Share

Bab 99

Malam hadir dengan cahaya bintang bertaburan. Suasana di dalam rumah telah ramai dengan bapak-bapak di ruang utama. Tak terkecuali ada juga Fabian dengan setelan hitam putih dan kopiah hitam khas.

Dia duduk di sebelah Ali dengan membaca do'a sesuai urutan yang dipimpin oleh seorang ustadz di sana. Selepas acara selesai, satu persatu orang-orang mulai berpamitan. Hanya tinggal segelintir saja yang masih di dalam.

Saat itu, Fabian termenung. Maju mundur ia ingin mengatakan sesuatu. Apakah sekarang sudah layak dia mengutarakan niatnya. Padahal, di sana masih dalam keadaan berduka. Niat baik itu, akhirnya ia ungkap pelan di dekat telinga Ali, lelaki yang sejak tadi menyandar dinding dengan tatapan menerawang jauh.

"Mas, saya ingin bicara sebentar. Bisa?"

Fabian menghela napas panjang. Membuang rasa was-was dalam hatinya.

"Bicara apa?" balas Ali. Ia menutup mulutnya karena menguap hingga kedua mata berembun tipis.

Fabian mulai menarik napas panjang lagi. "Begitu banyak kejadian yang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status