perlu bagi Leli."Kenapa? Kamu merasa bersalah ya? Kalau nggak, kenapa nggak berbicara?" kata Thalia dengan kesal.Namun, Wira tetap diam dan hanya tersenyum sebagai jawabannya. Sebagai pria yang memiliki daya tarik memang bukan hal yang bagus. Terlalu banyak wanita di sisi adalah hal yang sangat merepotkan.Di Restoran Kembang, restoran paling mewah di ibu kota Kerajaan Nuala. Saat ini, Biantara sudah memesankan kamar untuk Wira dan yang lainnya dan dia juga sudah menunggu lama di kamar itu.Dengan identitas Wira, tentu saja tidak boleh terlalu menarik per

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2202

    "Tuan, bagaimana menurutmu hadiah besar yang kuberikan ini?" kata Biantara sambil tersenyum.Wira menganggukkan kepala dengan puas, lalu berjalan mendekati Izhar. Setelah mengelilingi Izhar, dia melambaikan tangan sebagai isyarat agar kedua anggota jaringan mata-mata pergi."Benar-benar nggak disangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini. Aku sudah mendengar reputasi Tuan Izhar. Tapi, aku benar-benar mengerti, kenapa Tuan Izhar bisa bekerja sama dengan orang seperti Sucipto? Dengan kecerdasan ini, apa kamu nggak bisa melihat orang itu nggak pergi jauh?"Pemenang adalah rajanya, sedangkan yang kalah adalah penjahatnya. Saat ini, Izhar sudah tertangkap dan berada di tangan Wira. Meskipun memiliki banyak kelebihan, dia juga tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Jika begitu, lebih baik menyerah dan mungkin masih bisa memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.Namun, sebagai pria sejati, Izhar tidak bisa merendahkan dirinya. Ini adalah bentuk keteguhan dirinya yang terakhir.Sete

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2203

    "Aku bisa memberimu waktu beberapa hari untuk berpikir. Kalau kamu sudah memutuskan, aku yang akan turun tangan berbicara dan meminta Osman untuk memberimu kesempatan kedua. Bagaimana menurutmu?"Izhar langsung terdiam dan ekspresinya terharu. Awalnya, dia sudah pasti akan mati karena dia sudah terlibat dalam pemberontakan dan kesalahannya sangat parah. Ditambah lagi, Wira terkenal bertindak dengan tegas dan membunuh orang tanpa ragu, dia merasa dirinya tidak ada artinya di hadapan Wira.Namun, Izhar sama sekali tidak menyangka Wira memilih untuk melepaskannya. Wira bahkan bersiap untuk memberinya tanggung jawab besar dan bersedia membantunya meminta ampun.Izhar tahu meskipun Osman meragukannya atau tidak bersedia untuk menggunakan jasanya, Osman tetap akan memberinya kesempatan kedua jika Wira berbicara. Osman bisa berada di posisinya sekarang semuanya berkat jasa Wira, sehingga Wira memiliki kekuasaan mutlak di hadapan Osman.Setelah memikirkannya dengan jelas, Izhar tidak ragu-ragu

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3116

    Dalam sejarah, para jenderal perang yang menggunakan trisula sangatlah langka. Ini karena satu trisula setidaknya memiliki berat sekitar 90 kilogram. Orang yang mampu mengayunkan senjata semacam ini sudah pasti sangat ganas dan kuat.Di bawah komando Wira, selain Agha yang menggunakan palu berat dengan kedua tangan, tak ada orang lain yang mampu menggunakan senjata berat semacam ini.Dari sini pula bisa dilihat bahwa Zaki, yang disebut sebagai salah satu tangan kanan Bimala, jelas bukan seseorang yang hanya memiliki nama besar tanpa kekuatan nyata.Wakil jenderal yang mengikuti Zaki tersenyum tipis setelah mendengar kabar itu. Dia menangkupkan tangan dan berkata, "Jenderal, aku nggak setuju. Bertempur seperti ini jauh lebih baik daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Kita nggak bisa terus bersembunyi di dalam suku sambil bermain intrik dengan mereka yang bermuka dua."Zaki mendengus dingin dan berkata, "Siapa pun yang berani bermain intrik denganku akan langsung kusingkirkan dengan t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3115

    "Apa?" Wira langsung terkejut dan berpikir mengapa bisa muncul masalah merepotkan seperti ini pada saat krisis ini. Jika para pengungsi ini benar-benar nekat, kekuatan mereka tidak akan jauh berbeda dengan orang biasa. Namun, saat ini mereka sedang bersiap melawan pasukan utara, kehadiran orang-orang ini bisa menjadi faktor yang sangat tidak stabil.Setelah berpikir sejenak, Wira pun memerintah tanpa ragu, "Tutup gerbang kota dan jangan membiarkan para pengungsi itu keluar dulu. Selain itu, buka gudang persediaan dan bagikan makanannya, sebisa mungkin menenangkan para pengungsi itu. Pada saat seperti ini, kita nggak boleh menghadapi masalah seperti ini."Wira berkata dengan ekspresi muram setelah berhenti sejenak, seolah-olah merasa tidak tenang, "Kalau masih ada yang nggak tahu diri, beri tahu Jenderal Trenggi bahwa dia berhak menentukan hidup dan mati mereka. Tapi, itu hanya untuk menakut-nakuti saja, jangan sampai terlalu kejam.""Baik," jawab mata-mata itu.....Di sekitar Dataran

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3114

    Setelah terdiam cukup lama, Nafis mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau mereka melewati jalur cabang ini, mereka akan berputar jauh. Dengan begitu, mereka akan menghindari Dataran Haloam dan laju mereka akan menjadi sangat lambat."Wira juga menganggukkan kepala karena memang ini yang dikhawatirkannya.Beberapa saat kemudian, Arhan memberi hormat dan berkata, "Tuan Wira, aku punya ide, tapi aku nggak tahu apa ini bisa berhasil."Wira tertegun sejenak saat mendengar perkataan itu, lalu matanya bersinar sebagai isyarat agar Arhan melanjutkan perkataannya. Sejak Arhan memimpin pasukannya untuk mengikutinya, Arhan tidak banyak berbicara. Sekarang kesempatan itu sudah datang, dia tentu saja ingin mendengar lebih banyak pemikiran Arhan.Setelah memberi hormat, Arhan menunjuk pada peta dan berkata, "Tuan, coba lihat di sini. Kalau mereka melalui jalur cabang dari Dataran Haloam, mereka akan melewati gunung berbatu. Aku berniat untuk menempatkan pasukan kecil di sini untuk memaksa mereka meng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3113

    Sekelompok pasukan keluarga dari gerbang utara dengan sangat bersemangat dan langsung menuju Dataran Haloam dan Hutan Bambu Mayu.Begitu tiba di Hutan Bambu Mayu, Wira segera mulai membagi pasukannya sesuai dengan rencana mereka sebelumnya. Hutan ini sangat lebat, sehingga orang yang berjalan di luar tidak akan mengetahui ada orang yang bersembunyi di dalamnya.Selain itu, celah-celah di dalam Hutan Bambu Mayu ini juga cukup lebar dan daerah penyangga yang luasnya beberapa mil. Jangankan tiga ribu Pasukan Harimau yang dipimpin Wira sekarang, mereka juga tetap bisa bersembunyi sepenuhnya jika ditambah dua ribu Pasukan Harimau lagi.Saat Agha dan Latif bersiap untuk memimpin sepuluh ribu prajurit itu berangkat, Latif maju dan berkata, "Tuan, apa perlu kami meninggalkan beberapa prajurit untuk kalian?"Setelah berpikir sejenak, Wira perlahan-lahan berkata, "Nggak perlu, ingat untuk menggunakan mata-mata sebaik mungkin. Kamu dan Agha harus membagi tugas, jangan terus berkumpul bersama. Pas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3112

    Wira beserta Adjie dan Nafis berjalan perlahan-lahan menuju kemah utama untuk kavaleri. Kemah untuk kavaleri dari Kerajaan Nuala letaknya berdampingan dengan kemah di tengah kota, sehingga saat ini mereka bisa melihat sudah ada banyak tali perangkap kuda yang terhampar di luar kemah tengah itu.Melihat begitu banyak tali perangkap kuda, Wira merasa agak bersemangat. Jika semua benda ini bisa diletakkan di Dataran Haloam, pasukan utara pasti akan kesulitan.Begitu memasuki kemah Pasukan Harimau, dua pria yang mengenakan zirah langsung menghentikan langkah Wira dan yang lainnya. Mereka membawa pedang militer di pinggang dan busur serta dua set anak panah di punggung mereka.Wira langsung mengeluarkan lencana dan berkata, "Aku ini Wira, aku ingin mengerahkan tiga ribu pasukan. Siapa yang memimpin di sini? Panggil dia ke sini untuk bertemu denganku."Orang yang membawa bendera biasanya adalah komandan utama pasukan. Di medan perang, dia akan bertarung mati-matian sambil mengangkat bendera.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3111

    Wira terlihat tertegun sejenak setelah mendengar laporan dari mata-mata, lalu dia tiba-tiba merasa sangat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kita jalankan sesuai rencana kita. Jenderal Trenggi, aku percayakan kota ini padamu."Trenggi menganggukkan kepala. Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah lencana, lalu langsung menyerahkannya pada Wira dan berkata, "Tuan Wira, lencana ini bisa memungkinkanmu untuk langsung membawa pergi tiga ribu Pasukan Harimau. Untuk berjaga-jaga, aku serahkan wewenang untuk mengatur Pasukan Harimau ini padamu untuk sementara."Wira langsung tertegun sejenak saat mendengar perkataan Trenggi, jelas tidak menyangka Trenggi bisa begitu percaya padanya. Meskipun hubungannya dan Osman cukup baik, dia jarang berurusan dengan Trenggi sebelumnya.Namun, sekarang Trenggi malah langsung memberikan kesempatan besar ini pada Wira, sehingga dia benar-benar merasa sangat terharu. Meskipun lencana itu hanya bisa mengerahkan tiga ribu Pasukan Harimau, itu juga sudah ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3110

    Tempat seperti Hutan Bambu Mayu memang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat penyergapan.Melihat tempat itu, Wira menganggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu, ini memang nggak bermasalah bagi kita. Tapi, aku penasaran, bagaimana kalau kita mengatur penyergapan di Hutan Bambu Mayu ini?"Mata Adjie langsung bersinar dan segera berkata, "Tuan, aku juga berpikir seperti itu. Kalau kita menyiapkan penyergapan di sini, pasukan musuh juga nggak akan bisa menemukan kita. Selama kita terus bertarung sambil melangkah mundur dan ditambah lagi adanya tali perangkap kuda, aku jamin mereka nggak akan selamat."Wira menganggukkan kepala. Jika memang seperti itu, rencana ini memang cukup baik. Namun, jika hanya sebatas itu saja, dia malah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah terdiam sejenak, dia sepertinya teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Aku merasa sepertinya ada yang kurang. Rencana ini akan berhasil kalau pasukan musuh mengejar kita.""Bagaimana kalau mereka memutusk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3109

    Mendengar perkataan itu, Agha yang di samping pun tersenyum dan berkata, "Tuan, tali untuk perangkap kuda ini ada. Saat aku dan Latif pergi membujuk orang-orang itu, kami menemukan banyak tali perangkap kuda di kemah utama di sana. Cukup untuk kita gunakan."Ekspresi Wira langsung terlihat senang, lalu menatap ke arah Latif.Latif pun tersenyum, lalu maju dan berkata, "Benar. Kami memang menemukan banyak tali perangkap kuda di sana, jadi ini bukan masalah lagi. Aku akan pergi menyuruh mereka untuk memindahkannya ke sini sekarang juga."Setelah berhasil membujuk para prajurit di dalam kita untuk menyerah, Latif memeriksa dan menemukan jumlah mereka tidak sampai sepuluh ribu orang. Meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan pasukan Trenggi, jumlah ini juga tidak termasuk sedikit. Oleh karena itu, dia berniat menyerahkan tanggung jawab ini pada Agha untuk menghindari kesalahpahaman.Namun, setelah mendengar pemikiran itu, Wira langsung menyerahkan wewenang untuk memimpin para praj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status