Share

Bab 126 Mudik Bawa Sultan

“Ya, Habibi, serius kita hanya bawa baju sekoper kecil ini?” Aku menepuk-nepuk koper hitam nan keren itu.

“Sangat serius. Biarlah kita bawa baju sedikit biar tak repot di jalan. Gampanglah di Indonesia nanti kita ngeborong baju buat di rumahmu.”

Ah, aku selalu lupa kalau suamiku seorang sultan.

“Lala, kamu tega banget sih enggak ngajakin aku mudik.” Ayu sahabatku merajuk.

Aku tertawa melihatnya memanyunkan bibir dengan maksimal. “Ish, konsisikan itu bibir. Kalau saja bisa, sungguh aku ingin sekali ngajak kamu mudik bareng. Apa daya Madam lagi sakit jadi kamu tak mungkin ninggalin beliau kan?” Aku menepuk-nepuk lengannya menunjukkan rasa empati.

“Kamu mau titip salam sama keluargamu, Na?” Aku bertanya pada Erna yang merawat Ummi menggantikanku.

Erna tersenyum dengan segan. Padahal kami berasal dari latar belakang yang sama. Rumah kami pun tak terlalu jauh. Tapi Erna segan padaku hanya karena aku menikah sama sultan. Kok jadi tak enak gini.

“Salam sama Ibu dan keluargamu. Sampaikan per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yukita Hepi
hehe saatnya pameer
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Akhirnya lounching suami sultan k kampung halaman, ya, La...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status