Beranda / Pernikahan / Pergi Jadi TKW Pulang Jadi Sultanah / Bab 129 Nasi Liwet Ketemu Sama Nasi Kebuli

Share

Bab 129 Nasi Liwet Ketemu Sama Nasi Kebuli

Aku kasihan sekali melihatnya yang nampak tersiksa. Apalagi mobil yang kami tumpangi agak terlalu pendek untuk tubuh jangkungnya. Kuusap-usap bagian yang kejedot dan kini lebih waspada memandang jalan. Setiap ada jalan di depan yang rusak atau berlubang aku segera memperingatkan agar dia waspada.

“Nanti kita perbaiki jalan menuju rumahmu ini supaya nyaman.” Apa katanya, memperbaiki jalan? Ah, sultan mah bebas

Kami tiba di rumah berbarengan dengan adzan Maghrib. Ah, untunglah. Coba kalau kami tiba sore hari, sudah pasti banyak tetangga yang menonton karena kepo pada suamiku. Apalagi di depan warung Ibu sekarang ada bangku-bangku. Biasa dipakai orang yang makan jajanan buatan Ibu. Selain rujak dan pecel, Ibu juga bikin seblak serta jajanan lainnya dibantu oleh Imah. Membuat warung Ibu tambah ramai. Apalagi sore hari, banyak ibu-ibu yang duduk makan jajanan sambil ngajak main anak-anak balita mereka. Itu yang kudengar dari Lina saat dia nelpon. Tak terbayang seheboh apa kalau pas mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status