Happy Reading Semuannya!Rumah itu kosong. Jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi dan seharusnya Geo masih berada di rumah ini sembari membuat makanan seperti biasanya atau mungkin minimal mobil yang terparkir di garasi rumah. Saat ini tidak ada mobil ataupun aktivitas manusia di dalamnya, rumahnya kosong dan terasa dingin. Tidak ada Geo yang terlihat berisik memasak di dapur dengan sibuk peralatan dapur atau suara mesin vakum ketika lelaki itu membersihkan rumah. Sangat terlihat jelas sekali jika Geo lebih banyak bekerja dalam rumah tangga ketimbang dirinya yang sibuk bermalas-malasan.Tujuannya pulang lebih awal untuk bertemu suaminya pupus sudah, tetapi ia masih memiliki harapan melihat Geo di Kampus dan jam segini mana mungkin kampus sudah membuka pagar lebar-lebar.“Eva,” panggil Darwin.“Ayah kenapa kesini?” tanya Eva.“Kemana blegug itu pergi? Rumah ini kosong?” tanya Darwin dengan nada dingin.Eva menggeleng, “Eva lupa, mas Geo enggak pegang kunci rumah karena kuncinya hanya E
Happy Reading Semuanya!Eva benar-benar tidak bisa jauh dari Geo setelah mereka berbaikan, bahkan perempuan itu tidak segan menemani Geo sampai ke depan pintu kamar mandi dan beruntung lelaki itu memilih toilet khusus untuk dosen. Sebagai gantinya, Geo ingin mengajak Eva pergi ke suatu tempat dan membuat hiburan sedikit agar perempuan yang sedang mengandung itu tidak terlalu stress. Dan di sinilah mereka di sebuah tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Sebuah kafe dengan kucing yang berada di sekitar mereka berjalan dengan bebas. Benar! Mereka berada di kafe kucing. Mereka berdua yang baru saja datang lantas di serbu dengan makhluk berbulu, apalagi Geo yang membawa makanan khusus untuk anak kucing tersebut.Eva hanya memperhatikan sang suami yang di kerumuni dan berbanding terbalik dengan dirinya yang tidak ada satu ekor pun mendekat. Sepertinya kucing juga tahu mana orang baik sesungguhnya dan tidak. Wajah Eva berubah kusut melihat apa yang terjadi saat ini.“Saya engg
Happy Reading Semuanya!Kehidupan mereka benar-benar kembali seperti semula meskipun tangan Geo masih tertutup plester luka tetapi semuanya sudah kembali ke posisinya masing-masing, semuanya seperti dimulai dari nol. Perubahannya hanya satu, perut Eva yang semakin terlihat membuncit dan menandakan jika memang sedang mengandung.Eva masih sanggup menutupinya dengan blazer atau pakaian oversize agar tidak terlihat, Geo tidak mengerti. Padahal bisa saja sang istri mengatakan sejujurnya saja kepada orang banyak tentang kehamilannya. Sudah pasti ia jamin akan memberikannya ucapan selamat, apalagi Eva menikah dengannya.“Good morning class, jadi sebelum kelas dimulai saya ingin membagikan informasi terkait dengan program PROYEK KERJA MAHASISWA atau PKM yang akan di selenggarakan pekan depan. Jadi, saya ingin memberikan tugas kelompok untuk semua agar bisa mengikuti PKM ini.”Terdengar riuhan dari beberapa orang di kelasnya, sudah sangat ramai sekali kelasnya saat ini. Tatapannya mengarah pa
Happy Reading Semuanya! Geo merasa hubungan mereka seperti berada di atas wahana berbahaya seperti roller coaster. Naik turun, kemudian bergerak cepat yang membuatnya terkadang takut. Tapi Geo tidak takut dengan wahana tersebut, justru ia lebih takut setiap perubahan dari istrinya yang sama sekali tidak bisa dia tebak. Baru kemarin ia dibela habis-habisan, disayangi oleh Eva, tetapi sekarang seperti singa betina yang siap menerjang mangsanya dan pahitnya lagi adalah ia selalu menjadi korban amukan dari istrinya. Sebagai suami yang siaga, Geo menyingkirkan semua egonya demi istrinya. Pekerjaan setinggi langit ia tinggal demi Eva yang sudah pergi pagi-pagi buta untuk tugas proyek mahasiswa mereka agar bisa di seleksi. Effort Eva untuk tugas proyek mahasiswa ini sangat tidak main-main. Lelaki itu menghela nafas pelan melihat istrinya yang terlihat sibuk sendiri disaat rekan lainnya tampak sibuk berfoto-foto dan menjauhi istrinya. Ia tidak tahu jika tugas proyek kelompok dikerjakan se
Happy Reading Semuanya!“Leo lo harus buru-buru dong! Gimana kalau gue kalah saing.”Lelaki yang ditarik tangannya itu tampak pasrah. Seharusnya mulutnya tidak membocorkan rahasia semalam dimana Geo terlihat frustasi karena istrinya tidak mengerti maksud keinginan Geo. Dan sekarang disinilah mereka, mencari tempat lokasi dimana pasangan itu berada.Sumpah demi apapun Leo menyesal karena hanya selalu ingin menuruti keinginan dari Bella. “Lo itu laki-laki atau bukan sih?! Kenapa lemot banget jalan cepat doang!! Sia-sia Lo jadi polisi kalau lemah begini. Gue kalau kalah dari Eva gimana? Gue enggak terima!!” Leo terlihat memutar matanya malas, “Kalah saing sama Eva ya wajar, dia istrinya! Lo selamanya akan selalu kalah Bella. Mata Lo enggak buta buat lihat cinta mereka,” kesal Leo.“Itu semua bohong! Gue bisa melihat kalau enggak ada cinta dari mata dia! Dia cuman egois karena takut Geo enggak akan tanggung jawab! Mereka enggak cinta, Leo.” Lelaki itu benar-benar tidak habis pikir denga
Happy Reading Semunya!Namanya juga Eva. Istrinya yang keras kepala dan membuatnya harus berjaga ekstra tanpa harus menggangu sang istri yang sibuk dengan tugas kuliahnya. Geo benar-benar hanya mengamatinya dari jarak 1 meter.Jam saat ini sudah menunjukkan pukul 5 sore dan istrinya sudah hampir 10 jam sendiri melakukan proyek sejak insiden lalu dimana perempuan muda itu terluka dan hanya beristirahat selama beberapa menit untuk meringankan sakitnya.Istrinya benar-benar sosok yang amat sangat profesional “Eva ini sudah saatnya makan malam,” ucap Geo.“Ish! Apanya yang makan malam?! Ini baru jam 5 sore dan bapak sudah suruh saya makan malam? Bapak yakin? Mana ada makan malam saat matahari masih keliatan?! Sudah Bapak jangan ganggu saya dulu. Ini tanggung!” sahut Eva dengan nada suara kesal.“Ayolah, mas sudah lihat kamu mengerjakan tugas proyek untuk waktu yang lama, ayo istirahat sejenak dan makan makanan ringan ini. Mas sudah membelikan makanan untuk kamu karena ibu hamil menjadi m
Happy Reading Semuanya!“Sangat sulit untuk dipercaya kalau kita bertemu disini,”Eva tersenyum tipis memandang lelaki yang ada di depannya, ia tidak mengerti kenapa semuanya mendadak ada di sekitarnya. Mengurus masalah satu orang seperti Geo saja sudah membuat kepalanya pening dan sekarang di tambah dengan kehadiran lelaki di depannya yang tidak diundang sama sekali.“Benar,” sahut Eva pelan.Tatapan matanya berpaling pada Geo yang hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dan hanya sibuk memperhatikan mereka.“Ya… kita malah bertemu kembali di sini. apa ini kebetulan atau takdir?” Eva tidak menjawab sama sekali, ia tidak tertarik menjawab perkataan dari lelaki di depannya yang terlihat senang. Tangannya sibuk ia sembunyikan agar tidak terlihat kalau ia tidak menggunakan cincin pertunangan mereka.“Nanti aku akan beritahu Papa dan ayah kamu kalau kita bertemu, mereka pasti senang. Aku masih enggak menyangka jika akan bertemu disini,” ucap Davin membuat Eva tersenyum tipis.“
Happy Reading Semuanya!Perempuan yang tengah hamil itu tampak merasa risih dan jengah memperhatikan lelaki yang ada di sebelahnya terus-menerus mengikutinya kemanapun ia pergi. “Apa kamu enggak ada kerjaan lain?” tanya Eva menahan kesal.“Nanti, sekarang aku ingin dekat sama kamu. Dan bukankah ini juga keinginan orang tua kita agar semakin kenal satu sama lain? Wajar dong kalau aku mau ada di sisi kamu terus.”Eva memutar matanya malas mendengar perkataan dari Davin barusan. Susah sekali menghadapi perkataan dari lelaki di depannya. Bulshit sekali.Penat sekali. Sebelumnya Geo mengikutinya ia tidak merasakan apapun meskipun Eva sedikit jengkel karena suaminya terus memintanya untuk memakan sesuatu karena khawatir kelaparan, tetapi kenapa ketika Davin yang mengikutinya ia amat sangat terasa risih meskipun lelaki itu hanya diam saja memperhatikan dirinya bekerja.Langkahnya terhenti setelah mengelilingi pantai untuk bahan tugas dan berharap bantuan dari siapapun. Tidak ada orang di se