Share

Bab 32

“Boleh juga idenya, Mang. Tapi Lala mau diskusi dulu sama Ibu dan Mas Agi ya.”

“Sebagai pengganti Bapakmu, Amang hanya ingin menolongmu. Ibumu juga pasti setuju. Hanya soal Agi … bagaimana ya bilangnya ….”

Amang Dasep menarik napas lalu menghembuskannya berat. Hatiku jadi tak enak. Ada apa dengan Mas Agi?

“Ada apa dengan Mas Agi, Mang? Dia baik-baik saja? terakhir ngontak mau berangkat kerja.”

“Begitulah, La. Kamu yang sabar ya. Si Agi itu ada selentingan kawin lagi dan sekarang tinggal di rumah istri mudanya.”

Deg. Ada yang sakit di dalam sana, tanpa diundang setetes air turun di pipiku. Mang Dasep pasti salah informasi. Mas Agi kemarin-kemarin memang sedang galau, tapi dia bukan orang yang suka berkhianat.

“Maaf ya, Mang, tapi Lala tak percaya. Mas Agi bukan orang seperti itu.”

“Kamu jangan naif jadi perempuan. Laki-laki mana tahan ditinggal istrinya berbulan-bulan apalagi tahunan. Amang juga percaya tak percaya, tapi gimana ya bilangnya. Lihat saja sendiri fotonya.”

Setelah telpon d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status