Happy Reading Semuanya!“Sangat sulit untuk dipercaya kalau kita bertemu disini,”Eva tersenyum tipis memandang lelaki yang ada di depannya, ia tidak mengerti kenapa semuanya mendadak ada di sekitarnya. Mengurus masalah satu orang seperti Geo saja sudah membuat kepalanya pening dan sekarang di tambah dengan kehadiran lelaki di depannya yang tidak diundang sama sekali.“Benar,” sahut Eva pelan.Tatapan matanya berpaling pada Geo yang hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dan hanya sibuk memperhatikan mereka.“Ya… kita malah bertemu kembali di sini. apa ini kebetulan atau takdir?” Eva tidak menjawab sama sekali, ia tidak tertarik menjawab perkataan dari lelaki di depannya yang terlihat senang. Tangannya sibuk ia sembunyikan agar tidak terlihat kalau ia tidak menggunakan cincin pertunangan mereka.“Nanti aku akan beritahu Papa dan ayah kamu kalau kita bertemu, mereka pasti senang. Aku masih enggak menyangka jika akan bertemu disini,” ucap Davin membuat Eva tersenyum tipis.“
Happy Reading Semuanya!Perempuan yang tengah hamil itu tampak merasa risih dan jengah memperhatikan lelaki yang ada di sebelahnya terus-menerus mengikutinya kemanapun ia pergi. “Apa kamu enggak ada kerjaan lain?” tanya Eva menahan kesal.“Nanti, sekarang aku ingin dekat sama kamu. Dan bukankah ini juga keinginan orang tua kita agar semakin kenal satu sama lain? Wajar dong kalau aku mau ada di sisi kamu terus.”Eva memutar matanya malas mendengar perkataan dari Davin barusan. Susah sekali menghadapi perkataan dari lelaki di depannya. Bulshit sekali.Penat sekali. Sebelumnya Geo mengikutinya ia tidak merasakan apapun meskipun Eva sedikit jengkel karena suaminya terus memintanya untuk memakan sesuatu karena khawatir kelaparan, tetapi kenapa ketika Davin yang mengikutinya ia amat sangat terasa risih meskipun lelaki itu hanya diam saja memperhatikan dirinya bekerja.Langkahnya terhenti setelah mengelilingi pantai untuk bahan tugas dan berharap bantuan dari siapapun. Tidak ada orang di se
Happy Reading Semuanya!Geo tidak mengatakan sepatah kata apapun selepas Davin pergi meninggalkan mereka dan itu membuat perempuan yang tengah mengandung sedikit merasa khawatir atas perubahan dari suaminya. Ia tidak ingin Geo ngamuk untuk kesekian kalinya karena kesalahan dirinya. Lagian Eva sangat heran pada Geo, apakah lelaki tersebut tidak mengeluarkan sepatah kata amarah sedikit? Ia tidak bisa hanya begini.“Bapak... saya mau makan,” ucap Eva“Kamu baru makan tadi dan mana mungkin kamu lapar. Apakah tunangan kamu enggak kasih kamu makan? Kasihan,” sahut Geo ketus.Eva tampak mempoutkan bibirnya mendengar perkataan dari sang suami barusan. Angin pantai yang meniup tampak membuat mereka terasa lebih segar dari rasa panas di cuaca seperti ini. Rambut Eva yang dibiarkan tergerai tampak tertiup angin, biasanya sang suami akan langsung mengikat rambutnya tapi kenapa Geo hanya diam dan tidak melakukan apapun.Keduanya berjalan menyusuri jalanan menuju kamar hotel yang sudah disewa ole
Happy reading semuanya!“Ini adalah pernikahan kita yang ke 3 bulan dan mas ingin memberikan hadiah untuk kamu. Sampai di pernikahan kita yang keberapapun akan mas rayakan untuk kamu,”Suaminya memang sangat sulit untuk ditebak, tetapi ini membuatnya senang. Tatapan mata Eva hanya mengarah pada sang suami yang terlihat sangat tampan dengan kemeja berwarna navy dengan cake di tangannya bertuliskan 3 month disana. Geo dengan segala effortnya memberikan semua perayaan untuknya. Dulu ia berpacaran dengan kekasihnya tidak pernah sampai sebegininya. Laki-laki yang penuh effort.“Bapak ke kanak-kanakan, kenapa baru 3 bulan saja sudah di rayakan? Kalau anak kecil tahu mungkin bapak akan disangka lebay,” ungkap Eva.“Enggak masalah kalau mas harus di katakan kekanak-kanakkan. Mas selalu ingin merayakan apapun dengan kamu, setiap bulan kebersamaan kita… akan mas rayakan meskipun hanya candle light dinner. Mas sangat ingin merayakan apapun dengan kamu dan an
Happy Reading Semuanya!Kemarahan terlihat sangat jelas. Perempuan dengan nama Bella itu benar-benar murka pada lelaki yang dulu pernah menyukainya bahkan mencintainya, penyesalan tentang dirinya pergi dulu sangat ketara.Sekarang ia penasaran bagaimana perempuan picik seperti istri dari Geo tersebut jatuh cinta pada kekasih tercintanya yang kini diambil orang. Sepertinya menggunakan pelet. Sumpah demi apapun Bella benar-benar murka, sejak dari dulu sampai sekarang bahkan nanti—Geo hanya miliknya dan tidak akan berubah, tetapi kenapa saat ini sangat terlihat sukar untuk ia dapatkan. Lawannya hanya perempuan kecil macam itu, kenapa ia kalah.Tangannya menggebrak meja di depannya dengan nafas memburu.“Sialan! Geo itu cuman punya gue!! Kenapa dia bertingkah-tingkah seolah sangat menyukai bahka
Happy Reading Semuanya!Geo bahagia. Tangannya mengusap lembut kepala perempuan yang tertidur dalam keadaan memeluknya, ia tidak tahu kenapa istrinya melakukan ini. Tatapan matanya mengarah pada jam yang ada di kamar saat ini, masih menunjukkan pukul 6.00 pagi dan belum ada tanda-tanda istrinya akan bangun.Lelaki itu sangat ingat semalam dimana sang istri sudah merubah panggilannya dari ‘Bapak’ menjadi ‘Mas’ yang sekarang menjadi hak paten untuknya. Bibirnya tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum, tangannya mengambil ponselnya dan memperhatikan notifikasi ponselnya. Ibunya lagi-lagi mempertanyakan perasaannya saat ini.“Mas, kenapa peluk-peluk aku? Lepas mas, aku pengap.”“Kenapa? Apa mas enggak boleh peluk kamu?” tanya Geo membuat Eva menggeleng tetapi sema
Happy Reading Semuanya!“Apa Eva bersikap baik sama kamu?”Mereka selepas proyek kelompok beberapa waktu lalu menyempatkan diri untuk menginap, itu semua karena Eva yang tiba-tiba mengidam ingin tidur di rumah orang tuanya. Meskipun Geo dengan istrinya berbeda posisi, ia tetap di lantai dan Eva berada diatas kasur. Tidak masalah. Geo menerima semuanya.“Ya… dia anak yang baik, semua aman. Mama jangan khawatir,” sahut GeoKepala Indah menggeleng, ia meragukan perkataan menantu nya saat ini. Bagaimana mungkin anaknya bersikap baik pada Eva dalam jangka waktu sesingkat itu.“Kamu jangan berbohong, mama tahu semua sikap Eva.”Lelaki yang masih menjadi menantu dari keluarga D
Happy Reading Semuanya!Tangan Eva bersedekap sembari memperhatikan Geo tengah melipat pakaian di ruang tengah selepas mereka kembali dari rumah ayahnya, lelaki yang menjadi suaminya sepertinya tampak aman karena sang ayah sedang ada urusan di kantor.“Mas bicara apa tadi sama Mama?”“Kenapa kamu tanya?” Geo menatap sang istri yang kini tampak menggaruk belakang kepalanya dan menggeleng.“Saya hanya penasaran sedikit, soalnya tadi saya tanya sama mama… beliau cuman bilang hanya membicarakan yang enggak penting. Saya penasaran!”Geo tampak menghela nafas pelan, “Yang dibilang sama mama kamu benar. Kami berdua memang nggak membicarakan apapun, kamu penasaran tentang apa? Tentang menanam cabai atau menanam bayam?&rdquo