Happy Reading Semuanya! Eva sibuk menonton drama di kamarnya dan ia sudah memberikan stock makanan yang cukup untuk istrinya, perempuan yang menjadi istrinya juga tampak tidak ingin ikut ia pergi ke acara rekannya. Padahal Geo sangat berharap jika Eva akan ikut, aturan yang membuatnya benar-benar muak menghadapinya. Tapi Geo tidak khawatir karena sekarang di rumahnya terpasang CCTV dan ia bisa memantau istrinya apabila terjadi sesuatu. Sampai saat ini yang dilakukan oleh istrinya hanya duduk manis sembari menatap layar besar, sungguh menggemaskan. Langkahnya berjalan menuju sebuah ballroom hotel yang didatanginya saat ini. Sangat mewah. “Hai bro.. gimana kabarnya? Masih saja melamun, Lo masih bisa buat acara ini juga kali sama calon Lo. Sekarang mending Lo ambil minuman, masih banyak bos.” Geo hanya tersenyum tipis mendengar perkataan dari rekannya itu, ia tidak akan meminum minuman berbahaya lagi. Tidak akan melakukan hal yang salah. Suasana acara malam ini begitu meriah, pes
Happy Reading Semuannya! “Kamu pikir aku percaya begitu saja? Itu pasti akting yang dibuat-buat.” Leo benar-benar lelah, jam baru saja menunjukkan pukul 22.00 dan Bella sudah membuat keonaran untuk kedua kalinya. Geo sendiri tampak jengah menghadapi perempuan yang menjadi mantan kekasihnya. Butuh bukti apalagi yang diinginkan oleh perempuan muda di depannya. “Kalau kamu memang menikah sama dia, seharusnya kamu publish hubungan kamu sama dia. Kamu adalah type orang yang merayakan semuanya, enggak mungkin kamu hanya diam begitu saja. Menyembunyikan hari bahagia kamu dengan orang yang kamu cintai,” Rahang Geo mengeras memandang Bella di depannya itu. “Saya bahagia untuk diri saya sendiri dan itu hak saya untuk mengumbarkan pernikahan saya atau enggak. Kamu sendiri? Apa hak kamu terus membicarakan soal ini? Kita sudah putus secara baik-baik dan kamu sendiri yang memilih pisah. Semua orang tahu kalau aku bisa menghidupi kamu dengan baik, tapi apa?” Geo menatap perempuan di depannya cam
Happy Reading Semuanya!“Sumpah demi apapun, gue bakalan cari tahu tentang dia bahkan sampai ke ujung dunia sekalipun… gue cuman mau Geo balik menjadi hak milik gue.”Suara tenggakan minuman yang dikonsumsi oleh Bella terdengar memenuhi ruangan VIP mereka saat ini. Leo yang berada di dalam ruangan yang sama dengan perempuan mabuk di depannya hanya bisa menghela napas pelan, ia tidak bisa meninggalkan perempuan begitu saja.“Dia enggak cinta sama Geo, ini semua hanya kebohongan karena kemarahan Geo. Dia masih cinta sama gue, cuman karena perempuan sialan itu… dia… hik…mengacau dan merusak semuanya… hik…” Leo hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengarkan racauan dari Bella saat ini. Ia tidak ingin mengatakan sepatah kata apapun.“Lo dengar apa yang gue bilang enggak sih?! Hati gue saat ini sedang berantakan download seharusnya membantu gue dan tadi juga saat di pesta seharusnya lo bantu gue bukan malah mendukung mereka. Sebenarnya lo itu ada di pihak gue atau di pihak dia?” Leo tam
Happy Reading Semuanya! Geo seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya, duduk terdiam sembari memperhatikan Eva tengah mengomel tentang banyak hal. Lelaki itu tidak bisa menyebutkannya satu persatu karena sudah hampir dua jam istri cantiknya berbicara panjang lebar. Biasanya jam segini ia sudah sibuk di dapur tetapi kini malah dirinya sibuk dengan omelan sang istri yang belum selesai dan belum ada tanda-tanda selesai dari Eva. “Bapak dengar enggak sih sama apa yang saya bilang? Kan saya sudah bilang kalau saat ini saya sedang hamil dan seharusnya Bapak enggak merokok. Baju Bapak ini semuanya bau rokok! Bapak mau bahayakan saya sama anak yang ada di perut saya?! Bapak kenapa sih?! Enggak bisa move on sama mantan makanya sampai begitu?” marah Eva Lelaki dengan wajah tampan itu hanya menghela nafas pelan, ia tidak mengerti kebiasaan Eva sekarang ini. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan istrinya terlihat dilakukan dan berimbas padanya seperti ini. “Bukan begitu, untuk apa ma
Happy Reading Semuanya! Bencana dan mimpi buruk. Sebetulnya feelingnya sudah tidak merasa enak karena datang ke salon hari ini, seharusnya ia merubah jadwal saja jika tidak ingin bertemu dengan nenek lampir seperti mantan kekasih suaminya itu. Eva memutar matanya malas sembari mendengarkan celotehan dari perempuan yang kini duduk bersebelahan dengannya. Menyebalkan sekali. “Kamu tahu? Aku tau salon ini karena Geo merekomendasikannya dan pemilik salon ini itu teman kuliah Geo dulu. Aku enggak kenal sebenarnya, tapi ternyata ini bagus dan pantes saja Geo kasih rekomendasi ke sini.” Eva memutar matanya malas, ia sama sekali tidak peduli. Suaminya saja tidak pernah tahu dimana ia berdandan cantik atau bersalon dimana. Lagian salon ini baru di buka dua bulan lalu, mana mungkin orang sibuk seperti Geo tahu ada di salon ini. “Mbak saya mau di hair mask pakai ini saja,” ucap Eva sembari memberikan masker rambut ketangan pelayan salon yang kini hanya tersenyum manis. “Baik nona,” Bella
Happy Reading Semuanya! Eva emosi. Harinya mendadak berantakan dan ia tidak tahu harus bagaimana agar bisa memperbaiki seperti awal, tidak ada tempat untuk ia melampiaskannga karena mantan kurang ajar suaminya. Tangannya menghubungi nomor sang suami yang saat ini sibuk berada di kampus untuk mengurusi permasalahan yang dikerjakannya. Eva tidak tahu dan tidak peduli, penyebab emosinya naik juga karena Geo memberikan rekomendasi pada orang lain. Jadi sejujurnya dirinya itu apa? Kenapa Geo lebih perhatian pada orang lain? “Bapak cepat pulang sekarang!” Nada suara bingung terdengar disana, lelaki itu jelas tidak mengerti apa yang terjadi dengan Eva sekarang. “Kenapa? Apa terjadi sesuatu?! Saya ada..” Perempuan yang tengah mengandung itu terlihat tidak peduli dengan pekerjaan Geo saat ini. “Kenapa banyak tanya segala sih! Sudah buruan pulang karena ini sangat mendesak!” potong Eva sembari mematikan panggilannya. Perempuan cantik bernama Eva itu tampak menatap lurus ke arah depa
Happy Reading Semuanya!“Orang itu kemana? Enggak tanggung jawab sama sekali!!” Amarah dari ayahnya terlihat sangat jelas saat mengetahui anak mereka tengah berjalan memasuki pintu gerbang tempat tinggal mereka dan jalan untuk masuk kedalam rumah membutuhkan waktu sekitar 20 menit jalan kaki.“Dia menantu kita dan dia punya nama. Namanya Geo, apakah sangat susah untuk memanggilnya dengan sebutan nak Geo dibandingkan orang itu?” omel Indah sembari mengusap bahu sang anak pelan.“Untuk apa ayah memanggil blegug itu dengan sebutan namanya? Dia saja enggak tanggung jawab dan selalu buat kita emosi?! Memangnya enggak bisa antarkan anak kita dan salam sapa hormat sama kita? Sekedar ayah dan ibu gimana kabarnya? Begitu… memang susah?” marah Darwin membuat Eva hanya menghela nafas pelan. Ayahnya selalu saja ribut.“Sudah ayah, aku yang minta mas Geo buat turunkan aku di depan. Aku sudah lama enggak gerakkan badan karena mas Geo selalu treat aku seperti princess, bukankah akan sangat baik kal
Happy Reading Semuanya!Keduanya tampak terdiam sembari menunggu makanan mereka sampai, untuk pertama kalinya mereka keluar makan di sebuah warung pinggir jalan. Geo sama sekali tidak masalah jika istrinya mengidam di restoran makanan mahal bintang lima sekalipun, tetapi kini istrinya malah ingin di pinggir jalan dengan pemandangan bangunan kota jakarta. Entah bagaimana istri cantiknya menemukan tempat yang seperti ini dan Geo sama sekali tidak tahu ada tempat yang seperti ini. “Pak,” panggil EvaKepala lelaki itu menoleh memperhatikan Eva yang ada di sebelahnya tampak menatapnya dalam.“Euhm…” tanya GeoPerempuan tersebut tampak ragu.“Jadi ada yang mau saya tanya sama Bapak,” ungkap Eva membuat Geo menaikkan sebelah alisnya dan mengangguk.“Euhm… apa bapak kasih rekomendasi salon ke mantan Bapak?” tanya Eva ragu.Lelaki itu terdiam memandang perempuan yang menjadi istrinya. Sangat Paham. Akhirnya Geo paham dengan pesan yang dikirimkan beberapa jam lalu oleh rekannya saat ia sibuk d
Happy Reading semuanya!Pernikahan mereka kembali digelar dan kali ini secara mewah, banyak tamu berdatangan menyambut pernikahan mereka dengan bahagia. Aura bahagia juga terlihat dari Darwin yang pada awalnya tidak menginginkan pernikahan mereka.Sepertinya Darwin sudah belajar dari masalalu yang begitu pelik, anak mereka belum tentu bisa sebahagia ini. Mungkin jika akan terus dipaksakan justru kehidupan anaknya akan semakin buruk, Davin di copot jabatannya dikarenakan tidak memiliki tanggung jawab dan mempermalukan instansi dirinya sendiri. Dan perempuan yang menjadi pemecah belah keluarga kecil anaknya juga datang untuk meminta maaf atas semua terjadi, memang tidak salah jika anaknya menikah dengan Geo.Darwin bersyukur telah diberikan kesempatan untuk membiarkan anaknya bersama dengan orang pilihannya. “Lihat mereka! Apa akan ada Nino jilid ke-2 dalam jangka waktu dekat?” tanya Darwin yang tengah menggendong Nino di dalam dekapannya.“Mungkin,” sahut IndahPerempuan paruh baya te
Happy Reading Semuanya!Semalaman keduanya sibuk menimang Nino yang mendadak rewel, Eva sendiri semaksimal mungkin tetap dalam keadaan sadar dan bersenandung menenangkan anaknya. Geo sendiri juga sibuk mengusap bayi mereka. Sebuah pemandangan yang amat sangat di dambakan.Bibir Eva tersenyum memandang Geo yang terlelap di seberang ranjang tidurnya, mereka sama-sama berada di bawah kasur dan membiarkan anak mereka menguasai semuanya. Ia bahagia melihat Geo ada di depannya beserta Genino, anak mereka.Tangannya menggenggam erat tangannya dan perlahan memejamkan matanya, ia terasa berat untuk tetap sadar di saat anak mereka sudah semakin tenggelam dalam mimpi manisnya. Eva bisa tidur nyenyak setelah semuanya.Perlahan matanya yang terpejam kini tampak terbuka, tangannya meraba tempat tidurnya. Kosong.Kemana perginya anaknya dan Geo?Matanya terbuka memperhatikan sisi tempat tidur yang sudah sepi, tidak ada Geo lagi dan anaknya. Mereka sudah pulang? Secepat itu kah. Eva menahan tangisnya
Happy Reading Semuanya!Ini adalah pertama kalinya Nino keluar rumah selain pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin, hari ini mereka berdua memiliki tujuan untuk melangkahkan kakinya kembali ke rumah militer yang dulu sempat ia datangi untuk melamar Eva dan saksi bagaimana Geo tidak di terima di rumah ini. Rumah neraka dunia bagi Geo.Baru kali ini juga kedatangannya begitu disambut oleh keluarga Eva. Dulu ia hanya bermimpi akan disambut hangat seperti ini oleh ayah mertuanya, tapi sekarang ayah mertuanya bahkan rela menunggu di depan pintu gerbang hanya untuk menunggu kedatangan mereka berdua.Geo yang menggendong Nino dalam dekapannya tampak tersenyum tipis setelah Indah tampak berjalan menjemput merea.“Cucu nenek sama kakek sudah besar sekali, gemas sekali. Sini nenek gendong,” Tangannya memberikan Nino yang kini sudah berada di pelukan ibu mertuanya dulu, sembari memperhatikan ayah mertuanya yang menepuk pundaknya pelan.Lelaki tersebut hanya bisa tersenyum tipis, dadanya b
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya