Share

Season 2 Bab 147

Nayla terdiam di pojok ruangan dengan tangan di kusen jendela. Ia menatap ke keluar yang udaranya sejuk. Rindu akan tempatnya tumbuh kembang lagi. Rindu dengan keluarga yang membesarkannya.

Davin baru saja masuk. Dengan membawa segelas susu dan roti isi yang ia buat sendiri, lelaki itu menghampiri Nayla. "Nay, sarapan dulu." Davin mengulurkan apa yang ada di tangannya.

"Makasih, Mas Davin." Nayla menerimanya. Akan tetapi, saat Davin mundur dua langkah untuk duduk di tepi ranjang, Nayla berdiri dan meletakkan piring serta gelas itu ke atas meja rias.

Nayla memutuskan untuk keluar kamar, tetapi Davin mencegahnya. "Kenapa, Nay? Kenapa kamu tidak memakannya? Apakah kamu masih marah?"

"Maaf, Mas Davin. Untuk apa saya marah? Tidak ada alasan untuk saya marah. Saya hanya ingin sendiri."

Gadis itu menghela napas. Pergi bersama hatinya yang berkecamuk. Davin tak pernah menjelaskan tentang perasaannya. Namun, begitu melihat lelaki itu berpelukan dengan Fia, perih sekali. Nayla ingin melupaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status