Share

Bab 6 - Fakta Eva

Penulis: Skyworld 04
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-03 19:09:19

Happy reading semuanya!

“Saya positif hamil Pak,”

Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, tanganya mengacak rambutnya yang terbiasa tertata rapi. Tidak mungkin dalam satu permainan mereka malam itu langsung terjadi begitu saja.

“Itu pasti salah, test pack bisa saja error.” Kepala Geo mengangguk-angguk seolah membenarkan perkataannya dan meyakini segala kemungkinan yang ada.

Tatapan matanya mengarah pada Eva yang masih saja menangis.

“Kamu hanya mencoba satu brand test pack Eva, bisa saja hasilnya salah. Kamu enggak mungkin hamil, kita ke apotik sekarang cari brand bagus lainnya atau bahkan kita langsung ke dokter kandungan sekarang. Kamu enggak mungkin hamil secepat itu,” ungkap Geo mencoba untuk menjadi kepala dingin dan mencari solusi dari permasalahan mereka saat ini.

Eva tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, ia juga ingin berpikiran positif tapi rasanya semua amat sangat tidak mungkin.

“Apa yang enggak mungkin? Ini sudah lima test pack dan saya menunjukkan hasil ke Bapak dengan brand terpercaya, apakah menurut Bapak itu bohong?” tanya Eva menahan kesal.

“Bisa… sebuah alat bisa salah Eva. Kita enggak bisa menghilangkan presentase itu, keakuratan dan…” ucapan Geo tampak menggantung sembari memperhatikan perempuan yang hanya memalingkan pandangannya ke arah lain.

Lelaki dengan wajah tampan itu tampak mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras dan menatap marah tepat di hadapan perempuan yang hanya terdiam tampak menetralkan perasaannya sekarang.

“Apakah saat ini kamu sedang berusaha untuk membuat saya terperangkap atau terjebak dalam kehidupan kamu,kan? Kamu pasti sebenarnya pernah bermain dengan laki-laki lain kan dan anak yang di dalam kandungan kamu bukanlah anak saya.”

Eva menatap tidak percaya lelaki yang menjadi dosennya itu, bagaimana bisa pernah yang memiliki pendidikan tinggi dan bagus mengatakan hal yang seperti ini.

“Saya? Buat apa saya membuat Bapak terjerat? Apa untungnya buat saya? Jika saya mau menjebak bapak… saya akan pilih-pilih orang. Apakah menurut Bapak saya orang seperti itu?”tanya Eva marah.

“Lalu apa? APA!! Bilang sama saya!! Apakah menurut kamu mata saya rusak? Buktinya sudah sangat jelas, Eva. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau kamu bersama teman kamu dan dan banyak orang yang tidak dikenal ada di sekeliling kamu, melakukan sesuatu yang enggak seharusnya mahasiswa lakukan. Apa saya salah? Mata saya buta sampai enggak tahu fakta itu,” ucap Geo marah.

“Kapan? Dimana bapak melihatnya selain di kampus? Katakan sama saya dimana bapak lihat?!”

Geo menatap dalam perempuan yang ada di depannya jengah, kepalanya menengadah memperhatikan langit-langit ruang tamu apartemennya. Lehernya terasa kaku sekarang ini.

“Apa kamu pura-pura amnesia? Apakah perlu saya bantu Kamu untuk ingat semua? Kamu berada di dalam club dan minum alkohol, kamu adalah calon korban bad burning yang berhasil diselamatkan.” Lelaki dengan wajah tampan itu tampak menampilkan smirk tipisnya, “Apa jangan-jangan kamu orangnya memang begitu?” tanya Geo sinis.

Eva menatap lelaki di depannya tidak percaya, “Apa? Apa yang bapak maksud?” desak Eva.

Tatapan lelaki itu tampak datar seolah tidak tersentuh sama sekali, kemarahan tampak tertahan dalam hatinya.

“Kamu enggak perlu menyembunyikan dari saya. Sebelumnya kamu pasti pernah melakukan itu dengan orang lain, kamu hanya bekas orang saja Eva. Jadi, belum tentu jika anak yang ada di dalam kandungan kamu adalah anak saya.”

Keduanya tersulut emosi saat ini, “Bapak pikir saya mau punya anak? Saya enggak mau dia ada di dalam rahim saya! Mimpi saya masih banyak dan panjang untuk dikabulkan, saya enggak ada niatan untuk punya anak. Bapak enggak tahu saya orang yang seperti apa dan bapak baru melihat sekali, sombong sekali seolah sudah pernah lihat saya…”

Tatapan mata Geo tajam dan lurus memperhatikan perempuan yang ada di depannya itu dalam.

“Apa? Apakah kamu butuh bukti yang lain? Sebelumnya saya sudah pernah mengingatkan kamu buat nggak dekat-dekat sama mereka, tapi apa? Kamu keras kepala dan kamu egois. Ucapan orang yang lebih tua dari kamu itu bagaikan mantra sihir, saya sebagai seorang dosen yang sudah mengajar ratusan mahasiswa sudah tahu siklus kehidupan dan pertemanan seperti apa.”

Eva meneteskan air matanya sedih.

“Saya harus apa? Apa yang harus saya lakukan sekarang? Saya enggak mau punya anak ini, saya enggak berani bilang sama orang tua saya. Bantu saya buat menggugurkan kandungan ini,” pinta Eva.

“Anak itu bukan anak saya… kita hanya melakukannya satu kali dan itu pun dalam keadaan secara enggak sadar. Mana mungkin kamu hamil begitu saja, silahkan kamu pikirkan sendiri solusinya dan jangan melibatkan saya. Ini adalah kesalahannya kamu dan untuk apa saya bertanggung jawab? Sekarang silahkan kamu keluar dari apartemen saya sekarang!” usir Geo.

Lelaki dengan wajah tampan itu mendudukan tubuhnya, bekas test pack dari Eva masih berada di genggaman tangannya. Dadanya menjadi terasa sesak, rasanya hampir tidak mungkin karena masalahnya adalah mereka baru saja melakukannya satu kali dan bukan berkali-kali. Amat sangat tidak mungkin jika mereka langsung mendapatkannya, pasti sebelumnya pun Eva sudah pernah melakukannya dengan orang lain sebelum dirinya.

Geo tidak bisa hidup tenang sekarang ini.

Tubuhnya bangkit dan berjalan keluar rumah, rasanya dirinya tidak bisa hanya diam begitu saja.

Langkahnya terhenti ketika melihat dua orang yang ia kenal sebagai mahasiswa di kampusnya tampak berdiri di depannya. Menatapnya dengan penuh harapan, ia tidak paham dengan keduanya.

“Pak, bisa kita bicara sebentar?” Alfin

“Apa saya terlihat memiliki waktu untuk berbicara dengan kalian? Ini ranah privasi kehidupan saya dan bukan persoalan kampus.” Geo baru saja ingin meninggalkan keduanya lantas tertahan oleh lelaki yang tampak putus asa sama dengan dirinya.

“Kami mau mengucapkan terima kasih dan maaf, terima kasih karena sudah menutupi jika kami datang ke tempat kejadian kemarin dan terima kasih sudah menolong Eva. Teman kami… putus asa karena pacarnya selingkuh dan melakukan adegan tidak senonoh yang dilakukan tepat di depannya. Eva frustasi dan hampir minum segalanya, beruntung ada Bapak yang mengantar dia pulang dan bantu jelaskan ke orang tuanya.” jelas Alfin.

“Apa Eva yang mengatakan itu?” tanya Geo.

Kepala perempuan yang bersebelahan dengan Alfin tampak mengangguk, “Kami mengenal Eva dan keluarganya, orang tua Eva tipe strict parents. Eva bukan orang yang gampang keluar apalagi seperti kemarin, dia bisa kesana karena pikiran nakal kami dengan alasan membantu tugas Eva yang harus di revisi. Kami enggak tahu kalau tempat itu menjadi kasus yang sedang gempar, kami salah membawa Eva ke tempat seperti itu.” Geo menatap keduanya tajam.

“Bukankah seharusnya kalian mengatakan ini pada orang tua Eva? Kenapa kalian berbicara dengan saya?” tanya Geo.

Keduanya tampak gelagapan dan menggaruk lehernya tidak mengerti.

“Kami merasa kalau kami berdua harus menjelaskan ini ke Bapak terlebih dahulu, kalau begitu kami permisi dan maaf sudah mengganggu Bapak.”

Geo terdiam memperhatikan keduanya yang sudah pergi meninggalkannya sendirian, tangannya mengepal menahan amarahnya.

Kenapa pikirannya mendadak buntu?

Apakah ucapan anak-anak itu benar adanya, jika ini yang pertama kali untuk Eva dan mereka memang tidak sengaja melakukannya sehingga menjadi dampak seperti ini.

Apakah benar jika bayi yang ada di dalam kandungan itu adalah anaknya?

To be continued…

Bab terkait

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 7 - Saya Akan Bertanggung Jawab

    Happy Reading semuanya! Eva tidak berani untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengecekkan kehamilan, ia tidak ingin semakin tahu fakta yang mungkin akan membuatnya sport jantung dan down. Janin yang ada di dalam kandungannya sangat tidak diharapkan sekarang ini. Kedua orang tuanya juga sudah mulai curiga karena ia lebih senang menghabiskan waktu di dalam kamar, seperti bukan anak mereka yang lebih senang menghabiskan waktu bersama orang tuanya di taman belakang rumah mereka. Eva menangis terus menerus, bahkan sekarang air matanya sudah kering. Ia menolak segala panggilan dari siapapun itu termasuk dari dosennya yang terus mengusiknya. “Kenapa Lo harus ada di perut gue sialan!! Gue enggak mau lo ada sekarang, Lo menghancurkan mimpi gue dan semuanya!!” Tangannya memukul perutnya keras, ia berharap janin itu akan mengalami keguguran dan membuatnya menjadi lebih tenang. Tapi hasilnya nihil, bahkan sampai sekarang tidak ada tanda pendarahan dari tubuhnya. Dengan cepat gadis i

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 8 - Tinjuan Darwin

    Happy Reading Semuanya! Geo ingat semuanya. Perkataan dari rekan-rekan dekat Eva terkait dengan sikap dan sebagainya termasuk larangan orang tua Eva yang tidak memperbolehkan anaknya untuk keluar malam tanpa alasan yang jelas. Yang jelas Eva adalah pertama kali dalam segala hal, pertama kali mengunjungi bar, pertama kali melihat kekasihnya selingkuh, pertama kali terjebak dalam kasus besar, dan pertama kali melakukan hal dewasa dengan orang lain. Dan saat ini Geo kehilangan segala kabar tentang Eva, lelaki dengan wajah tampan itu sudah memikirkan segalanya dan resiko yang ia dapatkan karena ini. Kenapa ia menolak anak yang ada di kandungan Eva? Geo bodoh dan tidak bertanggung jawab. Langkahnya berjalan menuju kantor kepolisian dimana rekannya bekerja, hanya orang itu yang bisa menjawab dimana ia membutuhkan jawaban atas semuanya. Kepalanya mendadak penuh dengan sesuatu yang terjadi begitu cepat. “Kenapa Lo ada disini?” tanya Leo“Bantu gue cari orang,” “Memang siapa yang mau Lo

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 9 - Karena Aku Ingin Menjadi Ayah

    Happy Reading semuanya! Melamun. Hanya itu yang bisa ia lakukan sembari menunggu kesadaran dari Geo, ia tidak tahu harus mengatakan apalagi. Masalah yang dihadapinya begitu pelik dan membuat kepalanya sakit, tangannya mengusap perutnya yang masih datar. Ia tidak tahu apa yang dilakukannya sekarang. Dokter sudah mengobati Geo yang katanya memiliki luka dalam akibat tendangan dan tinjauan dari sang ayah, Eva tidak tahu kenapa Geo se-nekad ini. “Shh… Eva..” “Bapak sudah bangun?” tanya Eva sembari memperhatikan lelaki yang ada di depannya itu. “Saya enggak bisa melihat kamu dengan baik,” ungkap Geo dengan suara rintihan menahan sakit. Eva menelan ludahnya sulit, “Euhm… ya begitu, mata Bapak bengkak besar. Kata dokter ada luka goresan di mata Bapak dan sudah diberi obat, nanti akan saya bantu kompres buat meringankan bengkak Bapak.” jawaban Eva membuat Geo menatap cermin yang ada di depannya itu. Wajahnya benar-benar kacau, tidak ada lagi wajah tampannya. Geo masih bisa melihat mesk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 10 - Mahar 1M

    Happy Reading semuanya! “Kamu punya apa untuk bertanggung jawab atas putri saya?” Geo tampak terdiam dan menahan napasnya perlahan. Ia tidak takut akan di bogem mentah oleh Darwin meskipun luka sebelumnya belum kering, Geo tidak takut apapun. Ia mempunyai niat untuk bertanggung jawab atas bayi yang ada di dalam kandungan Eva. “Saya…” Geo terbata. “...”“Saya mempunyai pekerjaan yang cukup mapan, saya seorang dosen di tempat anak bapak kuliah. Saya bisa menghidupi Eva, membelikan pangan yang lezat untuk dia, membalikan sandang yang bagus untuk dia juga, kemudian mempunyai tempat yang nyaman untuk Eva tinggal, dan kendaraan yang layak untuk berpergian.” jawaban dari Geo membuat Darwin tertawa kencang. “Kamu pikir saya enggak mampu dengan semua itu. Apakah kamu pikir dengan semua yang kamu ucapkan barusan bisa menutupi rasa malu saya? Kamu sudah menghancurkan putri semata wayang saya, apa kata orang jika mereka tahu Eva hamil di luar nikah? Bagaimana jika atasan saya tahu berita kon

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 11 - Demi Gaun Pengantin

    Happy Reading Semuanya!Geo menghilang seperti ditelan bumi, bahkan ketika di Kampus ia sama sekali tidak melihat batang hidungnya. Kelas diganti ke minggu yang akan datang dan tidak tahu kapan waktu serta tanggalnya. Eva seperti orang yang di terlantarkan dan dilupakan, lagi-lagi ia termakan janji manis, Tatapan mata Eva terlihat kosong dan enggan untuk melakukan apapun.Apakah Geo berubah pikiran dan tidak ingin bertanggung jawab?Air matanya perlahan mengalir sembari mengusap perutnya lembut, bayi ini hadir di saat kedua belah pihak tidak menginginkannya. Eva tidak bisa keluar rumah dengan layak meskipun saat ini perutnya masih tampak datar.“Lihat laki-laki yang kamu agungkan itu! Apakah dia benar bertanggung jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 12 - Saham Pemberian Kakek

    Happy Reading Semuanya! ‘BUGH!’ Pukulan dari lelaki yang menatapnya marah hanya membuat Geo memejamkan matanya sembari menahan sakit. Kemarahan ayahnya sudah tidak terbendung lagi sepertinya, dalam waktu 2 minggu ia memang tidak pernah pulang ke rumah dan sekarang ada rahasia besar dimana sesuatu hal yanng membuat sang ayah kemungkinan besar murka. “Sayang! Pipi Geo pasti sakit. Anak kita sudah pulang ke rumah saja bersyukur, kamu ini kenapa sih Mas Agung!” teriak Rita sembari menghampiri sang anak yang hanya mengeraskan rahangnya, “Tanya saja sama anak kesayangan kamu itu!” marah agung Geo hanya menghela napas pelan dan menunduk menatap lantai di bawahnya, sekarang ia sudah mulai terbiasa dengan pukulan. Saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 13 - Menikah

    Happy Reading Semuanya! Geo pikir perasaan Eva berubah. Ternyata tidak sama sekali, pelukan Eva dan tangisan Eva beberapa waktu lalu hanya berarti ketakutan ia yang tidak bertanggung jawab. Kini perempuan yang menjadi calon istrinya itu kembali menjadi orang yang begitu dingin, pemarah dan berbagai macam menjadi satu. Hal yang bisa lelaki itu tangkap adalah jika ini bisa saja pengaruh dari hormon kehamilan dan Geo maklumi semuanya. Faktor kehamilan tersebut bisa ia jadikan alasan untuk meredamkan emosi dari dalam dirinya. Pernikahan yang dilaksanakan di rumah kedua milik keluarga Eva tampak sederhana, tidak ada dekor bunga yang menyatakan ada pernikahan, tidak ada organ tunggal untuk membantu memeriahkan acara, dan tidak ada bangku pernikahan seperti pernikahan pada umumnya. Sudah dua jam juga Geo menatap ke arah luar, ia sudah mengirimkan pesan untuk keluarganya jika pernikahan ini akan segera dimulai dan mereka harus segera datang. “Kapan acaranya akan di mulai? Sebenarnya kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 14 - Perjanjian Pernikahan

    Happy Reading Semunya!“Sejak kapan kita jadi aku kamu! saya enggak suka ya Pak!” Kini hanya mereka berdua didalam kamar pribadi milik Eva setelah semuanya. Hari pernikahan mereka yang begitu melelahkan meskipun dihadiri oleh kerabat dan keluarga besar saja. Iris mata Geo memperhatikan Eva yang masih mengeraskan rahangnya menahan amarah, ia tidak tahu perubahan emosional istrinya yang begitu cepat dan besar. “Kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri dan sudah sepantasnya kita merubah panggilan dan memanggil aku-kamu adalah salah satu yang harus kita rubah.” Eva yang mendengar itu semakin terlihat kesal. “Suami-istri apanya! Saya enggak pernah mau punya suami kaya Bapak! Lagian kita akan bercerai setelah bayi ini lahir!” Geo terdiam dan mengangguk, ia tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun. Geo juga tidak tahu apakah ia bisa terus bersama dengan Eva, ia amat sangat tidak tahu. “Ayo kita buat surat perjanjian! Saya enggak mau bapak kelewatan batas meskipun kita adalah sep

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-10

Bab terbaru

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 149 - Rujuk

    Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 148 - Menjaga Nino

    Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 147 - Sudah Memaafkan Diri

    Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 146 - Usaha Eva

    Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 145 - Pertemuan Ibu dan Anak

    Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 144 - Bayi Kecil

    Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 143 - Apakah Geo Egois?

    Happy Reading Semuanya!“Ayah sudah mencoba untuk merendah tapi dia mempermainkan kita! Kenapa kakek dan neneknya bisa tapi ibunya enggak bisa!”Indah yang mendengar kemarahan dari Darwin hanya menggeleng, memang terlihat sama terburu-buru sekali suaminya. Jika ia menjadi Geo juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk berpikir, apalagi kesalahan yang mereka lakukan cukup besar. Dan jika bukan Geo yang rendah hati mana mungkin mereka bisa berada di titik yang sekarang ini, bertemu dan memegang cucu kesayangan mereka.“Enggak semudah itu mas! Setelah semuanya, Geo juga punya hati dan butuh waktu. Kita juga enggak bisa melakukan apa-apa karena Eva sendiri menolak buat melindungi hak nya dia sendiri, kalau aku jadi Geo dan kamu jadi Eva mungkin aku nggak akan pernah mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Nino. Geo selangkah seperti ini saja adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan memberikan kita kesempatan kedua yang sangat besar, kita sebagai orang tua harusnya memaklumi.” jelas I

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 142 - Bertemu Cucu

    Happy Reading Semuanya!Pantang menyerah, Itulah yang dilakukan oleh orang tua Eva belakangan ini. Mencoba datang untuk menghubunginya dan meminta maaf padanya, berharap mereka bisa bertemu dengan anaknya. Tetapi ia sama sekali tidak melihat Eva, Geo tidak tahu kenapa begitu berharap setelah semuanya.Setelah dipikir ia tidak bisa bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Anaknya berhak tahu siapa nenek dan kakeknya bahkan ibu yang sudah melahirkannya. Geo tidak mau egois hanya untuk dirinya sendiri meskipun ayah serta ibunya sudah memberikan kata was-was sebelumnya.Bibirnya tersenyum kaku memandang kedua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bahkan Geo izin dari pekerjaannya hanya untuk memberikan momen dimana kedua kakek nenek dari anaknya bertemu. “Apa sekarang sudah saatnya? Apa kami boleh bertemu Nino? Genino…” “Iya… mari ikut saya.” ajak Geo membuat kedua orang tersebut mengikuti lelaki berbadan tegap di depannya.Rumah mewah tersebut sudah sangat membuktik

  • Perfect Love For My Lecturer   Bab 141 - Karma yang Berlaku

    Happy Reading Semuanya!Mengunci diri adalah pilihan yang bisa Eva ambil. Ia tidak menyangka jika orang tuanya melakukan hal yang tidak pernah di duganya seperti mendatangi rumah Geo. Ia juga sebenarnya bisa saja, hanya—Eva tidak memiliki kepercayaan diri untuk menemui seseorang yang sudah ia sakiti hatinya.Perempuan cantik itu selalu berharap akan bertemu dengan Geo secara tidak sengaja, ia ingin bertegur sapa dengan orang yang masih mengisi hatinya itu. Ego nya terlalu besar. Iris matanya memperhatikan sebuah foto dimana ia tengah mengandung dengan Geo dibelakangnya tampak tersenyum lepas, Eva merindukan masa kehamilan itu. Geo memang sepertinya sangat tidak ingin di temui olehnya.Siapa sangka dirinya bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan yang berdekatan dengan perusahaan Geo agar bisa melihatnya setiap hari meskipun hasilnya terkadang nihil, Eva mempercepat semuanya agar bisa melihat seseorang yang ia harapkan. “Bayi kecil, sekarang kamu sudah seukuran apa? Dulu kamu sebiji k

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status