Share

Bab 2184

Keesokan paginya dan saat langit mulai terang, terdengar suara marah Sucipto dari kediaman jenderal besar.

Saat ini, Tengku sedang berdiri di depan pintu kamar Tengku dengan bekas jejak kaki besar di pintu dan berteriak dengan marah, "Si berengsek Tengku ini masih belum pulang juga? Bukankah semalam aku sudah mengirim orang untuk mencarinya? Apa dia menganggap kata-kataku ini hanya angin saja? Anak durhaka ini makin nggak menghormati orang tua. Kenapa aku yang begitu hebat ini bisa punya putra seperti ini?"

Semua pelayan berlutut di lantai dan tidak ada yang berani berbicara. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Biasanya, mereka selalu melakukan pekerjaan dengan hati-hati, takut akan melakukan kesalahan sedikit saja pun bisa membawa masalah besar bagi mereka.

Terutama para pelayan yang melayani Tengku harus lebih berhati-hati karena takut akan menyinggung Tengku dan membawa masalah bagi diri mereka sendiri. Mana mungkin mereka berani ikut campur dengan urus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mega Sukses
ka , isi per halaman ya di perbyk terlalu singkat paragraf ya , kurang panjang isi bab ya
goodnovel comment avatar
Alwi Andri
good...bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status