Happy Reading Semuanya!Keduanya tampak terdiam sembari menunggu makanan mereka sampai, untuk pertama kalinya mereka keluar makan di sebuah warung pinggir jalan. Geo sama sekali tidak masalah jika istrinya mengidam di restoran makanan mahal bintang lima sekalipun, tetapi kini istrinya malah ingin di pinggir jalan dengan pemandangan bangunan kota jakarta. Entah bagaimana istri cantiknya menemukan tempat yang seperti ini dan Geo sama sekali tidak tahu ada tempat yang seperti ini. “Pak,” panggil EvaKepala lelaki itu menoleh memperhatikan Eva yang ada di sebelahnya tampak menatapnya dalam.“Euhm…” tanya GeoPerempuan tersebut tampak ragu.“Jadi ada yang mau saya tanya sama Bapak,” ungkap Eva membuat Geo menaikkan sebelah alisnya dan mengangguk.“Euhm… apa bapak kasih rekomendasi salon ke mantan Bapak?” tanya Eva ragu.Lelaki itu terdiam memandang perempuan yang menjadi istrinya. Sangat Paham. Akhirnya Geo paham dengan pesan yang dikirimkan beberapa jam lalu oleh rekannya saat ia sibuk d
Happy Reading Semuanya!Darwin tentu saja akan membantu menyelesaikan permasalahan mereka saat ini dan pada akhirnya masalah tersebut akhirnya selesai dengan Geo yang tidak salah. Dan tentu saja sekarang ini mereka kembali ke rumah Eva dengan Darwin yang menahan marah. Wajah Geo perlahan pucat karena menahan sakit, belum ada yang menyadarinya dan Eva pun juga tidak tahu apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. “Kamu ini sebenarnya bisa nggak sih melindungi anak saya?! Masalah seperti tadi saja kamu sama sekali nggak bisa melindungi Eva. Jika sampai terjadi sesuatu pada anak saya… apakah kamu bisa bertanggung jawab sepenuhnya? Kalau kejadian ini kembali terulang kembali sebaiknya kalian tetap tinggal di sini saja dan pisah saja.” Geo hanya terdiam tanpa kata sama sekali. Lelaki itu sibuk menahan sakit yang dirasakannya saat ini. “Jangan diam saja kamu tuh! Kamu memang enggak serius jaga anak saya?! Kamu bisa nya apa sih!! Tanggung jawab anak saya enggak bisa, buat bahagia anak say
Happy Reading Semuanya!Leo tidak ada niatan untuk menghubungi rekan dekatnya, tetapi entah kenapa hati kecilnya seolah memintanya untuk menghubungi rekan sejawatnya dan ada perasaan khawatir disana. Bisa-bisanya ia mengkhawatirkan orang yang sudah mempunyai istri, jika sudah begini lebih baik dirinya mencari istri juga kan.Tetapi ternyata dugaannya tidak salah terkait dengan perasaan khawatir nya itu. Ia terkejut saat pertama kali yang mengangkat panggilan adalah tangisan Eva dan suara panik. Beruntung pekerjaannya telah selesai sehingga ia bisa menghampiri Eva yang lebih banyak menunduk. Perempuan tengah mengandung itu sudah pasti akan panik dan khawatir bergabung menjadi satu saat suaminya dikabarkan mengalami luka dalam akibat pecahan kaca yang menempel terlalu lama dan membutuhkan donor darah secepatnya.“Eva, sudah makan? Kalau belum… mau makan? Atau kamu sedang ngidam sesuatu?”Kepala Eva menggeleng, “Apa bisa saya makan di saat suami ada di ruang operasi?” tanya Eva membuat L
Happy Reading Semuanya!Bohong jika Geo tidak bisa menyembunyikan senyumnya, ia senang melihat keberadaan Eva yang begitu dekat bahkan menempel dengannya. Lupakan tentang perjanjian, sekarang ini ia bahagia karena bisa menempel dengan orang tersayangnya lebih dekat.“Bapak,” panggil Eva.“Iya,”“Bapak saat ini itu seorang pasien,kan?” tanya Eva Lelaki yang menjadi suami dari Eva hanya menghela nafas pelan sembari menatap langit-langit ruang rawat inap dirinya saat ini.“Apakah perban di tangan dan infus juga… bukan menandakan mas seorang pasien?” tanya Geo ragu.Eva menghela nafas kasar, benar juga. Suaminya saat ini sedang menjadi seorang pasien dan mengalami kebas karena tangannya menjadi bantalan kepalanya saat mereka ketiduran. Geo yang bodoh dan baperan sama sekali tidak merasa sakit.“Bapak enggak kebas?” tanya Eva“Enggak, kamu jangan khawatir. Mas baik-baik saja,” jawaban Geo membuat Eva dengan cepat bangkit dan berjalan menuju troli makanan. Bahkan kedatangan perawat di ruan
Happy Reading Semuanya!“Oh—apa sekarang ini kamu sedang berperan sebagai seorang istri yang baik? Kalau begitu cukup kamu sudahi apa yang kamu lakukan sekarang pulang saja karena aku yang akan menjaga Geo dan aku lebih berhak karena aku mencintai dia,”Dasar tidak waras. Apakah pembuktian kemarin sangat tidak berguna?Ternyata keras kepala sekali orang yang ditemuinya sekarang dan ia cukup menyesal karena tidak berbuat kasar saja pada perempuan yang kini tampak mendekati suaminya. Memang tidak ada habisnya melihat perempuan di hadapannya itu.“Tentu lakukan saja, saya bisa pulang. Kebetulan saya enggak bawa baju ganti untuk mas Geo,” ucap Eva sembari menatap tajam Geo yang tampak mengatupkan bibirnya. “Mas mau dibawakan baju apa sampai celana dalamnya mau bawa yang mana? Warna hitam atau warna abu-abu?” tanya Eva sarkas.Kepala Geo menggeleng, tangan lelaki itu menahan lengan sang istri agar tidak perlu pergi. Bahkan sekarang ia tidak rela membiarkannya istrinya pergi.“Kamu disini s
Happy Reading Semuanya!“Komandan, seorang polisi kembali memasukkan orang itu ke dalam penjara kembali setelah komandan lepaskan.”Darwin menatap bingung ajudannya, padahal ia sangat ingat jika permasalahan itu selesai. Ia juga bukan orang yang kekanakan untuk mempenjarakan orang seperti ini. “Kenapa? Apa orang itu sudah melakukan kejahatan yang sangat parah sampai kini polisi ikut turun tangan memasukkannya kembali?” tanya Darwin membuat Bastian tampak menghela nafas pelan dan menatap ajudannya itu dalam.“Dari yang saya dengar dari pak Eko… polisi yang memenjarakan itu atas suruhan dari orang berpengaruh. Pak Eko enggak kasih penjelasan yang bagus selepasnya karena itu bersifat rahasia, tapi dari isu yang saya dengar polisi yang memasukkan orang itu kepenjara adalah Leo. Polisi dengan jabatan perwira pertama,”Darwin tampak mengangguk-anggukkan kepalanya mendengarkan penjelasan dari ajudannya, ia paham tetapi ada satu hal yang membuatnya sangat penasaran dengan Leo. Namanya tidak
Happy Reading Semuanya!Bibir Eva tampak tersenyum memandang Geo yang tampak sibuk antri untuk mengambil nomor antrian di rumah sakit menuju dokter kandungan. Lelaki itu tetap kekeh ingin mengantri di sana meskipun tangannya tetap dalam keadaan di perban. Semua dilakukan demi anak yang ada di dalam kandungannya.Ponselnya berdering dan menampilkan notifikasi pesan dari sang ayah. Perempuan cantik tersebut tampak menghela napas membaca pesan tersebut.From : AyahAyah mau kamu pulang karena dalam dua hari ada pertemuan dengan keluarga Davin dan melangsungkan pertunangan dengan dia. Ayah ingin kamu menurut dan enggak ada penolakan. Ingat Eva, keinginan ayah mempunyai menantu dalam bidang militer yang sama dengan ayah tetap ada. Jangan menolak dan buat saja alasan pada orang itu untuk kamu pergi nanti.Tangannya menaruh kembali benda pipih tersebut ke dalam tas ransel miliknya, ia tidak ingin membalas pesan tersebut.“Ayo kita langsung ke depan ruang tunggu bagian dokter kandungan,”K
Happy Reading Semuannya!Kepala Eva lebih banyak menunduk dan tidak berani menatap beberapa orang di depannya. Ia tidak paham dengan acara malam ini, kumpul keluarga apa ini. Jika Geo mengetahui apa yang dilakukannya saat ini, sudah bisa Eva pastikan lelaki itu akan marah. Bahkan sang ibu tampak mengeraskan rahangnya menyadari acara yang sudah dibuat oleh suaminya.Ada orang yang menyakiti hati menantunya dan pelakunya adalah ayah mertuanya sendiri.Tangan Indah mengepal menahan marah, tetapi ia hanya bisa menahan napas dengan senyuman palsu. Ini yang dimaksud dengan makan malam tanpa Geo.“Seperti janji kita… kita akan menjodohkan anak-anak kita. Sangat kebetulan sekali semua memiliki waktu luang sehingga bisa seperti ini.” Eva sama sekali tidak menjawab atau mengeluarkan sepatah kata apapun.“Davin kamu sudah berkenalan dengan Eva, kan? Menurut kamu anak saya bagaimana?” tanya Darwin dengan semangat.Lelaki dengan kemeja berwarna tersebut tampak tersenyum sekilas, “Eva? Dia sangat c
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya
Happy Reading Semuanya!“Ayah sudah mencoba untuk merendah tapi dia mempermainkan kita! Kenapa kakek dan neneknya bisa tapi ibunya enggak bisa!”Indah yang mendengar kemarahan dari Darwin hanya menggeleng, memang terlihat sama terburu-buru sekali suaminya. Jika ia menjadi Geo juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk berpikir, apalagi kesalahan yang mereka lakukan cukup besar. Dan jika bukan Geo yang rendah hati mana mungkin mereka bisa berada di titik yang sekarang ini, bertemu dan memegang cucu kesayangan mereka.“Enggak semudah itu mas! Setelah semuanya, Geo juga punya hati dan butuh waktu. Kita juga enggak bisa melakukan apa-apa karena Eva sendiri menolak buat melindungi hak nya dia sendiri, kalau aku jadi Geo dan kamu jadi Eva mungkin aku nggak akan pernah mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Nino. Geo selangkah seperti ini saja adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan memberikan kita kesempatan kedua yang sangat besar, kita sebagai orang tua harusnya memaklumi.” jelas I
Happy Reading Semuanya!Pantang menyerah, Itulah yang dilakukan oleh orang tua Eva belakangan ini. Mencoba datang untuk menghubunginya dan meminta maaf padanya, berharap mereka bisa bertemu dengan anaknya. Tetapi ia sama sekali tidak melihat Eva, Geo tidak tahu kenapa begitu berharap setelah semuanya.Setelah dipikir ia tidak bisa bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Anaknya berhak tahu siapa nenek dan kakeknya bahkan ibu yang sudah melahirkannya. Geo tidak mau egois hanya untuk dirinya sendiri meskipun ayah serta ibunya sudah memberikan kata was-was sebelumnya.Bibirnya tersenyum kaku memandang kedua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bahkan Geo izin dari pekerjaannya hanya untuk memberikan momen dimana kedua kakek nenek dari anaknya bertemu. “Apa sekarang sudah saatnya? Apa kami boleh bertemu Nino? Genino…” “Iya… mari ikut saya.” ajak Geo membuat kedua orang tersebut mengikuti lelaki berbadan tegap di depannya.Rumah mewah tersebut sudah sangat membuktik
Happy Reading Semuanya!Mengunci diri adalah pilihan yang bisa Eva ambil. Ia tidak menyangka jika orang tuanya melakukan hal yang tidak pernah di duganya seperti mendatangi rumah Geo. Ia juga sebenarnya bisa saja, hanya—Eva tidak memiliki kepercayaan diri untuk menemui seseorang yang sudah ia sakiti hatinya.Perempuan cantik itu selalu berharap akan bertemu dengan Geo secara tidak sengaja, ia ingin bertegur sapa dengan orang yang masih mengisi hatinya itu. Ego nya terlalu besar. Iris matanya memperhatikan sebuah foto dimana ia tengah mengandung dengan Geo dibelakangnya tampak tersenyum lepas, Eva merindukan masa kehamilan itu. Geo memang sepertinya sangat tidak ingin di temui olehnya.Siapa sangka dirinya bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan yang berdekatan dengan perusahaan Geo agar bisa melihatnya setiap hari meskipun hasilnya terkadang nihil, Eva mempercepat semuanya agar bisa melihat seseorang yang ia harapkan. “Bayi kecil, sekarang kamu sudah seukuran apa? Dulu kamu sebiji k