Share

Bab 2 - Dikhianati

Penulis: Skyworld 04
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-26 15:38:50

Happy Reading Semuanya!

Tangannya sibuk menuruni pakaian kurang bahan yang dikenakannya sekarang ini, sepertinya Eva tahu alasan ayahnya yang keras melarangnya menggunakan pakaian yang seperti ini. Terlalu mengundang celaka di kehidupannya.

Eva sama sekali tidak merasakan nyaman. Berbeda sekali dengan teman-temannya yang sudah bergerak nyaman, bahkan Deon tidak menemaninya dengan baik.

“Hallo manis, kumpul disini dan kita nikmati waktu bersama.”

“Enggak makasih,” ucap Eva 

“Mending kumpul sama kita, nanti Abang akan membawa kamu ke tempat surga dunia yang nikmat.”

Tubuh Eva merinding seketika. Gadis cantik itu berlari meninggalkan kumpulan orang aneh yang mengganggunya barusan. Ia mendadak takut masuk ke ruangan di depannya. Sumpah seketika Eva berharap bertemu dengan Deon yang melupakannya atau temannya, ia tidak menyangka akan ditinggal seperti ini.

Suasana begitu sesak oleh manusia, apakah sebuah club malam akan seramai ini? 

Pandangannya mengedar mencoba mencari keberadaan sang kekasih atau temannya yang lain, salahnya juga beralasan ingin lebih lama di dalam mobil dengan alasan mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam dunia malam. Dadanya terasa sesak menghirup asap rokok beberapa orang di sekitarnya. 

“Eva,”

Kepalanya menoleh memperhatikan perempuan yang tengah duduk di kelilingi oleh beberapa lelaki di sebelahnya, sepertinya memang benar jika kita harus selektif dalam pemilihan teman. 

Langkahnya tampak takut mendatangi rekannya yang sejak tadi melambai, tetapi perasaannya mendadak lega saat melihat kekasihnya juga dalam satu meja disana tengah menikmati minuman beralkohol. Tidak baik.

“Sudah sayang? Sini minum dulu,” 

“Aku enggak mau minum sayang, nanti kalau aku mabuk gimana?” tanya Eva

Deon tampak menarik Eva mendekat kearahnya, “Kamu belum coba, nanti juga kamu akan suka. Minum,” suruh Deon sembari menempelkan gelas ke bibir Eva.

Tatapan matanya mengarah pada gelas di bibirnya, ia tidak tahu jika akan dipaksa seperti ini.

Glek!

Glek!

“One shoot!” seru Deon sembari menuangkan kembali minuman beralkohol ke gelas yang digunakan oleh Eva.

Rasa panas dan pahit begitu menyengat. Siapa yang membuat minuman seperti ini dan menyiksa orang lain.

“Minum lagi!”

Dipaksa. Tentu Eva lakukan dengan meminum minuman alkohol itu. Temannya terus menyuguhinya dan membuatnya tidak berhenti minum, meskipun Eva ingin berhenti.

Iris matanya memperhatikan rekannya tampak santai menikmati minuman yang ada di depannya, pandangannya mengedar pada lingkungan sekitarnya. Ini bukan tempatnya. 

Eva benar-benar takut sekarang ini.

Entah sudah ke gelas berapa ia minum sekarang ini, tidak ada Deon disisinya. Dan semua berbayang untuknya serta terasa panas, jika akan menjadi seperti ini. Maka ia tidak ingin merasakan atau melakukan lagi, suasana mendadak semakin panas.

“Gue mau ke toilet,”

Langkahnya tampak terhuyung mencoba untuk membuatnya sadar kembali di saat kesadarannya mendadak tinggal 50 persen setelah meminum minuman beralkohol tersebut. 

Penampilannya tampak kacau sekarang ini, Eva bukan lagi anak gemilang kebanggaan kampus yang selalu mengikuti olimpiade atau apapun itu. Pergaulan mempengaruhi semuanya.

Posisi antara toilet yang didatangi dengan kerumunan tidak terlalu jauh, ia masih bisa melihat Alfin rekan kampusnya masih berada di sana dan Mika temannya yang lain. Apakah mereka terbiasa dengan ini semua?

Deon?

Ratu?

Kekasih dan temannya yang satu itu kemana?

Setelah mencekok dirinya dengan minuman kini lelaki itu meninggalkannya sendirian dengan temanya. Eva ingin pulang saja sepertinya.

Matanya menyipit memperhatikan lelaki yang tengah beradegan panas di ujung lorong, langkahnya mendekat kearah keduanya. Anggap saja Eva begitu bodoh mendekati keduanya.

Tangannya menutup mulutnya, ia tidak salah lihat, kan?

“Ratu… Deon…”

Tubuhnya melemas melihat pasangan yang dikenalnya kelakuan hal tidak senonoh bahkan terbilang tidak tahu tempat. Kekasihnya mengkhianatinya.

“Kalau dipikir-pikir kenapa sih kita ajak Eva? Kalau kenyataan kita jadi main petak umpet seperti ini. Biasanya juga kita bebas melakukan dimana saja!”

Deon tampak meremas lembut bagian dada gadis di depannya itu, entah sudah berapa kali ia melakukan ini bahkan menjebol Ratu dengan bayang Eva di depannya.

“Bukankah kita mengajak dia have fun dengan dunia malam, lagian kemungkinan besar dia sudah teler dan mabuk. Dia enggak akan sadar, ayo kita main satu ronde lagi.” Ratu tampak tersenyum manis dan mengecup bibir dari Deon di depannya dalam.

Eva mendengar semua itu mereka begitu bodoh seolah ia tidak tahu apapun. Tangannya meremas dadanya dan berjalan kembali menuju rekannya yang lain, tidak banyak pembicaraan karena rekannya sibuk menikmati urusan mereka masing-masing. Eva tidak menyangka akan di selingkuh seperti ini di tempat terlarang pula.

Tangannya menenggak minuman di depannya dan tidak memperdulikan Alfin yang memperhatikannya dengan pandangan bingung.

Hidupnya mendadak berantakan dan berubah dalam hitungan jam.

“Minuman ini pahit tetapi lebih pahit saat mengetahui kenyataan jika orang yang kita cintai melakukan perselingkuhan, benar kan?” Eva tertawa sumbang saat melihat rekan-rekannya tampak terkejut mendengar penuturan dari Eva barusan.

“Eva Lo sudah mabuk!” seru Mika.

"Cukup Eva," sela Fani

Kepala Eva tampak menggeleng, ia belum mabuk sama sekali itu hanya perasaan dari rekannya saja.

“Sebenarnya ini tempat apa?” tanya Eva sembari menatap pemandangan di depannya tidak mengerti.

Mika, Fina, dan Alfin tidak menjawab. Mereka juga tidak tahu harus menanggapi seperti apa karena Eva tahu sendiri tempat seperti apa yang di datanginya saat ini.

“Kalian sebenarnya tahu kan tentang Deon dan Ratu yang selingkuh? Katakan sejak kapan?” tanya Eva pelan

Keduanya tampak gelagapan, tidak ada yang bisa menjawabnya. Mereka juga baru tahu beberapa Minggu yang lalu saat keduanya sibuk berbagi peluh di dalam ruangan VIP.

“Mereka bilang… sudah satu tahun dan mereka bermain dibelakang dalam jangka waktu—”

“Stop! Gue enggak mau dengar lagi, cukup tahu kalau ternyata mereka main dibelakang dan kalian menutupi seolah enggak terjadi apapun. Kalian berkhianat,” Eva menenggak kembali minuman yang ada di depannya itu.

Mika dan Fani tampak berusaha untuk menahan tangan Eva agar tidak meminum kembali. Sudah cukup rekannya meminum minuman di depannya itu, ia tidak ingin Eva mabuk parah. Seharusnya mereka memang tidak membawa Eva ke tempat ini.

“Eva! Stop minum! Lo enggak boleh minum lagi!” seru Alfin

Mata Eva melotot, perempuan muda itu menggebrak meja di depannya dan menatap marah Alfin yang tampak gelagapan.

“Kenapa gue enggak boleh minum disaat tadi kalian mencekoki gue dengan minuman itu? Lo pingin gue mabuk, kan? Okay gue turutin mau kalian!!” ucap Eva marah.

Alfin benar-benar tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun dan membiarkan perempuan di depannya menghabiskan minuman beralkohol itu. Tidak bisa di cegah sama sekali, mungkin itu alasan orang tua Eva melarang anaknya.

Pandangan keempat orang tersebut tampak berdalih saat suasana semakin ramai seolah tidak terkendali, keduanya saling pandang. Lingkungan sekitar mereka menjadi sangat kacau.

“Ini bukan bar yang kita datangi,” ucap Mika.

Iris mata Alfin memperhatikan sekitarnya, banyak orang menggunakan pakaian serba hitam. Semua tampak berkumpul menjadi satu dengan… mata Alfin membulat. Sabu. Itu sabu seperti di televisi yang sering ia lihat. Alfin tidak bodoh soal itu.  Dan sekitarnya juga tampak sama, berisi lelaki hidung belang.

“Semua… ciri-ciri seperti…”

“Bad burning,” sela Eva

Mika, Fani, dan Alfin terdiam. Mereka tidak menyangka jika club yang biasa mereka datangi akan seperti ini, sekarang apa yang harus mereka lakukan. Teriakan riuhan membuat menjadi tidak kondusif dan tidak bisa ia dengar dengan baik.

Suara dobrakan pintu membuat semua orang yang ada di dalam ruangan tidak bergerak sama sekali termasuk Eva dan kedua temannya. Keadaan menjadi sangat  berantakan dan kacau.

“Semua yang ada di dalam ruangan ini jangan bergerak!!”

To be continued…

Bab terkait

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 3 - Kekacauan Bad Burning

    Happy Reading Semuanya!Menjelang malam hari Geo tidak memiliki niatan untuk kembali ke rumah, pikirannya berkelana jauh. Meskipun lelaki itu tidak tahu apa yang sebenarnya memenuhi otaknya saat ini.Suara langkah kaki panik tampak terdengar memekkan telinganya, diluar seperti ada keributan. Langkahnya berjalan keluar dan memperhatikan lelaki yang menjadi rektor kampusnya tampak panik membuka setiap ruangan dosen.“Kenapa pak? Apakah ada yang bisa saya bantu?”Lelaki tersebut dengan cepat berlari kearahnya dan menatap dalam dirinya. Wajah panik tidak bisa ditutupi oleh lelaki itu.“Tamat sudah riwayat kampus ini,”Geo hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, ia tidak mengerti dengan perkataan dari lelaki berwajah panik dihadapannya. “Apa maksudnya?” tanya Geo“Bad Burning ada di Club malam Kelopak asia Bliniz Jakarta. Mahasiswa kita bisa terciduk disana,”Lelaki dengan wajah tampan itu tampak memperhatikan ponselnya, menampilkan nomor dari rekannya. Pasti kabar tentang Bad Burning su

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 4 - Terjerumus

    Happy Reading Semuanya!Suasana semakin tidak karuan saat pihak kepolisian tampak mengecek secara menyeluruh tentang apa yang terjadi, suara tembakan berbunyi satu hingga tiga kali. Geo memperhatikan wajah perempuan di depannya sudah amat sangat merah, ia harus membawa Eva menuju tempat yang aman.Setelah pertarungan panjang dirinya dengan lelaki luar itu akhirnya ia bisa bernapas lega, karena perempuan yang ia suka berada di tangannya.Suka? Tidak salahkan jika ia menyukai mahasiswa di pelukannya itu. Toh, jarak antara dirinya dengan gadis muda ini tidak terlampau jauh dan bukankah itu wajar jika ia menyukainya. Eva adalah gadis pintar meskipun dia orang yang mudah percaya dengan orang. “Eva… bangun! Katakan dimana rumah kamu?” tanya Geo“Rumah? Aku enggak mau pulang,”“Terus kamu mau kemana dan kenapa kamu bisa jadi kaya begini? Saya bilang apa! Teman kamu itu enggak bisa diandalkan, bagaimana jika orang di kampus mengetahui jika mahasiswa kebanggan mereka terjebak dalam kasus Bad B

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 5 - Positif Hamil

    Happy reading semuanya! Sudah seminggu ini Eva terbayang dengan lelaki bertubuh tegap yang menjadi dosen di kampusnya, tamparan yang ia lakukan sebagai bentuk hadiah kemarahan untuk dosennya sudah terlaksana. Ini gila, Eva tidak bisa melupakan begitu saja. Bagaimana ia hidup sekarang ini. Dan jangka waktu seminggu pula ia tidak menginjakkan kaki ke kampus dengan alasan sedang Minggu tenang, ayolah kampusnya akan membutuhkan Minggu tenang nanti dan dirinya sudah mengambil lebih awal. “Kamu kenapa murung begitu?” tanya sang ibu. “Eungh… itu anu.. kangen soto mang jaja yang ada di kampus. Sekarang Minggu tenang, mana mungkin dia jualan.” Wanita paruh baya bernama Indah itu hanya memasang wajah tidak mengerti. “Kenapa harus soto mang Jaja? Mama buatin khusus ini untuk kamu loh sayang, mama tahu kamu suka soto. Dan sepertinya kamu sedang banyak pikiran makanya mama masakan soto kesukaan kamu,” Eva mengacak rambutnya kasar. Eva hampir gila. Kepalanya tidak kondusif dan terlalu berat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-26
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 6 - Fakta Eva

    Happy reading semuanya! “Saya positif hamil Pak,” Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, tanganya mengacak rambutnya yang terbiasa tertata rapi. Tidak mungkin dalam satu permainan mereka malam itu langsung terjadi begitu saja. “Itu pasti salah, test pack bisa saja error.” Kepala Geo mengangguk-angguk seolah membenarkan perkataannya dan meyakini segala kemungkinan yang ada. Tatapan matanya mengarah pada Eva yang masih saja menangis. “Kamu hanya mencoba satu brand test pack Eva, bisa saja hasilnya salah. Kamu enggak mungkin hamil, kita ke apotik sekarang cari brand bagus lainnya atau bahkan kita langsung ke dokter kandungan sekarang. Kamu enggak mungkin hamil secepat itu,” ungkap Geo mencoba untuk menjadi kepala dingin dan mencari solusi dari permasalahan mereka saat ini. Eva tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, ia juga ingin berpikiran positif tapi rasanya semua amat sangat tidak mungkin. “Apa yang enggak mungkin? Ini sudah lima test pack dan saya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 7 - Saya Akan Bertanggung Jawab

    Happy Reading semuanya! Eva tidak berani untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengecekkan kehamilan, ia tidak ingin semakin tahu fakta yang mungkin akan membuatnya sport jantung dan down. Janin yang ada di dalam kandungannya sangat tidak diharapkan sekarang ini. Kedua orang tuanya juga sudah mulai curiga karena ia lebih senang menghabiskan waktu di dalam kamar, seperti bukan anak mereka yang lebih senang menghabiskan waktu bersama orang tuanya di taman belakang rumah mereka. Eva menangis terus menerus, bahkan sekarang air matanya sudah kering. Ia menolak segala panggilan dari siapapun itu termasuk dari dosennya yang terus mengusiknya. “Kenapa Lo harus ada di perut gue sialan!! Gue enggak mau lo ada sekarang, Lo menghancurkan mimpi gue dan semuanya!!” Tangannya memukul perutnya keras, ia berharap janin itu akan mengalami keguguran dan membuatnya menjadi lebih tenang. Tapi hasilnya nihil, bahkan sampai sekarang tidak ada tanda pendarahan dari tubuhnya. Dengan cepat gadis i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 8 - Tinjuan Darwin

    Happy Reading Semuanya! Geo ingat semuanya. Perkataan dari rekan-rekan dekat Eva terkait dengan sikap dan sebagainya termasuk larangan orang tua Eva yang tidak memperbolehkan anaknya untuk keluar malam tanpa alasan yang jelas. Yang jelas Eva adalah pertama kali dalam segala hal, pertama kali mengunjungi bar, pertama kali melihat kekasihnya selingkuh, pertama kali terjebak dalam kasus besar, dan pertama kali melakukan hal dewasa dengan orang lain. Dan saat ini Geo kehilangan segala kabar tentang Eva, lelaki dengan wajah tampan itu sudah memikirkan segalanya dan resiko yang ia dapatkan karena ini. Kenapa ia menolak anak yang ada di kandungan Eva? Geo bodoh dan tidak bertanggung jawab. Langkahnya berjalan menuju kantor kepolisian dimana rekannya bekerja, hanya orang itu yang bisa menjawab dimana ia membutuhkan jawaban atas semuanya. Kepalanya mendadak penuh dengan sesuatu yang terjadi begitu cepat. “Kenapa Lo ada disini?” tanya Leo“Bantu gue cari orang,” “Memang siapa yang mau Lo

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 9 - Karena Aku Ingin Menjadi Ayah

    Happy Reading semuanya! Melamun. Hanya itu yang bisa ia lakukan sembari menunggu kesadaran dari Geo, ia tidak tahu harus mengatakan apalagi. Masalah yang dihadapinya begitu pelik dan membuat kepalanya sakit, tangannya mengusap perutnya yang masih datar. Ia tidak tahu apa yang dilakukannya sekarang. Dokter sudah mengobati Geo yang katanya memiliki luka dalam akibat tendangan dan tinjauan dari sang ayah, Eva tidak tahu kenapa Geo se-nekad ini. “Shh… Eva..” “Bapak sudah bangun?” tanya Eva sembari memperhatikan lelaki yang ada di depannya itu. “Saya enggak bisa melihat kamu dengan baik,” ungkap Geo dengan suara rintihan menahan sakit. Eva menelan ludahnya sulit, “Euhm… ya begitu, mata Bapak bengkak besar. Kata dokter ada luka goresan di mata Bapak dan sudah diberi obat, nanti akan saya bantu kompres buat meringankan bengkak Bapak.” jawaban Eva membuat Geo menatap cermin yang ada di depannya itu. Wajahnya benar-benar kacau, tidak ada lagi wajah tampannya. Geo masih bisa melihat mesk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 10 - Mahar 1M

    Happy Reading semuanya! “Kamu punya apa untuk bertanggung jawab atas putri saya?” Geo tampak terdiam dan menahan napasnya perlahan. Ia tidak takut akan di bogem mentah oleh Darwin meskipun luka sebelumnya belum kering, Geo tidak takut apapun. Ia mempunyai niat untuk bertanggung jawab atas bayi yang ada di dalam kandungan Eva. “Saya…” Geo terbata. “...”“Saya mempunyai pekerjaan yang cukup mapan, saya seorang dosen di tempat anak bapak kuliah. Saya bisa menghidupi Eva, membelikan pangan yang lezat untuk dia, membalikan sandang yang bagus untuk dia juga, kemudian mempunyai tempat yang nyaman untuk Eva tinggal, dan kendaraan yang layak untuk berpergian.” jawaban dari Geo membuat Darwin tertawa kencang. “Kamu pikir saya enggak mampu dengan semua itu. Apakah kamu pikir dengan semua yang kamu ucapkan barusan bisa menutupi rasa malu saya? Kamu sudah menghancurkan putri semata wayang saya, apa kata orang jika mereka tahu Eva hamil di luar nikah? Bagaimana jika atasan saya tahu berita kon

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07

Bab terbaru

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 136 - Nindi Kembali

    Happy Reading Semuannya!Geo tidak lagi terlihat di halaman rumah miliknya ataupun meminta permohonan pada ayahnya seperti sebelumnya. Suaminya tersebut masih terbayang dalam otaknya ketika ia berada di ruang depan rumah keluarganya ini. Bohong kalau ia tidak rindu, ia sangat merindukan suaminya tanpa diketahui oleh siapapun. Mulutnya yang egois merusak segalanya. Sekarang Eva hanya bisa melihat wajah suaminya melalui televisi dengan chanel bisnis yang menampilkan betapa sibuknya Geo. Wajah tampan tersebut terlihat baik-baik saja. Eva sangat berharap jika mereka bisa bertemu di lingkungan Kampus untuk pembahasan skripsinya, tetapi semuanya sia-sia. Lelaki yang menjadi ayah dari bayi di dalam kandungannya resmi mengundurkan diri dan skripsinya berpindah tangan menjadi orang lain. “Kamu harus banyak jalan biar bayi itu agar segera lahir,” ucap sang ibu“Kalau bayi ini lahir—apa Mas Geo akan datang menemui aku?” tanya Eva dengan tatapan kosong.“Bukan buat kamu, tapi dia. Bukankah kamu

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 135 - Pertemuan 2 Keluarga

    Happy Reading Semuannya!“Saya ingin lihat mertua dan menantu seperti apa yang anak saya nikahkan!”Darwin menoleh memperhatikan kedua pasangan di depannya. Mereka terlihat asing, apakah ia mengenal kedua pasangan di depannya. Darwin tidak ingin amarahnya membuncah, sudah cukup ia meladeni lelaki yang menjadi suami dari anaknya tersebut.“Anda siapa?! Main masuk ke dalam rumah orang! Mau saya laporkan atas ketidaknyamanan?! Ini komplek perumahan miiter! Engga sembarangan orang bisa masuk! Ada hak apa kalian masuk kedalam rumah saya yang memiliki jabatan tinggi!” teriak Darwin tidak terima.Tatapan datar terlihat dari keduanya yang sama sekali tidak menjawab perkataan dari Darwin barusan, pasangan tersebut memilih duduk dengan angkuh di depan lelaki yang hanya memasang wajah was-was.Rita terlihat memamerkan smirk tipisnya, ia berhadapan dengan orang gila jabatan sepertinya. Memang tidak beruntung sekali anak semata wayangnya tersebut.“Anda terlalu egois, apakah anda begitu bangga d

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 134 - Keinginan Bertemu

    Happy Reading Semuanya!Sudah hampir dua bulan. Rumah ini kosong dan tidak ada persiapan apapun untuk menyambut bayi yang ada di dalam kandungan Eva, bahkan kabar bayi mungil tersebut tidak diketahui. Rumahnya tidak menarik seperti dulu saat Eva berada di sisinya.Sekarang yang bisa ia lakukan adalah datang dimana istrinya menghindar dan pergi jauh. Sebuah rumah dengan pintu berwarna hijau, tidak ada lagi kesan hangat penyambutan tamu.“Mas enggak bisa bohong, mas kangen sama kamu.” gumam GeoPintu rumah tersebut masih saja tertutup dan tidak ada niatan untuk di buka menyambut tetangga. Geo tidak menyerah hanya ini yang bisa dilakukan oleh dirinya untuk mendapatkan kembali hati Eva sebelum takdirnya berubah menjadi semakin kelam, ia tidak tahu bagaimana dengan Davin. Atau mungkin pernikahan mereka akan berlangsung. Ah— Geo takut memikirkannya.Ini sudah kesekian kalinya Geo menginjakkan kakinya di rumah tersebut tanpa ada rasa kata bosan. Geo terus mengemis untuk bertemu dengan istrin

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 133 - Dia Tahu Perasaan Ini?

    Happy Reading Semuanya!“Apa Lo yakin enggak akan kasih tahu orang tua Lo tentang hal semua ini? Apa perlu gue yang lapor?”Geo dengan wajah kusut hanya bisa menggeleng, ia tidak bisa memberitahukan kabar tidak mengenakkan ini untuk kedua orang tuanya. Geo masih baik-baik saja dan bisa mengembalikan semuanya ke posisi awal. Eva berhak bahagia dengannya dan begitu pula sebaliknya. Yang orang tuanya tahu, ia bahagia atas pernikahannya dan pemberontakannya kemarin.Lelaki tersebut menghela nafas pelan, nasibnya menjadi berantakan. “Enggak perlu, gue bisa broh. Lagian lo tahu sendiri gimana orang tua gue sekarang dan kalau seandainya lo sampaikan juga— itu sudah enggak ada gunanya. Orang tua Eva sudah mengusir gue, bahkan murka dan Eva enggak mau ketemu sama gue lagi, perkataannya terlalu menyakitkan.” jelas Geo dengan senyum kecut di wajahnya.Leo memandang lelah temannya, ia sudah memberikan solusi yang terbaik tetapi temannya selalu beralasan. Apakah temannya tersebut tidak bisa menggu

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 132 - Salah Aku

    Happy Reading Semuanya!Kepala Darwin terasa sangat nyeri. Bagaimana bisa ini terjadi pada keluarganya dalam hitungan waktu singkat dan membuatnya semakin kesulitan bernafas. Kejadian lama seolah terjadi untuk yang kedua kalinya tanpa perintah darinya. Jujur, mengurus anak buahnya sudah membuatnya lelah karena selalu saja membuat masalah di tempatnya bekerja tetapi yang membuat kepalanya terasa ingin pecah ini menyangkut dengan anak bungsu beserta menantunya dan calon menantu idaman barunya. Darwin pada awalnya merasa bahagia tetapi… saat ini perasaannya sangat sulit dijelaskan..Lelaki tersebut tidak mengetahui langkah apa yang harus ia ambil setelah ini, nasibnya menjadi taruhan panjang. Jika ia kekeh menginginkan Davin untuk menjadi menantunya maka yang perlu ia lakukan adalah mempertebal wajahnya dan mengelak semua tuduhan yang tersebar walaupun semua yang tersebar di internet adalah fakta. Darwin terkejut saat mengetahui sebuah video yang tersebar menyangkut dengan calon menantun

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 131 - Pernikahan Diujung Tanduk

    Happy Reading Semuanya!Sudah dua minggu semenjak kejadian, Geo masih menetap di rumah mereka dengan keadaan sepi. Istrinya seperti menghilang ditelan angin dan bumi, ia tidak tahu harus bagaimana. Menghampiri rumah itu saja ia sudah di cegat oleh ajudan dari ayah mertuanya. Rasa rindu Geo membuncah di dalam hatinya. Orang tuanya selalu memastikan keadaannya baik-baik saja dan sembuh total, peran mereka menjadi semakin ketat untuk melindunginya yang hampir hanya karena tinjuan ayah mertuanya.“Kamu yakin mau kerja?” tanya sang ibu“Iya, aku masih harus menghidupi dan bertanggung jawab untuk istri serta anakku. Aku enggak mungkin bergantung pada kalian,” ungkap Geo.Sang ibu terlihat berdecih pelan, “Mau kamu bergantung sampai kamu mati pun kami masih bisa menanggungnya, harta kekayaan kita nggak akan habis 7 turunan. Bahkan sampai membiayai anak itu sekolah S-3 masih berlebih, jangan meragukan orang tua kamu.”Geo menggosok telinganya menggunakan tangan, ia sudah bosan mendengar perk

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 130 - Orang Tua yang Terluka

    Happy Reading Semuanya!“Ge, apa lo enggak mau kasih kabar ke orang tua? Lo masih punya 2 orang tua yang utuh, mereka akan sakit hati kalau tahu anaknya disakiti seperti ini.”Geo menggeleng sembari menahan nyeri. Jujur sampai sekarang pun lelaki tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya dan permasalahan dihadapinya. Tatapan matanya mengarah pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari dan Geo baru saja siuman setelah di tinju habis-habisan.“Gue masih hidup, lo baru boleh kasih tahu kalau gue mati. Gue enggak paham sama masalah yang terjadi sekarang, gimana kabar berita itu? Apa sudah sampai ke telinga mertua gue atau Eva?” tanya Geo.Leo ingin sekali memaki rekannya itu, disaat sakit seperti ini masih saja mengurus orang lain yang hampir membuatnya mati. Tulang rusuk yang hampir patah, mata bengkak dan wajah tampan yang rusak. Jika orang lain melihat, mungkin akan membuat kesimpulan Geo mengalami KDRT.“Menurut lo?” sebal Leo“Enggak baik menyahut orang l

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 129- Tindakan Seseorang

    Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya mengarah pada jam ponselnya yang menunjukkan pukul 10 malam, istrinya tahu jika ia berada di luar dan Geo juga tahu dimana keberadaan istrinya tersebut. Jam segini bukan waktunya mertuanya tidur.Tangannya sudah menggenggam beberapa makanan yang sudah ia beli sebelum datang kemari, hatinya harus berubah baik saat ini karena tidak mau membuat istrinya begitu khawatir.Langkahnya mendadak berjalan pelan setelah melihat ayah mertuanya tampak duduk di kursi tempat biasa mereka berbincang dengan tatapan tajam seolah ingin membunuh mangsanya.“Ayah belum tidur?”Lelaki paruh baya tersebut tampak berlari menghampiri Geo dengan kemarahan. Geo yang dihampiri terlihat bergerak mundur, ia tidak paham apa yang terjadi saat ini.Bugh!“Si*lan!”Bugh!Geo memegang perutnya yang di tinju oleh ayah mertuanya itu, ia tidak mengerti apa permasalahannya. Apakah ia hanya menjadi kambing domba untuk ayah mertuanya untuk melampiaskan kemarahannya, dan terjadi lagi.B

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 128 - 1 Perangkap

    Happy Reading Semuanya!Suaminya belum juga kembali meskipun jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, kepala Eva dipenuhi berbagai macam pertanyaan di kepalanya. Air matanya sudah tertahan, perasannya mulai ragu. Perempuan yang sedang hamil tersebut memikirkan perkataan dari Bella, ia seharusnya mempertanyakan lebih jelas kemana suaminya itu pergi dan dengan siapa. Eva begitu bodoh dan hanya memikirkan tentang makanan saja.Tangannya menghubungi nomor sesorang dengan ragu, ia harus mempertanyakan ini pada orang yang bersangkutan yang menjadi saksi. Tut…tut…tut…Nada dering panggilan terus terdengar di telinganya, ia berharap orang yang sedang ia hubungi sedang tidak sibuk dan mengangkat panggilan mendesaknya.“Hallo, Eva are you okay?”Perempuan tersebut dengan cepat terduduk mendengar nada panggilan tersebut berubah menjadi sahutan orang lain. Perasannya mendadak ragu, apakah ia harus mengatakan pada lelaki yang ada di panggilannya atau tidak. “Mas Leo,” panggil Eva“Ya,”“Boleh aku

DMCA.com Protection Status