Share

Bab 2186

Bagi Biantara dan lainnya, uang hanyalah sebuah nominal. Mereka tidak peduli pada uang. Ketika melihat dirinya diabaikan, Tengku pun ketakutan hingga pipis di celana. Dia berteriak dengan suara nyaring, "Sebenarnya siapa kalian?"

"Berisik!" maki Biantara dengan tidak sabar. Sementara itu, pria di samping mengambil kain putih untuk menyumpal mulut Tengku.

"Gimana kalau kita potong lidahnya supaya dia nggak bisa bersuara lagi? Dia memang bising sekali!" usul pria itu.

Selain Biantara, orang lainnya pun mengangguk sebagai tanda setuju. Jaringan mata-mata tersebar di seluruh dunia, ditambah lagi mereka telah menyusup ke ibu kota. Mana mungkin mereka tidak tahu perbuatan para anak orang kaya ini?

Jaringan mata-mata tahu semua gerak-gerik Tengku. Kalau bukan karena Tengku masih bernilai, jaringan mata-mata pasti sudah mengambil tindakan untuk membunuhnya sejak awal!

Tengku ketakutan dan tidak berani bersuara lagi. Dia meringkuk di pojok dengan gemetaran. Sorot matanya dipenuhi kepanikan!

Kin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status