Share

Bab 26

Ruangan itu terasa menyeramkan bagi Indri. Belum juga masuk, baru melirik dan menunggu di sebuah bangku bersama Ali. Sang kakak masih sibuk dengan gawainya karena urusan kantor. Akan tetapi, sang adik mati-matian menyembunyikan panas dingin serta pusing di kepala. Jantungnya tak mau kalah, berdebar-debar kencang sekali rasanya.

"Mas, aku takut," kata Indri seraya menoleh.

"Tenang saja. Banyakin dzikir, Ndri. Semoga kamu kuat. Aku akan dampingi di belakang nanti. Ingat, masa depanmu adalah berpisah dengan lelaki kejam itu. Dia sudah keterlaluan. Daripada kamu bertahan dan malah membuat dosa. Apalagi dia sudah menalakmu." Lelaki dengan wajah bersih itu mengingatkan. Jelas, Indri tak pernah lupa setiap apa yang dahulu ia rasakan.

"Silakan masuk," ucap salah seorang petugas.

Saat Indri berdiri, ia melihat Rasya datang. Harapannya semakin menipis jika benar Rasya akan membuat alasan bahwa apa yang ia ucapkan tempo lalu adalah sebuah kekhilafan. Bisa memperpanjang urusan.

Mereka semua m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
terlambat lah
goodnovel comment avatar
Herlina Teddy
alurnya suka
goodnovel comment avatar
Silver Girl
baru menyesal y
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status