Happy Reading Semuanya!Davin sebenarnya sudah menyiapkan jawaban-jawaban yang kemungkinan besar akan ditanyakan oleh calon istrinya saat dosen di kampusnya melihat kebersamannya dengan perempuan lain, tetapi ketika tadi berkunjung ke rumah dan calon istrinya tengah sibuk menonton drama di televisi rumahnya. Pertanyaan itu tidak terlontaan.Apakah dosennya tidak membocorkan pertemuannya kemarin?Tapi itu bagus, apa gunanya juga si dosen itu mengompori hubungannya dengan orang lain. Langkahnya berjalan memasuki kawasan apartemen elite, tentu saja ia ingin bertemu dengan orang yang diinginkannya untuk memuaskan nafsunya sekarang ini. Sudah hampir satu minggu lebih tidak bertemu. Tangannya memasukkan password kamar tersebut dan memperhatikan perempuan tengah melilitkan tubuhnya dengan selimut tebal di ruang tamu.“Oh–my god! Bella, kamu kenapa?” tanya Davin panik. Ini sudah kedua kalinya ia melihat Bella seperti ini. Ia tidak menyangka akan melihat orang yang ia sayangi terus-terusan t
Happy Reading Semuanya!“Aku yakin mas Geo pasti suka masakan ini.”Perempuan dengan pakaian oversize tersebut tampak melangkahkan kakinya menuju ruangan dosen dimana suaminya berada. Kelasnya telah selesai dua puluh menit yang lalu. Jujur saja Eva tidak tahu ia kerasukan apa sampai terniat seperti sekarang ini, tetapi yang jelas tangannya sudah tersedia bekal untuk suami tampannya. Eva merasa kalau ia harus membuatkan bekal untuk suaminya. Benar hanya untuk Geo.Bibirnya tersenyum saat melihat beberapa orang tampak menyapanya, ia tidak tahu apakah sepopuler ini dirinya sampai banyak orang mengetahuinya.“Mau ketemu Pak Geo, ya?” tanya Qory“Euhmm… lo habis bimbingan?” tanya Eva
Happy Reading Semuanya!Jika dikatakan kehidupan Bella dikatakan sempurna dan hanya gila karena seorang lelaki. Itu salah. Siapa bilang seorang Bella tidak mempunyai masalah, ia memiliki hubungan dengan orang tua yang rumit selain hubungan asmaranya yang gagal dan berakhir gila seperti sekarang ini. Menjalin hubungan tanpa status yang serius, selain membutuhkan satu sama lain untuk kebutuhan dunia biologis. Bicara kehidupan asmaranya. Hubungan kisah cintanya sampai sekarang belum selesai dengan baik, tentu saja ini rumit dan tidak semudah bayangannya. Cintanya yang bertepuk sebelah tangan dan sudah diambil orang kini bertambah lagi dengan ibunya. Memang cukup menyebalkan menjalaninya. Di dunia ini laki-laki memiliki populasi yang cukup banyak tapi Bella juga heran kenapa cintanya hanya terpatok pada lelaki bernama Geo. Cinta pertamanya dulu sebelum ia menjadi semakin liar. “Ck! Lama banget sih! Mereka semua paham konsep waktu adalah uang,” kesal Bella sembari mengklakson mobil yan
Happy Reading Semunya! “Mas, kita mau kemana sih?” Bibir Geo hanya tersenyum mendengar perkataan istrinya barusan. Ini sudah kesekian kalinya Eva bertanya padanya dan penasaran mereka akan pergi kemana, ini sangat lucu dan membuat Geo gemas. Tapi ia ingin menjadikan tempatnya sebagai surprise, bibirnya benar-benar terkunci rapat. “Mas ih!” “Apa sayang? Tunggu sebentar dan nikmati semuanya, mas ingin menghadiahkan untuk kamu liburan yang menyenangkan. Kamu pasti suka dan jangan banyak bicara, mas yakin kamu suka.” ungkap Geo. “Mau enggak bicara gimana? Aneh banget. Suka apanya kalau seperti ini,” gerutu Eva sembari bersedekap menatap keluar. Kepala Geo menggeleng mendengar gerutuan dari istrinya saat ini, ia merasa sangat yakin jika Eva akan suka. Pedas di mulut, tapi dihatinya lain. Hari liburnya sudah diganti dengan kebersamaannya sekarang. Sudah Geo bilang kan jika ia akan merayakan semuanya, termasuk rasa syukurnya karena sudah diberikan banyak cinta oleh istrinya. S
Happy Reading Semuanya!Angin pantai begitu menyambut mereka saat ini. Geo sudah berpakaian secara normal dan dengan pakaian baru yang entah dapat dari mana setelah adegan yang membuat Eva begitu khawatir, bagaimanapun ini adalah lautan lepas serta luas. Yang Geo lakukan membuat Eva berpikir jika suaminya tersebut benar-benar tidak takut mati. Sumpah tadi Eva sangat takut jika ia menjadi janda dalam waktu singkat.Tatapan matanya mengarah pada sang suami yang tengah menatapnya lembut, Geo selalu saja begitu. Tatapan yang tidak pernah berubah dan membuat Eva sangat bahagia.“Kamu kenapa?” tanya Geo“Seharusnya aku yang tanya sama mas, kenapa mas main nekad buat masuk kedalam? Gimana kalau di lautan lepas ini ada hiu megalodon atau mungkin hewan laut serta buas lainnya? Mas sudah cukup menghadapi singa jantan dan betina di rumah. Di lautan lepas mas enggak usah begitu, memang mas di kasih nyawa 9 sampai kelakuannya kaya begitu?” Geo tertawa pelan.“Ini aman sayang,” ungkap GeoPerempua
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini belum ada satu hari. Tadi kan aku sudah bilang kalau mas enggak siap ketemu sama ayah… kita enggak usah pergi. Aku sudah siapkan jawaban nantinya biar mas enggak dimarahi. Kenapa Mas sangat nekat melakukan ini!! Mas punya 9 nyawa?” Geo hanya tersenyum tipis mendengar omelan dari istrinya. Ia tidak ingin mengatakan apapun kecuali tujuan utamanya, menemui ayah mertuanya. Tangannya yang sibuk mengarahkan kemudi untuk memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah milik mertuanya itu kini sudah terhenti. Pandangan mata istrinya sama sekali tidak ingin melihat ke arahnya. Tanpa Eva ketahui jika saat ini dadanya berdegup sangat cepat, tetapi ia berusaha untuk menutupinya dengan sangat baik. Ia sibuk menguatkan mentalnya untuk menghadapi ayah mertuanya.“Eva,” panggil GeoTidak ada jawaban dari istrinya.Tangannya terangkat dan mengusap lembut kepala sang istri yang kini bersedekap menahan marah.“Mas harus melakukannya, kalau sekarang bisa dilakukan… kita
Happy Reading Semuanya!Suasana cafe tampak lenggang, kali ini ia tidak memiliki buntut alias seorang diri tanpa adanya kehadiran sang istri di sebelahnya. Saat ini Eva sibuk menonton drama korea di rumah dengan berbagai cemilan yang sudah Geo stock untuk orang tersayangnya. Kalau dipikir lagi, sepertinya ia memang sudah lama tidak berkomunikasi dengan orang yang akan ia temui beberapa menit lagi.Geo mempertanyakan kehidupan temannya tanpa kehadirannya.Matanya menyipit dan memperhatikan lelaki dengan kemeja kotak-kotak tengah menatap kosong ke arah depan seolah menyimpan beban yang sangat besar di pundaknya. Ia tidak memahami apalagi yang membuat temannya menjadi seperti ini. Leo masih saja terbebani padahal dirinya sudah bahagia, Ah–dirinya sok tahu sekali kalau temannya galau karena dirinya.“Leo, tumben lo ingat sama gue? Biasanya lo selalu lupa sama kehadiran gue. Sekarang kenapa lo minta gue datang? Perempuan mana lagi yang buat hati lo sakit?” tanya Geo sembari menepuk pundak
Happy Reading Semuanya!“Kenapa dulu aku benci banget sama mas, ya?” Geo yang sedang melihat pekerjaannya melalui ipad di tangannya tampak menoleh memperhatikan sang istri yang ada di sebelahnya tengah sibuk memegangi piyama tidurnya. Sebuah kebiasaan baru yang dilakukan oleh istrinya. Geo tidak keberatan sama sekali.“Mungkin karena kamu enggak terima saat kejadian itu,” sahut Geo tanpa menyebutkan kejadian yang tidak ingin dibahasnya.Tidak ada suara.Tidak ada kelanjutan dari jawabannya saat ini.Kepalanya menoleh memperhatikan istrinya yang tampak menatap lurus kearah depan.“Tapi bahkan sebelum kejadian itu–aku sudah sebel sama mas, mas melihat aku itu kaya mau terkam aku hidup-hidup. Nih, ya! Bahkan aku merasa kalau mas kaya mau menenggelamkan aku di sungai. Serem banget! Apalagi kalau di kelas, duh!” Tangan Geo menaruh ipad yang digunakannya dan memperhatikan sang istri yang kini terlihat duduk sembari mengusap perut buncitnya. Kehamilan yang sudah tidak bisa ditutupi lagi.“
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya
Happy Reading Semuanya!“Ayah sudah mencoba untuk merendah tapi dia mempermainkan kita! Kenapa kakek dan neneknya bisa tapi ibunya enggak bisa!”Indah yang mendengar kemarahan dari Darwin hanya menggeleng, memang terlihat sama terburu-buru sekali suaminya. Jika ia menjadi Geo juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk berpikir, apalagi kesalahan yang mereka lakukan cukup besar. Dan jika bukan Geo yang rendah hati mana mungkin mereka bisa berada di titik yang sekarang ini, bertemu dan memegang cucu kesayangan mereka.“Enggak semudah itu mas! Setelah semuanya, Geo juga punya hati dan butuh waktu. Kita juga enggak bisa melakukan apa-apa karena Eva sendiri menolak buat melindungi hak nya dia sendiri, kalau aku jadi Geo dan kamu jadi Eva mungkin aku nggak akan pernah mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Nino. Geo selangkah seperti ini saja adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan memberikan kita kesempatan kedua yang sangat besar, kita sebagai orang tua harusnya memaklumi.” jelas I
Happy Reading Semuanya!Pantang menyerah, Itulah yang dilakukan oleh orang tua Eva belakangan ini. Mencoba datang untuk menghubunginya dan meminta maaf padanya, berharap mereka bisa bertemu dengan anaknya. Tetapi ia sama sekali tidak melihat Eva, Geo tidak tahu kenapa begitu berharap setelah semuanya.Setelah dipikir ia tidak bisa bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Anaknya berhak tahu siapa nenek dan kakeknya bahkan ibu yang sudah melahirkannya. Geo tidak mau egois hanya untuk dirinya sendiri meskipun ayah serta ibunya sudah memberikan kata was-was sebelumnya.Bibirnya tersenyum kaku memandang kedua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bahkan Geo izin dari pekerjaannya hanya untuk memberikan momen dimana kedua kakek nenek dari anaknya bertemu. “Apa sekarang sudah saatnya? Apa kami boleh bertemu Nino? Genino…” “Iya… mari ikut saya.” ajak Geo membuat kedua orang tersebut mengikuti lelaki berbadan tegap di depannya.Rumah mewah tersebut sudah sangat membuktik
Happy Reading Semuanya!Mengunci diri adalah pilihan yang bisa Eva ambil. Ia tidak menyangka jika orang tuanya melakukan hal yang tidak pernah di duganya seperti mendatangi rumah Geo. Ia juga sebenarnya bisa saja, hanya—Eva tidak memiliki kepercayaan diri untuk menemui seseorang yang sudah ia sakiti hatinya.Perempuan cantik itu selalu berharap akan bertemu dengan Geo secara tidak sengaja, ia ingin bertegur sapa dengan orang yang masih mengisi hatinya itu. Ego nya terlalu besar. Iris matanya memperhatikan sebuah foto dimana ia tengah mengandung dengan Geo dibelakangnya tampak tersenyum lepas, Eva merindukan masa kehamilan itu. Geo memang sepertinya sangat tidak ingin di temui olehnya.Siapa sangka dirinya bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan yang berdekatan dengan perusahaan Geo agar bisa melihatnya setiap hari meskipun hasilnya terkadang nihil, Eva mempercepat semuanya agar bisa melihat seseorang yang ia harapkan. “Bayi kecil, sekarang kamu sudah seukuran apa? Dulu kamu sebiji k