Happy Reading Semuanya!
Kemarahan terlihat sangat jelas. Perempuan dengan nama Bella itu benar-benar murka pada lelaki yang dulu pernah menyukainya bahkan mencintainya, penyesalan tentang dirinya pergi dulu sangat ketara.
Sekarang ia penasaran bagaimana perempuan picik seperti istri dari Geo tersebut jatuh cinta pada kekasih tercintanya yang kini diambil orang. Sepertinya menggunakan pelet. Sumpah demi apapun Bella benar-benar murka, sejak dari dulu sampai sekarang bahkan nanti—Geo hanya miliknya dan tidak akan berubah, tetapi kenapa saat ini sangat terlihat sukar untuk ia dapatkan. Lawannya hanya perempuan kecil macam itu, kenapa ia kalah.
Tangannya menggebrak meja di depannya dengan nafas memburu.
“Sialan! Geo itu cuman punya gue!! Kenapa dia bertingkah-tingkah seolah sangat menyukai bahka
Happy Reading Semuanya!Geo bahagia. Tangannya mengusap lembut kepala perempuan yang tertidur dalam keadaan memeluknya, ia tidak tahu kenapa istrinya melakukan ini. Tatapan matanya mengarah pada jam yang ada di kamar saat ini, masih menunjukkan pukul 6.00 pagi dan belum ada tanda-tanda istrinya akan bangun.Lelaki itu sangat ingat semalam dimana sang istri sudah merubah panggilannya dari ‘Bapak’ menjadi ‘Mas’ yang sekarang menjadi hak paten untuknya. Bibirnya tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum, tangannya mengambil ponselnya dan memperhatikan notifikasi ponselnya. Ibunya lagi-lagi mempertanyakan perasaannya saat ini.“Mas, kenapa peluk-peluk aku? Lepas mas, aku pengap.”“Kenapa? Apa mas enggak boleh peluk kamu?” tanya Geo membuat Eva menggeleng tetapi sema
Happy Reading Semuanya!“Apa Eva bersikap baik sama kamu?”Mereka selepas proyek kelompok beberapa waktu lalu menyempatkan diri untuk menginap, itu semua karena Eva yang tiba-tiba mengidam ingin tidur di rumah orang tuanya. Meskipun Geo dengan istrinya berbeda posisi, ia tetap di lantai dan Eva berada diatas kasur. Tidak masalah. Geo menerima semuanya.“Ya… dia anak yang baik, semua aman. Mama jangan khawatir,” sahut GeoKepala Indah menggeleng, ia meragukan perkataan menantu nya saat ini. Bagaimana mungkin anaknya bersikap baik pada Eva dalam jangka waktu sesingkat itu.“Kamu jangan berbohong, mama tahu semua sikap Eva.”Lelaki yang masih menjadi menantu dari keluarga D
Happy Reading Semuanya!Tangan Eva bersedekap sembari memperhatikan Geo tengah melipat pakaian di ruang tengah selepas mereka kembali dari rumah ayahnya, lelaki yang menjadi suaminya sepertinya tampak aman karena sang ayah sedang ada urusan di kantor.“Mas bicara apa tadi sama Mama?”“Kenapa kamu tanya?” Geo menatap sang istri yang kini tampak menggaruk belakang kepalanya dan menggeleng.“Saya hanya penasaran sedikit, soalnya tadi saya tanya sama mama… beliau cuman bilang hanya membicarakan yang enggak penting. Saya penasaran!”Geo tampak menghela nafas pelan, “Yang dibilang sama mama kamu benar. Kami berdua memang nggak membicarakan apapun, kamu penasaran tentang apa? Tentang menanam cabai atau menanam bayam?&rdquo
Happy Reading Semuanya!“Mas, ayo ke mall! Saya mau beli buku disana dan ngidam steak 45 itu. Mau ,ya?”Kepala Geo mengangguk mengiyakan perkataan dari istrinya barusan, lelaki tersebut benar-benar masih tidak menyangka jika mereka melakukan hubungan suami istri untuk kedua kalinya. Bahkan Eva tidak membahas lagi tentang beberapa waktu lalu dimana mereka menghabiskan waktu panas berdua.Geo tidak marah sama sekali, ia justru bahagia dengan Eva yang saat ini.Tangannya merapihkan pakaian yang dikenakannya dan memperhatikan sang istri tengah memakai riasan tipis di depannya. Secepat kilat itu istrinya berdandan dan berganti pakaian.“Mas kenapa diam saja? Apa aku salah lagi? Maaf aku belum terbiasa panggil ‘aku’ seperti yang mas inginka
Happy Reading Semuanya!Geo bisa menghela nafas lega setelah dokter mengatakan jika kehamilan Eva saat ini tidak berpengaruh apa-apa setelah kejadian beberapa waktu lalu. Rencana mereka gagal untuk pergi ke mall dan rasa khawatir Geo masih tetap ada meskipun sedikit.Tangannya mengusap kepala Eva yang kini tertidur di sebelahnya, mereka memilih untuk kembali ke rumah saja. Memasak makanan yang tersisa dan lebih cepat agar Eva bisa beristirahat dengan nyaman.“Mas, aku mau makan nasi goreng.”“Iya, nanti akan mas buatkan. Kita sebentar lagi sampai rumah,” sahut Geo sembari memarkirkan mobilnya di garasi rumah mereka.Eva lebih dulu meninggalkannya dengan wajah bantalnya sehabis tertidur, kepala Geo hanya menggeleng melihat kelakuan dari sang istri saat ini. L
Happy Reading Semuanya!Perkataan dari suaminya tersebut masih tergiang-giang di kepalanya dan tidak bisa pergi sedikit pun. Perempuan cantik yang tengah mengandung itu merasa disini seolah Eva berbuat baik, memiliki nilai yang jahat. Tetapi jika dipikirkan lagi, karena Geo yang melakukan semua sendiri Eva merasa sangat jahat dan terburu-buru atas sikapnya yang menjadi lembut bahkan tidak sungkan mengatakan jika ia menyukai segala sesuatu tentang apa yang Geo kerjakan.Tangannya mengusap perutnya yang sudah mulai membuncit. Ia mendadak kepikiran, ayahnya sudah bersikeras untuk mereka berpisah dan Eva menikah dengan orang yang tidak dikenalnya.Geo juga sebenarnya tidak terlalu ia kenal, dirinya hanya mengenal lelaki itu karena dosen di kampusnya menuntut ilmu. Sejauh yang ia kenal Geo saat ini, dia adalah suami yang bertanggung jawab dan tidak pemarah. Bahkan kesabaran suaminya sangat luas diba
Happy Reading Semuanya!Ini adalah hubungan rahasia yang tidak ada satu orang pun tahu. Hubungan tanpa status mereka jalin karena saling membutuhkan, Bella membutuhkan adegan panas untuk kehidupannya sebagai model panas dan Davin yang membutuhkan pelepasan. Bella tidak tahu kapan pertama kali mereka bertemu, tetapi yang jelas di tempat yang jauh dan sangat kebetulan mereka menjadi seperti ini.Sekarang mereka bertemu kembali, memadu kasih tanpa status.Langkahnya berjalan menghampiri lelaki di depan sebuah klub malam dengan wajah yang seperti menunggu seseorang, sudah jelas lelaki itu menunggunya. Mereka bertemu kembali setelah beberapa waktu lalu ketika ia menyusul Geo.Malang sekali mantan kekasih yang masih ia cintai, tahu kelakuan dirinya seperti ini.
Happy Reading Semuanya!“Permisi, saya mendengar jika Eva ada di ruangan ini. Bisa berikan ini pada Eva?”Davin memberikan bunga yang dibelikannya beberapa waktu lalu untuk perempuan yang akan menjadi calon istrinya. Ia diberitahukan oleh calon ayah mertuanya dimana keberadaan istrinya.Eva pasti akan menyadari kehadiran dirinya saat ini. Bibirnya tersenyum melihat 100 tangkai bunga mawar yang baru saja di bawa oleh perempuan yang tampak mengangguk mengiyakan permintaannya untuk mengantarkan bunga tersebut ke calon istrinya.“Eva, ada yang kasih kamu ini.”Eva menatap Geo yang ada dibelakangnya tampak memasang wajah bingung dan mengedikkan bahunya tidak tahu. Memang sangat aneh sebenarnya, pasalnya selama 3 jam belakangan ini mereka berdua
Happy Reading semuanya!Pernikahan mereka kembali digelar dan kali ini secara mewah, banyak tamu berdatangan menyambut pernikahan mereka dengan bahagia. Aura bahagia juga terlihat dari Darwin yang pada awalnya tidak menginginkan pernikahan mereka.Sepertinya Darwin sudah belajar dari masalalu yang begitu pelik, anak mereka belum tentu bisa sebahagia ini. Mungkin jika akan terus dipaksakan justru kehidupan anaknya akan semakin buruk, Davin di copot jabatannya dikarenakan tidak memiliki tanggung jawab dan mempermalukan instansi dirinya sendiri. Dan perempuan yang menjadi pemecah belah keluarga kecil anaknya juga datang untuk meminta maaf atas semua terjadi, memang tidak salah jika anaknya menikah dengan Geo.Darwin bersyukur telah diberikan kesempatan untuk membiarkan anaknya bersama dengan orang pilihannya. “Lihat mereka! Apa akan ada Nino jilid ke-2 dalam jangka waktu dekat?” tanya Darwin yang tengah menggendong Nino di dalam dekapannya.“Mungkin,” sahut IndahPerempuan paruh baya te
Happy Reading Semuanya!Semalaman keduanya sibuk menimang Nino yang mendadak rewel, Eva sendiri semaksimal mungkin tetap dalam keadaan sadar dan bersenandung menenangkan anaknya. Geo sendiri juga sibuk mengusap bayi mereka. Sebuah pemandangan yang amat sangat di dambakan.Bibir Eva tersenyum memandang Geo yang terlelap di seberang ranjang tidurnya, mereka sama-sama berada di bawah kasur dan membiarkan anak mereka menguasai semuanya. Ia bahagia melihat Geo ada di depannya beserta Genino, anak mereka.Tangannya menggenggam erat tangannya dan perlahan memejamkan matanya, ia terasa berat untuk tetap sadar di saat anak mereka sudah semakin tenggelam dalam mimpi manisnya. Eva bisa tidur nyenyak setelah semuanya.Perlahan matanya yang terpejam kini tampak terbuka, tangannya meraba tempat tidurnya. Kosong.Kemana perginya anaknya dan Geo?Matanya terbuka memperhatikan sisi tempat tidur yang sudah sepi, tidak ada Geo lagi dan anaknya. Mereka sudah pulang? Secepat itu kah. Eva menahan tangisnya
Happy Reading Semuanya!Ini adalah pertama kalinya Nino keluar rumah selain pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin, hari ini mereka berdua memiliki tujuan untuk melangkahkan kakinya kembali ke rumah militer yang dulu sempat ia datangi untuk melamar Eva dan saksi bagaimana Geo tidak di terima di rumah ini. Rumah neraka dunia bagi Geo.Baru kali ini juga kedatangannya begitu disambut oleh keluarga Eva. Dulu ia hanya bermimpi akan disambut hangat seperti ini oleh ayah mertuanya, tapi sekarang ayah mertuanya bahkan rela menunggu di depan pintu gerbang hanya untuk menunggu kedatangan mereka berdua.Geo yang menggendong Nino dalam dekapannya tampak tersenyum tipis setelah Indah tampak berjalan menjemput merea.“Cucu nenek sama kakek sudah besar sekali, gemas sekali. Sini nenek gendong,” Tangannya memberikan Nino yang kini sudah berada di pelukan ibu mertuanya dulu, sembari memperhatikan ayah mertuanya yang menepuk pundaknya pelan.Lelaki tersebut hanya bisa tersenyum tipis, dadanya b
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya