Happy Reading Semuanya!Leo tidak ada niatan untuk menghubungi rekan dekatnya, tetapi entah kenapa hati kecilnya seolah memintanya untuk menghubungi rekan sejawatnya dan ada perasaan khawatir disana. Bisa-bisanya ia mengkhawatirkan orang yang sudah mempunyai istri, jika sudah begini lebih baik dirinya mencari istri juga kan.Tetapi ternyata dugaannya tidak salah terkait dengan perasaan khawatir nya itu. Ia terkejut saat pertama kali yang mengangkat panggilan adalah tangisan Eva dan suara panik. Beruntung pekerjaannya telah selesai sehingga ia bisa menghampiri Eva yang lebih banyak menunduk. Perempuan tengah mengandung itu sudah pasti akan panik dan khawatir bergabung menjadi satu saat suaminya dikabarkan mengalami luka dalam akibat pecahan kaca yang menempel terlalu lama dan membutuhkan donor darah secepatnya.“Eva, sudah makan? Kalau belum… mau makan? Atau kamu sedang ngidam sesuatu?”Kepala Eva menggeleng, “Apa bisa saya makan di saat suami ada di ruang operasi?” tanya Eva membuat L
Happy Reading Semuanya!Bohong jika Geo tidak bisa menyembunyikan senyumnya, ia senang melihat keberadaan Eva yang begitu dekat bahkan menempel dengannya. Lupakan tentang perjanjian, sekarang ini ia bahagia karena bisa menempel dengan orang tersayangnya lebih dekat.“Bapak,” panggil Eva.“Iya,”“Bapak saat ini itu seorang pasien,kan?” tanya Eva Lelaki yang menjadi suami dari Eva hanya menghela nafas pelan sembari menatap langit-langit ruang rawat inap dirinya saat ini.“Apakah perban di tangan dan infus juga… bukan menandakan mas seorang pasien?” tanya Geo ragu.Eva menghela nafas kasar, benar juga. Suaminya saat ini sedang menjadi seorang pasien dan mengalami kebas karena tangannya menjadi bantalan kepalanya saat mereka ketiduran. Geo yang bodoh dan baperan sama sekali tidak merasa sakit.“Bapak enggak kebas?” tanya Eva“Enggak, kamu jangan khawatir. Mas baik-baik saja,” jawaban Geo membuat Eva dengan cepat bangkit dan berjalan menuju troli makanan. Bahkan kedatangan perawat di ruan
Happy Reading Semuanya!“Oh—apa sekarang ini kamu sedang berperan sebagai seorang istri yang baik? Kalau begitu cukup kamu sudahi apa yang kamu lakukan sekarang pulang saja karena aku yang akan menjaga Geo dan aku lebih berhak karena aku mencintai dia,”Dasar tidak waras. Apakah pembuktian kemarin sangat tidak berguna?Ternyata keras kepala sekali orang yang ditemuinya sekarang dan ia cukup menyesal karena tidak berbuat kasar saja pada perempuan yang kini tampak mendekati suaminya. Memang tidak ada habisnya melihat perempuan di hadapannya itu.“Tentu lakukan saja, saya bisa pulang. Kebetulan saya enggak bawa baju ganti untuk mas Geo,” ucap Eva sembari menatap tajam Geo yang tampak mengatupkan bibirnya. “Mas mau dibawakan baju apa sampai celana dalamnya mau bawa yang mana? Warna hitam atau warna abu-abu?” tanya Eva sarkas.Kepala Geo menggeleng, tangan lelaki itu menahan lengan sang istri agar tidak perlu pergi. Bahkan sekarang ia tidak rela membiarkannya istrinya pergi.“Kamu disini s
Happy Reading Semuanya!“Komandan, seorang polisi kembali memasukkan orang itu ke dalam penjara kembali setelah komandan lepaskan.”Darwin menatap bingung ajudannya, padahal ia sangat ingat jika permasalahan itu selesai. Ia juga bukan orang yang kekanakan untuk mempenjarakan orang seperti ini. “Kenapa? Apa orang itu sudah melakukan kejahatan yang sangat parah sampai kini polisi ikut turun tangan memasukkannya kembali?” tanya Darwin membuat Bastian tampak menghela nafas pelan dan menatap ajudannya itu dalam.“Dari yang saya dengar dari pak Eko… polisi yang memenjarakan itu atas suruhan dari orang berpengaruh. Pak Eko enggak kasih penjelasan yang bagus selepasnya karena itu bersifat rahasia, tapi dari isu yang saya dengar polisi yang memasukkan orang itu kepenjara adalah Leo. Polisi dengan jabatan perwira pertama,”Darwin tampak mengangguk-anggukkan kepalanya mendengarkan penjelasan dari ajudannya, ia paham tetapi ada satu hal yang membuatnya sangat penasaran dengan Leo. Namanya tidak
Happy Reading Semuanya!Bibir Eva tampak tersenyum memandang Geo yang tampak sibuk antri untuk mengambil nomor antrian di rumah sakit menuju dokter kandungan. Lelaki itu tetap kekeh ingin mengantri di sana meskipun tangannya tetap dalam keadaan di perban. Semua dilakukan demi anak yang ada di dalam kandungannya.Ponselnya berdering dan menampilkan notifikasi pesan dari sang ayah. Perempuan cantik tersebut tampak menghela napas membaca pesan tersebut.From : AyahAyah mau kamu pulang karena dalam dua hari ada pertemuan dengan keluarga Davin dan melangsungkan pertunangan dengan dia. Ayah ingin kamu menurut dan enggak ada penolakan. Ingat Eva, keinginan ayah mempunyai menantu dalam bidang militer yang sama dengan ayah tetap ada. Jangan menolak dan buat saja alasan pada orang itu untuk kamu pergi nanti.Tangannya menaruh kembali benda pipih tersebut ke dalam tas ransel miliknya, ia tidak ingin membalas pesan tersebut.“Ayo kita langsung ke depan ruang tunggu bagian dokter kandungan,”K
Happy Reading Semuannya!Kepala Eva lebih banyak menunduk dan tidak berani menatap beberapa orang di depannya. Ia tidak paham dengan acara malam ini, kumpul keluarga apa ini. Jika Geo mengetahui apa yang dilakukannya saat ini, sudah bisa Eva pastikan lelaki itu akan marah. Bahkan sang ibu tampak mengeraskan rahangnya menyadari acara yang sudah dibuat oleh suaminya.Ada orang yang menyakiti hati menantunya dan pelakunya adalah ayah mertuanya sendiri.Tangan Indah mengepal menahan marah, tetapi ia hanya bisa menahan napas dengan senyuman palsu. Ini yang dimaksud dengan makan malam tanpa Geo.“Seperti janji kita… kita akan menjodohkan anak-anak kita. Sangat kebetulan sekali semua memiliki waktu luang sehingga bisa seperti ini.” Eva sama sekali tidak menjawab atau mengeluarkan sepatah kata apapun.“Davin kamu sudah berkenalan dengan Eva, kan? Menurut kamu anak saya bagaimana?” tanya Darwin dengan semangat.Lelaki dengan kemeja berwarna tersebut tampak tersenyum sekilas, “Eva? Dia sangat c
Happy Reading Semuanya!Suasana rumah itu begitu tenang, bahkan terlihat suram. Perempuan muda yang sedang hamil tersebut tampak lebih banyak menunduk dan menunggu kedua orang di depannya berbicara, ibunya lebih banyak menangis menyadari kejahatannya. Berbanding terbalik dengan Darwin yang memilih menatap malas istrinya. “Geo, kenapa kamu hanya diam? Kamu bisa bilang kalau hati kamu sakit, kamu enggak bisa selamanya menjadi orang yang menerima semuanya. Mereka menyakiti kamu, seharusnya kamu enggak buta tentang itu Geo.” Isak tangis dari Indah membuat Geo hanya bisa terdiam.Tangan Geo hanya mengusap punggung tangan ibu mertuanya yang kini menangis semakin keras tepat dihadapan lelaki tersebut. Bohong jika hatinya tidak sakit, seharusnya ia tidak mengikuti keluarga tersebut sampai akhir seperti ini dan bisa-bisanya ia berbohong jika dirinya pergi ke suatu tempat seperti alasannya. Alasan klasik yang ia buat untuk mendapatkan suprise bongkaran semuanya.“Geo enggak apa-apa Ma, Geo baik
Happy Reading Semuannya!Rumah itu kosong. Jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi dan seharusnya Geo masih berada di rumah ini sembari membuat makanan seperti biasanya atau mungkin minimal mobil yang terparkir di garasi rumah. Saat ini tidak ada mobil ataupun aktivitas manusia di dalamnya, rumahnya kosong dan terasa dingin. Tidak ada Geo yang terlihat berisik memasak di dapur dengan sibuk peralatan dapur atau suara mesin vakum ketika lelaki itu membersihkan rumah. Sangat terlihat jelas sekali jika Geo lebih banyak bekerja dalam rumah tangga ketimbang dirinya yang sibuk bermalas-malasan.Tujuannya pulang lebih awal untuk bertemu suaminya pupus sudah, tetapi ia masih memiliki harapan melihat Geo di Kampus dan jam segini mana mungkin kampus sudah membuka pagar lebar-lebar.“Eva,” panggil Darwin.“Ayah kenapa kesini?” tanya Eva.“Kemana blegug itu pergi? Rumah ini kosong?” tanya Darwin dengan nada dingin.Eva menggeleng, “Eva lupa, mas Geo enggak pegang kunci rumah karena kuncinya hanya E