Happy Reading Semuanya!
Tangan Eva bersedekap sembari memperhatikan Geo tengah melipat pakaian di ruang tengah selepas mereka kembali dari rumah ayahnya, lelaki yang menjadi suaminya sepertinya tampak aman karena sang ayah sedang ada urusan di kantor.
“Mas bicara apa tadi sama Mama?”
“Kenapa kamu tanya?” Geo menatap sang istri yang kini tampak menggaruk belakang kepalanya dan menggeleng.
“Saya hanya penasaran sedikit, soalnya tadi saya tanya sama mama… beliau cuman bilang hanya membicarakan yang enggak penting. Saya penasaran!”
Geo tampak menghela nafas pelan, “Yang dibilang sama mama kamu benar. Kami berdua memang nggak membicarakan apapun, kamu penasaran tentang apa? Tentang menanam cabai atau menanam bayam?&rdquo
Happy Reading Semuanya!“Mas, ayo ke mall! Saya mau beli buku disana dan ngidam steak 45 itu. Mau ,ya?”Kepala Geo mengangguk mengiyakan perkataan dari istrinya barusan, lelaki tersebut benar-benar masih tidak menyangka jika mereka melakukan hubungan suami istri untuk kedua kalinya. Bahkan Eva tidak membahas lagi tentang beberapa waktu lalu dimana mereka menghabiskan waktu panas berdua.Geo tidak marah sama sekali, ia justru bahagia dengan Eva yang saat ini.Tangannya merapihkan pakaian yang dikenakannya dan memperhatikan sang istri tengah memakai riasan tipis di depannya. Secepat kilat itu istrinya berdandan dan berganti pakaian.“Mas kenapa diam saja? Apa aku salah lagi? Maaf aku belum terbiasa panggil ‘aku’ seperti yang mas inginka
Happy Reading Semuanya!Geo bisa menghela nafas lega setelah dokter mengatakan jika kehamilan Eva saat ini tidak berpengaruh apa-apa setelah kejadian beberapa waktu lalu. Rencana mereka gagal untuk pergi ke mall dan rasa khawatir Geo masih tetap ada meskipun sedikit.Tangannya mengusap kepala Eva yang kini tertidur di sebelahnya, mereka memilih untuk kembali ke rumah saja. Memasak makanan yang tersisa dan lebih cepat agar Eva bisa beristirahat dengan nyaman.“Mas, aku mau makan nasi goreng.”“Iya, nanti akan mas buatkan. Kita sebentar lagi sampai rumah,” sahut Geo sembari memarkirkan mobilnya di garasi rumah mereka.Eva lebih dulu meninggalkannya dengan wajah bantalnya sehabis tertidur, kepala Geo hanya menggeleng melihat kelakuan dari sang istri saat ini. L
Happy Reading Semuanya!Perkataan dari suaminya tersebut masih tergiang-giang di kepalanya dan tidak bisa pergi sedikit pun. Perempuan cantik yang tengah mengandung itu merasa disini seolah Eva berbuat baik, memiliki nilai yang jahat. Tetapi jika dipikirkan lagi, karena Geo yang melakukan semua sendiri Eva merasa sangat jahat dan terburu-buru atas sikapnya yang menjadi lembut bahkan tidak sungkan mengatakan jika ia menyukai segala sesuatu tentang apa yang Geo kerjakan.Tangannya mengusap perutnya yang sudah mulai membuncit. Ia mendadak kepikiran, ayahnya sudah bersikeras untuk mereka berpisah dan Eva menikah dengan orang yang tidak dikenalnya.Geo juga sebenarnya tidak terlalu ia kenal, dirinya hanya mengenal lelaki itu karena dosen di kampusnya menuntut ilmu. Sejauh yang ia kenal Geo saat ini, dia adalah suami yang bertanggung jawab dan tidak pemarah. Bahkan kesabaran suaminya sangat luas diba
Happy Reading Semuanya!Ini adalah hubungan rahasia yang tidak ada satu orang pun tahu. Hubungan tanpa status mereka jalin karena saling membutuhkan, Bella membutuhkan adegan panas untuk kehidupannya sebagai model panas dan Davin yang membutuhkan pelepasan. Bella tidak tahu kapan pertama kali mereka bertemu, tetapi yang jelas di tempat yang jauh dan sangat kebetulan mereka menjadi seperti ini.Sekarang mereka bertemu kembali, memadu kasih tanpa status.Langkahnya berjalan menghampiri lelaki di depan sebuah klub malam dengan wajah yang seperti menunggu seseorang, sudah jelas lelaki itu menunggunya. Mereka bertemu kembali setelah beberapa waktu lalu ketika ia menyusul Geo.Malang sekali mantan kekasih yang masih ia cintai, tahu kelakuan dirinya seperti ini.
Happy Reading Semuanya!“Permisi, saya mendengar jika Eva ada di ruangan ini. Bisa berikan ini pada Eva?”Davin memberikan bunga yang dibelikannya beberapa waktu lalu untuk perempuan yang akan menjadi calon istrinya. Ia diberitahukan oleh calon ayah mertuanya dimana keberadaan istrinya.Eva pasti akan menyadari kehadiran dirinya saat ini. Bibirnya tersenyum melihat 100 tangkai bunga mawar yang baru saja di bawa oleh perempuan yang tampak mengangguk mengiyakan permintaannya untuk mengantarkan bunga tersebut ke calon istrinya.“Eva, ada yang kasih kamu ini.”Eva menatap Geo yang ada dibelakangnya tampak memasang wajah bingung dan mengedikkan bahunya tidak tahu. Memang sangat aneh sebenarnya, pasalnya selama 3 jam belakangan ini mereka berdua
Happy Reading Semuanya!Brak!Kepala Darwin tampak mendongak melihat kelakuan sang istri yang membanting kardus berukuran sedang keatas meja dimana saat ini ia sedang mengatur tamu undangan yang akan datang untuk pernikahan putri bungsu mereka.“Kamu ini apa-apaan sih Ma!” marah DarwinPerempuan tersebut memandang lelaki di depannya sebal, “Kamu yang apa-apaan Mas! Anak kamu itu sekarang masih sah menjadi istri orang! Kamu enggak punya otak ya?! Atau otak kamu sudah terhasut untuk menghancurkan masa depan anak kamu sendiri?!” Darwin menatap tidak percaya perempuan yang ada di hadapannya itu.“Menghancurkan bagaimana? Aku berjuang untuk membahagiakan dia, mendapatkan kehidupan yang layak. Dia sudah hidup untuk menjadi bagian keluarga m
Happy Reading Semuanya!Perlombaan mereka semakin dekat, dan begitu pula dengan hubungan keduanya yang semakin dekat. Eva yang tidak ingin dipisahkan dan Geo enggan untuk menjauh dari perempuan yang tengah mengandung itu. Mereka tidak peduli orang lain akan berkata apa pada mereka berdua yang terus bersama.“Laporan kamu sudah bagus, hanya saja saat presentasi di hadapan para dosen dan juri nanti—kamu harus siap secara matang. Kemudian yang mas beri warna merah, nanti kamu ubah sesuai yang mas kasih.” Eva mengangguk mengiyakan perkataan dari sang suami barusan sembari memegang laporan tugas yang sudah ia print agar mudah dibaca oleh suaminya itu.Tangannya menyentuh perutnya yang semakin besar dan tertutupi jaket oversize milik Geo. Baru kali ini ia merasa sangat nyaman menggunakan pakaian suaminya. Iris mata lelaki yang menjadi suami d
Happy Reading Semuanya!Davin membutuhkan pelepasan yang lebih untuk menghadapi calon ibu mertuanya, tatapan mata kebencian dari Indah masih terasa di Davin. Ia tidak ingin mengingatnya tetapi semua masih berbekas di otaknya.Langkahnya berjalan menuju apartemen yang sudah tidak asing untuknya, ia sudah sering pergi ke tempat ini. Tentu saja ini rumah orang tersayangnya, Davin membutuhkan Bella untuk melepaskan penatnya. Pekerjaannya sudah cukup menguras otaknya dan dicampur dengan ibu mertua yang membencinya. Sangat gelap sekali hidupnya.Tangannya menyentuh angka password apartemen dari Bella, perempuan itu sendiri yang membiarkan singa jantan seperti dirinya masuk ke dalam kandang rumahnya.“Bella, kamu di rumah? Aku membutuhkan kamu sekarang,” ucap Davin sembari mengganti sepatunya
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya
Happy Reading Semuanya!“Ayah sudah mencoba untuk merendah tapi dia mempermainkan kita! Kenapa kakek dan neneknya bisa tapi ibunya enggak bisa!”Indah yang mendengar kemarahan dari Darwin hanya menggeleng, memang terlihat sama terburu-buru sekali suaminya. Jika ia menjadi Geo juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk berpikir, apalagi kesalahan yang mereka lakukan cukup besar. Dan jika bukan Geo yang rendah hati mana mungkin mereka bisa berada di titik yang sekarang ini, bertemu dan memegang cucu kesayangan mereka.“Enggak semudah itu mas! Setelah semuanya, Geo juga punya hati dan butuh waktu. Kita juga enggak bisa melakukan apa-apa karena Eva sendiri menolak buat melindungi hak nya dia sendiri, kalau aku jadi Geo dan kamu jadi Eva mungkin aku nggak akan pernah mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Nino. Geo selangkah seperti ini saja adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan memberikan kita kesempatan kedua yang sangat besar, kita sebagai orang tua harusnya memaklumi.” jelas I
Happy Reading Semuanya!Pantang menyerah, Itulah yang dilakukan oleh orang tua Eva belakangan ini. Mencoba datang untuk menghubunginya dan meminta maaf padanya, berharap mereka bisa bertemu dengan anaknya. Tetapi ia sama sekali tidak melihat Eva, Geo tidak tahu kenapa begitu berharap setelah semuanya.Setelah dipikir ia tidak bisa bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Anaknya berhak tahu siapa nenek dan kakeknya bahkan ibu yang sudah melahirkannya. Geo tidak mau egois hanya untuk dirinya sendiri meskipun ayah serta ibunya sudah memberikan kata was-was sebelumnya.Bibirnya tersenyum kaku memandang kedua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bahkan Geo izin dari pekerjaannya hanya untuk memberikan momen dimana kedua kakek nenek dari anaknya bertemu. “Apa sekarang sudah saatnya? Apa kami boleh bertemu Nino? Genino…” “Iya… mari ikut saya.” ajak Geo membuat kedua orang tersebut mengikuti lelaki berbadan tegap di depannya.Rumah mewah tersebut sudah sangat membuktik
Happy Reading Semuanya!Mengunci diri adalah pilihan yang bisa Eva ambil. Ia tidak menyangka jika orang tuanya melakukan hal yang tidak pernah di duganya seperti mendatangi rumah Geo. Ia juga sebenarnya bisa saja, hanya—Eva tidak memiliki kepercayaan diri untuk menemui seseorang yang sudah ia sakiti hatinya.Perempuan cantik itu selalu berharap akan bertemu dengan Geo secara tidak sengaja, ia ingin bertegur sapa dengan orang yang masih mengisi hatinya itu. Ego nya terlalu besar. Iris matanya memperhatikan sebuah foto dimana ia tengah mengandung dengan Geo dibelakangnya tampak tersenyum lepas, Eva merindukan masa kehamilan itu. Geo memang sepertinya sangat tidak ingin di temui olehnya.Siapa sangka dirinya bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan yang berdekatan dengan perusahaan Geo agar bisa melihatnya setiap hari meskipun hasilnya terkadang nihil, Eva mempercepat semuanya agar bisa melihat seseorang yang ia harapkan. “Bayi kecil, sekarang kamu sudah seukuran apa? Dulu kamu sebiji k