Happy Reading Semuanya! Lagi-lagi Eva begitu sibuk dengan tugas kuliah meskipun perlahan perutnya semakin membesar, kandungannya sudah memasuki usia 8 Minggu. Tangan Geo memberikan segelas susu khusus ibu hamil dan membiarkan istrinya sibuk dengan iPad di tangannya membaca materi sebelum presentasi nanti di kelasnya. Geo tidak ingin ikut campur soal tugas Eva kecuali perempuan itu memintanya. “Minum dulu, hari ini kamu mau berangkat sama Mas atau naik ojol?” tanya Geo lembut. “Saya lagi hemat Pak, nebeng bapak juga boleh. Nanti saya turun di tempat biasa saja, saya enggak mau adu mulut sama penggemar Bapak.” Geo hanya mengangguk sembari mengamati istrinya yang meminum susu buatannya, sekarang ia begitu khawatir karena Eva tidak pernah mau memakan banyak masakan buatannya dengan alasan mual. Tetapi jika ia membeli masakan dari luar, Eva bisa memakannya dengan lahap. Lelaki itu ingin memaklumi semua dan mencoba paham bagaimana keadaan Eva sebenarnya. “Ayo pak berangkat! Nanti mace
Happy Reading Semuanya! “Jangan nyusahin saya! Barang bapak itu banyak dan berat!” Suaminya hanya tersenyum dan membiarkan tubuhnya yang lelah kini bersandar pada sofa ruangan pribadinya, ia lelah setelah menghadapi kenyataan pahit dan tidak banyak orang yang ingin ia temui. Bahkan jika bisa, ia ingin pergi jauh saja. “Kamu baik-baik saja?” tanya Geo “Apa saya terlihat baik-baik saja?” kesal Eva. Tangan Geo perlahan mendekat dan mengusap kepala Eva lembut, tatapan lelaki itu sama sekali tidak berubah. Sangat teduh dan sangat berbanding terbalik ketika berada di kelas atau bahkan di luar ruangan. Geo yang hangat hanya akan terjadi di dalam ruangan. “Saya mau sendirian, Bapak bisa kasih waktu untuk saya sendirian, kan?” tanya Eva “Mas enggak bisa jamin,” “Sekali saja Pak, saya sedang stress karena lagi-lagi saya kecolongan. Saya mohon biarkan saya sendirian.” pinta Eva Lelaki itu terdiam dan menghela napas pelan, ia juga harus menghargai privasi dari istrinya. “Okay! Kal
Happy reading semuanya! Geo merasa puas sekarang ini karena melihat senyum di wajah Eva. Tatapan matanya mengarah pada sang istri yang kini tampak memejamkan matanya, ia ingin sekali membangunkan Eva tetapi ia tidak tega. “Eva, bangun sebentar dan pindah ke kamar tidur. Jangan tidur di mobil, nanti badan kamu sakit.” Tidak ada jawaban dan pergerakan apapun dari istrinya. Lelaki dengan wajah tampan itu mendekat, memperhatikan orang yang sedang tertidur nyenyak di sebelahnya dalam. Eva yang cantik membuat dadannya berdebar dan berbeda ketika ia berhadapan dengan mantan kekasihnya dulu, memang sepertinya perempuan itu ditakdirkan untuknya. Tangannya mengusap lembut perut Eva, ia merasa senang karena kehadiran janin tersebut. Geo juga tidak tahu kenapa perasaannya sangat besar pada Eva. Masih banyak perempuan cantik di sekitarnya, bahkan jauh lebih humoris, kaya, pintar, cantik, dan sebagainya. Tetapi kenapa hatinya benar-benar terpaku pada Eva. “Eva,” “Bapak kenapa pegang perut sa
Happy Reading Semuanya! Bukan Geo namanya jika tidak bisa menyelesaikan kasus apapun, kecuali satu. Kisah cintanya dengan Eva. Bibirnya tersenyum manis memandang istrinya tengah duduk di kursi taman dengan beberapa orang di depannya, ia ingin sekali bertemu dengan Eva saat ini tetapi tidak mungkin juga mengganggu sosialisasi istrinya. “Bapak enggak ada jam mengajar?” Kepala Geo menggeleng tanpa ada niatan menatap lelaki yang sudah di kenalnya itu. “Saya heran, kenapa di kelas anak bimbingan saya seperti ini? Masalah juga terus bermunculan. Mulai dari bad burning kemudian plagiat, lalu setelah ini apalagi? Dan kenapa selalu melibatkan Bapak juga? Bagaimana kita tukeran saja, Pak Geo jadi dosen PA kelas saya?” Geo hanya tersenyum tipis, “Benar, juga. Kenapa saya terus terlibat masalah di kelas Bapak? Citra saya benar-benar hilang. Tapi enggak masalah, dengan begitu saya lebih tenang karena masalah bisa terselesaikan dengan baik tanpa melibatkan orang yang sakit hati.” Geo hanya foku
Happy Reading Semuanya! “Eva, sampai kapan kamu akan marah sama saya. Yang saya lakukan baik hari ini kemarin atau hari selanjutnya yaitu semua untuk membuat kamu merasa nyaman dan enggak terlibat sama masalah apapun,” Sudah hampir tiga hari sejak Eva ikut campur dengan masalah dari temannya dan ia bawa ke dalam ruangannya istrinya tidak kunjung ingin bicara dengannya atau bahkan perempuan yang menjadi istrinya itu keluar hanya untuk makan dan selebihnya mengurung di dalam kamar. Geo benar-benar kehabisan ide dan tidak tahu harus berkata apalagi pada istrinya itu. “Telfon mama sama ayah dulu, Hari ini saya mau makan sama mereka dan bukan sama bapak.” Lelaki dengan wajah tampan tampak menghela nafas kasar, istrinya tidak kunjung mengerti. “Mas sudah mencoba untuk menghubungi mereka, tapi sepertinya mereka sedang ada urusan. Makanya mereka enggak jawab telfon saya, ayo dong kamu keluar! Kita makan.” Nada Geo sudah sangat lembut, ia bisa saja tantrum menghadapi istrinya yang sepert
Happy Reading Semuanya!Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 dan Eva sama sekali tidak bisa memejamkan matanya, entah menyadari kejahatannya pada Geo atau memang pada dasarnya ia orang jahat yang tidak punya hati. Didalam kamar pun Eva tampak sibuk kesana kemari menunggu Geo pulang meskipun ia tidak akan keluar untuk menyambut kepulangan suaminya.Mendengar Geo masuk dan kembali ke rumah saja sudah cukup, kan?Tapi saat ini sudah jam sangat larut, belum ada tanda-tanda kehadiran dari suaminya. Tidak mungkin tempatnya berkuliah akan buka sampai tengah malam. Dan sangat tidak mungkin jika Geo rela tidur di kampus seperti bayangannya. “Hubungi…”“Enggak…”“Hubungi…”Eva menggaruk kepalanya setelah membuat perhitungan antara menghubunginya atau tidak, ia gengsi saat ini dan takut jika Geo akan menilainya buruk bahkan plin-plan. Perempuan cantik itu tampak berdeham dan memandang ponselnya, persetan dengan jam sudah hampir tengah malam. Tangannya membuka pintu kamarnya dan memperhatikan seg
Happy Reading Semuanya! Eva sibuk menonton drama di kamarnya dan ia sudah memberikan stock makanan yang cukup untuk istrinya, perempuan yang menjadi istrinya juga tampak tidak ingin ikut ia pergi ke acara rekannya. Padahal Geo sangat berharap jika Eva akan ikut, aturan yang membuatnya benar-benar muak menghadapinya. Tapi Geo tidak khawatir karena sekarang di rumahnya terpasang CCTV dan ia bisa memantau istrinya apabila terjadi sesuatu. Sampai saat ini yang dilakukan oleh istrinya hanya duduk manis sembari menatap layar besar, sungguh menggemaskan. Langkahnya berjalan menuju sebuah ballroom hotel yang didatanginya saat ini. Sangat mewah. “Hai bro.. gimana kabarnya? Masih saja melamun, Lo masih bisa buat acara ini juga kali sama calon Lo. Sekarang mending Lo ambil minuman, masih banyak bos.” Geo hanya tersenyum tipis mendengar perkataan dari rekannya itu, ia tidak akan meminum minuman berbahaya lagi. Tidak akan melakukan hal yang salah. Suasana acara malam ini begitu meriah, pes
Happy Reading Semuannya! “Kamu pikir aku percaya begitu saja? Itu pasti akting yang dibuat-buat.” Leo benar-benar lelah, jam baru saja menunjukkan pukul 22.00 dan Bella sudah membuat keonaran untuk kedua kalinya. Geo sendiri tampak jengah menghadapi perempuan yang menjadi mantan kekasihnya. Butuh bukti apalagi yang diinginkan oleh perempuan muda di depannya. “Kalau kamu memang menikah sama dia, seharusnya kamu publish hubungan kamu sama dia. Kamu adalah type orang yang merayakan semuanya, enggak mungkin kamu hanya diam begitu saja. Menyembunyikan hari bahagia kamu dengan orang yang kamu cintai,” Rahang Geo mengeras memandang Bella di depannya itu. “Saya bahagia untuk diri saya sendiri dan itu hak saya untuk mengumbarkan pernikahan saya atau enggak. Kamu sendiri? Apa hak kamu terus membicarakan soal ini? Kita sudah putus secara baik-baik dan kamu sendiri yang memilih pisah. Semua orang tahu kalau aku bisa menghidupi kamu dengan baik, tapi apa?” Geo menatap perempuan di depannya cam