Share

Bab 1036

Penulis: Arif
Prabu menempatkan para prajurit untuk melakukan penyergapan di luar perbatasan Provinsi Suntra. Mereka hanya tinggal menunggu tengah malam untuk bertindak. Waktu berjaga setelah tengah malam biasanya tidak terlalu ketat. Memilih waktu itu untuk bertindak memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi.

Apalagi, pasukan yang dipimpin oleh Prabu hanya 30 ribu pasukan, tetapi kekuatannya tidak perlu diragukan. Ini adalah pasukan elite dari Keluarga Juwanto. Jika benar-benar terjadi pertempuran, kekuatan 30 ribu pasukan ini bisa menandingi 80 ribu orang. Pasalnya, semua pasukan ini telah berlatih bela diri sejak kecil dan merupakan para ahli.

Dengan kekuatan tempur sedemikian rupa, jangankan ada 20 ribu orang yang berjaga di Provinsi Suntra, bahkan jika ada 80 ribu pasukan juga mereka tidak akan gentar. Waktu terus bergulir, tengah malam pun telah tiba.

Semua orang telah melakukan persiapan sedari tadi. Seiring dengan perintah Prabu, muncul 30 orang dari barisan pasukan tersebut. Ketiga pu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1037

    Oleh karena itu, kedua bersaudara itu sangat patuh dan tidak pernah mengungkit masalah warisan Keluarga Juwanto. Sebab, mereka tahu bahwa warisan Keluarga Juwanto tidak akan pernah menjadi bagian mereka. Semuanya adalah milik kakaknya ini!"Paman, setelah Provinsi Suntra jatuh di tangan kita, Ratu pasti akan sangat malu kali ini," ujar Yahya sambil tersenyum. Saat ini dia baru mengerti maksud dari pamannya dan merasa bangga dalam hati. Pamannya ini mungkin bukan seorang pahlawan, tetapi dia tidak kalah gagahnya dari seorang pahlawan! Bahkan cara yang tidak menguntungkan seperti ini saja bisa terpikirkan olehnya. Namun pada saat bersamaan, Yahya juga mulai berwaspada terhadapnya."Haha, Yahya, sepertinya Jihan kali ini nggak akan bisa membalikkan situasi lagi!" seru Kumar dengan kegirangan. Tentu saja, berita ini juga sudah tersebar hingga ke istana. Mendengar laporan ini, ekspresi Jihan sangat muram. Dia baru mengerti rencana sebenarnya dari Keluarga Juwanto."Dia menggunakan segala ca

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1038

    Mendengar ucapan Kemal, Ardi hanya menghela napas. "Benar, yang Mulia. Takutnya, kabar ini sudah beredar ke seluruh negeri sekarang ...."Memikirkan hal ini, Jihan semakin frustrasi."Keluarga Juwanto pasti akan mengumumkan masalah ini ke seluruh pelosok negeri. Dalam pemerintahan Ratu yang singkat ini, Ratu telah kehilangan dua provinsi. Sementara Keluarga Juwanto malah berhasil merebut salah satu provinsinya. Jelas sekali, mereka ingin menggunakan cara ini untuk mengundang kritikan kepada Ratu dan menimbulkan perebutan kekuasaan. Mungkin saja, Keluarga Juwanto juga akan mengungkit kembali masalah mendiang raja sebelumnya.""Hanya sedikit orang yang mengetahui kebenarannya. Rakyat hanya tahu bahwa Ratu kehilangan dua provinsi dan Keluarga Juwanto ... merebut kembali salah satunya ...," timpal Kemal. Meski mereka memang sudah tahu kenyataannya ini, tetap saja hal ini sangat membuat orang tertekan."Yang Mulia, masalah ini sudah telanjur terjadi, sekarang tidak bisa diperbaiki lagi. Saa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1039

    Jika Keluarga Barus turun tangan, mungkin bisa menyelesaikan situasi mendesak ini untuk sementara. Setidaknya Keluarga Juwanto tidak akan memiliki begitu banyak sumber daya untuk melawan kerajaan dan tidak terlalu banyak orang yang beralih ke pihak Keluarga Juwanto.Bagaimanapun, tidak ada yang ingin terlibat langsung dalam pertempuran saat ini. Namun, bagaimana jadinya kalau Keluarga Barus gagal? Ini akan menjadi bencana besar! Rencana ini memang tidak terlalu buruk, tetapi membuat Jihan menghela napas berat.Pasalnya, dia sudah bermusuhan dengan Keluarga Barus. Sama seperti Keluarga Juwanto, Keluarga Barus juga sudah lama mengincar posisi di Kerajaan Nuala. Khawatirnya, mereka tidak akan membantu Jihan begitu saja."Kemal, aku mengerti dengan maksudmu. Tapi ... ada satu hal yang belum kuberitahukan pada kalian. Aku sudah lama mengetahui posisi Keluarga Barus. Mereka ... juga menginginkan Kerajaan Nuala!" Begitu perkataan itu dilontarkan, Kemal dan Ardi sontak tercengang."Apa!" Merek

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1040

    Kemal berlutut dengan cemas di lantai, dia benar-benar sakit hati melihat kondisi Kerajaan Nuala saat ini. Jihan juga merasa menderita, lantas dia menarik napas dan menggertakkan giginya. "Baik ... baiklah .... Tapi aku tidak berani menjamin bisa berhasil. Aku hanya bisa berusaha sebaik mungkin ...."Jihan juga sebenarnya sangat tak berdaya. Dia juga tahu bahwa ini adalah cara terbaik."Yang Mulia, manusia hanya bisa berusaha, langit yang akan menentukan hasilnya. Jika takdir memang menentukan Kerajaan Nuala harus terkena bencana, kita hanya bisa berpasrah ...," celetuk Kemal yang tidak tahu harus berkata apa lagi.Tiba-tiba Ardi menimpali, "Yang Mulia, masih ada satu hal lagi. Kali ini musuh kita adalah putra sulung Kumar, yaitu Prabu. Aku hanya pernah bertemu dengannya sekali. Meski dia ini genius, selama ini dia tidak pernah menampakkan diri, aku bahkan sudah lupa padanya ....""Sekarang dia malah turun tangan sendiri, berarti ... Keluarga Juwanto sudah bertekad ingin berjuang mati-

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1041

    Itu sebabnya, para rakyat sangat marah!"Masalah ini memang berawal dari Keluarga Juwanto. Tapi, kalau dipikir-pikir, mereka pasti tahu Ratu nggak bisa mengelola pemerintahan dengan baik. Makanya, mereka ingin melengserkannya.""Ratu memang seharusnya dilengserkan! Mendiang Raja Bakir punya putra yang berbakat, atas dasar apa putranya nggak bisa menjadi penguasa?""Benar! Takhta ini seharusnya menjadi milik Pangeran Yahya, Ratu nggak berhak menjadi penguasa!""Aku semula mengira Ratu punya kemampuan untuk memerintah negara. Dilihat dari situasi sekarang, dia sepertinya hanya seorang idiot!"Berbagai komentar tersebar di Kerajaan Nuala. Para rakyat ini tidak mengetahui kebenarannya, tetapi mereka melihat fakta yang tak terbantahkan. Mereka bisa menilai siapa yang sudah mempermalukan Kerajaan Nuala.Pada saat yang sama, di istana Raja Monoma, Harnold sudah tiba untuk melaporkan masalah Provinsi Suntra kepada Taufik.Begitu mendengarnya, ekspresi Taufik seketika berubah drastis. Dia berse

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1042

    Sigra cukup terkejut saat membaca surat tersebut. Tebersit kilatan dingin di matanya. "Hebat! Aku sudah meremehkan kalian, Keluarga Juwanto. Ternyata kalian begitu hebat!"Sigra tentu kaget. Kerajaan Monoma baru menduduki Provinsi Suntra beberapa hari, tetapi Keluarga Juwanto sudah merebutnya dari mereka. Kekuatan seperti ini sungguh mengejutkan.Farrel yang mengetahui kabar ini juga terkejut. Dia berkata dengan serius, "Ayah, dengar-dengar, yang menyerang kali ini adalah pasukan Prabu. Dia nggak menampakkan diri selama ini, ternyata dia diam-diam membina pasukan. Menurut rumor, pasukannya sama sekali nggak terluka. Hebat sekali!"Tidak ada yang menyangka bahwa Keluarga Juwanto akan tiba-tiba melancarkan serangan seperti ini. Meskipun terkejut, ini adalah kabar baik untuk Keluarga Barus. Dengan demikian, mereka baru punya kesempatan."Keluarga Juwanto memang nggak mengecewakanku. Sepertinya, mereka menunjukkan kemampuan yang sebenarnya karena sudah ingin menjatuhkan Kerajaan Nuala. Ini

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1043

    Makna dan ucapan Sigra ini sangat mendalam, sampai Farrel agak terkejut mendengarnya. Benar! Apabila Kerajaan Nuala benar-benar hancur, yang paling dibutuhkan adalah bahan makanan. Sisanya tidak akan begitu penting lagi, baik itu impian ataupun pembalasan dendam!Meskipun sekarang belum waktunya, mereka yakin bahwa kehancuran itu sudah tidak lama lagi jika situasi seperti ini terus berlanjut."Jadi, kita harus menahan Keluarga Juwanto supaya reputasi mereka nggak makin besar. Kalau nggak, semua keluarga kaya akan berpihak kepada mereka. Kita juga harus mengembangkan keuangan kita dan mengumpulkan bahan makanan. Begitu perang merajalela, semua ini akan menjadi andalan kita," jelas Sigra.Farrel mengangguk sambil menyahut, "Ayah, kamu tenang saja. Kekayaan Keluarga Sigra jelas nggak bisa ditandingi oleh Keluarga Juwanto!"Farrel sangat percaya diri dalam hal ini. Pada dasarnya, kekayaan mereka sebanding dengan Kerajaan Nuala. Ada banyak sekali emas dan perak di gudang pribadi Keluarga Si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1044

    Surat ini bukan ditulis oleh orang lain, melainkan Jihan. Dia tidak menulis banyak, hanya menyuruh mereka datang ke ibu kota untuk mengobrol."Sepertinya, Bibi dalam masalah ...," ujar Farrel dengan ekspresi tidak tega.Sigra tentu paham. Hanya saja, dia menghela napas karena merasa agak kesal. "Hais ... dia menyuruh kita pergi untuk membantunya."Begitu membaca surat itu, Sigra sontak tahu tujuan Jihan. Saat ini, Keluarga Juwanto menyerang dengan ganas, sedangkan istana tidak memiliki kemampuan untuk melawan. Jika Keluarga Barus membantu, Jihan baru bisa mengendalikan pemerintahan, bahkan bisa menyingkirkan Keluarga Juwanto.Pemikiran seperti ini tentu saja baik. Sayangnya, mana mungkin Sigra menyetujuinya?"Ayah, kalau begitu, kita pergi nggak?" tanya Farrel langsung.Sigra mengembuskan napas sebelum menjawab, "Tentu saja pergi. Kamu juga tahu sifat bibimu yang keras kepala. Kalau bukan karena benar-benar terdesak, dia nggak mungkin mencari kita. Tapi, bibimu melakukan semua ini demi

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3001

    Keesokan pagi, Wira dan rombongannya berangkat. Osman memimpin para pejabat untuk mengantar kepergian mereka. Terlihat jelas bahwa Osman sangat menghormati Wira.Selain itu, seluruh rakyat turut mengantar saat tahu Wira akan pergi. Harus diakui bahwa Wira sangat dicintai oleh rakyat.Bukan hanya di Provinsi Yonggu dan Provinsi Lowala, bahkan di wilayah lain pun Wira sangat dihormati. Bagaimanapun, pengorbanan Wira memang tidak kecil. Namun, semuanya membuahkan hasil yang sepadan.Saat Wira dalam perjalanan kembali ke Provinsi Yonggu, situasi di Kerajaan Agrel kurang baik.Saat ini, Senia duduk di singgasananya dengan wajah suram. "Apa kabar ini benar?"Senia baru mendapat kabar bahwa semua orang yang diutusnya ke wilayah barat tewas. Bahkan, Panji juga tidak bisa kembali lagi. Padahal, Panji adalah kartu trufnya yang terpenting.Karena ucapan Panji, Senia baru bersedia mengeluarkan 5 miliar gabak untuk berdamai dengan Wira. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengorbankan putranya dari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3000

    Di wilayah dua provinsi yang damai tanpa konflik ataupun perang, tentu tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun anehnya, meskipun bisa tinggal di rumah besar di luar, ada yang memilih rumah sederhana di Dusun Darmadi. Hal ini memang sulit dimengerti. Mungkin, Dusun Darmadi memberikan rasa aman bagi Ramath."Hasil terbesar yang kami capai dalam perjalanan kali ini adalah membunuh Jaran. Selain itu, Caraka yang selalu mengikuti Senia, juga tewas di tangan kami. Dengan kematian mereka berdua, kekuatan Senia jelas berkurang banyak," ucap Wira dengan puas.Ini adalah pencapaian terbesar dari perjalanan kali ini, wajar jika Wira merasa senang.Para hadirin di sekitar mengangguk setuju. Mereka juga tidak menyukai orang-orang dari Kerajaan Agrel. Ketika perang besar empat kelompok terjadi, Kerajaan Agrel adalah pihak yang menekan mereka paling keras.Meskipun sekarang situasi sudah damai, orang-orang dari Kerajaan Nuala tetap menyimpan dendam dan menjaga jarak dengan Kerajaan Agrel. Konfl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2999

    "Tuan Wira, kamu sangat senang dengan kesembuhan Lucy sampai melupakan temanmu ini. Aku ini raja lho. Aku sampai datang ke gerbang kota untuk menyambutmu. Setidaknya, kamu harus menjaga harga diriku sedikit.""Kalau terus membuatku berdiri di sini, apa yang akan dikatakan para menteriku nanti? Kelak gimana aku bisa mempertahankan wibawaku di depan mereka?"Osman berkata sambil tertawa. Jelas, itu hanya candaan tanpa maksud serius. Dia tidak mungkin benar-benar menyimpan dendam terhadap Wira.Wira tersenyum sambil menggeleng. Pemuda ini memang nakal. Para menteri yang hadir pun ikut tersenyum."Sudah, sudah, sejak kapan kamu jadi orang yang suka cemburu? Sekarang kamu seorang raja. Kamu seharusnya bicara yang bijak. Kalau nggak, kelak kamu benaran sulit mempertahankan takhtamu!" Wira ikut bercanda.Di tengah tawa dan obrolan santai, Wira dan rombongan memasuki ibu kota. Karena sebelumnya sudah mengetahui kepulangan Wira, Osman telah menyiapkan perjamuan.Ketika Wira tiba bersama rombong

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2998

    Bisa dikatakan, hampir tidak ada pemimpin seperti Wira di dunia ini."Semuanya sudah beres. Raja kami mengikuti saran darimu dan mengeluarkan banyak dana untuk bantuan bencana. Sekarang keadaan sudah stabil dan rakyat sudah tenang. Kami benar-benar berterima kasih kepadamu."Sambil tersenyum, Trenggi meneruskan, "Kalau bukan karena saranmu, mungkin Kerajaan Nuala sudah jatuh dalam kekacauan sekarang ...."Ketika membahas hal ini, Trenggi tidak bisa menahan diri untuk menggeleng. Seperti yang Wira perkirakan sebelumnya, karena tidak ada bantuan bencana, banyak rakyat menderita dan masalah terus bermunculan.Ketika rakyat tidak bisa makan, mereka tentu bisa melakukan apa saja. Untungnya, bantuan segera diberikan sehingga masalah teratasi dan tidak terjadi kekacauan yang lebih besar.Namun, pada awalnya Osman tidak berniat menggunakan kas kerajaan untuk menghemat uang. Meskipun ingin membantu rakyat, dia tidak berani mengambil risiko itu demi melindungi dirinya sendiri.Bagaimanapun, jika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2997

    "Sepertinya orang-orang dari wilayah barat nggak akan melepaskanmu begitu saja. Jadi, apa rencana selanjutnya?""Menurutku, kita bisa mencoba cara lain, yaitu dengan menyerang wilayah barat terlebih dahulu. Wilayah barat cuma sebuah negara kecil di perbatasan. Alasan mereka bisa bertahan sampai sekarang cuma karena punya gurun sebagai pelindung alami.""Kamu sudah menjelajahi gurun itu sekali, jadi pasti sudah tahu jalannya. Kalau kamu memimpin, ditambah pasukan dari kedua belah pihak, kita pasti bisa menghancurkan mereka. Ketika saat itu tiba, jangankan penguasa kecil di Provinsi Tengah, bahkan seluruh wilayah barat pun akan tunduk kepada kita."Trenggi menjelaskan dengan perlahan. Sejak dia menjadi Jenderal Besar Kerajaan Nuala, dia selalu memikirkan cara untuk memperluas wilayah kekuasaan kerajaan.Di masa kekacauan, yang kuat yang berkuasa. Untuk menjadi penguasa di tengah kekacauan, hal pertama yang dibutuhkan adalah tanah yang cukup luas dan rakyat yang banyak. Hanya dengan itu,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2996

    Pihak Wira hanya ada empat orang, sementara mereka memobilisasi puluhan ribu orang dan masih gagal menghentikan Wira. Jika sampai berita ini tersebar, bukankah mereka akan menjadi bahan tertawaan? Sungguh memalukan."Jenderal, kami sudah berusaha sekuat tenaga. Dalam perjalanan kembali, kami sudah menghitung jumlah korban. Ada lebih dari 800 orang yang tewas.""Bahkan, Caraka juga tewas di tangan Wira. Kami gagal menjalankan tugas. Mohon Jenderal dapat memaafkan kami ...."Seorang wakil jenderal perlahan-lahan maju, lalu segera membungkukkan tubuhnya dan berbicara. Dia merasa sangat gelisah.Saka terkenal tegas dan ketat. Kegagalan dalam menjalankan tugas tentu sulit untuk dimaafkan. Dia menatap dingin wakil jenderal itu, lalu mengerutkan alis dan berkata, "Mereka sudah pergi. Nggak ada gunanya dibahas lagi.""Segera cari orang yang lebih dapat diandalkan dan kejar rombongan Wira. Aku nggak peduli siapa mereka atau sejauh apa mereka melarikan diri. Intinya, orang yang berani menentangk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2995

    Setelah mengatakan itu, Caraka memandang orang-orang di belakangnya. Meskipun mereka berasal dari wilayah barat, mereka juga mematuhi perintahnya karena sekarang dia sudah memegang kekuasaan besar. Apalagi sekarang dia juga sudah mendapat informasi yang tepat dari Wira.Sebelum datang ke sini, Saka sudah menyerahkan tugas penting ini pada Caraka dan semua pasukan yang berada di sana harus tunduk pada perintah Caraka. Meskipun Wendi sudah menyiapkan formasi racun di sekitar, mereka tetap terus menerjang ke arah Wira dan yang lainnya dengan kekuatan yang luar biasa saat Caraka memberikan perintahnya."Agha, bunuh dia," kata Wira yang sudah mulai kesal karena Caraka terus mendesaknya sambil menatap Agha di sampingnya."Kak Wira, kamu harus hati-hati. Aku akan pergi memenggal kepala orang itu sekarang juga," kata Agha, lalu langsung melompat dan segera menerjang ke arah Caraka. Darah mengalir dengan deras di semua tempat yang dilewatinya.Melihat Agha begitu berani, para pasukan di sekitar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2994

    "Jaran sudah bertemu dengan kami. Tapi, sekarang dia bukan hanya nggak muncul di hadapanmu, dia juga nggak ada di sampingku. Jadi, kamu rasa dia pasti ada di mana sekarang?" kata Wira sambil terus memikirkan langkah selanjutnya karena dia tidak bisa terus terjebak di sana.Jumlah di pihak lawannya begitu banyak, Wira merasa dia pasti akan rugi jika bertarung dengan mereka di sana. Ditambah dengan banyaknya orang di sekitarnya, satu-satunya caranya untuk keluar dari sana adalah menggunakan taktik melarikan diri.Pada saat itu, pandangan Wira pun tertuju pada Wendi. Saat mereka dikepung Saka sebelumnya, Wendi mengeluarkan dua tabung bambu dari sakunya. Setelah menyebarkan isi tabungnya, bahkan orang-orang yang berdiri jauh dari mereka pun merasa matanya sakit. Sementara itu, orang yang berdiri lebih dekat dengan mereka, kebanyakan yang langsung kehilangan nyawanya.Jika bukan karena begitu, Wira juga tidak akan membiarkan Wendi ikut bersamanya. Wanita ini jauh lebih mengerikan dari yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status