Share

Bab 106

"Bukan, aku bukan adiknya Mbak Indri. Aku keponakannya. Banyak yang bilang kalau kami ini mirip." Gadis itu terkekeh. "Kemarin lihat Mas Fabian pas melawat di rumah duka. Kebetulan aku kuliah di California dan tahu alamat Mas Fabian dari berbagai sumber." Gadis itu meringis kuda.

"Oh ya?" Fabian merasa lucu dan membalas dengan senyuman juga. "Terus, ngapain kamu sampai di sini?"

"Aku dari toko buku. Dan enggak sengaja, lihat Mas Fabian di sini. Boleh, kan, kenalan? Aku di sini enggak banyak kenal orang Indo. Cuman berdua aja sama temen dan dia sekarang udah balik duluan."

Fabian tersenyum lagi. Ia menatap lekat gadis berparas cantik yang mirip sekali dengan Indri itu. Lantas, mereka jalan berdua menikmati senja dan berakhir di sebuah kafe setelah Maghrib. Mengobrol banyak hal dan tentang perasaan ... pandangan pertama membawa cinta itu tumbuh kembali dengan sosok lain.

Dalam gemerlap lampu jalanan, mereka berjalan hingga sampai di sebuah penginapan. "Makasih, Mas, udah ditraktir. Lai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status