Share

Bab 53

Keadaan tenang itu dikejutkan dengan sebuah klakson yang berbunyi nyaring. Mobil mewah berwarna putih berhenti di bawah pohon mangga milik keluarga Indri. Dari balik jendela, Indri bisa melihat sosok gagah dengan outfitnya yang berkelas turun setelah mesin mati.

"Nah, kan. Dia datang." Tiba-tiba saja tengkuk terasa gatal, ingin rasanya langsung tidur.

"Udah, temuin saja! Siapa tahu, kamu dapat job yang lumayan. Bukan hanya perihal asmara." Ali terkekeh geli.

"Bener apa kata Mas-mu, Ndri. Coba temuin dulu!" tambah Rumi. Ia bersiap menuangkan minuman setelah pergi dari kamar Indri.

Langkah yang terlihat malas itu mencoba membuka pintu sebelum si tamu mengetuknya. Mereka bertatapan lalu, terlihat kaku karena sama-sama gugup.

"Masuk, Pak!" Indri membuka lebar-lebar pintu dengan ukiran kayu tersebut.

"Iya," balas Dave singkat.

Dave duduk setelah meletakkan kunci mobilnya di meja. Ia melihat keadaan sekitar yang terlihat sepi. Padahal, Ali dan Rumi tengah menguping dari kamar masing-masing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status