Share

Bab 103 Dia yang Mendekat

Bohong bila kukatakan aku tak bersedih kehilangan suami. Rasanya seperti ada lubang tak kasat mata yang menganga di dalam sini. Tapi di sisi lain hatiku pun lega, karena setatusku kini jelas. Tak seperti beberapa waktu lalu saat Mas Agi tak ada kabar berita.

“Aku senang lihat kamu sekarang penuh semangat.” Ayu tersenyum ke arahku.

“Memang dulu aku loyo ya?”

“Nggak juga sih. Kamu tetap cekatan saat bekerja. Tapi sering bengong pas waktunya rehat. Aura kecantikanmu sekarang makin menguar gitcuuu hehe. Pantesan Mister Halim makin kesengsem.”

“Hush kamu ini. Nggak baik ah ngomongin suami orang. Lagian kamu dapat gosip dari mana?”

“Lala … Lala … kamu belum kenal sahabatmu ini rupanya. udah lama kali aku tahu kalau Mister Halim itu naksir kamu. Dan lagi ….”

“Aku tak mau suamiku punya istri kedua, bagaimana mungkin aku mau jadi istri kedua orang lain. Itu namanya tidak konsisten.” Aku memotong kalimat Ayu.

“Pake motong kalimatku sih. Makanya dengerin dulu kalau orang ngomong. Mister Halim se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Sabar ya baba Halim....sabar dikit az...jodoh tdk lari kmna"
goodnovel comment avatar
Leny Yuliasih Eltr
duh lala ngpain nolak syg bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status