Happy Reading Semuanya! Geo seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya, duduk terdiam sembari memperhatikan Eva tengah mengomel tentang banyak hal. Lelaki itu tidak bisa menyebutkannya satu persatu karena sudah hampir dua jam istri cantiknya berbicara panjang lebar. Biasanya jam segini ia sudah sibuk di dapur tetapi kini malah dirinya sibuk dengan omelan sang istri yang belum selesai dan belum ada tanda-tanda selesai dari Eva. “Bapak dengar enggak sih sama apa yang saya bilang? Kan saya sudah bilang kalau saat ini saya sedang hamil dan seharusnya Bapak enggak merokok. Baju Bapak ini semuanya bau rokok! Bapak mau bahayakan saya sama anak yang ada di perut saya?! Bapak kenapa sih?! Enggak bisa move on sama mantan makanya sampai begitu?” marah Eva Lelaki dengan wajah tampan itu hanya menghela nafas pelan, ia tidak mengerti kebiasaan Eva sekarang ini. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan istrinya terlihat dilakukan dan berimbas padanya seperti ini. “Bukan begitu, untuk apa ma
Happy Reading Semuanya! Bencana dan mimpi buruk. Sebetulnya feelingnya sudah tidak merasa enak karena datang ke salon hari ini, seharusnya ia merubah jadwal saja jika tidak ingin bertemu dengan nenek lampir seperti mantan kekasih suaminya itu. Eva memutar matanya malas sembari mendengarkan celotehan dari perempuan yang kini duduk bersebelahan dengannya. Menyebalkan sekali. “Kamu tahu? Aku tau salon ini karena Geo merekomendasikannya dan pemilik salon ini itu teman kuliah Geo dulu. Aku enggak kenal sebenarnya, tapi ternyata ini bagus dan pantes saja Geo kasih rekomendasi ke sini.” Eva memutar matanya malas, ia sama sekali tidak peduli. Suaminya saja tidak pernah tahu dimana ia berdandan cantik atau bersalon dimana. Lagian salon ini baru di buka dua bulan lalu, mana mungkin orang sibuk seperti Geo tahu ada di salon ini. “Mbak saya mau di hair mask pakai ini saja,” ucap Eva sembari memberikan masker rambut ketangan pelayan salon yang kini hanya tersenyum manis. “Baik nona,” Bella
Happy Reading Semuanya! Eva emosi. Harinya mendadak berantakan dan ia tidak tahu harus bagaimana agar bisa memperbaiki seperti awal, tidak ada tempat untuk ia melampiaskannga karena mantan kurang ajar suaminya. Tangannya menghubungi nomor sang suami yang saat ini sibuk berada di kampus untuk mengurusi permasalahan yang dikerjakannya. Eva tidak tahu dan tidak peduli, penyebab emosinya naik juga karena Geo memberikan rekomendasi pada orang lain. Jadi sejujurnya dirinya itu apa? Kenapa Geo lebih perhatian pada orang lain? “Bapak cepat pulang sekarang!” Nada suara bingung terdengar disana, lelaki itu jelas tidak mengerti apa yang terjadi dengan Eva sekarang. “Kenapa? Apa terjadi sesuatu?! Saya ada..” Perempuan yang tengah mengandung itu terlihat tidak peduli dengan pekerjaan Geo saat ini. “Kenapa banyak tanya segala sih! Sudah buruan pulang karena ini sangat mendesak!” potong Eva sembari mematikan panggilannya. Perempuan cantik bernama Eva itu tampak menatap lurus ke arah depa
Happy Reading Semuanya!“Orang itu kemana? Enggak tanggung jawab sama sekali!!” Amarah dari ayahnya terlihat sangat jelas saat mengetahui anak mereka tengah berjalan memasuki pintu gerbang tempat tinggal mereka dan jalan untuk masuk kedalam rumah membutuhkan waktu sekitar 20 menit jalan kaki.“Dia menantu kita dan dia punya nama. Namanya Geo, apakah sangat susah untuk memanggilnya dengan sebutan nak Geo dibandingkan orang itu?” omel Indah sembari mengusap bahu sang anak pelan.“Untuk apa ayah memanggil blegug itu dengan sebutan namanya? Dia saja enggak tanggung jawab dan selalu buat kita emosi?! Memangnya enggak bisa antarkan anak kita dan salam sapa hormat sama kita? Sekedar ayah dan ibu gimana kabarnya? Begitu… memang susah?” marah Darwin membuat Eva hanya menghela nafas pelan. Ayahnya selalu saja ribut.“Sudah ayah, aku yang minta mas Geo buat turunkan aku di depan. Aku sudah lama enggak gerakkan badan karena mas Geo selalu treat aku seperti princess, bukankah akan sangat baik kal
Happy Reading Semuanya!Keduanya tampak terdiam sembari menunggu makanan mereka sampai, untuk pertama kalinya mereka keluar makan di sebuah warung pinggir jalan. Geo sama sekali tidak masalah jika istrinya mengidam di restoran makanan mahal bintang lima sekalipun, tetapi kini istrinya malah ingin di pinggir jalan dengan pemandangan bangunan kota jakarta. Entah bagaimana istri cantiknya menemukan tempat yang seperti ini dan Geo sama sekali tidak tahu ada tempat yang seperti ini. “Pak,” panggil EvaKepala lelaki itu menoleh memperhatikan Eva yang ada di sebelahnya tampak menatapnya dalam.“Euhm…” tanya GeoPerempuan tersebut tampak ragu.“Jadi ada yang mau saya tanya sama Bapak,” ungkap Eva membuat Geo menaikkan sebelah alisnya dan mengangguk.“Euhm… apa bapak kasih rekomendasi salon ke mantan Bapak?” tanya Eva ragu.Lelaki itu terdiam memandang perempuan yang menjadi istrinya. Sangat Paham. Akhirnya Geo paham dengan pesan yang dikirimkan beberapa jam lalu oleh rekannya saat ia sibuk d
Happy Reading Semuanya!Darwin tentu saja akan membantu menyelesaikan permasalahan mereka saat ini dan pada akhirnya masalah tersebut akhirnya selesai dengan Geo yang tidak salah. Dan tentu saja sekarang ini mereka kembali ke rumah Eva dengan Darwin yang menahan marah. Wajah Geo perlahan pucat karena menahan sakit, belum ada yang menyadarinya dan Eva pun juga tidak tahu apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. “Kamu ini sebenarnya bisa nggak sih melindungi anak saya?! Masalah seperti tadi saja kamu sama sekali nggak bisa melindungi Eva. Jika sampai terjadi sesuatu pada anak saya… apakah kamu bisa bertanggung jawab sepenuhnya? Kalau kejadian ini kembali terulang kembali sebaiknya kalian tetap tinggal di sini saja dan pisah saja.” Geo hanya terdiam tanpa kata sama sekali. Lelaki itu sibuk menahan sakit yang dirasakannya saat ini. “Jangan diam saja kamu tuh! Kamu memang enggak serius jaga anak saya?! Kamu bisa nya apa sih!! Tanggung jawab anak saya enggak bisa, buat bahagia anak say
Happy Reading Semuanya!Leo tidak ada niatan untuk menghubungi rekan dekatnya, tetapi entah kenapa hati kecilnya seolah memintanya untuk menghubungi rekan sejawatnya dan ada perasaan khawatir disana. Bisa-bisanya ia mengkhawatirkan orang yang sudah mempunyai istri, jika sudah begini lebih baik dirinya mencari istri juga kan.Tetapi ternyata dugaannya tidak salah terkait dengan perasaan khawatir nya itu. Ia terkejut saat pertama kali yang mengangkat panggilan adalah tangisan Eva dan suara panik. Beruntung pekerjaannya telah selesai sehingga ia bisa menghampiri Eva yang lebih banyak menunduk. Perempuan tengah mengandung itu sudah pasti akan panik dan khawatir bergabung menjadi satu saat suaminya dikabarkan mengalami luka dalam akibat pecahan kaca yang menempel terlalu lama dan membutuhkan donor darah secepatnya.“Eva, sudah makan? Kalau belum… mau makan? Atau kamu sedang ngidam sesuatu?”Kepala Eva menggeleng, “Apa bisa saya makan di saat suami ada di ruang operasi?” tanya Eva membuat L
Happy Reading Semuanya!Bohong jika Geo tidak bisa menyembunyikan senyumnya, ia senang melihat keberadaan Eva yang begitu dekat bahkan menempel dengannya. Lupakan tentang perjanjian, sekarang ini ia bahagia karena bisa menempel dengan orang tersayangnya lebih dekat.“Bapak,” panggil Eva.“Iya,”“Bapak saat ini itu seorang pasien,kan?” tanya Eva Lelaki yang menjadi suami dari Eva hanya menghela nafas pelan sembari menatap langit-langit ruang rawat inap dirinya saat ini.“Apakah perban di tangan dan infus juga… bukan menandakan mas seorang pasien?” tanya Geo ragu.Eva menghela nafas kasar, benar juga. Suaminya saat ini sedang menjadi seorang pasien dan mengalami kebas karena tangannya menjadi bantalan kepalanya saat mereka ketiduran. Geo yang bodoh dan baperan sama sekali tidak merasa sakit.“Bapak enggak kebas?” tanya Eva“Enggak, kamu jangan khawatir. Mas baik-baik saja,” jawaban Geo membuat Eva dengan cepat bangkit dan berjalan menuju troli makanan. Bahkan kedatangan perawat di ruan