Share

Bab 1619

Penulis: Arif
"Itu urusan kalian, aku malas ikut campur. Pokoknya, aku sudah menyatakan sikapku. Aku nggak peduli apa yang akan kalian lakukan di kemudian hari, terserah kalian saja," timpal Wira sembari mengedikkan bahunya dan tidak memedulikan Kepala Keluarga Ghanim lagi.

Barusan Wira memang sempat berubah pikiran, tetapi dia tidak sengaja menemukan orang Keluarga Bashra yang bersembunyi di sekitar.

Semua orang dari 8 keluarga terbesar memang berengsek. Wira tidak ingin punya hubungan dengan mereka agar tidak terkena masalah.

Wira lebih memilih untuk kembali ke dunia fana yang bebas. Lagi pula, Sekte Langit akan berusaha mencegah Sekte Gunung menghancurkan keseimbangan. Mereka semua orang egois sehingga tidak akan membiarkan siapa pun merusak keseimbangan.

"Sobat, tadi kamu bukan bicara seperti ini. Kita bisa membahasnya lagi ...," ucap Kepala Keluarga Ghanim. Sayangnya, Wira tidak memberinya kesempatan dan langsung menggandeng tangan Julian untuk pergi.

Di aula Sekte Langit.

"Sepertinya, dia ngga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1620

    Meskipun keduanya adalah sahabat, Arham selalu jail. Wira mencemberutkan bibirnya, melihat mata Arham berbinar-binar.Keterampilan bela diri Arham termasuk hebat. Jika dia bersedia bergabung dengan Dusun Darmadi, Wira tentu akan diuntungkan!"Kamu sudah yakin mau ikut? Gimana dengan ayahmu?" tanya Wira. Dia jelas sudah diuntungkan, tetapi masih banyak tanya."Aku ikut denganmu juga karena perintah ayahku. Dia sudah lama muak dengan kehidupan di Sekte Langit, tapi nggak bisa pergi seenaknya karena status dan tanggung jawabnya. Aku berbeda, aku bisa pergi ke mana pun dan nggak ada yang bisa mengaturku!""Makanya, dia baru menyuruhku mengejarmu dan pergi bersamamu. Anggap saja ini sebagai latihan di dunia fana," jelas Arham yang sudah tiba di hadapan Wira."Kalau begitu, mari kita berangkat bersama," balas Wira. Segera, ketiga orang itu memulai perjalanan mereka untuk kembali ke Dusun Darmadi.Kini, dunia sedang kacau. Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana masih berkonflik. Meskipun Kerajaa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1621

    Wira hanya ingin mempertahankan Dusun Darmadi dan menghabiskan sisa hidupnya bersama keluarga serta sahabatnya. Akan tetapi, dia tidak ingin melihat dunia berada dalam kekacauan. Faktanya, kekacauan makin merajalela sekarang."Kak Wira, bagaimana kalau kita mengerahkan pasukan juga? Dengan kemampuan kita sekarang, Kerajaan Nuala ataupun Kerajaan Beluana nggak akan berani melawan. Selain itu, kita hanya perlu mencari kesempatan untuk menyatukan dunia. Kamu akan menjadi penguasanya!""Kami akan melindungi dan mendukungmu. Asalkan kamu naik takhta, aku yakin kamu bisa menjadi penguasa baik dan dunia akan damai!" usul Danu langsung. Orang-orang turut mengiakan dengan semangat.Kehidupan mereka sudah sangat terhormat sekarang, bahkan reputasi mereka ada di mana-mana. Namun, hal ini masih belum cukup.Jika Wira bisa menjadi penguasa, mereka tentu akan menjadi pejabat dan menikmati kemuliaan dan kejayaan yang tiada habisnya. Ini adalah impian semua orang!Wira mengetuk meja dengan perlahan. D

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1622

    Biantara tahu betul informasi di seluruh provinsi, bahkan tahu gunung mana saja yang ditempati oleh para bandit."Tenang saja, aku saja bisa keluar masuk Sekte Langit sesuka hati, para bandit itu nggak akan bisa merepotkanku." Selesai berbicara, Wira langsung berjalan pergi.Wira baru tiba di Dusun Darmadi dan belum sempat menemui istri-istrinya, tetapi sudah dicari oleh Biantara dan lainnya. Bagaimanapun, dia harus melihat ketiga istrinya dulu.Begitu Wira memasuki kediaman, terdengar tawa dari halaman."Kak! Kudengar Wira sudah pulang dan sedang mendiskusikan sesuatu. Mungkin dia akan kembali sebentar lagi. Apa kita perlu merapikan diri dulu? Orang-orang bilang wanita harus mementingkan penampilan. Suami kita akan pulang, masa kita berantakan begini?"Yang berbicara adalah Dewina. Dia biasanya selalu bersikap santai, bahkan tidak mementingkan hal-hal detail. Meskipun demikian, dia sebenarnya orang yang sangat berwaspada.Wulan membalas, "Kita semua tahu Wira merindukan kita. Tapi, ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1623

    Dewina sengaja memanjangkan suaranya, bahkan jari tangannya terus menggambar lingkaran di dada Wira. Dia meneruskan, "Suamiku, beri tahu kami dulu, gimana kamu akan menghukum kami kalau membuat kesalahan? Jangan-jangan, menyiksa kami di ranjang?"Wajah Wulan seketika memerah mendengarnya, sedangkan Dian terbatuk dengan canggung. Wanita ini benar-benar tidak tahu batasan! Jika ada orang luar yang mendengarnya, bukankah mereka akan malu?"Uhuk, uhuk. Apa saja isi otakmu ini? Kalau bukan karena sibuk, aku pasti sudah menghukummu!" sahut Wira. Kemudian, dia menjulurkan tangannya dan menggelitik ketiak Dewina.Dewina yang tidak sempat menghindar pun tertawa geli. Dia paling takut digelitik, sedangkan Wira jelas mengetahui titik lemahnya dan sengaja menindasnya."Sudah, sudah, aku minta maaf!" ujar Dewina segera. Dia buru-buru menghindar dan tidak berani mencari masalah dengan Wira lagi."Begini baru benar. Kalau sembarangan bicara lagi, aku akan memberimu pelajaran," ucap Wira yang menyerin

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1624

    Wira benar-benar tidak kepikiran, siapa lagi di dunia ini yang begitu hebat?"Untuk sementara belum tahu. Kita harus masuk sendiri ke istana untuk menyelidikinya. Sekarang situasi begitu kacau, apa kita perlu mengutus Pasukan Zirah Hitam mengikuti kita untuk mencegah terjadinya kejadian nggak diinginkan? Setidaknya, mereka bisa melindungi kita," usul Biantara.Dengan adanya Pasukan Zirah Hitam, keselamatan mereka tentu lebih terjamin. Wira mengernyit sambil melambaikan tangannya dan menolak, "Nggak usah dulu. Kalau Pasukan Zirah Hitam datang, Dusun Darmadi akan menjadi kosong melompong. Musuh bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang!""Ada banyak orang yang harus dilindungi di Dusun Darmadi, apalagi situasi sedang nggak baik. Kita berdua saja yang urus masalah ini. Lagi pula, aku pernah tinggal di istana Kerajaan Nuala, seharusnya nggak akan ada masalah."Meskipun berbicara begitu, Wira sebenarnya merasa tidak yakin. Kedua kerajaan ini memang tidak berani sembarangan mengambil

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1625

    Dalam sekejap, keduanya telah memasuki Kedai Teh Sindu."Tuan-tuan, silakan masuk. Kalian mau menginap atau makan?" tanya seorang pelayan yang bergegas maju dengan sopan."Suruh bosmu keluar. Berikan barang ini kepadanya, dia pasti akan menemuiku," perintah Biantara sambil menyerahkan sebuah giok kepada pelayan itu. Kemudian, Biantara menuangkan teh dengan santai dan menyodorkannya kepada Wira duluan.Tanpa ragu sedikit pun, pelayan itu segera menuju ke halaman belakang. Meskipun Kedai Teh Sindu tidak termasuk besar, yang mengurusnya adalah para pelayan. Sementara itu, si bos sangat misterius dan hampir setiap hari bersembunyi di halaman belakang. Selain itu, bos juga melarang orang-orang masuk ke kamarnya, seperti ada rahasia besar."Kak Wira, bos di sini anggota kita, pasti bisa dipercaya. Kita hanya perlu menyuruhnya mengorek informasi, mungkin ada informasi yang kita butuhkan," ujar Biantara.Kini, seluruh anggota jaringan mata-mata di ibu kota Kerajaan Nuala telah tewas. Peristiwa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1626

    "Kedai teh ini terlihat sangat elegan. Bukan hanya ada pendongeng, di lantai 2 juga ada yang bermain kecapi. Pasti banyak orang terpelajar yang senang datang kemari, 'kan?""Memilih tempat ini sebagai markas memang pilihan cerdas. Bagaimanapun, para cendekiawan itu bukan orang biasa. Meskipun terlihat seperti kutu buku, mereka nggak mungkin berpangku tangan kalau ada yang membuat onar di sini," ucap Wira yang terus mengamati Kedai Teh Sindu.Biantara pun tersenyum tanpa berbicara. Lantaran Wira telah menyerahkan jaringan mata-mata kepadanya, dia tentu harus mengurusnya dengan baik agar tidak mengecewakan Wira. Dia tidak akan pernah melupakan kebaikan Wira.Tidak berselang lama, mereka tiba di depan kamar yang terletak di halaman belakang. Pelayan itu pun mengetuk pintu, lalu pintu perlahan-lahan terbuka.Meskipun di luar terik, isi kamar justru gelap gulita. Apalagi pintu hanya dibuka sedikit, mereka tidak bisa melihat situasi di dalam kamar. Benar-benar misterius."Bos, aku sudah memb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1627

    "Coba kamu jelaskan secara rinci, pasti ada sumber masalahnya, nggak mungkin tiba-tiba terjadi perubahan sebesar ini," perintah Wira.Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Pasti ada sesuatu yang tidak mereka ketahui, yang menyebabkan begitu banyak perubahan terjadi.Pria paruh baya itu baru memperhatikan Wira. Fokusnya hanya ada pada Biantara sejak tadi, sampai-sampai tidak tahu ada yang mengikuti Biantara. Bisa dilihat, betapa gugupnya dia.Pria paruh baya itu melirik Biantara sekilas, seolah-olah menanyakan identitasnya. Biantara pun memperkenalkan, "Ini Wira, orang di balik jaringan mata-mata. Kamu pasti pernah mendengarnya, 'kan?"Biantara hanya berbicara singkat, tetapi pria paruh baya itu sudah berlutut di depan Wira sembari berucap, "Ternyata Tuan Wira, maafkan aku kalau sudah lancang."Wira melambaikan tangannya dan mengambil cangkir teh, lalu berujar, "Langsung ke intinya saja. Apa ada hal aneh yang terjadi di ibu kota dalam waktu dekat ini? Atau lebih tepatnya, kenapa J

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3052

    Sementara itu, Lucy juga tidak mendapatkan banyak informasi, sehingga langkah Wira menjadi sulit. Saat itu, hubungannya dengan Bobby cukup baik dan orang-orang di wilayah suku-suku utara itu juga bukan ancaman bagi sembilan provinsi. Oleh karena itu, dia tidak meminta Lucy untuk mengirim anggota Paviliun Langit ke sana.Justru karena inilah, sekarang masalahnya menjadi begitu sulit. Jika anggota dari jaringan intelijen milik Lucy bisa terus memberi Wira informasi di sepanjang perjalanan, dia tidak perlu menghentikan orang lain untuk bertanya tentang situasi di suku Bobby."Situasi Bobby tentu saja sangat buruk. Sekarang pasukan di sukunya hanya tersisa puluhan ribu orang saja dan mereka terkurung di dalam sukunya. Mungkin dalam tiga hari ini, suku itu akan hancur dan rakyat di sana akan mati di tangan musuh," jawab pria itu.Ada sebuah aturan di suku-suku utara yaitu orang yang bukan berasal dari sukunya, pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Setelah mengalahkan suku lain, orang-orang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3051

    Saat Bobby dan yang lainnya sedang membahas strategi, Wira dan yang lainnya sudah dalam perjalanan selama dua hari lebih dan akhirnya tiba di wilayah suku-suku utara.Setelah kembali ke tempat yang familier, Wira teringat dengan beberapa hal yang terjadi sebelumnya. Dia merasa sangat dekat dengan tempat ini. Namun, dia tidak menyangka kedamaian ini hanya bertahan selama beberapa tahun saja, sekarang sudah dihancurkan lagi. Dia terpaksa harus kembali ke wilayah suku-suku utara ini lagi dan membantu Bobby menghadapi situasi kritis ini."Kak Wira, kamu masih ingat jalan menuju suku Bobby?" tanya Agha. Saat itu, Agha juga datang ke sini bersama Wira, tetapi dia sudah lupa jalan ke sana dan tidak memahami semua yang ada di tempat ini lagi.Tempat itu dikelilingi hutan yang lebat, Wira dan yang lainnya tetap akan sulit untuk menemukan lokasi suku Bobby meskipun mereka memiliki peta. Lagi pula, mereka sudah bertahun-tahun tidak datang ke sini, sehingga semuanya sudah terlihat sangat asing. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3050

    Agha selalu memiliki sikap yang pantang menyerah, dia bahkan memperlakukan saudaranya sendiri seperti itu.....Keesokan paginya, Huben dan yang lainnya sudah mengetahui kabar tentang Wira dan rombongannya yang sudah pergi. Begitu Wira meninggalkan Provinsi Lowala, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan Wira lagi. Pada akhirnya, masalah ini hanya bisa dibiarkan begitu saja.Namun, bagi orang luar, Wira masih tetap berada di Dusun Darmadi dan belum pergi. Ini adalah taktiknya untuk mengalihkan perhatian. Jika orang lain tahu dia sudah pergi, mungkin akan muncul banyak masalah. Dia harus pergi ke wilayah suku-suku di utara secara diam-diam dan membantu Bobby untuk segera menstabilkan situasinya agar bisa mengubah keadaan yang berbahaya ini.....Di wilayah suku-suku utara, daerah tempat suku Bobby berada.Selama beberapa hari ini, Bobby terus bertarung melawan suku-suku lainnya. Berhubung jumlah musuhnya jauh lebih banyak, dia pun berada dalam posisi yang tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3049

    "Kalau begitu, aku akan segera mengatur segalanya," kata Lucy, lalu segera pergi.Dua jam kemudian, Wira sudah berangkat menuju wilayah suku-suku di utara bersama Nafis dan Agha. Sebelum pergi, dia meninggalkan sebuah surat untuk Wulan dan yang lainnya. Hari ini, dia terpaksa harus pergi dan berpisah dengan mereka untuk sementara, dia tentu saja merasa bersalah.Jika tidak kembali, Wira tentu tidak perlu meninggalkan surat itu pada Wulan dan yang lainnya. Namun, kabarnya kepulangannya cepat atau lambat akan sampai ke telinga mereka. Jika mereka tahu dia sudah kembali pun tetap tidak pergi menemui mereka, ini akan mendatangkan masalah baginya. Lebih baik dia menjelaskan semuanya dengan jujur di surat itu, dia yakin mereka akan mengerti keadaannya."Kak Wira, apa kita perlu pergi dengan tergesa-gesa seperti ini? Kenapa kali ini nggak mengajak Kak Dwija? Kamu malah mengajak Nafis, apa dia nggak perlu menjaga Kota Limaran?" tanya Agha di perjalanan saat mereka sedang menunggang kuda.Kota

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3048

    Jika Wira pergi ke wilayah suku di utara itu sendirian, Lucy merasa hal itu tidak ada gunanya. Wira memang sangat dicintai para rakyat di sembilan provinsi ini, tetapi Wira tidak memiliki kekuasaan ataupun pengaruh di wilayah tandus dan wilayah suku-suku di utara. Tidak ada orang yang akan menghargai perintah Wira.Wira berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita saja yang pergi. Danu dan Doddy terus memintaku mengerahkan pasukan untuk menyerang Ciputra. Aku memang punya pemikiran seperti itu, tapi Tuan Osmaro, Tuan Huben, dan yang lainnya juga memikirkan keadaanku. Mereka hanya ingin kubu kita bisa berkembang dengan stabil.""Jadi, kalau aku membawa pasukan ke wilayah suku-suku di utara, takutnya situasinya akan sulit untuk dikendalikan."Masing-masing pihak memiliki alasan mereka tersendiri. Namun, Wira sangat memahami apa yang sedang dipikirkan Huben dan yang lainnya.Setelah bencana banjir melanda, rakyat di sembilan provinsi hidup sengsara. Terutama para rakyat di Kerajaan Beluana

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3047

    "Tuan." Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang familier di telinga Wira dan Lucy mendekatinya."Aku baru saja menerima surat minta tolong dari Bobby lagi. Di surat ini, dia bilang dia sudah hampir nggak bisa bertahan lagi. Menurutmu, apa kita harus pergi ke sana untuk menolong Bobby?" kata Lucy.Seharian ini, Lucy juga sangat sibuk karena dia terus mengatur ulang struktur di Paviliun Langit. Selanjutnya, paviliun ini bukan hanya menjadi mata Wira dan mengendalikan semua informasi di seluruh negeri, mereka juga akan menjalankan tugas pembunuhan diam-diam dari Wira.Bagi Lucy dan anggota lainnya, ini adalah sebuah tantangan yang baru juga. Oleh karena itu, orang-orang yang akan bergabung dengan Paviliun Langit juga harus melewati seleksi yang sangat ketat. Dengan begitu, hanya orang-orang yang benar-benar berbakat yang terpilih."Dia sudah meminta bantuan lagi? Secepat ini?" tanya Wira yang tersadar kembali sambil mengernyitkan alisnya."Benar. Aku dengar beberapa suku lainnya tib

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3046

    "Aku akan memikirkan masalah ini dengan baik. Soal apa kita akan berperang melawan Wira atau nggak, nanti aku akan memberi tahu kalian keputusanku," kata Ciputra.Berhubung Ciputra sudah membuat keputusannya, Alzam dan Zuhri hanya bisa saling memandang sambil tersenyum dan berjalan keluar dari istana.Di luar istana.Alzam menghentikan langkah Zuhri dan perlahan-lahan berkata, "Kamu juga sudah menyadarinya, 'kan? Raja sudah membuat keputusannya, sepertinya kali ini dia memang bersiap untuk bertarung mati-matian dengan Wira."Zuhri mengangkat bahunya dengan santau dan tersenyum sinis. "Aku justru merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Wira. Lagi pula, kondisi internal kerajaan kita memang sudah kacau dan banyak pihak yang sudah berencana untuk membuat keributan. Aku dengar mereka sudah membentuk pasukan sipil dan bahkan sudah berkembang sampai puluhan ribu orang.""Kalau membiarkan mereka terus berkembang, mungkin posisi Raja juga akan terancam. Lebih baik kita berperang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3045

    Alzam segera berkata, "Raja, masalah ini harus dipertimbangkan dengan matang. Kamu benar-benar berniat untuk berperang melawan Wira? Sekarang kondisi internal kerajaan kita sedang kacau. Para rakyat hidup sengsara dan banyak di antara mereka yang sudah menjadi perampok karena bencana banjir ini. Beberapa daerah bahkan sudah menekan mereka dengan kekuatan militer.""Kalau kita berperang melawan Wira sebelum masalah internal kerajaan ini selesai, kita mungkin akan menjadi senjata bagi pihak lain. Aku lihat Senia ini punya niat tersembunyi, dia jelas ingin memanfaatkan kita."Setelah Harraz berpihak pada Wira, Alzam menjadi satu-satunya pejabat pemerintah yang berkuasa. Di Kerajaan Beluana ini, posisi perdana menteri kiri dan kanan pun sudah dihapus karena sekarang hanya tersisa satu perdana menteri saja. Posisinya menjadi makin tinggi dan Ciputra akan membahas semua keputusan besar dengannya."Apa maksudmu?" tanya Ciputra sambil menatap Alzam.Alzam menjelaskan, "Raja, lokasi wilayah tan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3044

    "Kamu tentu saja akan menjadi pemimpin dari Paviliun Langit ini. Delapan divisi jaringan mata-mata juga nggak akan berubah, hanya namanya saja yang diganti menjadi delapan divisi Paviliun Langit. Soal ketua divisinya, kamu saja yang memilihnya. Tenang saja. Aku membentuk Paviliun Langit bukan untuk melemahkan kekuatanmu, tapi ingin memperluas pengaruhmu," jelas Wira.Jaringan mata-mata hanya sebuah organisasi intelijen saja, sehingga Wira ingin membentuk Paviliun Langit. Paviliun ini bukan hanya bisa membantunya mengumpulkan informasi, tetapi bisa menjalankan tugas lainnya seperti membunuh diam-diam juga. Kini, dunia sudah kacau dan beban yang dipikulnya akan makin berat. Lucy tentu saja harus memikul tanggung jawab yang lebih besar juga."Baik. Semuanya akan dijalankan sesuai perintah Tuan. Aku akan segera mengurusnya," jawab Lucy dengan segera. Wira bisa memercayainya bukan hanya karena kesetiaannya, tetapi karena kemampuannya dalam menjalankan tugas juga. Di saat seperti ini, dia ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status