Share

Bab 2197

Penulis: Arif
"Kamu yakin mereka hanya akan mendengarkan komandomu?" tanya Wira dengan tidak acuh.

"Aku yakin kamu nggak mungkin bisa menghasut mereka untuk melawanku!" sahut Sucipto dengan dingin.

Wira menggeleng dan berkata, "Aku tentu nggak punya kemampuan seperti itu. Aku juga nggak ingin melakukan hal seperti itu. Buang-buang waktu saja. Waktuku jauh lebih berharga dari yang kamu bayangkan."

"Jadi, apa maksudmu barusan?" tanya Sucipto.

"Sepertinya kamu sudah melupakan Pangeran Osman ya?" tanya Wira balik.

Satu pertanyaan singkat ini langsung membuat Sucipto tersadar kembali. Dia memekik, "Kamu diam-diam memancingku ke luar kota bukan cuma untuk membunuhku, tapi juga untuk merebut kekuasaan militerku!"

"Osman bekerja sama denganmu. Dia pasti sudah tiba di ibu kota, 'kan? Kalau tebakanku nggak salah, yang mengawalnya pasti adalah Jenderal Trenggi. Apa aku benar?"

Wira mengangguk sambil tersenyum. Saat ini, Sucipto dan bawahannya tidak akan bisa ke mana pun, apalagi mengancam keselamatan Osman. Ja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2198

    Bagaimana bisa mereka mengampuni nyawa penindas yang kejam ini? Tanpa perlindungan Sucipto sekalipun, Tengku tetap akan melakukan kejahatan seperti itu. Apalagi, sudah ada yang mati karena perbuatan Tengku. Pria ini tentu harus diberi pelajaran!"Tuan Wira ...." Sucipto sama sekali tidak peduli pada sikap kedua wanita itu. Dia hanya menatap Wira dengan tatapan memohon.Wira menggeleng dan menyahut, "Aku nggak suka membinasakan seluruh keluarga, jadi aku nggak bakal menyulitkan keluargamu. Tapi, ini bukan berarti aku akan melepaskan Tengku. Dia harus mati. Kamu seharusnya tahu semua yang telah dilakukannya, 'kan?""Aku bisa menjamin selain kamu dan putramu, anggota keluarga lainnya bakal hidup damai." Hanya ini yang bisa dilakukan Wira untuk Sucipto. Dia tidak bercanda. Dia tidak mungkin membinasakan seluruh keluarga Sucipto hanya karena kesalahan seorang.Jika melakukan hal seperti itu, apa bedanya Wira dengan monster? Tidak ada yang berani melawan karena Wira yang memegang kuasa untuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2199

    Sore hari itu, Wira dan lainnya kembali ke ibu kota. Semua berjalan lancar sesuai keinginan Wira.Di bawah bantuan Trenggi, Osman berhasil menguasai seluruh kekuasaan militer Sucipto. Kedelapan jenderal itu pun sudah berkumpul di ibu kota dan menunggu perintah dari Osman.Adapun Baris, dia masih kecil. Meskipun telah terjadi begitu banyak hal, dia tidak tahu apa pun dan hanya bermain dengan jangkrik di belakang istana."Tuan Wira, terima kasih banyak atas bantuanmu. Kalau nggak ada kamu, kami nggak bakal berhasil menstabilkan situasi secepat ini. Beri tahu saja aku kalau butuh bantuan. Aku nggak akan menolak sedikit pun," ujar Osman kepada Wira. Mereka sedang duduk di taman istana.Leli dan Thalia mengobrol di sekitar taman. Suasana di istana menjadi sangat damai sekarang.Wira melambaikan tangan sambil tersenyum. Kemudian, dia menyahut, "Aku dan ibumu berteman. Masalahmu juga masalahku. Tentunya, aku bukan sekadar membantumu, tapi membantu seluruh rakyat. Aku nggak ingin melihat merek

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2200

    "Kalau begitu, aku akan mengundang mereka malam ini untuk makan bersama, lalu memberi tahu mereka untuk melupakan kejadian sebelumnya. Masalah ini nggak akan pernah diungkit lagi setelah hari ini," ucap Osman.Wira mengangguk sambil memuji dengan tersenyum. "Bagus!""Omong-omong, kamu adalah pahlawan Kerajaan Nuala sekaligus penyelamatku. Kamu harus hadir malam ini ya! Pesta ini diadakan khusus untukmu!" undang Osman yang tersenyum tulus.Wira melambaikan tangan sambil menyahut, "Aku nggak akan hadir. Aku nggak tertarik dengan pesta semacam ini. Aku ingin menikmati malam dengan istriku saja."Osman sontak terbatuk dan wajahnya memerah. Wira pun terkekeh-kekeh, lalu menghampiri Thalia. Thalia pun menatap Wira dengan heran sambil bertanya, "Kalian sudah selesai mengobrol?"Wira mengangguk dan membalas, "Sudah. Urusan selanjutnya nggak ada hubungannya dengan kita lagi. Kita akan bersenang-senang 2 hari di sini, lalu pulang ke dusun."Thalia tidak merasakan keanehan apa pun. Lagi pula, dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2201

    Wira batuk beberapa kali, mana mungkin dia bisa melupakan ekspresi Leli tadi. Dia bukan orang yang bodoh, tentu saja bisa merasakan perasaan Leli terhadapnya, tetapi dia tahu jelas dia sudah memiliki istri-istri yang baik di rumah.Selain itu, Wira dan Leli tidak memiliki pemikiran yang sama, tentu tidak akan ada hasil yang baik. Lebih baik dia bersikap santai dan tidak saling mengikat satu sama lain agar tidak menambah masalah yang perlu bagi Leli."Kenapa? Kamu merasa bersalah ya? Kalau nggak, kenapa nggak berbicara?" kata Thalia dengan kesal.Namun, Wira tetap diam dan hanya tersenyum sebagai jawabannya. Sebagai pria yang memiliki daya tarik memang bukan hal yang bagus. Terlalu banyak wanita di sisi adalah hal yang sangat merepotkan.Di Restoran Kembang, restoran paling mewah di ibu kota Kerajaan Nuala. Saat ini, Biantara sudah memesankan kamar untuk Wira dan yang lainnya dan dia juga sudah menunggu lama di kamar itu.Dengan identitas Wira, tentu saja tidak boleh terlalu menarik per

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2202

    "Tuan, bagaimana menurutmu hadiah besar yang kuberikan ini?" kata Biantara sambil tersenyum.Wira menganggukkan kepala dengan puas, lalu berjalan mendekati Izhar. Setelah mengelilingi Izhar, dia melambaikan tangan sebagai isyarat agar kedua anggota jaringan mata-mata pergi."Benar-benar nggak disangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini. Aku sudah mendengar reputasi Tuan Izhar. Tapi, aku benar-benar mengerti, kenapa Tuan Izhar bisa bekerja sama dengan orang seperti Sucipto? Dengan kecerdasan ini, apa kamu nggak bisa melihat orang itu nggak pergi jauh?"Pemenang adalah rajanya, sedangkan yang kalah adalah penjahatnya. Saat ini, Izhar sudah tertangkap dan berada di tangan Wira. Meskipun memiliki banyak kelebihan, dia juga tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Jika begitu, lebih baik menyerah dan mungkin masih bisa memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.Namun, sebagai pria sejati, Izhar tidak bisa merendahkan dirinya. Ini adalah bentuk keteguhan dirinya yang terakhir.Sete

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2203

    "Aku bisa memberimu waktu beberapa hari untuk berpikir. Kalau kamu sudah memutuskan, aku yang akan turun tangan berbicara dan meminta Osman untuk memberimu kesempatan kedua. Bagaimana menurutmu?"Izhar langsung terdiam dan ekspresinya terharu. Awalnya, dia sudah pasti akan mati karena dia sudah terlibat dalam pemberontakan dan kesalahannya sangat parah. Ditambah lagi, Wira terkenal bertindak dengan tegas dan membunuh orang tanpa ragu, dia merasa dirinya tidak ada artinya di hadapan Wira.Namun, Izhar sama sekali tidak menyangka Wira memilih untuk melepaskannya. Wira bahkan bersiap untuk memberinya tanggung jawab besar dan bersedia membantunya meminta ampun.Izhar tahu meskipun Osman meragukannya atau tidak bersedia untuk menggunakan jasanya, Osman tetap akan memberinya kesempatan kedua jika Wira berbicara. Osman bisa berada di posisinya sekarang semuanya berkat jasa Wira, sehingga Wira memiliki kekuasaan mutlak di hadapan Osman.Setelah memikirkannya dengan jelas, Izhar tidak ragu-ragu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2204

    Meskipun sembilan provinsi sudah kembali damai, tidak ada yang tahu kapan situasi ini akan berubah. Begitu perang kembali berkobar di sembilan provinsi, bahkan hubungan antara Wira dan Osman yang saat ini cukup baik pun kelak akan saling bertentangan jika kepentingan mereka berbenturan. Pada saat itu, Izhar akan menjadi ancaman besar mereka.Wira malah melambaikan tangannya dengan santai dan berkata, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Kalau orang berbakat seperti ini mati di tangan kita, aku akan sangat sedih. Setelah merenungkannya, aku merasa lebih baik biarkan dia kembali ke sisi Osman dulu untuk sementara waktu.""Aku yakin Osman juga bukan orang yang lupa budi, dia pasti mengerti niat baikku. Begitu juga dengan Izhar. Meskipun kelak aku akan berhadapan dengan Osman dalam pertarungan, Izhar juga akan berusaha keras mencegahnya. Lagi pula, masih belum tentu hari itu akan datang, 'kan?"Melihat Wira sudah merencanakannya, Biantara juga tidak berbicara lebih banyak lagi dan se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2205

    Suara yang tiba-tiba itu membuat ekspresi Wira dan Thalia berubah. Saat menoleh ke belakang, mereka melihat beberapa pria berpakaian sangat mewah mendekat. Meskipun mengenakan pakaian sutra yang mahal, wajah pria-pria itu terlihat kasar dan jelas bukan orang yang baik. Hanya melihat pria-pria itu sekilas saja, Wira sudah merasa kesal.Melihat kedatangan para pria itu, orang-orang di sekitar langsung menjauh dan tidak berani mendekat."Mereka ini Empat Tuan Muda Kota Nasaka.""Mereka berempat ini bukan orang-orang yang boleh disinggung.""Lebih baik kita jangan melihat keributan ini lagi. Ayo cepat pulang agar nggak terkena masalah.""Wanita itu benar-benar malam. Sepertinya Empat Tuan Muda Kota Nasaka tertarik pada wanita itu."Orang-orang di jalan mulai berbicara, tetapi banyak yang sudah pergi. Suara mereka memang tidak terlalu keras, tetapi tetap terdengar ke telinga Wira.Setelah mendengar kata-kata orang itu, ekspresi Wira menjadi makin muram dan menatap Empat Tuan Muda Kota Nasak

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status