Happy Reading Semuanya!
Geo bahagia. Tangannya mengusap lembut kepala perempuan yang tertidur dalam keadaan memeluknya, ia tidak tahu kenapa istrinya melakukan ini. Tatapan matanya mengarah pada jam yang ada di kamar saat ini, masih menunjukkan pukul 6.00 pagi dan belum ada tanda-tanda istrinya akan bangun.
Lelaki itu sangat ingat semalam dimana sang istri sudah merubah panggilannya dari ‘Bapak’ menjadi ‘Mas’ yang sekarang menjadi hak paten untuknya. Bibirnya tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum, tangannya mengambil ponselnya dan memperhatikan notifikasi ponselnya. Ibunya lagi-lagi mempertanyakan perasaannya saat ini.
“Mas, kenapa peluk-peluk aku? Lepas mas, aku pengap.”
“Kenapa? Apa mas enggak boleh peluk kamu?” tanya Geo membuat Eva menggeleng tetapi sema
Happy Reading Semuanya!“Apa Eva bersikap baik sama kamu?”Mereka selepas proyek kelompok beberapa waktu lalu menyempatkan diri untuk menginap, itu semua karena Eva yang tiba-tiba mengidam ingin tidur di rumah orang tuanya. Meskipun Geo dengan istrinya berbeda posisi, ia tetap di lantai dan Eva berada diatas kasur. Tidak masalah. Geo menerima semuanya.“Ya… dia anak yang baik, semua aman. Mama jangan khawatir,” sahut GeoKepala Indah menggeleng, ia meragukan perkataan menantu nya saat ini. Bagaimana mungkin anaknya bersikap baik pada Eva dalam jangka waktu sesingkat itu.“Kamu jangan berbohong, mama tahu semua sikap Eva.”Lelaki yang masih menjadi menantu dari keluarga D
Happy Reading Semuanya!Tangan Eva bersedekap sembari memperhatikan Geo tengah melipat pakaian di ruang tengah selepas mereka kembali dari rumah ayahnya, lelaki yang menjadi suaminya sepertinya tampak aman karena sang ayah sedang ada urusan di kantor.“Mas bicara apa tadi sama Mama?”“Kenapa kamu tanya?” Geo menatap sang istri yang kini tampak menggaruk belakang kepalanya dan menggeleng.“Saya hanya penasaran sedikit, soalnya tadi saya tanya sama mama… beliau cuman bilang hanya membicarakan yang enggak penting. Saya penasaran!”Geo tampak menghela nafas pelan, “Yang dibilang sama mama kamu benar. Kami berdua memang nggak membicarakan apapun, kamu penasaran tentang apa? Tentang menanam cabai atau menanam bayam?&rdquo
Happy Reading Semuanya!“Mas, ayo ke mall! Saya mau beli buku disana dan ngidam steak 45 itu. Mau ,ya?”Kepala Geo mengangguk mengiyakan perkataan dari istrinya barusan, lelaki tersebut benar-benar masih tidak menyangka jika mereka melakukan hubungan suami istri untuk kedua kalinya. Bahkan Eva tidak membahas lagi tentang beberapa waktu lalu dimana mereka menghabiskan waktu panas berdua.Geo tidak marah sama sekali, ia justru bahagia dengan Eva yang saat ini.Tangannya merapihkan pakaian yang dikenakannya dan memperhatikan sang istri tengah memakai riasan tipis di depannya. Secepat kilat itu istrinya berdandan dan berganti pakaian.“Mas kenapa diam saja? Apa aku salah lagi? Maaf aku belum terbiasa panggil ‘aku’ seperti yang mas inginka
Happy Reading Semuanya!Geo bisa menghela nafas lega setelah dokter mengatakan jika kehamilan Eva saat ini tidak berpengaruh apa-apa setelah kejadian beberapa waktu lalu. Rencana mereka gagal untuk pergi ke mall dan rasa khawatir Geo masih tetap ada meskipun sedikit.Tangannya mengusap kepala Eva yang kini tertidur di sebelahnya, mereka memilih untuk kembali ke rumah saja. Memasak makanan yang tersisa dan lebih cepat agar Eva bisa beristirahat dengan nyaman.“Mas, aku mau makan nasi goreng.”“Iya, nanti akan mas buatkan. Kita sebentar lagi sampai rumah,” sahut Geo sembari memarkirkan mobilnya di garasi rumah mereka.Eva lebih dulu meninggalkannya dengan wajah bantalnya sehabis tertidur, kepala Geo hanya menggeleng melihat kelakuan dari sang istri saat ini. L
Happy Reading Semuanya!Perkataan dari suaminya tersebut masih tergiang-giang di kepalanya dan tidak bisa pergi sedikit pun. Perempuan cantik yang tengah mengandung itu merasa disini seolah Eva berbuat baik, memiliki nilai yang jahat. Tetapi jika dipikirkan lagi, karena Geo yang melakukan semua sendiri Eva merasa sangat jahat dan terburu-buru atas sikapnya yang menjadi lembut bahkan tidak sungkan mengatakan jika ia menyukai segala sesuatu tentang apa yang Geo kerjakan.Tangannya mengusap perutnya yang sudah mulai membuncit. Ia mendadak kepikiran, ayahnya sudah bersikeras untuk mereka berpisah dan Eva menikah dengan orang yang tidak dikenalnya.Geo juga sebenarnya tidak terlalu ia kenal, dirinya hanya mengenal lelaki itu karena dosen di kampusnya menuntut ilmu. Sejauh yang ia kenal Geo saat ini, dia adalah suami yang bertanggung jawab dan tidak pemarah. Bahkan kesabaran suaminya sangat luas diba
Happy Reading Semuanya!Ini adalah hubungan rahasia yang tidak ada satu orang pun tahu. Hubungan tanpa status mereka jalin karena saling membutuhkan, Bella membutuhkan adegan panas untuk kehidupannya sebagai model panas dan Davin yang membutuhkan pelepasan. Bella tidak tahu kapan pertama kali mereka bertemu, tetapi yang jelas di tempat yang jauh dan sangat kebetulan mereka menjadi seperti ini.Sekarang mereka bertemu kembali, memadu kasih tanpa status.Langkahnya berjalan menghampiri lelaki di depan sebuah klub malam dengan wajah yang seperti menunggu seseorang, sudah jelas lelaki itu menunggunya. Mereka bertemu kembali setelah beberapa waktu lalu ketika ia menyusul Geo.Malang sekali mantan kekasih yang masih ia cintai, tahu kelakuan dirinya seperti ini.
Happy Reading Semuanya!“Permisi, saya mendengar jika Eva ada di ruangan ini. Bisa berikan ini pada Eva?”Davin memberikan bunga yang dibelikannya beberapa waktu lalu untuk perempuan yang akan menjadi calon istrinya. Ia diberitahukan oleh calon ayah mertuanya dimana keberadaan istrinya.Eva pasti akan menyadari kehadiran dirinya saat ini. Bibirnya tersenyum melihat 100 tangkai bunga mawar yang baru saja di bawa oleh perempuan yang tampak mengangguk mengiyakan permintaannya untuk mengantarkan bunga tersebut ke calon istrinya.“Eva, ada yang kasih kamu ini.”Eva menatap Geo yang ada dibelakangnya tampak memasang wajah bingung dan mengedikkan bahunya tidak tahu. Memang sangat aneh sebenarnya, pasalnya selama 3 jam belakangan ini mereka berdua
Happy Reading Semuanya!Brak!Kepala Darwin tampak mendongak melihat kelakuan sang istri yang membanting kardus berukuran sedang keatas meja dimana saat ini ia sedang mengatur tamu undangan yang akan datang untuk pernikahan putri bungsu mereka.“Kamu ini apa-apaan sih Ma!” marah DarwinPerempuan tersebut memandang lelaki di depannya sebal, “Kamu yang apa-apaan Mas! Anak kamu itu sekarang masih sah menjadi istri orang! Kamu enggak punya otak ya?! Atau otak kamu sudah terhasut untuk menghancurkan masa depan anak kamu sendiri?!” Darwin menatap tidak percaya perempuan yang ada di hadapannya itu.“Menghancurkan bagaimana? Aku berjuang untuk membahagiakan dia, mendapatkan kehidupan yang layak. Dia sudah hidup untuk menjadi bagian keluarga m