Beranda / Fantasi / Perfect Game / Chapter 0: iena

Share

Perfect Game
Perfect Game
Penulis: -iena

Chapter 0: iena

Penulis: -iena
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-07 13:45:43

   Berlatar belakangkan  tahun2030, dimana semua teknologi sudah berkembang pesat karena pada tahun 2029 tahun lalu Zero Corporation membuat teknologi yang canggih. Yaitu alat elektronik yang bisa men-charge dirinya sendiri jika terkena panas, atau biasa disebut tenaga surya. Seperti memanfaatkan panas itu untuk mengisi daya diri sendiri, tidak perlu lagi panas dari matahari secara langsung. Bayangkan saja, hand phone yang terus menerus dipakai akan menyebabkan panas di dalam prosesor nya sendiri atau panas dalam baterai lalu dia akan men-charge dirinya sendiri, Akan membuat siklus teknologi tak terhentikan. Sebuah terobosan yang cukup hebat dan paten untuk zaman zaman teknologi seperti sekarang ini, yang sibuk dengan gawainya sendiri. Pada awal terbentuknya zero corp. ini memang mempunyai tujuan yang mulia, yaitu memajukan teknologi dimana teknologi bisa memperbaiki dirinya sendiri tanpa bantuan tangan manusia lagi. Memang, teknologi akan mengacaukan apabila terjadi kerusakan atau error dari dalamnya, maka dari itu Zero corp. ingin menghilangkan masalah itu. Zero Corp. sudah banyak menerima pesanan teknologi, seperti robot pelayan yang kadang memukul tamu nya sendiri, robot chef yang tidak bisa membedakan Garam dan gula, robot parkir yang salah memberi tanda maju dan stop dan masih banyak lagi. Lalu zero corp. mengatasi semua error dan kerusakan itu hingga menjadi robot yang sesempurna mungkin untuk tuannya. Itu lah awal mula tugas mulia perusahaan zero ini. Kemudian Zero Corp mencoba membuat game bertema rpg dimana semua remaja dan pecinta game memainkannya dengan senang hati. Benar saja, tak hanya remaja. Kalangan anak kecil dan orang tua juga ikut memainkan game yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Tapi apalah daya, baru 2 bulan meluncurkan game yang bertajuk “Perfect Game” gedung Zero Corp. hancur lebur tanpa ada yang tau penyebab pastinya. Terjadi peristiwa yang menganehkan, ada yang bilang bahwa Gedung itu dibakar oleh karyawan yang sakit hati atas perlakuan atasannya, ada juga yang mengatakan terjadi ledakan di dalam. Lebih tepatnya server utama nya meledak. Bahkan ada yang beranggapan jika mereka diserang oleh alien. Itu semua terjadi karena peristiwa tersebut yang mempunyai bukti aneh. Ah iya, lebih tepatnya bukan bukti sih. Hanya saja ketika gedung itu meledak, semua staff juga bos nya serta alat elektronik yang sangat penting disana menghilang. Bahkan sampai sekarang juga tidak dapat ditemukan

   Suatu hari, di pagi Sabtu yang cerah nan gerimis. Seorang pemuda SMA yang baru menyelesaikan ujian terakhir nya sedang santai di bawa atap rumahnya. Pria yang sudah 2 tahun fokus pada sekolah nya itu kini penasaran dengan game yang tenar di kalangan umurnya. Pasalnya, banyak sekali teman sebayanya yang memainkan bahkan membicarakan game itu selepas pulang sekolah. Dia membuka laptop pribadinya dan membuka browser lalu mendownload Perfect Game di laptopnya. Sembari menunggu unduhannya selesai, dia pergi ke dapur untuk membuat teh hangat

   “Ahh, udah lama rasanya. Kalo ga salah sih, zaman smp adalah zaman gua menjadi gamer kecil kecilan dengan temen sekelas gua. Semoga aja jari gua ini ga kaku kaku amat main Perfect Game” begitu cakap nya sembari mengaduk gula dengan air hangat nya.

   “Gila, good vibes banget jir. Selesai ujian, hari Sabtu, ujan ujan, minum teh, nge-game dah”

*Duarrr

suara petir yang memulai hujan deras pada Sabtu pagi itu bak suara ibu yang membangunkan anaknya untuk pergi ke sekolah. Cukup mengagetkan dan lumayan mengesalkan. Iena yang sedang santai itu kemudian berteriak saking kagetnya

“ANJAY. Kaget gua sialan. Untung aja ini gelas ga jatuh” Iena lalu membawa teh nya ke kamarnya dan menginstal game yang selesai dia d******d itu. Setelah selesai menginstal, Dia masuk ke dalam game itu, lalu buat akun pribadi, dan login. Seperti biasa, para pemain baru akan memulainya dengan set lengkap tutorial. Iena yang sudah lama tidak bermain game itu memulai semua tutorial sampai selesai. Yaa, sebenarnya dia bisa sih skip semua tutorialnya, tapi baginya itu adalah hal yang pantang. Karena tanpa tutorial, game tersebut tampak ganjil. Sama seperti kalian sekolah yang memulai dari sd, bahkan ada yang memulai dari Tk maupun Paud.

   “Naaakkk. turun dulu. Beliin mama gula. Tadi kamu make gulanya kebanyakan, mama mau bikin teh malah ga bisa” teriak Ibu iena dari lantai bawah. Iena pun turun dari kamar dan menghampiri ibunya. Ia meminta duit dari ibunya dan mengambil payung yang berwarna merah itu.

   “Nak, sekalian beli teh celup yaa”

   “Siap Bu”

   “Ini duitnya. Kamu hati hati yaa” Iena pun langsung meninggalkan game nya itu dan pergi ke warung yang berada di depan gang. Sudah jauh dari rumah dan mulai mendekati warung. Tiba tiba petir menggelegar dengan keras

*DUUAARRR!!!

Iena yang sedang ketakutan itu pun bergegas lari agar segera mendekati warung. Tapi naas, petir yang kedua ini menyambar tepat ke atas payung yang iena pakai.

*DUARRR!!!

Petir kedua itu menyambar iena, tapi sayang. Di gang yang ia jalani itu, sedang tidak ada orang yang keluar rumah. Iena yang tersambar itu kemudian tergeletak di jalan dan mencoba tuk tetap sadarkan diri

   “Njir mati. Ngenes amat gua matinya, ga ada orang yang liat. Ntar dibikin apa penyebab kematian gua coba. Padahal tadi good vibes banget, baru juga main tutorial” iena berbicara pada diri sendiri sembari menutup matanya karena badannya yang semakin lemas. 20 menit lamanya dia terbaring, akhirnya ia pun mati.

Tak lama, datang lah sebuah mobi yang sedang melintas di gang itu. Mobil itu melewati mayat iena. Mobil itu pun berhenti, dan orang dari pintu belakang itu mengangkat mayat iena.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
opening yang bagus.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perfect Game   Chapter 1: Login

    “Buset dah, ada orang mati. Untung aja kita lewat. Coba kalo engga, udah kebawa arus air kali ini mayat” gumam orang yang berada di belakang “Coba cek bajunya” cakap sang supir “Oh iya.... tau tau. Tunggu sebentar” orang yang duduk di belakang itu mengecek baju dan celananya, dan tidak lama. Pria itu menemukan dompet iena “nah ketemu juga dompetnya. Hemm... Sebentar....Setelah lurus, nanti belok kanan. Di ujung itu rumahnya. Itu yang ada di KTP ini, tertulis alamat rumahnya disitu. Kita antar dulu mayat ini” “Baiklah, kirain bakal jauh. Ternyata engga. Lumayan nambah nambah pahala” “iya iya pahala. Di depan sana, sebelah kiri berhenti. Jangan lupa” sang supir pun menghentikan mobilnya itu tepat di depan rumah ie

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Perfect Game   Chapter 2: Welcome Player

    Selesai~Ternyata Iena masuk ke dalam game yang baru saja dia install tadi pagi. Pantas saja ada tulisan login, start dan register. Kematian atas tersambar petir nya itu membuat dia masuk ke dalam Isekai Game “HAAA??? PERFECT GAME?!?!?! Jadi gua ini ada di dalam game?” Tanya iena yang terkejut setengah kaget itu “Iyaps benar sekali. Jadi kamu ada di server ini dan semua yang terjadi sebelumnya adalah proses registrasi player. Woaaahhh, tampaknya kamu belum login sama sekali yaaa... Mari sini ku bantu” Meary mengambil semacam alat ketik kuno untuk mengetik “Boleh nunjukin jam tangan kamu? Jam tangan berguna untuk identitas diri, entah itu nama statistik ataupun skill mu” Meary memegang tangan iena “Wahh, lihat sini. Jam tangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Perfect Game   Chapter 3: Dasar

    “Sebentar, jangan dibalik halamannya. Mau gua baca soalnya” Ternyata pria yang menahan muka buku itu ingin membaca halaman yang iena baca “Oh iya, kenalin gua Lan. Salah satu dari 7 elemental legendaris, pengguna pernafasan air. Di dunia perfect Game ini, ada 7 pernafasan elemental. Salah satunya adalah pernafasan air. Oh iya, kalo boleh gua minjem buku ini sebentar. Lu bisa cari buku lain” iena lalu pergi dan menyerahkan buku yang dibacanya tadi. Iena kembali ke lemari buku dan mencari buku yang lain. Dan lagi, dia menemukan buku yang bagus dengan tajuk 'Hal Hal Dasar' iena menganbil buku itu dan kembali duduk. Dia memilih duduk di samping Lan yang duduk di tempatnya tadi. Iena membuka bab yang berjudul kecepatan “Hmm, emang apa yang aneh dengan kecepatan? Kecepatan terbagi menjadi 2 jenis, yang pertama adalah kecepatan yaitu laju kons

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • Perfect Game   Chapter 4: Skill

    “Oh iya. Kamu belum baca tentang skill rupanya. Sebaiknya mari kita keluar agar aku bisa mengajarkanmu teori dan praktek tentang skill, passive, dan Ledakan Imajinasi” Lan mengajak iena keluar dari perpustakaan ke lapangan halaman belakang perpustakaan. Mereka berdua saling hadap hadapan “Oke sebelumnya saya akan mengajari yang paling dasar dulu. Passive. Passive adalah hal dasar yang dikuasai oleh tubuh si player. Passive terbagi menjadi 2, yaitu passive utama dan passive tambahan. Kalau yang utama itu yang tadi, kalau passive tambahan adalah suatu ability yang nempel di tubuh kamu yang bukan termasuk skill. Sebagai contoh, passive utama ku adalah water control & manipulation. Berarti skill skill ku nanti semuanya tentang penguasaan dan pengendalian tentang air. Kalau passive kamu?” “Hmm... Absorption, kalau ga salah”

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • Perfect Game   Chapter 5: Turnamen

    “Perkenalkan. Sakuto Yogiri, 20 tahun. Aku memiliki passive bernama sunshin. Mohon maaf atas ketidak sengajaan ku menyerang mu karena aku merasakan ledakan Imajinasi dan stamina yang besar. Jadi ku tadi mengaktifkan skill ku, ya sekalian hitung hitung latihan si hehe” jelas Sakuto Yogiri “Latihan? Latihan untuk apa kalau boleh tau?” Tanya Lan penasaran “Untuk turnamen besok, kalian tidak tau kah? Pemerintah Tesalonika akhirnya menemuka benda bersejarah yakni pedang Merah milik ksatria pelangi yang melegenda itu. Dan akan dibuat turnamen dimana sang juara akan membawa pulang pedang itu” “7 kesatria pelangi? Ohh iya! Aku tau” “Memangnya siapa 7 ksatria pelangi?” tanya iena &ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • Perfect Game   Chapter 6: Pelatihan

    Mereka bertiga pun pulang ke hotel tempat untuk para pemula untuk menginap sebelum esok turnamen dengan hadiah yang dibawa pulang iena. Sesampainya mereka di hotel, mereka bersiap untuk latihan di malam hari, tetapi mereka juga harus menyiapkan stamina untuk esok. Malam pun tiba, iena lan dan Sakuto Yogiri pergi ke lapangan di belakang hotel. “Baiklah, sebelum besok kita merebut Red Sword nya, alangkah baiknya kita latihan terlebih dahulu. Iena, kamu jadi pengadil untuk kita. Lan akan melawanku” tantang Yogiri “Oke siap, pernafasan air ku Siap untuk melukai mu” Lan menerima tantangan Yogiri. Iena mulai mundur 25 meter menjauh. Dan ketika iena berhenti, mereka berdua menunduk tanda hormat satu sama lain. Mereka berdua mengambil pedang, dan membuat kuda kuda Lan memegang pedang di depan perut nya dengan kedua tangan sedangkan Yogiri menarik ped

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Perfect Game   Chapter 7: Satrio

    “Pemirsa, mari kita sambut. Petarung dengan class Saber. Sang Samurai yang mewarisi tekad gurunya, dan menaikkan harga dirinya dengan merebutkan red sword. SATRIO!!!Dan di sebelahnya, seorang player yang memiliki alter ego sebuah robot, DABOT!!!” Mereka berdua masuk ke arena dengan seluruh persenjataan yang siap. Mereka berhadapan 10 meter jauh nya. Satrio menarik katana yang lumayan panjang khas samurai itu, sedangkan Dabot mengeluarkan alter ego nya hanya setengah badan, yang artinya dia membuat setengah badannya menjadi robot dan setengahnya lagi masih bentuk manusia. “Baiklah! Pertandingan pertama, babak 32 besar.... Dimulai!!” pengadil membunyikan peluit tanda mulainya pertandingan. Mereka berdua tampak senyap. Satrio yang masih mempertahankan kuda kudanya di pinggang kiri yang dan Dabot yang masih mereload amunisi nya. Tiba tiba Satrio menari

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Perfect Game   Chapter 8: Dabot

    “Akhirnya aku bisa melukaimu” “Cih, jangan sombong dulu” Satrio mengangkat pedang nya lurus dan sejajar degan tubuhnya. Mengaktifkan skill yang membuat pedangnya berubah menjadi hitam gelap “Ini adalah jurus turun temurun seorang samurai, yang menjadi jurus utama. Sebuah kebanggaan seorang samurai membuka jurus ini, semoga kematian segera menghampiri [Spatial Blade]”Satrio mengayunkan pedangnya pelan di depan kepala sampai ke depan kaki nya menyisakan efek hitam dari pedangnya. Dabot juga mempersenjatai dirinya, dia mengubah tangannya yang berlapiskan besi itu menjadi sebuah gwrjaji mesin dan memutar gergaji itu. Tiba tiba, dirinya tertarik oleh seperti kutub negatif magnet bertemu kutub positif magnet, padahal kaki Dabot diam saja 

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12

Bab terbaru

  • Perfect Game   Chapter 20: Great Chaos

    Tapi sayang sekali, 7 Ksatria itu tidak melihat pasukan Kerajaan karena Lan mengaktifkan skill Camouflage nya lagi. “Tenang lah. Kita semua tidak akan terlihat olehnya, bahkan kita tidak bisa dilacak olehnya” jelas Lan kepada semuanya. Tapi, semua berjalan di luar rencana. Alter Ego dari iena keluar dan mengambil setengah tubuh iena dan menggerakkan tubuh iena. Iena berjalan ke arah Lancelot “Biar gua yang pegang pedang AKA ini” sambil merebut paksa dari tangan Lancelot. Dan yap, pasukan Kerajaan terlihat jelas oleh 7 Ksatria itu. Pun the Red juga melihat pedangnya. Tapi, dia terlihat kesal karena iena ternyata menyerap kemampuan pedang itu. Iena menggunakan passive absorp nya untuk mengambil kekuatan AKA sword itu. “Hey.... Apa yang kau lakukan” tanya iena pada Alter Ego nya. “Tenang saja. Kau tidak ingin jadi yang terlemah kan?”

  • Perfect Game   Chapter 19: Taisetsu Namono

    <Ultimate Skill 1: Room> Yogiri memaksa arus waktu yang berjalan untuk berhenti sementara waktu, tidak peduli siapapun dia, jika dia menyentuh room ini. Maka waktu yang berjalan baginya harus berhenti secara paksa. Dengan skala yang cukup luas, yaitu mencakup bumi ini. Maka yogiri masih sempat untuk menyelamatkan orang orang yang bersama juga warga sipil. Yogiri melihat ke belakang, melihat ke tangan The Indigo yang siap menghancurkan kepalanya. Dia pun pergi kearah iena dan menggendongnya. Dia pun tak melepaskan roomnya, dan pergi mencari Ishtar juga Lan. Dia pergi kearah ujung Barrier dan benar saja. Dia melihat Ishtar yang sedang menyentuh Barrier juga Lan yang menjaganya. Lantas yogiri langsyng menghampri istrinya itu. “Hei… Heiii” Yogiri menggoyangkan pundak istrinya itu. Namun tidak ada respon dari istrinya. Dia teringat bahwa dia masih menggunakan roomnya, karena itu lah dia tidak bisa berkomunikasi dengan istrinya. Lan

  • Perfect Game   Chapter 18: Medan Perang

    “Yang….. yang benar saja….” Suara pelan Yogiri tampak seperti putus asa karena istri nya masih lemah untuk bejalan juga anaknya yang masih sangat belia umtuk bergerak terlalu lama. “heyy, tenang lah. Masih ada lkita berdua yang mampu menolong. Hey kalian yang di luar. Menjauh lah dari sini dan pergi lah ke kerajaan, katakan ada 1 orang wanita dan 1 bayi yang perlu di invasi. Dan tolong, katakan pada mereka. Datang lah ke sini dalam jangka waktu 12 jam dari sekarang. PERGILAH!!!!!!” Iena menyuruh semua orang yang ada di luar kurungan. Mereka pun langsung pergi dari kurungan. Begitu juga yang di dalam. Mereka langsung pergi ke rumah sakit tadi yang jaraknya hanya 5 meter jauhnya, karena bagi mereka bersembunyi adalah pilihan yang terbaik dalam 12 jam kedepan. “Ku pikir, untuk sementara kita disini dulu. Juga untuk menginvasi warga sipil lainnya. Cukup

  • Perfect Game   Chapter 17: Invasi

    Pertiwi masuk ke dalam ledakan imajinasi milik Violetta [Eden Garden], sebuah Ledakan Imajinasi yang memaksa player yang telah masuk perangkap memisahkan jiwa dan tubuhnya. Player yang masuk ke dalam perangkap akan melihat sebuah taman yang sangat indah, terang dan bercahaya. Tapi sebenarnya itu hanya penglihatannya saja, pada aslinya tubuhnya akan diam seperti batu dan kaku. Pandangan seperti itu hanya bisa diliat oleh jiwa, oleh karena itu ledakan imajinasi ini menyerang jiwa secara langsung. Violetta masuk ke dalam Ledakan Imajinasi miliknya, dia berjalan mencari pertiwi sama seperti yang terjadi dalam Kejadian 3: 5. Violetta bersiap menghancurkan jiwa nya dengan jurusnya. Dia berjalan mejuju tengah taman sesuai dengan yang sering di lakukan. Namun, dia hanya lihat pohon apel saja. Tidak ada jiwa Pertiwi disitu. Dan tak lama terdengar suara “Aku ini sudah mati tahu”Violetta yang sedang berada di Ledakan Imajin

  • Perfect Game   Chapter 16: Ren

    *1 Hari sebelumnya “Hebat sekali kamu menghancurkan meteor yang ku buat dalam sekejap...” lalu Ksatria berpedang kuning itu memotong kalimat Kaiden dan berkata “ berisik sekali kamu. [EsPer Mode on! <First: Golden Barrier>] hahaha. Terkurung lah kalian selamanya di dalam Barrier ku” Ksatria Kuning itu membuat sebauh penghalang yang tadinya sekecil bola kaki, menjadi besar dengan The Yellow sebagai pusatnya. Penghalang yang memiliki luas jari jari 30 meter itu berisi Pasukan dari clan Weather dan 7 Ksatria Pelangi. Cukup sulit untuk menembusnya karena “Jangan bodoh kau. Jika kau berpikir akan bisa keluar dari sini, itu adalah hal yang mustahil. Golden Barrier ini menyerap semua AP player yang ada di dalam nya untuk menjadi patokan kuat nya yang Golden Barrier ini. Yahh, ku harap kau bukan orang lemah agar bisa menghibur kami bertujuh” je

  • Perfect Game   Chapter 15 Kebangkitan

    Violetta yang duduk itu pun perlahan berdiri dengan tangan nya yang masih menahan tinju Pertiwi. Seketika, akar keluar dari bawah tanah, menjulur dan menggulung di badan Pertiwi. Tak lama, akar itu mengikat seluruh badan Pertiwi. “Sial” cakap Pertiwi dalam hati. Belum sampai disitu, Violetta menusukkan ujung akarnya ke dada Pertiwi, dan memutarkan Pertiwi dengan Violetta sebagai pusatnya bak gasing yang sedang berputar. Pertiwi pun berusaha untuk keluar dari lilitan akar itu dan mengubah tubuhnya menjadi sekecil semut tapi yang terjadi adalah Pertiwi menghilang dari pandangan Violetta. Tapi, akar yang dibuat Violetta di dada Pertiwi itu juga ikut mengecil, tidak lepas dari tubuhnya. Pertiwi salah jika dia menganggap kalau mengecilkan tubuhnya akan melepaskan dia dari ikatan. Sontak, Violetta menapakkan tangan nya ke tanah lalu memunculkan ratusan pohon kaktus yang mengelilingi mereka berdua di lapangan “Ci

  • Perfect Game   Chapter 14: Mighty Four

    Pasukan Kaiden sebanyak 700 orang siap untuk menghentikan 7 orang misterius yang datang dari arah laut. Sementara itu keesokan harinya “Untuk Mighty 4” Pertiwi mengangkat tangan kanannya sebagai penghormatan atas clan nya “Untuk Mighty 4” juga Violetta mengikuti gerakan Pertiwi. Kemudian pengadil mulai menghitung mundur angka 3 dengan maksud untuk memulai pertandingan “3” “2” “1. Mulai!!!” mereka berdua menurunkan tangannya, dan Diam beberapa menit. Hening, tak bersuara, bak hutan di siang hari. Hanya ada suara angin berderu yang terdengar. Penonton juga ikut hening dalam ketenangan yang mereka buat. Tak lama, Violetta bergerak. Namun, dia bergerak untuk duduk di tempat lalu menutup matanya, sedangkan Pertiwi terbang menggunakan sayap elang, dan ikut duduk melayang juga. Penonton terheran heran, saking hera

  • Perfect Game   Chapter 13: Penguasa Bumi

    “Dan pertandingan selanjutnya, adalah masing masing perwakilan dari 4 clan besar. Clan yang menjadi pelindung bumi, The Mighty 4. Namun yang bertanding adalah anak emasnya, anak kepercayaan nya. Berbeda dengan unsur elemen yang menurunkan sepuh nya untuk bertanding. Namun kita akan rehat sejenak, silahkan tunggu sejenak dan kita akan melanjutkan pertandingan nya' cakap wasit itu dan keluar dari arena. Lalu datang seorang yang memakai baju official ke tengah lapangan untuk memperbaiki lapangan yang sudah di hancurkan oleh Skadi. “Hei Lan” tanya Yogiri “Yaa? Ada apa?” jawab Lan “Apa yang dimaksud dengan The Mighty 4? Apa kau tau?” “Hmm, the Mighty 4. Itu adalah julukan untuk 4 clan besar. Dan clan ini mempunyai passive yang mewakili unsur bumi...” “Api air tanah angin kan?” sela Yogiri di tengah penjelasan Lan &nbs

  • Perfect Game   Chapter 12: Vesta

    Vesta menabrakkan tinju Golem nya begitu juga dengan Skadi dengan piringan kuning berdiameter 5 Senti meter. Tabrakan keduanya sangat hebat, saking hebatnya membuat tanah yang dibawahnya menjadi dan membuat lubang yang dalam. Terus dan terus menerus, efek yang disebabkan juga menjadi sangat cerah. Skadi yang menahan serangan menggunakan kelingking itu mengangkat tangannya dan melemparkan Golem ke sisi tempat duduk penonton. Golem dan Vesta pun terlempar, begitu juga sisi tempat duduk penonton. Hancur dan lebur menjadi berkeping keping. Skadi pun menapakkan kakinya ke tanah yang sudah hancur dan berjalan mendekati Vesta. “Tenang lah, sekuat apapun dirimu. Aku tidak akan mati. Bahkan di langit maupun di bumi pun, hanya aku lah yang terkuat. The Yin Yang Creation bukanlah sebuah julukan, tapi benar adanya. Yin yang ku bisa menciptakan sesuatu, bahkan hal abstrak sekalipun. Kau tau, Yin Yang i

DMCA.com Protection Status