Share

Bab 2181

"Oh ya. Tengku sedang sibuk apa beberapa hari ini? Kenapa aku sering nggak melihatnya?" Sucipto tidak memedulikan urusan Osman lagi, melainkan menanyakan kabar tentang putranya.

Orang bilang buah jatuh tak jauh dari pohonnya, tetapi hal itu tidak berlaku baginya. Dia memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang sastra dan militer. Saat Jihan masih memerintah, dia adalah seorang jenderal besar yang terkenal di mana-mana. Namun, putranya adalah seseorang yang tidak berguna.

Selama bertahun-tahun ini, sikap Tengku selalu kekanak-kanakan. Sekarang dia sudah berusia tiga puluhan tahun, tetapi setiap harinya hanya berada di dekat wanita dan melakukan hal-hal yang buruk. Jika bukan karena dia adalah putra kandung dan putranya satu-satunya, Sucipto sudah membuangnya sejak awal.

"Tuan Tengku ...." Setelah ragu sejenak dan batuk-batuk dengan canggung, orang itu tetap tidak melanjutkan kata-katanya seolah-olah takut dengan sesuatu.

Sucipto mengernyitkan alis dan berkata, "Di depanku pun masih ragu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status