Home / Fantasi / Perfect Game / Chapter 1: Login

Share

Chapter 1: Login

Author: -iena
last update Last Updated: 2021-09-08 10:48:56

   “Buset dah, ada orang mati. Untung aja kita lewat. Coba kalo engga, udah kebawa arus air kali ini mayat” gumam orang yang berada di belakang

   “Coba cek bajunya” cakap sang supir

   “Oh iya.... tau tau. Tunggu sebentar” orang yang duduk di belakang itu mengecek baju dan celananya, dan tidak lama. Pria itu menemukan dompet iena

    “nah ketemu juga dompetnya. Hemm... Sebentar....

Setelah lurus, nanti belok kanan. Di ujung itu rumahnya. Itu yang ada di KTP ini, tertulis alamat rumahnya disitu. Kita antar dulu mayat ini”

   “Baiklah, kirain bakal jauh. Ternyata engga. Lumayan nambah nambah pahala”

   “iya iya pahala. Di depan sana, sebelah kiri berhenti. Jangan lupa” sang supir pun menghentikan mobilnya itu tepat di depan rumah iena. Mereka berdua yang berpakaian jas rapih lengkap dengan dasinya pun keluar dari mobil dengan payung dan pergi menuju depan pintu rumah iena.

*Tok tok tok

   “Yahalo permisi. Ada orang di rumah?”

Ani, ibu dari iena membuka pintu nya dan sedikit terkejut. Lalu bertanya

   “iya ada apa?”

Pria yang duduk di belakang itu menunjukkan KTP ke pandangan Bu Ani sembari bertanya

   “apakah ini anak ibu?”

   “Iya iya. Itu anak saya. Anak saya kenapa?”

   “Sepertinya anak ibu terjadi kecelakaan. Anak ibu tewas dengan dugaan anak ibu tersambar petir. Anak ibu ada di dalam mobil kami, jika benar anak ibu. Mari ikut kami untuk mengangkat mayat anak ibu” Bu Ani langsung menabrak 2 pria itu dan membuka mobil. Sembari tangisan yang kuat, dia mengangkat anaknya dari mobil ke dalam rumah dan mengabaikan 2 pria tadi

   “Sepertinya sudah selesai. Sebaiknya ku letakkan saja semua barang pribadi nya di depan pintu ini”

Mereka berdua langsung menuju mobil mereka, dan si supir bertanya

   “Kamu udah masukin chip kan?”

   “Udah dong, lumayan kan mayat gratis buat dijadiin player di game nanti. Udah di telan paksa, jadinya ga bakal bisa lepas setidaknya sampai anak itu login. Padahal kami ingin ke kemakaman untuk mendapatkan mayat, tapi untungnya kami juga mendapat mayat gratis di tengah jalan. Hahaha”

Sementara itu iena yang masuk ke dalam dunia game

.

.

.

.

.

Hello world....

ᴾʳᵉˢˢ ᴬⁿʸ ᴮᵘᵗᵗᵒⁿ...

🆂🆃🅰🆁🆃...

🄲🅁🄴🄰🅃🄴 🅈🄾🅄🅁 🄾🅆🄽 🄲🄷🄰🅁🄰🄲🅃🄴🅁....

Enter your name

[ ....... ]

Please select your class...

   >Martial Art

    >Magus

   >Saber

   >Alter Ego

Select.... You...r.... Pa...si........

   “HUAAAAAAAAAA..... AAAAAAAAAA!!!!!!! AAARRRRGGGHHHH! TOLONGGGGG!!!!!” iena yang sedari tadi matanya tertutup dan mencoba membuka matanya itu terkejut karena dia sedang berada di langit bebas, lebih tepatnya dia berada di lapisan atmosfer terluar bumi.

  

   “Loh? Beneran jatoh gua anjir. WAAAAA TOLONGGGGGG!!!!” iena membalikkan badannya ke arah belakang agar mengurangi rasa takutnya itu. Tapi dia melihat sebuah lubang putih yang terus menyusut. Iena terus melihat lubang putih itu, namun yang dia lihat hanyalah lubang putih yang akhirnya menghilang begitu saja

  

   “ₕₒₒ...” datang suara yang masuk ke telinga nya. Iena melihat ke sekeliling nya, ya tentu saja tidak ada orang. Iena heran padahal dia sedang berada di langit bebas, tapi dia mendengar suara yang sangat jelas. Tak lama setelah ia termenung, dia melihat ke arah bawah. Dia seketika panik, karena dia sudah melihat gedung dengan jelas, yang berarti dia sudah 70% terjun bebas

  

   “WAAAAAAAA!!!!!!” Teriak panik iena yang semakin keras suaranya

  

   "Lu gausah berisik, udah diem aja” datang suara aneh itu lagi

  

    “GIMANA GA BISA DIEM, ORANG GUA MAU JATOH”

  

    “Udah diem aja” suara yang datang entah dari mana itu menyuruh iena untuk diam. Iena yang terdiam sejenak dibuat heran lagi karena dia melihat lingkaran besar berwarna biru langit mirip seperti landasan helikopter hanya saja berwarna biru langit dan terdapat tulisan LOGIN. Iena yang sedang heran itu tak sadar bahwa gerakan jatuh nya itu perlahan melambat dan semakin melambat sampai dia mendarat dengan menapakkan kaki nya dengan aman. Dia menapakkan kaki nya tepat di huruf G dari LOGIN, dan seketika bintang bintang kecil berwarna warni beterbangan dari bawah ke atas.

  

   “Whooaaa. Keren keren. Ada tulisan login nya lagi” iena yang terkagum itu sedikit berjalan arah gedung besar. Tak lama ia melihat sebuah gapura yang bertuliskan

   “HELLO WORLD” . Ia pun berjalan ke arah gedung dengan melewati gapura itu dan ketika ia melewati gapura itu, seketika di tangan kanan nya sebuah angka yang berisi 1 dan 0 berkumpul di pergelangan tangannya dan membentuk sebuah jam tangan.

  

   “Lah? Ada jam tangan?” iena tak berhenti heran dari pada yang terjadi. Dia masih melanjutkan jalannya ke arah gedung. Tapi keheranan nya pun bertambah. Pintu nya tidak memiliki gagang ataupun kunci. Hanya datar mirip sebuah tembok, dan ada tombol bertuliskan 'START'. Ia tak berpikir panjang dan langsung memencet tombol start itu, dan akhirnya pintu itu menjadi transparan.

  

   “widih keren juga. Padahal rumah gua ga gini gini amat” ia masih terheran dan melanjutkan jalannya melewati pintu. Dan lagi, keheranan nya pun bertambah. Dia melihat bartender yang penuh keramaian di depan muka nya

[Lantai 1| Bartender]

“Wah lihat di pintu itu, ada player yang datang”

“Lihat lihat”

“Wahh seperti nya kita mendapat teman baru”

“Halo pemuda yang baru datang”

Terlalu banyak suara, yang pasti suara itu menyambut kedatangan iena. Dia disambut hangat oleh, ya oleh orang orang. Dia hanya bisa cengegesan karena masih banyak pertanyaan yang tersimpan di pikirannya. Tak lama, datang lah wanita paruh baya dengan rambut merah dan tinggi 180cm itu ke arah nya sembari membawa nampan

  

   “Player baru ya? Mari ikuti saya...” ajak wanita itu kepadanya. Iena hanya menuruti apa yang wanita itu katakan dan berjalan ke sisi ruangan. Dan lagi, dia dibuat heran. Terdapat tulisan 'Register' di papan itu.

  

   “angkat tangan kanan lu” suruh pria yang suaranya entah datang dari mana

   

   “Perkenalkan saya Meary, selamat datang di Perfect Game”

   “HAAAAA!!?? PERFECT GAME?”

Related chapters

  • Perfect Game   Chapter 2: Welcome Player

    Selesai~Ternyata Iena masuk ke dalam game yang baru saja dia install tadi pagi. Pantas saja ada tulisan login, start dan register. Kematian atas tersambar petir nya itu membuat dia masuk ke dalam Isekai Game “HAAA??? PERFECT GAME?!?!?! Jadi gua ini ada di dalam game?” Tanya iena yang terkejut setengah kaget itu “Iyaps benar sekali. Jadi kamu ada di server ini dan semua yang terjadi sebelumnya adalah proses registrasi player. Woaaahhh, tampaknya kamu belum login sama sekali yaaa... Mari sini ku bantu” Meary mengambil semacam alat ketik kuno untuk mengetik “Boleh nunjukin jam tangan kamu? Jam tangan berguna untuk identitas diri, entah itu nama statistik ataupun skill mu” Meary memegang tangan iena “Wahh, lihat sini. Jam tangan

    Last Updated : 2021-09-08
  • Perfect Game   Chapter 3: Dasar

    “Sebentar, jangan dibalik halamannya. Mau gua baca soalnya” Ternyata pria yang menahan muka buku itu ingin membaca halaman yang iena baca “Oh iya, kenalin gua Lan. Salah satu dari 7 elemental legendaris, pengguna pernafasan air. Di dunia perfect Game ini, ada 7 pernafasan elemental. Salah satunya adalah pernafasan air. Oh iya, kalo boleh gua minjem buku ini sebentar. Lu bisa cari buku lain” iena lalu pergi dan menyerahkan buku yang dibacanya tadi. Iena kembali ke lemari buku dan mencari buku yang lain. Dan lagi, dia menemukan buku yang bagus dengan tajuk 'Hal Hal Dasar' iena menganbil buku itu dan kembali duduk. Dia memilih duduk di samping Lan yang duduk di tempatnya tadi. Iena membuka bab yang berjudul kecepatan “Hmm, emang apa yang aneh dengan kecepatan? Kecepatan terbagi menjadi 2 jenis, yang pertama adalah kecepatan yaitu laju kons

    Last Updated : 2021-09-08
  • Perfect Game   Chapter 4: Skill

    “Oh iya. Kamu belum baca tentang skill rupanya. Sebaiknya mari kita keluar agar aku bisa mengajarkanmu teori dan praktek tentang skill, passive, dan Ledakan Imajinasi” Lan mengajak iena keluar dari perpustakaan ke lapangan halaman belakang perpustakaan. Mereka berdua saling hadap hadapan “Oke sebelumnya saya akan mengajari yang paling dasar dulu. Passive. Passive adalah hal dasar yang dikuasai oleh tubuh si player. Passive terbagi menjadi 2, yaitu passive utama dan passive tambahan. Kalau yang utama itu yang tadi, kalau passive tambahan adalah suatu ability yang nempel di tubuh kamu yang bukan termasuk skill. Sebagai contoh, passive utama ku adalah water control & manipulation. Berarti skill skill ku nanti semuanya tentang penguasaan dan pengendalian tentang air. Kalau passive kamu?” “Hmm... Absorption, kalau ga salah”

    Last Updated : 2021-09-09
  • Perfect Game   Chapter 5: Turnamen

    “Perkenalkan. Sakuto Yogiri, 20 tahun. Aku memiliki passive bernama sunshin. Mohon maaf atas ketidak sengajaan ku menyerang mu karena aku merasakan ledakan Imajinasi dan stamina yang besar. Jadi ku tadi mengaktifkan skill ku, ya sekalian hitung hitung latihan si hehe” jelas Sakuto Yogiri “Latihan? Latihan untuk apa kalau boleh tau?” Tanya Lan penasaran “Untuk turnamen besok, kalian tidak tau kah? Pemerintah Tesalonika akhirnya menemuka benda bersejarah yakni pedang Merah milik ksatria pelangi yang melegenda itu. Dan akan dibuat turnamen dimana sang juara akan membawa pulang pedang itu” “7 kesatria pelangi? Ohh iya! Aku tau” “Memangnya siapa 7 ksatria pelangi?” tanya iena &ldquo

    Last Updated : 2021-09-09
  • Perfect Game   Chapter 6: Pelatihan

    Mereka bertiga pun pulang ke hotel tempat untuk para pemula untuk menginap sebelum esok turnamen dengan hadiah yang dibawa pulang iena. Sesampainya mereka di hotel, mereka bersiap untuk latihan di malam hari, tetapi mereka juga harus menyiapkan stamina untuk esok. Malam pun tiba, iena lan dan Sakuto Yogiri pergi ke lapangan di belakang hotel. “Baiklah, sebelum besok kita merebut Red Sword nya, alangkah baiknya kita latihan terlebih dahulu. Iena, kamu jadi pengadil untuk kita. Lan akan melawanku” tantang Yogiri “Oke siap, pernafasan air ku Siap untuk melukai mu” Lan menerima tantangan Yogiri. Iena mulai mundur 25 meter menjauh. Dan ketika iena berhenti, mereka berdua menunduk tanda hormat satu sama lain. Mereka berdua mengambil pedang, dan membuat kuda kuda Lan memegang pedang di depan perut nya dengan kedua tangan sedangkan Yogiri menarik ped

    Last Updated : 2021-09-12
  • Perfect Game   Chapter 7: Satrio

    “Pemirsa, mari kita sambut. Petarung dengan class Saber. Sang Samurai yang mewarisi tekad gurunya, dan menaikkan harga dirinya dengan merebutkan red sword. SATRIO!!!Dan di sebelahnya, seorang player yang memiliki alter ego sebuah robot, DABOT!!!” Mereka berdua masuk ke arena dengan seluruh persenjataan yang siap. Mereka berhadapan 10 meter jauh nya. Satrio menarik katana yang lumayan panjang khas samurai itu, sedangkan Dabot mengeluarkan alter ego nya hanya setengah badan, yang artinya dia membuat setengah badannya menjadi robot dan setengahnya lagi masih bentuk manusia. “Baiklah! Pertandingan pertama, babak 32 besar.... Dimulai!!” pengadil membunyikan peluit tanda mulainya pertandingan. Mereka berdua tampak senyap. Satrio yang masih mempertahankan kuda kudanya di pinggang kiri yang dan Dabot yang masih mereload amunisi nya. Tiba tiba Satrio menari

    Last Updated : 2021-09-12
  • Perfect Game   Chapter 8: Dabot

    “Akhirnya aku bisa melukaimu” “Cih, jangan sombong dulu” Satrio mengangkat pedang nya lurus dan sejajar degan tubuhnya. Mengaktifkan skill yang membuat pedangnya berubah menjadi hitam gelap “Ini adalah jurus turun temurun seorang samurai, yang menjadi jurus utama. Sebuah kebanggaan seorang samurai membuka jurus ini, semoga kematian segera menghampiri [Spatial Blade]”Satrio mengayunkan pedangnya pelan di depan kepala sampai ke depan kaki nya menyisakan efek hitam dari pedangnya. Dabot juga mempersenjatai dirinya, dia mengubah tangannya yang berlapiskan besi itu menjadi sebuah gwrjaji mesin dan memutar gergaji itu. Tiba tiba, dirinya tertarik oleh seperti kutub negatif magnet bertemu kutub positif magnet, padahal kaki Dabot diam saja 

    Last Updated : 2021-09-12
  • Perfect Game   Chapter 9: Stamina

    “Sekarang atau tidak sama sekali” Satrio yang memuntahkan darah nya itu berlari dengan kuat ke arah Dabot. Satrio menyimpan pedangnya di sarungnya sedangkan Dabot mengeluarkan roket dari punggungnya. Roket yang keluar itu bergerak ke arah Satrio. Satrio terus berjalan hingga jarak yang sangat dekat, dan seketika Satrio berada di belakang roket itu. Ternyata Satrio mengaktifkan skill Silence Thunder nya, sehingga dia bergerak sedikit lebih cepat “Cihhh... Great Mirror!!!” Dabot mengeluarkan skill yang membuat roket nya itu kembali ke arah depan Satrio. Tapi dengan cerdas nya, roket itu dihancurkan dengan darah yang dia simpan itu. Kini tinggal Satrio dan Dabot yang berhadapan dan Satrio siap untuk menarik katana nya dari sarungnya[Spatial Blade]Satrio menebas ke arah leher Dabot. Dia tau kalau dia tidak mengaktifkan skill itu, maka leher Dabot akan

    Last Updated : 2021-09-15

Latest chapter

  • Perfect Game   Chapter 20: Great Chaos

    Tapi sayang sekali, 7 Ksatria itu tidak melihat pasukan Kerajaan karena Lan mengaktifkan skill Camouflage nya lagi. “Tenang lah. Kita semua tidak akan terlihat olehnya, bahkan kita tidak bisa dilacak olehnya” jelas Lan kepada semuanya. Tapi, semua berjalan di luar rencana. Alter Ego dari iena keluar dan mengambil setengah tubuh iena dan menggerakkan tubuh iena. Iena berjalan ke arah Lancelot “Biar gua yang pegang pedang AKA ini” sambil merebut paksa dari tangan Lancelot. Dan yap, pasukan Kerajaan terlihat jelas oleh 7 Ksatria itu. Pun the Red juga melihat pedangnya. Tapi, dia terlihat kesal karena iena ternyata menyerap kemampuan pedang itu. Iena menggunakan passive absorp nya untuk mengambil kekuatan AKA sword itu. “Hey.... Apa yang kau lakukan” tanya iena pada Alter Ego nya. “Tenang saja. Kau tidak ingin jadi yang terlemah kan?”

  • Perfect Game   Chapter 19: Taisetsu Namono

    <Ultimate Skill 1: Room> Yogiri memaksa arus waktu yang berjalan untuk berhenti sementara waktu, tidak peduli siapapun dia, jika dia menyentuh room ini. Maka waktu yang berjalan baginya harus berhenti secara paksa. Dengan skala yang cukup luas, yaitu mencakup bumi ini. Maka yogiri masih sempat untuk menyelamatkan orang orang yang bersama juga warga sipil. Yogiri melihat ke belakang, melihat ke tangan The Indigo yang siap menghancurkan kepalanya. Dia pun pergi kearah iena dan menggendongnya. Dia pun tak melepaskan roomnya, dan pergi mencari Ishtar juga Lan. Dia pergi kearah ujung Barrier dan benar saja. Dia melihat Ishtar yang sedang menyentuh Barrier juga Lan yang menjaganya. Lantas yogiri langsyng menghampri istrinya itu. “Hei… Heiii” Yogiri menggoyangkan pundak istrinya itu. Namun tidak ada respon dari istrinya. Dia teringat bahwa dia masih menggunakan roomnya, karena itu lah dia tidak bisa berkomunikasi dengan istrinya. Lan

  • Perfect Game   Chapter 18: Medan Perang

    “Yang….. yang benar saja….” Suara pelan Yogiri tampak seperti putus asa karena istri nya masih lemah untuk bejalan juga anaknya yang masih sangat belia umtuk bergerak terlalu lama. “heyy, tenang lah. Masih ada lkita berdua yang mampu menolong. Hey kalian yang di luar. Menjauh lah dari sini dan pergi lah ke kerajaan, katakan ada 1 orang wanita dan 1 bayi yang perlu di invasi. Dan tolong, katakan pada mereka. Datang lah ke sini dalam jangka waktu 12 jam dari sekarang. PERGILAH!!!!!!” Iena menyuruh semua orang yang ada di luar kurungan. Mereka pun langsung pergi dari kurungan. Begitu juga yang di dalam. Mereka langsung pergi ke rumah sakit tadi yang jaraknya hanya 5 meter jauhnya, karena bagi mereka bersembunyi adalah pilihan yang terbaik dalam 12 jam kedepan. “Ku pikir, untuk sementara kita disini dulu. Juga untuk menginvasi warga sipil lainnya. Cukup

  • Perfect Game   Chapter 17: Invasi

    Pertiwi masuk ke dalam ledakan imajinasi milik Violetta [Eden Garden], sebuah Ledakan Imajinasi yang memaksa player yang telah masuk perangkap memisahkan jiwa dan tubuhnya. Player yang masuk ke dalam perangkap akan melihat sebuah taman yang sangat indah, terang dan bercahaya. Tapi sebenarnya itu hanya penglihatannya saja, pada aslinya tubuhnya akan diam seperti batu dan kaku. Pandangan seperti itu hanya bisa diliat oleh jiwa, oleh karena itu ledakan imajinasi ini menyerang jiwa secara langsung. Violetta masuk ke dalam Ledakan Imajinasi miliknya, dia berjalan mencari pertiwi sama seperti yang terjadi dalam Kejadian 3: 5. Violetta bersiap menghancurkan jiwa nya dengan jurusnya. Dia berjalan mejuju tengah taman sesuai dengan yang sering di lakukan. Namun, dia hanya lihat pohon apel saja. Tidak ada jiwa Pertiwi disitu. Dan tak lama terdengar suara “Aku ini sudah mati tahu”Violetta yang sedang berada di Ledakan Imajin

  • Perfect Game   Chapter 16: Ren

    *1 Hari sebelumnya “Hebat sekali kamu menghancurkan meteor yang ku buat dalam sekejap...” lalu Ksatria berpedang kuning itu memotong kalimat Kaiden dan berkata “ berisik sekali kamu. [EsPer Mode on! <First: Golden Barrier>] hahaha. Terkurung lah kalian selamanya di dalam Barrier ku” Ksatria Kuning itu membuat sebauh penghalang yang tadinya sekecil bola kaki, menjadi besar dengan The Yellow sebagai pusatnya. Penghalang yang memiliki luas jari jari 30 meter itu berisi Pasukan dari clan Weather dan 7 Ksatria Pelangi. Cukup sulit untuk menembusnya karena “Jangan bodoh kau. Jika kau berpikir akan bisa keluar dari sini, itu adalah hal yang mustahil. Golden Barrier ini menyerap semua AP player yang ada di dalam nya untuk menjadi patokan kuat nya yang Golden Barrier ini. Yahh, ku harap kau bukan orang lemah agar bisa menghibur kami bertujuh” je

  • Perfect Game   Chapter 15 Kebangkitan

    Violetta yang duduk itu pun perlahan berdiri dengan tangan nya yang masih menahan tinju Pertiwi. Seketika, akar keluar dari bawah tanah, menjulur dan menggulung di badan Pertiwi. Tak lama, akar itu mengikat seluruh badan Pertiwi. “Sial” cakap Pertiwi dalam hati. Belum sampai disitu, Violetta menusukkan ujung akarnya ke dada Pertiwi, dan memutarkan Pertiwi dengan Violetta sebagai pusatnya bak gasing yang sedang berputar. Pertiwi pun berusaha untuk keluar dari lilitan akar itu dan mengubah tubuhnya menjadi sekecil semut tapi yang terjadi adalah Pertiwi menghilang dari pandangan Violetta. Tapi, akar yang dibuat Violetta di dada Pertiwi itu juga ikut mengecil, tidak lepas dari tubuhnya. Pertiwi salah jika dia menganggap kalau mengecilkan tubuhnya akan melepaskan dia dari ikatan. Sontak, Violetta menapakkan tangan nya ke tanah lalu memunculkan ratusan pohon kaktus yang mengelilingi mereka berdua di lapangan “Ci

  • Perfect Game   Chapter 14: Mighty Four

    Pasukan Kaiden sebanyak 700 orang siap untuk menghentikan 7 orang misterius yang datang dari arah laut. Sementara itu keesokan harinya “Untuk Mighty 4” Pertiwi mengangkat tangan kanannya sebagai penghormatan atas clan nya “Untuk Mighty 4” juga Violetta mengikuti gerakan Pertiwi. Kemudian pengadil mulai menghitung mundur angka 3 dengan maksud untuk memulai pertandingan “3” “2” “1. Mulai!!!” mereka berdua menurunkan tangannya, dan Diam beberapa menit. Hening, tak bersuara, bak hutan di siang hari. Hanya ada suara angin berderu yang terdengar. Penonton juga ikut hening dalam ketenangan yang mereka buat. Tak lama, Violetta bergerak. Namun, dia bergerak untuk duduk di tempat lalu menutup matanya, sedangkan Pertiwi terbang menggunakan sayap elang, dan ikut duduk melayang juga. Penonton terheran heran, saking hera

  • Perfect Game   Chapter 13: Penguasa Bumi

    “Dan pertandingan selanjutnya, adalah masing masing perwakilan dari 4 clan besar. Clan yang menjadi pelindung bumi, The Mighty 4. Namun yang bertanding adalah anak emasnya, anak kepercayaan nya. Berbeda dengan unsur elemen yang menurunkan sepuh nya untuk bertanding. Namun kita akan rehat sejenak, silahkan tunggu sejenak dan kita akan melanjutkan pertandingan nya' cakap wasit itu dan keluar dari arena. Lalu datang seorang yang memakai baju official ke tengah lapangan untuk memperbaiki lapangan yang sudah di hancurkan oleh Skadi. “Hei Lan” tanya Yogiri “Yaa? Ada apa?” jawab Lan “Apa yang dimaksud dengan The Mighty 4? Apa kau tau?” “Hmm, the Mighty 4. Itu adalah julukan untuk 4 clan besar. Dan clan ini mempunyai passive yang mewakili unsur bumi...” “Api air tanah angin kan?” sela Yogiri di tengah penjelasan Lan &nbs

  • Perfect Game   Chapter 12: Vesta

    Vesta menabrakkan tinju Golem nya begitu juga dengan Skadi dengan piringan kuning berdiameter 5 Senti meter. Tabrakan keduanya sangat hebat, saking hebatnya membuat tanah yang dibawahnya menjadi dan membuat lubang yang dalam. Terus dan terus menerus, efek yang disebabkan juga menjadi sangat cerah. Skadi yang menahan serangan menggunakan kelingking itu mengangkat tangannya dan melemparkan Golem ke sisi tempat duduk penonton. Golem dan Vesta pun terlempar, begitu juga sisi tempat duduk penonton. Hancur dan lebur menjadi berkeping keping. Skadi pun menapakkan kakinya ke tanah yang sudah hancur dan berjalan mendekati Vesta. “Tenang lah, sekuat apapun dirimu. Aku tidak akan mati. Bahkan di langit maupun di bumi pun, hanya aku lah yang terkuat. The Yin Yang Creation bukanlah sebuah julukan, tapi benar adanya. Yin yang ku bisa menciptakan sesuatu, bahkan hal abstrak sekalipun. Kau tau, Yin Yang i

DMCA.com Protection Status