Share

Bab 2186

Author: Arif
Bagi Biantara dan lainnya, uang hanyalah sebuah nominal. Mereka tidak peduli pada uang. Ketika melihat dirinya diabaikan, Tengku pun ketakutan hingga pipis di celana. Dia berteriak dengan suara nyaring, "Sebenarnya siapa kalian?"

"Berisik!" maki Biantara dengan tidak sabar. Sementara itu, pria di samping mengambil kain putih untuk menyumpal mulut Tengku.

"Gimana kalau kita potong lidahnya supaya dia nggak bisa bersuara lagi? Dia memang bising sekali!" usul pria itu.

Selain Biantara, orang lainnya pun mengangguk sebagai tanda setuju. Jaringan mata-mata tersebar di seluruh dunia, ditambah lagi mereka telah menyusup ke ibu kota. Mana mungkin mereka tidak tahu perbuatan para anak orang kaya ini?

Jaringan mata-mata tahu semua gerak-gerik Tengku. Kalau bukan karena Tengku masih bernilai, jaringan mata-mata pasti sudah mengambil tindakan untuk membunuhnya sejak awal!

Tengku ketakutan dan tidak berani bersuara lagi. Dia meringkuk di pojok dengan gemetaran. Sorot matanya dipenuhi kepanikan!

Kin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2187

    "Singkirkan kain di mulutnya," perintah Wira sambil menunjuk Tengku.Beberapa bawahan di belakang bergegas maju untuk melaksanakan perintah. Kemudian, Tengku menatap Leli dan memohon, "Nona, tolong aku! Aku rakyat Kerajaan Nuala! Ada darah yang sama mengalir di tubuh kita!""Heh!" Leli terkekeh-kekeh sinis. Justru dia ingin sekali membunuh Tengku. Begitu melihat Tengku, amarahnya bahkan makin berkecamuk.Kerajaan Nuala bisa menjadi seperti ini karena ayah Tengku, Sucipto. Gara-gara Sucipto, Osman pun harus bersembunyi di Kota Hanoe. Jadi, bagaimana mungkin Leli mengampuni putra dari pendosa?Namun, akal sehat memberi tahu Leli untuk menahan diri. Sekarang satu-satunya kelemahan Sucipto adalah Tengku. Selama Tengku berada di tangan mereka, posisi mereka akan lebih unggul! Ketika berhadapan dengan Sucipto, peluang menang mereka pun akan lebih besar!"Menolongmu? Otakmu sudah rusak ya? Kamu tahu perbuatan ayahmu? Kamu kira aku nggak tahu perbuatanmu? Orang sepertimu seharusnya dibunuh sej

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2188

    Bawahan lainnya berpencar untuk mengepung kuil. Mereka mengawasi sekeliling dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan.Kini, jumlah mereka kurang dari 100 orang. Jika Sucipto berhasil melacak lokasi mereka dan mereka tidak sempat membuat persiapan, takutnya akibatnya akan sangat fatal.Apalagi, Wira ada di sini sekarang. Sekalipun mereka harus mati, nyawa Wira tidak boleh terancam sedikit pun. Jika tidak, mereka hanya akan dihujat habis-habisan di Provinsi Lowala."Tuan, apa rencanamu selanjutnya? Tengku sudah ditangkap. Apa kita akan mencari Sucipto untuk bernegosiasi dengannya?" tanya Biantara yang berdiri di samping Wira.Wira menggeleng sambil menyahut, "Kalau Sucipto tahu Tengku ada di tangan kita, dia pasti akan menyerang Kota Hanoe tanpa khawatir terjadi perang. Bagaimanapun, dia cuma punya 1 anak. Dia sangat menyayangi anaknya itu."Wira terkekeh-kekeh. Biantara bertanya dengan heran, "Kalau begitu, apa tujuan kita menangkap Tengku? Cuma untuk menakuti Tengku? Selain itu, Suci

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2189

    Sore itu juga, Biantara mengutus orang untuk mengantar surat. Saat ini, surat itu sudah sampai di tangan Sucipto.Sejak mendengar kabar tentang penculikan Tengku, Sucipto benar-benar cemas dan terus menunggu kabar di rumah.Namun, semua kabar yang didapatkannya sungguh mengecewakan. Tidak ada yang menemukan petunjuk tentang hilangnya Tengku."Dasar sampah! Kalian semua nggak berguna! Orang itu sampai mengirim surat kepadaku! Dia jelas-jelas menantangku! Kalian malah nggak menemukan lokasi mereka sejak tadi! Apa gunanya aku menggaji kalian!" maki Sucipto.Sucipto sudah membaca surat itu. Saat ini, dia sibuk memaki para bawahannya itu. Pada saat yang sama, pasukan yang diutus ke luar kota pun mendapat perintah untuk kembali.Karena musuh berani mengirim surat, itu artinya mereka sudah bersembunyi dengan baik sehingga tidak mudah untuk ditemukan. Selain itu, Tengku jelas ada di tangan mereka.Jika masih mengutus pasukan untuk mencari, musuh pasti akan makin berwaspada. Begitu mereka memut

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2190

    Sepuluh uang emas tidak ada apa-apanya bagi para wakil jenderal ini. Namun, bagi prajurit, uang itu lebih besar daripada gaji mereka selama 3 tahun.Kali ini, Sucipto benar-benar bermurah hati. Apalagi, dia membagikannya sebelum misi selesai. Ini tentu akan menjadi godaan besar untuk para prajurit.....Di dalam kuil, Wira dan lainnya menunggu dengan sabar. Meskipun sudah memberi tahu Sucipto lokasinya, tempat itu bukan lokasi sebenarnya. Ada orang yang berjaga di sana untuk memastikan Sucipto tidak melanggar kesepakatan.Jika jumlah pasukan yang dibawa Sucipto lebih dari 100 orang, Wira akan memberinya pelajaran. Jika sebaliknya, Wira akan langsung berperang dengannya dan menghabisi Sucipto."Tuan, kenapa kamu menyuruh Sucipto membawa 100 orang kemari? Bukankah lebih bagus kalau menyuruhnya datang sendirian?" tanya Biantara.Wira terkekeh-kekeh dan menggeleng. "Kamu kira Sucipto bodoh? Kalau suruh dia datang sendirian, mana mungkin dia mau? Nyawa anaknya memang penting, tapi nyawanya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2191

    Seratus orang ini adalah prajurit elite Sucipto. Ditambah lagi dengan beberapa wakil jenderal yang mengikutinya, Sucipto pun merasa sangat aman.Namun, setelah Sucipto dan lainnya meninggalkan kota, Izhar pulang ke rumahnya dan memanggil kepala pelayan, "Cepat berkemas! Kita akan pergi ke luar kota dan meninggalkan tempat ini!"Begitu mendengarnya, kepala pelayan pun tertegun. Kemudian, dia bertanya, "Tuan, kenapa kita harus pergi? Kalau semua berjalan sesuai rencanamu, kamu bisa menjadi penguasa Kerajaan Nuala."Istri Izhar juga bergegas menghampiri saat mendengar instruksi ini. Dia menatap Izhar dengan bingung. Dia tahu Izhar adalah orang yang sangat berwaspada sehingga tidak akan memberi perintah seperti ini tanpa alasan. Jangan-jangan ....Sikap Izhar tampak sangat tegas. Kepala pelayan dan istri Izhar bertatapan dengan cemas. Meskipun merasa enggan, mereka tetap mengangguk menyetujui.Izhar duduk di ruang tamu sambil menyaksikan bawahannya sibuk berkemas. Hatinya diliputi kesediha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2192

    Wira duduk di tangga batu depan pintu. Dia memandang ke kejauhan sambil bertanya dengan nada datar, "Mereka sudah di mana?"Biantara yang berdiri di samping segera menyahut, "Sucipto dan 100 bawahannya sedang menuju kemari. Mereka semua menunggang kuda dengan kecepatan tertinggi. Menurut perkiraanku, mereka akan tiba dalam waktu kurang dari sejam. Sudah saatnya kita membuat persiapan."Saat ini, sekeliling kuil telah dipasang perangkap. Hanya saja, orang biasa tidak akan bisa melihatnya. Hutan tetap tenang seperti biasanya!Namun, tidak ada yang tahu bahwa Wira telah memiliki niat membunuh kepada Sucipto. Asalkan Sucipto menginjakkan kakinya di sini, jangan harap dia bisa selamat!"Segera kabari Jenderal Trenggi, suruh dia bersiap-siap untuk menjalankan rencana," perintah Wira.Terdapat banyak lapisan dalam rencana yang disusun oleh Wira. Bisa dilihat, Wira telah melakukan persiapan yang sangat matang."Baik!" Biantara mengiakan, lalu segera mengirim surat untuk mengabari Trenggi. Deng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2193

    "Mereka sudah di hutan," lapor Biantara yang bergegas kembali ke sisi Wira dan tersenyum dingin.Perangkap sudah dipasang dengan baik. Rencana mereka sudah mulai dijalankan. Begitu Sucipto dan lainnya melewati hutan ini, kedua belah pihak akan bertemu.Hanya saja, hutan ini tidak sesederhana yang terlihat. Kini, hutan ini tidak ada bedanya dengan jaring yang menunggu ikan terperangkap."Saatnya beraksi," perintah Wira sambil melambaikan tangannya.Bukannya Wira suka menyerang secara diam-diam. Hanya saja, kerugian yang dideritanya kali ini terlalu besar. Dia tentu tidak ingin menambah kerugian sehingga memanfaatkan hutan ini untuk mencapai tujuannya. Dengan begitu, jumlah korban juga akan berkurang.Biantara mengangguk, lalu menghunuskan pedangnya dan masuk ke hutan.Wira bangkit dengan perlahan. Di situasi seperti ini, dia tentu harus menampakkan diri supaya Sucipto tidak mati penasaran."Aku ikut." Tiba-tiba, Thalia muncul dari belakang dan merangkul lengan Wira.Wira menunjuk Tengku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2194

    Wira terkekeh-kekeh menatap Tengku. Mendengar ini, Leli pun melemparkan pisaunya. Dia tahu bahwa Tengku tidak akan bisa hidup lama. Kematiannya hanya masalah waktu. Jika dibandingkan dengan Tengku, Leli lebih ingin melihat kematian Sucipto.Pada saat yang sama, di hutan. Begitu Sucipto dan lainnya masuk, mereka melihat anak panah yang memenuhi langit. Meskipun semua yang mengikuti adalah prajurit elite, mereka tetap kewalahan menghadapi serangan mendadak ini. Banyak prajurit yang tewas!Kini, 30% dari pasukan Sucipto tergeletak di atas genangan darah. Sebagian besar segera turun dari kuda dan melindungi diri dengan tubuh kuda mereka."Sialan! Ada perangkap di sini! Sebenarnya siapa yang ingin melawanku? Apa mungkin Izhar benar? Semua ini rencana Wira? Tapi, Wira ada di Kota Hanoe. Gimana mungkin dia tiba-tiba bisa kemari? Pasti ada yang salah!" seru Sucipto.Orang-orang yang mengikuti di belakang segera mengeluarkan perisai untuk melindungi Sucipto."Kalau terus bertahan di sini, kita

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status