Happy Reading Semuanya!
Brak!
Kepala Darwin tampak mendongak melihat kelakuan sang istri yang membanting kardus berukuran sedang keatas meja dimana saat ini ia sedang mengatur tamu undangan yang akan datang untuk pernikahan putri bungsu mereka.
“Kamu ini apa-apaan sih Ma!” marah Darwin
Perempuan tersebut memandang lelaki di depannya sebal, “Kamu yang apa-apaan Mas! Anak kamu itu sekarang masih sah menjadi istri orang! Kamu enggak punya otak ya?! Atau otak kamu sudah terhasut untuk menghancurkan masa depan anak kamu sendiri?!” Darwin menatap tidak percaya perempuan yang ada di hadapannya itu.
“Menghancurkan bagaimana? Aku berjuang untuk membahagiakan dia, mendapatkan kehidupan yang layak. Dia sudah hidup untuk menjadi bagian keluarga m
Happy Reading Semuanya!Perlombaan mereka semakin dekat, dan begitu pula dengan hubungan keduanya yang semakin dekat. Eva yang tidak ingin dipisahkan dan Geo enggan untuk menjauh dari perempuan yang tengah mengandung itu. Mereka tidak peduli orang lain akan berkata apa pada mereka berdua yang terus bersama.“Laporan kamu sudah bagus, hanya saja saat presentasi di hadapan para dosen dan juri nanti—kamu harus siap secara matang. Kemudian yang mas beri warna merah, nanti kamu ubah sesuai yang mas kasih.” Eva mengangguk mengiyakan perkataan dari sang suami barusan sembari memegang laporan tugas yang sudah ia print agar mudah dibaca oleh suaminya itu.Tangannya menyentuh perutnya yang semakin besar dan tertutupi jaket oversize milik Geo. Baru kali ini ia merasa sangat nyaman menggunakan pakaian suaminya. Iris mata lelaki yang menjadi suami d
Happy Reading Semuanya!Davin membutuhkan pelepasan yang lebih untuk menghadapi calon ibu mertuanya, tatapan mata kebencian dari Indah masih terasa di Davin. Ia tidak ingin mengingatnya tetapi semua masih berbekas di otaknya.Langkahnya berjalan menuju apartemen yang sudah tidak asing untuknya, ia sudah sering pergi ke tempat ini. Tentu saja ini rumah orang tersayangnya, Davin membutuhkan Bella untuk melepaskan penatnya. Pekerjaannya sudah cukup menguras otaknya dan dicampur dengan ibu mertua yang membencinya. Sangat gelap sekali hidupnya.Tangannya menyentuh angka password apartemen dari Bella, perempuan itu sendiri yang membiarkan singa jantan seperti dirinya masuk ke dalam kandang rumahnya.“Bella, kamu di rumah? Aku membutuhkan kamu sekarang,” ucap Davin sembari mengganti sepatunya
Happy Reading semuanya!“Apakah kantor kamu sudah berpindah ke apartemen Bumi Kentosa?”Davin yang baru saja masuk ke dalam rumah tampak menghentikan langkah kakinya dan menatap sang ayah di depannya tampak memasang wajah datar. Lelaki berwajah tampan tersebut terlihat gugup dan tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, ia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi sekarang. Sudah cukup ia mengalami berbagai macam masalah dalam waktu satu Minggu belakangan ini, semua menjadi beban bagi pikirannya saat ini.“Maksud Papa?” tanya Davin gugup.Lelaki paruh baya di depannya tampak berdecih seraya membanting koran di tangannya, rumah itu semakin terlihat suram dengan kemarahan Suwardi pada sang anak.“Jangan kamu berpikir jika papa enggak cari tah
Happy Reading Semuanya!“Kamu mau pergi kemana malam-malam begini?” Geo hanya bisa menghela nafas pelan melihat sang istri tengah membereskan pakaiannya dan memasukkannya ke dalam koper berukuran sedang, ia tidak memahami apa kendala yang sedang dihadapi. Lelaki berwajah tampan tersebut menghela nafas pelan, sepertinya Geo akan mulai menghafal kebiasaan dari istri cantiknya tersebut. Perasaan takutnya benar-benar nyata. Baru juga mereka mendapatkan kebahagiaan baru sebagai suami dan istri serta Eva yang melayaninya dengan baik, kini sudah di terpa angin kembali.“Eva, coba bilang sama mas. Kamu ini kenapa? Mas ada salah? Mas enggak tahu isi hati kamu bagaimana kalau kamu enggak jujur sama mas, kamu terluka? Apa ada sesuatu yang buat kamu bad mood? You should say something—” Geo menatap sang istri di depannya yang terlihat tidak peduli. Untuk melanjutkan kalimat saja akan menjadi sia-sia.Tidak ada jawaban dari perempuan cantik yang menjadi istri dari Gep tersebut.Tangannya masih ter
Happy Reading Semuanya!Dokter sudah memeriksa keadaan mereka. Bayi yang ada di dalam kandungan Eva dan Eva sendiri dalam keadaan baik-baik saja, hanya kram perut biasa yang dialami ibu hamil. Tetapi hal yang di wajibkan adalah ia masih harus melakukan pengecekan keesokan harinya di rumah sakit untuk mengetahui semuanya secara menyeluruh. Saat ini, bukan itu yang perempuan cantik tersebut pikirkan dan khawatirkan. Ada sesuatu yang membuat Eva sangat khawatir setelah melihat suaminya terjatuh saat ia di bawa ke dalam kamar tamu ini. Hal tersebut adalah Geo yang menderita dehidrasi, kelelahan parah, dan luka lebam akibat tinjuan dari ayahnya.Perempuan tersebut termenung, rasanya seperti kembali ke cerita masa lalu dalam ruangan. Untuk kedua kalinya Geo terbaring di kasur yang sama dengan luka yang sama seperti beberapa waktu lalu dimana Geo datang ingin mempertanggung jawabkan atas kehamilannya.
Happy Reading Semuanya!“Eva!! Kamu jangan lari-lari!”Darwin mendadak panik ketika melihat anaknya yang sedang hamil tampak berlari menyusul seseorang tengah membersihkan mobil dinas miliknya. Benar! Darwin membangunkan Geo sangat pagi untuk menyuruhnya mencuci mobil sebagai upah atas semalam lelaki itu membuatnya murka dan marah besar.Indah yang mendengar teriakan dari sang suami barusan dengan cepat berlari menghampiri sang suami, wajah panik juga terlihat sangat nyata disana. Perempuan paruh baya tersebut tampak menghela nafas pelan melihat tangan sang suami terlihat mengepal menahan amarah, seolah tidak boleh ada cinta dari keduanya.“Biar aku halangi mereka!” marah Darwin.Tangan Indah tampak menahan sang suami yang ada di depannya i
Happy Reading Semuanya!“Kita mau kemana?”Pertanyaan dari Eva barusan tidak diberikan jawaban oleh lelaki yang ada di sebelahnya, bibir lelaki tersebut hanya tersenyum tipis dengan tatapan mata fokus kearah depan. Eva bingung, sangat bingung melihat sang suami saat ini.Apakah Geo terkena sawan sampai seperti ini?Apa jangan-jangan penyakit Geo yang semula hanyalah kelelahan menjadi demam dan sekarang bertambah parah sampai membawanya ke suatu tempat yang begitu asing.“Mas, kita mau kemana? Mas masih harus istirahat,” resah Eva saat mobil sang suami terus melaju tanpa diberitahu akan di bawa kemana.“Ma—”Belum selesai ia me
Happy Reading Semuanya!Ini bukan daerah rumahnya. Perempuan yang tengah mengandung tersebut terlihat membodohi sikapnya saat ini. Tidak seharusnya ia pergi begitu saja, perempuan cantik tersebut tampak menahan tangis. Ia takut tidak bisa pulang ke rumah.“Hallo cantik,”Eva menunduk menatap jalanan yang ia lewati menuju tempat yang bisa dijajahi kendaraan umum. Ia tidak menyangka akan sampai di titik ini.“Kiw… cantik.”Suara cat calling terdengar di telinganya. Eva mendadak merindukan Geo, jika ada suaminya disini pasti ia tidak akan digoda seperti sekarang.“Cantik main sama Abang yuk,”Bulu roma Eva berdiri, langkah kakinya ber