Happy Reading Semuanya!Kehidupan mereka benar-benar kembali seperti semula meskipun tangan Geo masih tertutup plester luka tetapi semuanya sudah kembali ke posisinya masing-masing, semuanya seperti dimulai dari nol. Perubahannya hanya satu, perut Eva yang semakin terlihat membuncit dan menandakan jika memang sedang mengandung.Eva masih sanggup menutupinya dengan blazer atau pakaian oversize agar tidak terlihat, Geo tidak mengerti. Padahal bisa saja sang istri mengatakan sejujurnya saja kepada orang banyak tentang kehamilannya. Sudah pasti ia jamin akan memberikannya ucapan selamat, apalagi Eva menikah dengannya.“Good morning class, jadi sebelum kelas dimulai saya ingin membagikan informasi terkait dengan program PROYEK KERJA MAHASISWA atau PKM yang akan di selenggarakan pekan depan. Jadi, saya ingin memberikan tugas kelompok untuk semua agar bisa mengikuti PKM ini.”Terdengar riuhan dari beberapa orang di kelasnya, sudah sangat ramai sekali kelasnya saat ini. Tatapannya mengarah pa
Happy Reading Semuanya! Geo merasa hubungan mereka seperti berada di atas wahana berbahaya seperti roller coaster. Naik turun, kemudian bergerak cepat yang membuatnya terkadang takut. Tapi Geo tidak takut dengan wahana tersebut, justru ia lebih takut setiap perubahan dari istrinya yang sama sekali tidak bisa dia tebak. Baru kemarin ia dibela habis-habisan, disayangi oleh Eva, tetapi sekarang seperti singa betina yang siap menerjang mangsanya dan pahitnya lagi adalah ia selalu menjadi korban amukan dari istrinya. Sebagai suami yang siaga, Geo menyingkirkan semua egonya demi istrinya. Pekerjaan setinggi langit ia tinggal demi Eva yang sudah pergi pagi-pagi buta untuk tugas proyek mahasiswa mereka agar bisa di seleksi. Effort Eva untuk tugas proyek mahasiswa ini sangat tidak main-main. Lelaki itu menghela nafas pelan melihat istrinya yang terlihat sibuk sendiri disaat rekan lainnya tampak sibuk berfoto-foto dan menjauhi istrinya. Ia tidak tahu jika tugas proyek kelompok dikerjakan se
Happy Reading Semuanya!“Leo lo harus buru-buru dong! Gimana kalau gue kalah saing.”Lelaki yang ditarik tangannya itu tampak pasrah. Seharusnya mulutnya tidak membocorkan rahasia semalam dimana Geo terlihat frustasi karena istrinya tidak mengerti maksud keinginan Geo. Dan sekarang disinilah mereka, mencari tempat lokasi dimana pasangan itu berada.Sumpah demi apapun Leo menyesal karena hanya selalu ingin menuruti keinginan dari Bella. “Lo itu laki-laki atau bukan sih?! Kenapa lemot banget jalan cepat doang!! Sia-sia Lo jadi polisi kalau lemah begini. Gue kalau kalah dari Eva gimana? Gue enggak terima!!” Leo terlihat memutar matanya malas, “Kalah saing sama Eva ya wajar, dia istrinya! Lo selamanya akan selalu kalah Bella. Mata Lo enggak buta buat lihat cinta mereka,” kesal Leo.“Itu semua bohong! Gue bisa melihat kalau enggak ada cinta dari mata dia! Dia cuman egois karena takut Geo enggak akan tanggung jawab! Mereka enggak cinta, Leo.” Lelaki itu benar-benar tidak habis pikir denga
Happy Reading Semunya!Namanya juga Eva. Istrinya yang keras kepala dan membuatnya harus berjaga ekstra tanpa harus menggangu sang istri yang sibuk dengan tugas kuliahnya. Geo benar-benar hanya mengamatinya dari jarak 1 meter.Jam saat ini sudah menunjukkan pukul 5 sore dan istrinya sudah hampir 10 jam sendiri melakukan proyek sejak insiden lalu dimana perempuan muda itu terluka dan hanya beristirahat selama beberapa menit untuk meringankan sakitnya.Istrinya benar-benar sosok yang amat sangat profesional “Eva ini sudah saatnya makan malam,” ucap Geo.“Ish! Apanya yang makan malam?! Ini baru jam 5 sore dan bapak sudah suruh saya makan malam? Bapak yakin? Mana ada makan malam saat matahari masih keliatan?! Sudah Bapak jangan ganggu saya dulu. Ini tanggung!” sahut Eva dengan nada suara kesal.“Ayolah, mas sudah lihat kamu mengerjakan tugas proyek untuk waktu yang lama, ayo istirahat sejenak dan makan makanan ringan ini. Mas sudah membelikan makanan untuk kamu karena ibu hamil menjadi m
Happy Reading Semuanya!“Sangat sulit untuk dipercaya kalau kita bertemu disini,”Eva tersenyum tipis memandang lelaki yang ada di depannya, ia tidak mengerti kenapa semuanya mendadak ada di sekitarnya. Mengurus masalah satu orang seperti Geo saja sudah membuat kepalanya pening dan sekarang di tambah dengan kehadiran lelaki di depannya yang tidak diundang sama sekali.“Benar,” sahut Eva pelan.Tatapan matanya berpaling pada Geo yang hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dan hanya sibuk memperhatikan mereka.“Ya… kita malah bertemu kembali di sini. apa ini kebetulan atau takdir?” Eva tidak menjawab sama sekali, ia tidak tertarik menjawab perkataan dari lelaki di depannya yang terlihat senang. Tangannya sibuk ia sembunyikan agar tidak terlihat kalau ia tidak menggunakan cincin pertunangan mereka.“Nanti aku akan beritahu Papa dan ayah kamu kalau kita bertemu, mereka pasti senang. Aku masih enggak menyangka jika akan bertemu disini,” ucap Davin membuat Eva tersenyum tipis.“
Happy Reading Semuanya!Perempuan yang tengah hamil itu tampak merasa risih dan jengah memperhatikan lelaki yang ada di sebelahnya terus-menerus mengikutinya kemanapun ia pergi. “Apa kamu enggak ada kerjaan lain?” tanya Eva menahan kesal.“Nanti, sekarang aku ingin dekat sama kamu. Dan bukankah ini juga keinginan orang tua kita agar semakin kenal satu sama lain? Wajar dong kalau aku mau ada di sisi kamu terus.”Eva memutar matanya malas mendengar perkataan dari Davin barusan. Susah sekali menghadapi perkataan dari lelaki di depannya. Bulshit sekali.Penat sekali. Sebelumnya Geo mengikutinya ia tidak merasakan apapun meskipun Eva sedikit jengkel karena suaminya terus memintanya untuk memakan sesuatu karena khawatir kelaparan, tetapi kenapa ketika Davin yang mengikutinya ia amat sangat terasa risih meskipun lelaki itu hanya diam saja memperhatikan dirinya bekerja.Langkahnya terhenti setelah mengelilingi pantai untuk bahan tugas dan berharap bantuan dari siapapun. Tidak ada orang di se
Happy Reading Semuanya!Geo tidak mengatakan sepatah kata apapun selepas Davin pergi meninggalkan mereka dan itu membuat perempuan yang tengah mengandung sedikit merasa khawatir atas perubahan dari suaminya. Ia tidak ingin Geo ngamuk untuk kesekian kalinya karena kesalahan dirinya. Lagian Eva sangat heran pada Geo, apakah lelaki tersebut tidak mengeluarkan sepatah kata amarah sedikit? Ia tidak bisa hanya begini.“Bapak... saya mau makan,” ucap Eva“Kamu baru makan tadi dan mana mungkin kamu lapar. Apakah tunangan kamu enggak kasih kamu makan? Kasihan,” sahut Geo ketus.Eva tampak mempoutkan bibirnya mendengar perkataan dari sang suami barusan. Angin pantai yang meniup tampak membuat mereka terasa lebih segar dari rasa panas di cuaca seperti ini. Rambut Eva yang dibiarkan tergerai tampak tertiup angin, biasanya sang suami akan langsung mengikat rambutnya tapi kenapa Geo hanya diam dan tidak melakukan apapun.Keduanya berjalan menyusuri jalanan menuju kamar hotel yang sudah disewa ole
Happy reading semuanya!“Ini adalah pernikahan kita yang ke 3 bulan dan mas ingin memberikan hadiah untuk kamu. Sampai di pernikahan kita yang keberapapun akan mas rayakan untuk kamu,”Suaminya memang sangat sulit untuk ditebak, tetapi ini membuatnya senang. Tatapan mata Eva hanya mengarah pada sang suami yang terlihat sangat tampan dengan kemeja berwarna navy dengan cake di tangannya bertuliskan 3 month disana. Geo dengan segala effortnya memberikan semua perayaan untuknya. Dulu ia berpacaran dengan kekasihnya tidak pernah sampai sebegininya. Laki-laki yang penuh effort.“Bapak ke kanak-kanakan, kenapa baru 3 bulan saja sudah di rayakan? Kalau anak kecil tahu mungkin bapak akan disangka lebay,” ungkap Eva.“Enggak masalah kalau mas harus di katakan kekanak-kanakkan. Mas selalu ingin merayakan apapun dengan kamu, setiap bulan kebersamaan kita… akan mas rayakan meskipun hanya candle light dinner. Mas sangat ingin merayakan apapun dengan kamu dan an