Happy Reading Semuanya!
“Kita mau kemana?”
Pertanyaan dari Eva barusan tidak diberikan jawaban oleh lelaki yang ada di sebelahnya, bibir lelaki tersebut hanya tersenyum tipis dengan tatapan mata fokus kearah depan. Eva bingung, sangat bingung melihat sang suami saat ini.
Apakah Geo terkena sawan sampai seperti ini?
Apa jangan-jangan penyakit Geo yang semula hanyalah kelelahan menjadi demam dan sekarang bertambah parah sampai membawanya ke suatu tempat yang begitu asing.
“Mas, kita mau kemana? Mas masih harus istirahat,” resah Eva saat mobil sang suami terus melaju tanpa diberitahu akan di bawa kemana.
“Ma—”
Belum selesai ia me
Happy Reading Semuanya!Ini bukan daerah rumahnya. Perempuan yang tengah mengandung tersebut terlihat membodohi sikapnya saat ini. Tidak seharusnya ia pergi begitu saja, perempuan cantik tersebut tampak menahan tangis. Ia takut tidak bisa pulang ke rumah.“Hallo cantik,”Eva menunduk menatap jalanan yang ia lewati menuju tempat yang bisa dijajahi kendaraan umum. Ia tidak menyangka akan sampai di titik ini.“Kiw… cantik.”Suara cat calling terdengar di telinganya. Eva mendadak merindukan Geo, jika ada suaminya disini pasti ia tidak akan digoda seperti sekarang.“Cantik main sama Abang yuk,”Bulu roma Eva berdiri, langkah kakinya ber
Happy Reading Semuannya!“Mas sudah memikirkannya kalau kamu boleh pergi,”Geo memandang perempuan yang ada di depannya tengah memasang wajah kusut sehabis menangis beberapa jam lalu. Lelaki dengan wajah tampan tersebut tidak tahu, Apakah saat ini keputusannya sudah benar atau belum. Tetapi Geo sangat ingin jika istrinya kembali ke keadaan semula dan tanpa kesedihan seperti ini, hatinya jauh lebih sakit.“Karena kamu masih syok, mas ingin memberikan kamu hiburan. Terus juga— mas merasa kamu perlu untuk berbicara empat mata dengan Davin. Apalagi setelah kejadian hari ini… kenapa kamu enggak ajak dia untuk makan bersama?” Eva benar-benar tidak mengatakan sepatah kata apapun dan tentu saja hal tersebut membuat dada Geo semakin berat.“Hari ini kamu bebas Eva, kamu bisa me time dan jangan pikirkan tugas kamu sebagai istri ataupun mahasiswi. Pergilah dan habiskan uang mas, tapi janji sama mas kalau kamu pulang nantinya sudah ada senyum di wajah kamu.”Perempuan yang tengah duduk itu meman
Happy Reading Semuanya!Geo tidak mengatakan sepatah kata apapun, begitu pula dengan Eva. Keduanya hanya terdiam selama perjalanan dan sama seperti sebelumnya. Tatapan mata Geo sibuk menatap ke arah jalanan di depannya meskipun sesekali memperhatikan sang istri melalui kaca tengah. Istrinya yang juga lebih banyak diam setelah mereka berdebat beberapa waktu lalu.Lelaki dengan wajah tampan tersebut sedikit mengaku salah tentang perbuatannya dan ia juga sibuk melakukan intropeksi diri terkait kebodohannya, seharusnya ia tidak berbuat seperti itu. Eva adalah seorang yang sensitif apalagi sedang mengandung seperti sekarang.“Mas akan makan di luar dengan rekan mas, kamu mau pesan makan di online silakan saja atau mau mas pesankan sekarang? Kamu mau makan apa?”Mendengar perkataan sang suami barusan te
Happy Reading Semuanya!“Kenapa belum pulang jam segini?”Suara gumaman terdengar sangat jelas. Perempuan tersebut terlihat khawatir dan tatapan matanya fokus kearah jam di depannya sembari sesekali melangkahkan kakinya menuju jendela, menunggu kedatangan dari sang suami.“Apa mas Geo enggak pulang? Tapi kemana?” gumam Eva sekali lagi.Raut wajah khawatir terlihat sangat jelas disana, ia memikirkan suaminya meskipun masih ada rasa kesal di dadanya akibat kejadian beberapa jam lalu. Geo si suami tampannya pasti akan baik-baik saja, kan?Tubuhnya lelah karena terlalu banyak menangis, tetapi ia juga menunggu kedatangan suaminya ke rumah.Matanya perlahan terpejam dengan ditemani suara detik jam yan
Happy Reading Semuanya!Minuman pereda mabuk dan soup ayam hasil contekan dari video internet sudah tersaji di meja makan meskipun ia tidak sedikit yakin tentang masakannya. Ia sudah rapih dan wangi untuk menyambut Geo yang masih terlelap di tempat semula dimana mereka menghabiskan waktu berduaan semalam.“Eva,”“Pagi mas, aku sudah buat makanan untuk mas.” Eva memperhatikan suaminya yang hanya memasang wajah bingung melihat sang istri yang terlihat sangat cantik dan duduk manis di meja makan.“Kenapa?” tanya Geo“Apanya yang kenapa? Semalam Mas habis minum-minum sama teman, kan? Pasti badannya nggak enak. Jadi aku sudah buatkan minuman pereda dan soup ayam, mas makan dulu habis itu mandi, hari ini aku mau berd
Happy Reading Semuanya!Keanehan Eva kemarin sangat Geo nikmati, bahkan ketika ia mau pergi istrinya sempat tidak mengizinkan dirinya pergi. Beruntung solusi untuk istrinya sangat mudah, cukup ia belikan oleh-oleh yang diinginkan oleh Eva. Padahal Geo sebenarnya tidak masalah jika Eva akan ikut karena akan ia bawa untuk liburan menghirup udara segar meskipun hanya beberapa saat saja dna hotel yang ia tinggali untuk istirahat sejenak cukup bagus dan berdekatan dengan tempat yang ditujunya.Langkahnya berjalan menuju lokasi dimana acaranya akan dimulai, ia masih memiliki banyak waktu sampai acara dimulai.Matanya menyipit memperhatikan perempuan yang ada di hadapannya, porsi tubuh yang sangat ia kenal dan merasa tidak asing dengan perempuan tersebut. Seperti Bella, sang mantan kekasih.Rasa penasarannya menjadi sangat tinggi, langkahnya berjalan menghampiri perempuan di depannya. Geo hanya ingin memastikan jika orang tersebut, ia mengenalinya. “Bella?Apa yang kamu lakukan disini?”Waja
Happy Reading Semuanya!“Bagaimana mas akan bilang sama kamu tentang apa yang mas lihat tadi?”Gumaman dari Geo barusan membuat perasannya tidak tenang. Ia terus memikirkan kejadian beberapa waktu lalu terkait dengan kebersamaan antara Bella dengan Davin, ia tidak bodoh terkait keduanya. Hubungan mereka. Yang masih terasa sangat hangat.Geo memikirkan istrinya yang ia cintai, seharusnya ia masih ada waktu untuk istirahat. Tetapi dalam pikirannya hanyalah istrinya dan tidak ada orang lain. Geo sangat takut jika Eva akan jatuh ke tangan yang salah. Pulang lebih awal untuk bertemu dengan orang yang dicintainya untuk melepaskan rasa penat dan lainnya adalah pilihan yang terbaik.Mobilnya berhenti tepat di pusat perbelanjaan untuk memenuhi keinginan dari istrinya. Ia ingin memberikan hadiah pada Eva agar selalu mengingatnya betapa dirinya mencintai Eva setulus hatinya.“Saya ingin pesan kalung ini,” ungkap Geo setelah melihat kalung yang ada di hadapannya itu.“Baik tuan, silakan tunggu.”
Happy Reading Semuanya!Kali ini Eva tidak akan coba-coba, ia akan memasak yang sudah pasti simple dan Eva bisa melakukannya dengan mudah. Perempuan yang sedang mengandung tersebut sangat ingin membuat sesuatu untuk Geo si suami yang sudah mulai ia cintai. Tangannya memasukan garam dengan hati-hati agar masakan buatannya tidak akan terasa asin seperti sebelumnya ataupun terlalu hambar.Sangat membuktikan jika ia benar-benar serius. Senandung yang keluar dari bibirnya membuat perasaan nya menjadi semakin senang dan bahagia. Aroma masakan terasa di indera penciumannya, ia yakin makanannya akan terasa enak.“Eva,”Kepala perempuan tersebut mendongak memperhatikan sang suami tengah sibuk mencarinya.“Mas bisa enggak sih panggil aku itu sayang aja? Aku mau di panggilnya sayang! Sekarang aku ada di dapur!”Geo yang sedang menuruni tangga dengan cepat berjalan menuju asal suara, ia tidak menyangka jika Eva akan rela bangun pagi untuk melakukan sesuatu meski sudah ia larang. Tatapan matanya
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya
Happy Reading Semuanya!“Ayah sudah mencoba untuk merendah tapi dia mempermainkan kita! Kenapa kakek dan neneknya bisa tapi ibunya enggak bisa!”Indah yang mendengar kemarahan dari Darwin hanya menggeleng, memang terlihat sama terburu-buru sekali suaminya. Jika ia menjadi Geo juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk berpikir, apalagi kesalahan yang mereka lakukan cukup besar. Dan jika bukan Geo yang rendah hati mana mungkin mereka bisa berada di titik yang sekarang ini, bertemu dan memegang cucu kesayangan mereka.“Enggak semudah itu mas! Setelah semuanya, Geo juga punya hati dan butuh waktu. Kita juga enggak bisa melakukan apa-apa karena Eva sendiri menolak buat melindungi hak nya dia sendiri, kalau aku jadi Geo dan kamu jadi Eva mungkin aku nggak akan pernah mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Nino. Geo selangkah seperti ini saja adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan memberikan kita kesempatan kedua yang sangat besar, kita sebagai orang tua harusnya memaklumi.” jelas I
Happy Reading Semuanya!Pantang menyerah, Itulah yang dilakukan oleh orang tua Eva belakangan ini. Mencoba datang untuk menghubunginya dan meminta maaf padanya, berharap mereka bisa bertemu dengan anaknya. Tetapi ia sama sekali tidak melihat Eva, Geo tidak tahu kenapa begitu berharap setelah semuanya.Setelah dipikir ia tidak bisa bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Anaknya berhak tahu siapa nenek dan kakeknya bahkan ibu yang sudah melahirkannya. Geo tidak mau egois hanya untuk dirinya sendiri meskipun ayah serta ibunya sudah memberikan kata was-was sebelumnya.Bibirnya tersenyum kaku memandang kedua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bahkan Geo izin dari pekerjaannya hanya untuk memberikan momen dimana kedua kakek nenek dari anaknya bertemu. “Apa sekarang sudah saatnya? Apa kami boleh bertemu Nino? Genino…” “Iya… mari ikut saya.” ajak Geo membuat kedua orang tersebut mengikuti lelaki berbadan tegap di depannya.Rumah mewah tersebut sudah sangat membuktik
Happy Reading Semuanya!Mengunci diri adalah pilihan yang bisa Eva ambil. Ia tidak menyangka jika orang tuanya melakukan hal yang tidak pernah di duganya seperti mendatangi rumah Geo. Ia juga sebenarnya bisa saja, hanya—Eva tidak memiliki kepercayaan diri untuk menemui seseorang yang sudah ia sakiti hatinya.Perempuan cantik itu selalu berharap akan bertemu dengan Geo secara tidak sengaja, ia ingin bertegur sapa dengan orang yang masih mengisi hatinya itu. Ego nya terlalu besar. Iris matanya memperhatikan sebuah foto dimana ia tengah mengandung dengan Geo dibelakangnya tampak tersenyum lepas, Eva merindukan masa kehamilan itu. Geo memang sepertinya sangat tidak ingin di temui olehnya.Siapa sangka dirinya bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan yang berdekatan dengan perusahaan Geo agar bisa melihatnya setiap hari meskipun hasilnya terkadang nihil, Eva mempercepat semuanya agar bisa melihat seseorang yang ia harapkan. “Bayi kecil, sekarang kamu sudah seukuran apa? Dulu kamu sebiji k