Happy Reading Semuanya!“Leo lo harus buru-buru dong! Gimana kalau gue kalah saing.”Lelaki yang ditarik tangannya itu tampak pasrah. Seharusnya mulutnya tidak membocorkan rahasia semalam dimana Geo terlihat frustasi karena istrinya tidak mengerti maksud keinginan Geo. Dan sekarang disinilah mereka, mencari tempat lokasi dimana pasangan itu berada.Sumpah demi apapun Leo menyesal karena hanya selalu ingin menuruti keinginan dari Bella. “Lo itu laki-laki atau bukan sih?! Kenapa lemot banget jalan cepat doang!! Sia-sia Lo jadi polisi kalau lemah begini. Gue kalau kalah dari Eva gimana? Gue enggak terima!!” Leo terlihat memutar matanya malas, “Kalah saing sama Eva ya wajar, dia istrinya! Lo selamanya akan selalu kalah Bella. Mata Lo enggak buta buat lihat cinta mereka,” kesal Leo.“Itu semua bohong! Gue bisa melihat kalau enggak ada cinta dari mata dia! Dia cuman egois karena takut Geo enggak akan tanggung jawab! Mereka enggak cinta, Leo.” Lelaki itu benar-benar tidak habis pikir denga
Happy Reading Semunya!Namanya juga Eva. Istrinya yang keras kepala dan membuatnya harus berjaga ekstra tanpa harus menggangu sang istri yang sibuk dengan tugas kuliahnya. Geo benar-benar hanya mengamatinya dari jarak 1 meter.Jam saat ini sudah menunjukkan pukul 5 sore dan istrinya sudah hampir 10 jam sendiri melakukan proyek sejak insiden lalu dimana perempuan muda itu terluka dan hanya beristirahat selama beberapa menit untuk meringankan sakitnya.Istrinya benar-benar sosok yang amat sangat profesional “Eva ini sudah saatnya makan malam,” ucap Geo.“Ish! Apanya yang makan malam?! Ini baru jam 5 sore dan bapak sudah suruh saya makan malam? Bapak yakin? Mana ada makan malam saat matahari masih keliatan?! Sudah Bapak jangan ganggu saya dulu. Ini tanggung!” sahut Eva dengan nada suara kesal.“Ayolah, mas sudah lihat kamu mengerjakan tugas proyek untuk waktu yang lama, ayo istirahat sejenak dan makan makanan ringan ini. Mas sudah membelikan makanan untuk kamu karena ibu hamil menjadi m
Happy Reading Semuanya!“Sangat sulit untuk dipercaya kalau kita bertemu disini,”Eva tersenyum tipis memandang lelaki yang ada di depannya, ia tidak mengerti kenapa semuanya mendadak ada di sekitarnya. Mengurus masalah satu orang seperti Geo saja sudah membuat kepalanya pening dan sekarang di tambah dengan kehadiran lelaki di depannya yang tidak diundang sama sekali.“Benar,” sahut Eva pelan.Tatapan matanya berpaling pada Geo yang hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dan hanya sibuk memperhatikan mereka.“Ya… kita malah bertemu kembali di sini. apa ini kebetulan atau takdir?” Eva tidak menjawab sama sekali, ia tidak tertarik menjawab perkataan dari lelaki di depannya yang terlihat senang. Tangannya sibuk ia sembunyikan agar tidak terlihat kalau ia tidak menggunakan cincin pertunangan mereka.“Nanti aku akan beritahu Papa dan ayah kamu kalau kita bertemu, mereka pasti senang. Aku masih enggak menyangka jika akan bertemu disini,” ucap Davin membuat Eva tersenyum tipis.“
Happy Reading Semuanya!Perempuan yang tengah hamil itu tampak merasa risih dan jengah memperhatikan lelaki yang ada di sebelahnya terus-menerus mengikutinya kemanapun ia pergi. “Apa kamu enggak ada kerjaan lain?” tanya Eva menahan kesal.“Nanti, sekarang aku ingin dekat sama kamu. Dan bukankah ini juga keinginan orang tua kita agar semakin kenal satu sama lain? Wajar dong kalau aku mau ada di sisi kamu terus.”Eva memutar matanya malas mendengar perkataan dari Davin barusan. Susah sekali menghadapi perkataan dari lelaki di depannya. Bulshit sekali.Penat sekali. Sebelumnya Geo mengikutinya ia tidak merasakan apapun meskipun Eva sedikit jengkel karena suaminya terus memintanya untuk memakan sesuatu karena khawatir kelaparan, tetapi kenapa ketika Davin yang mengikutinya ia amat sangat terasa risih meskipun lelaki itu hanya diam saja memperhatikan dirinya bekerja.Langkahnya terhenti setelah mengelilingi pantai untuk bahan tugas dan berharap bantuan dari siapapun. Tidak ada orang di se
Happy Reading Semuanya!Geo tidak mengatakan sepatah kata apapun selepas Davin pergi meninggalkan mereka dan itu membuat perempuan yang tengah mengandung sedikit merasa khawatir atas perubahan dari suaminya. Ia tidak ingin Geo ngamuk untuk kesekian kalinya karena kesalahan dirinya. Lagian Eva sangat heran pada Geo, apakah lelaki tersebut tidak mengeluarkan sepatah kata amarah sedikit? Ia tidak bisa hanya begini.“Bapak... saya mau makan,” ucap Eva“Kamu baru makan tadi dan mana mungkin kamu lapar. Apakah tunangan kamu enggak kasih kamu makan? Kasihan,” sahut Geo ketus.Eva tampak mempoutkan bibirnya mendengar perkataan dari sang suami barusan. Angin pantai yang meniup tampak membuat mereka terasa lebih segar dari rasa panas di cuaca seperti ini. Rambut Eva yang dibiarkan tergerai tampak tertiup angin, biasanya sang suami akan langsung mengikat rambutnya tapi kenapa Geo hanya diam dan tidak melakukan apapun.Keduanya berjalan menyusuri jalanan menuju kamar hotel yang sudah disewa ole
Happy reading semuanya!“Ini adalah pernikahan kita yang ke 3 bulan dan mas ingin memberikan hadiah untuk kamu. Sampai di pernikahan kita yang keberapapun akan mas rayakan untuk kamu,”Suaminya memang sangat sulit untuk ditebak, tetapi ini membuatnya senang. Tatapan mata Eva hanya mengarah pada sang suami yang terlihat sangat tampan dengan kemeja berwarna navy dengan cake di tangannya bertuliskan 3 month disana. Geo dengan segala effortnya memberikan semua perayaan untuknya. Dulu ia berpacaran dengan kekasihnya tidak pernah sampai sebegininya. Laki-laki yang penuh effort.“Bapak ke kanak-kanakan, kenapa baru 3 bulan saja sudah di rayakan? Kalau anak kecil tahu mungkin bapak akan disangka lebay,” ungkap Eva.“Enggak masalah kalau mas harus di katakan kekanak-kanakkan. Mas selalu ingin merayakan apapun dengan kamu, setiap bulan kebersamaan kita… akan mas rayakan meskipun hanya candle light dinner. Mas sangat ingin merayakan apapun dengan kamu dan an
Happy Reading Semuanya!Kemarahan terlihat sangat jelas. Perempuan dengan nama Bella itu benar-benar murka pada lelaki yang dulu pernah menyukainya bahkan mencintainya, penyesalan tentang dirinya pergi dulu sangat ketara.Sekarang ia penasaran bagaimana perempuan picik seperti istri dari Geo tersebut jatuh cinta pada kekasih tercintanya yang kini diambil orang. Sepertinya menggunakan pelet. Sumpah demi apapun Bella benar-benar murka, sejak dari dulu sampai sekarang bahkan nanti—Geo hanya miliknya dan tidak akan berubah, tetapi kenapa saat ini sangat terlihat sukar untuk ia dapatkan. Lawannya hanya perempuan kecil macam itu, kenapa ia kalah.Tangannya menggebrak meja di depannya dengan nafas memburu.“Sialan! Geo itu cuman punya gue!! Kenapa dia bertingkah-tingkah seolah sangat menyukai bahka
Happy Reading Semuanya!Geo bahagia. Tangannya mengusap lembut kepala perempuan yang tertidur dalam keadaan memeluknya, ia tidak tahu kenapa istrinya melakukan ini. Tatapan matanya mengarah pada jam yang ada di kamar saat ini, masih menunjukkan pukul 6.00 pagi dan belum ada tanda-tanda istrinya akan bangun.Lelaki itu sangat ingat semalam dimana sang istri sudah merubah panggilannya dari ‘Bapak’ menjadi ‘Mas’ yang sekarang menjadi hak paten untuknya. Bibirnya tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum, tangannya mengambil ponselnya dan memperhatikan notifikasi ponselnya. Ibunya lagi-lagi mempertanyakan perasaannya saat ini.“Mas, kenapa peluk-peluk aku? Lepas mas, aku pengap.”“Kenapa? Apa mas enggak boleh peluk kamu?” tanya Geo membuat Eva menggeleng tetapi sema
Happy Reading semuanya!Pernikahan mereka kembali digelar dan kali ini secara mewah, banyak tamu berdatangan menyambut pernikahan mereka dengan bahagia. Aura bahagia juga terlihat dari Darwin yang pada awalnya tidak menginginkan pernikahan mereka.Sepertinya Darwin sudah belajar dari masalalu yang begitu pelik, anak mereka belum tentu bisa sebahagia ini. Mungkin jika akan terus dipaksakan justru kehidupan anaknya akan semakin buruk, Davin di copot jabatannya dikarenakan tidak memiliki tanggung jawab dan mempermalukan instansi dirinya sendiri. Dan perempuan yang menjadi pemecah belah keluarga kecil anaknya juga datang untuk meminta maaf atas semua terjadi, memang tidak salah jika anaknya menikah dengan Geo.Darwin bersyukur telah diberikan kesempatan untuk membiarkan anaknya bersama dengan orang pilihannya. “Lihat mereka! Apa akan ada Nino jilid ke-2 dalam jangka waktu dekat?” tanya Darwin yang tengah menggendong Nino di dalam dekapannya.“Mungkin,” sahut IndahPerempuan paruh baya te
Happy Reading Semuanya!Semalaman keduanya sibuk menimang Nino yang mendadak rewel, Eva sendiri semaksimal mungkin tetap dalam keadaan sadar dan bersenandung menenangkan anaknya. Geo sendiri juga sibuk mengusap bayi mereka. Sebuah pemandangan yang amat sangat di dambakan.Bibir Eva tersenyum memandang Geo yang terlelap di seberang ranjang tidurnya, mereka sama-sama berada di bawah kasur dan membiarkan anak mereka menguasai semuanya. Ia bahagia melihat Geo ada di depannya beserta Genino, anak mereka.Tangannya menggenggam erat tangannya dan perlahan memejamkan matanya, ia terasa berat untuk tetap sadar di saat anak mereka sudah semakin tenggelam dalam mimpi manisnya. Eva bisa tidur nyenyak setelah semuanya.Perlahan matanya yang terpejam kini tampak terbuka, tangannya meraba tempat tidurnya. Kosong.Kemana perginya anaknya dan Geo?Matanya terbuka memperhatikan sisi tempat tidur yang sudah sepi, tidak ada Geo lagi dan anaknya. Mereka sudah pulang? Secepat itu kah. Eva menahan tangisnya
Happy Reading Semuanya!Ini adalah pertama kalinya Nino keluar rumah selain pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin, hari ini mereka berdua memiliki tujuan untuk melangkahkan kakinya kembali ke rumah militer yang dulu sempat ia datangi untuk melamar Eva dan saksi bagaimana Geo tidak di terima di rumah ini. Rumah neraka dunia bagi Geo.Baru kali ini juga kedatangannya begitu disambut oleh keluarga Eva. Dulu ia hanya bermimpi akan disambut hangat seperti ini oleh ayah mertuanya, tapi sekarang ayah mertuanya bahkan rela menunggu di depan pintu gerbang hanya untuk menunggu kedatangan mereka berdua.Geo yang menggendong Nino dalam dekapannya tampak tersenyum tipis setelah Indah tampak berjalan menjemput merea.“Cucu nenek sama kakek sudah besar sekali, gemas sekali. Sini nenek gendong,” Tangannya memberikan Nino yang kini sudah berada di pelukan ibu mertuanya dulu, sembari memperhatikan ayah mertuanya yang menepuk pundaknya pelan.Lelaki tersebut hanya bisa tersenyum tipis, dadanya b
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya